Madiun - Jumlah pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Madiun, Jatim, yang bekerja ke berbagai negara tujuan pada tahun 2010 menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Penempatan, Latihan, dan Produktivitas Tenaga Kerja (Pentalattas), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Madiun, Suyadi, Sabtu, mengatakan, hingga bulan Juli 2010, Pemerintah Kabupaten Madiun telah mengirimkan TKI legal untuk pekerjaan formal dan informal sebanyak 586 orang.
"Jumlah ini menurun drastis dari tahun 2009, yang secara total megirimkan sekitar 2.397 orang ke berbagai negara tujuan. Di antaranya, negara tujuan Taiwan, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Arab Saudi, dan Korea," ujar dia di Madiun.
Menurut dia, pengurangan pengiriman TKI yang menurun ini dipengaruhi oleh kecilnya lowongan pekerjaan baik sektor formal maupun informal di negara tujuan selama tahun 2010. Dimana, hingga bulan Agustus 2010, jumlah permintaan tenaga kerja Indonesia menurun dari tahun sebelumnya.
Data Disnakertrans menyebutkan, untuk negara tujuan Malaysia hanya membutuhkan 410 pekerja sektor formal, Singapura hanya membutuhkan 132 pekerja sektor informal, Hong Kong hanya membutuhkan 472 sektor informal.
Lalu, negara tujuan Taiwan hanya membutuhkan 329 pekerja dengan 249 di antaranya untuk sektor informal dan sisanya sektor formal. Juga negara tujuan Arab Saudi yang hanya membuka 47 pekerja untuk sektor informal.
"Selain itu, penurunan jumlah pengiriman TKI di Kabupaten Madiun juga dipengaruhi oleh penghentian sementara pengiriman TKI informal ke Malaysia oleh pemerintah pusat. Penghentian ini karena berbagai alasan termasuk kasus penganiayaan yang kerap menimpa para TKI kita," tutur dia.
Suyadi menyebutkan, dari 586 TKI yang telah berangkat selama tahun 2010, paling banyak diisi oleh TKI negara tujuan Taiwan yang mencapai 206 orang, Hong Kong mencapai 200 orang, Malaysia mencapai 111 oarng, lalu Singapura sebanyak 66 orang, Arab Saudi tiga orang, dan Korea sepi peminat.
No comments:
Post a Comment