Wednesday, March 31, 2010

NU Pasca-Muktamar

Surabaya, NU Online:Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama (NU) di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 23-27 Maret 2010 agaknya memiliki nilai strategis untuk menentukan wajah NU di masa depan.

Apalagi, kiprah almarhum Gus Dur dan KHA Hasyim Muzadi telah mendongkrak posisi NU sebagai kekuatan Islam yang diperhitungkan masyarakat global.

Bahkan, Amerika Serikat (AS) melihat NU sebagai kekuatan Islam moderat di dunia dengan populasi muslim terbesar yang berkisar 80 juta sesuai hasil survei dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Sebagai kekuatan besar dan diperhitungkan agaknya NU memiliki dua peluang yang sama-sama memungkinkan yakni NU menjadi sasaran intervensi dan NU mampu melakukan intervensi terhadap masalah di luar.

Masalahnya, peran mana yang akan diambil NU pascamuktamar?

"NU harus menjadi `payung` yang meneduhkan semua Nahdliyin (warga NU) dari partai dan pilihan politik apapun," kata salah satu kandidat ketua umum PBNU, Masdar Farid Mas`udi.

Menurut dia, kebesaran NU harus diikuti dengan kebesaran NU dalam memberikan kebebasan kepada warganya untuk menentukan pilihan-pilihan.

"Dengan menjadi `payung`, maka NU akan mudah menjadi kekuatan masyarakat sipil yang independen," kata mantan direktur Pusat Perhimpunan Pesantren dan Masyarakat (P3M) Jakarta itu.

Sebagai kekuatan masyarakat sipil, keputusan Muktamar ke-32 NU dalam masalah politik praktis agaknya dapat menjelaskan posisi NU akan menjadi "payung" masyarakat atau tidak.

Adalah Komisi Bahsul Masail Qonnuniah (Komisi Perundang-undangan) pada Muktamar Makassar yang merekomendasikan untuk mendukung rencana pemerintah mengembalikan pemilihan gubernur yang ditentukan oleh DPRD, bukan pemilihan langsung oleh rakyat.

"NU mendukung revisi pemilihan gubernur itu dipilih DPRD dan dari tiga nama yang dipilih DPRD akhirnya diajukan ke Presiden untuk ditentukan satu orang sebagai gubernur," kata Ketua Komisi Bahsul Masail Qonnuniah Prof Dr KH Ridwan Lubis di Makassar (26/3).

Menurut dia, dukungan pengembalian pemilihan gubernur di tingkat DPRD itu dilakukan untuk mengurangi biaya pemilu, sekaligus memacu parpol untuk dapat menyiapkan kader-kader terbaiknya di DPRD.

"Kader parpol yang terbaik itu yang nantinya bertugas untuk memilih gubernur yang layak, bukan karena politik uang. Jadi, presiden akan dipilih langsung, gubernur tidak langsung, dan bupati/wali kota dipilih langsung, termasuk kepala desa," katanya.

Paling tidak, pilgub yang tidak langsung juga dapat membuat tugas NU menjadi relatif ringan, karena warga NU yang jumlahnya cukup besar dan mudah "terbelah" dalam pilkada langsung itu akan dapat dihindari, sehingga NU tidak akan kerepotan untuk melakukan islah dan seterusnya.

Lebih indah

Tidak hanya untuk warga, Muktamar Makassar juga mampu "mengatur" pemimpin NU dalam kaitan politik praktis yakni pemimpin NU yang mengincar jabatan politik mulai dari presiden hingga bupati/walikota, harus mundur dari jabatannya.

"Keputusan komisi organisasi, pengurus harian yang akan mencalonkan diri untuk jabatan politik harus mengundurkan diri," kata Ketua Panitia Muktamar KH Hafidz Utsman.

Pengurus harian yang dimaksud adalah rais aam, wakil rais aam, ketua umum, dan wakil ketua umum di tingkat pengurus besar (pusat) serta rais syuriah dan ketua tanfiziah di tingkat pengurus wilayah dan cabang.

Aturan itu lebih tegas dari aturan dalam muktamar sebelumnya yang hanya mensyaratkan pengurus NU nonaktif selama proses pemilihan presiden (Pilpres) atau Pilkada.

Lantas, bagaimana hubungan NU dan warga NU dengan partai politik?

"NU sudah sepakat untuk menyerahkan potensi politik warga NU yang cukup besar kepada kepada PBNU untuk mengarahkan warga NU, bukan kepada parpol," kata Sekretaris PWNU Jatim HM Masyhudi Muchtar.

Tapi, arahan PBNU itu tidak akan dipusatkan kepada partai A atau B, sebab semuanya akan bersifat situasional.

"Bisa saja PKB, PPP, Partai Demokrat, Partai Golkar, PDIP, dan sebagainya," katanya.

Dengan keputusan itu agaknya siapapun yang menjadi pemimpin NU akan lebih fokus dalam mengurusi warga NU, mengingat masalah politik praktis tidak akan menjadi urusan sepanjang tahun dan bertahun-tahun.

Bahkan, sidang komisi Bahtsul Masail Diniyyah Maudlu`iyyah dalam Muktamar ke-32 NU juga mendorong ekonomi kerakyatan yang merujuk "Nahdlatut Tujjar" yang merupakan roh perjuangan NU dalam bidang ekonomi.

"Konsep Islam mengenai ekonomi mengacu kepada kepentingan umum. Bukti konkret dari ekonomi kerakyatan dalam Islam adalah zakat, shadaqah, dan infak. Jadi, ekonomi kerakyatan merupakan sistem yang berbasis pada syari`at (maqashidus syari`ah)," kata Ketua Tim Materi Bahtsul Masail Diniyyah Maudlu`iyyah KH Drs H M. Masyhuri Naim, MA.

Oleh karena itu, NU mendesak pemerintah untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan, mengingat perekonomian di Indonesia masih menguntungkan industri dan belum memihak rakyat.

Selain itu, Komisi Program pada Muktamar ke-32 NU juga merekomendasikan NU untuk membangun rumah sakit pada tingkat wilayah (provinsi) guna menyehatkan masyarakat.

"Langkah NU dalam kurun lima tahun ke depan adalah membangun rumah sakit NU di tingkat provinsi, sebab kalau di tingkat kabupaten/kota sudah banyak, sekaligus melanjutkan program pengembangan pendidikan umum dan pesantren dalam skala internasional," kata Ketua Komisi Program KH Abbas A Muin.

Agaknya, keputusan Muktamar Makassar membuktikan NU pascamuktamar akan lebih indah, karena pengurus NU tidak akan "tersandera" urusan politik praktis, namun lebih fokus pada ekonomi kerakyatan, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan masyarakat di tingkat bawah. (ant/mad)

Tuesday, March 30, 2010

Mantan Ketua DPRD Jatim, Fathorrasjid, akhirnya dijatuhi vonis enam tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya

Sumber Surya Co Id :Selasa, 30 Maret 2010 | 06:41 WIB

Surabaya - Surya- Mantan Ketua DPRD Jatim, Fathorrasjid, akhirnya dijatuhi vonis enam tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (29/3), dalam kasus korupsi yang melibatkan dana hibah APBD Jatim senilai Rp 225 miliar untuk P2SEM (Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat).

Selain itu, majelis hakim yang diketuai I.G.N. Astawa juga mewajibkan terdakwa mengembalikan uang kerugian negara senilai Rp 5,8 miliar atau subsider kurungan penjara 1,5 tahun (jika tak bisa mengembalikan), serta denda sebesar Rp 100 juta atau subsider kurungan penjara selama satu tahun.

Namun, terdakwa langsung banding. Bahkan, usai sidang, Fathor malah mengungkap dugaan pemerasan oleh aparat kejaksaan. Putusan hakim itu sebenarnya lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang meminta Fathor diganjar 12 tahun penjara.

Menurut Astawa, Fathor secara sah dan meyakinkan melakukan korupsi bersama-sama, dengan sengaja memerintahkan ajudannya Pudjiarto memotong dana P2SEM. “Perbuatan terdakwa merugikan negara Rp 5,8 miliar dan uang itu yang harus dikembalikan,” katanya

Terdakwa melanggar Pasal 3 Undang-Undang No.31 Tahun 1999 jo No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 55 ayat 1 ke-1 dan Pasal 64 KUHP, kata Astawa.

Menurut Astawa, selaku Ketua DPRD, saat itu Fathor memotong dana hibah APBD Jatim 2008 yang disalurkan untuk P2SEM itu. Fathor terbukti memotong 40 sampai 80 persen melalui Pudjiarto. Sekadar mengingatkan, Pudjiarto sendiri telah lebih dulu divonis 3,5 tahun penjara dan menerima vonis itu.

Setelah palu hakim diketuk untuk menandai sidang usai, Fathor tampak reaktif. Dia bangkit dari tempat duduknya dan berbalik kemudian memberi pernyataan sikap dari kursi terdakwa. Dia menyatakan banding. “Sidang ini direkayasa. Pudjiarto merupakan bagian dari rekayasa tersebut karena kesaksiannya dalam persidangan tidak sesuai dengan kenyataan,” kilahnya.

Penasihat hukumnya, Abdus Salam, menambahkan dasar vonis tersebut tidak mengindahkan fakta-fakta di persidangan, karena ada sebelas orang saksi kunci tidak dimintai keterangan oleh hakim.

“Kesaksian yang memberatkan Fathor tidak pernah diuji di persidangan, tetapi anehnya dijadikan dasar putusan hakim,” katanya.

Sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) Arif Djatmiko dan Edy Winarko menyatakan, masih pikir-pikir menjawab vonis yang lebih ringan dari tuntutan mereka itu. “Kami akan melapor dulu ke atasan,” kata Edy.

Tidak puas dengan menyatakan banding, masih di dalam ruang sidang, Fathor mengungkap dugaan praktik kotor berupa makelar kasus oleh aparat kejaksaan. Mantan politisi PKB yang menyeberang ke PKNU (Partai Kebangkitan Nasional Ulama) ini mengaku telah diperas oleh salah seorang pejabat Kejaksaan Agung (Kejagung) berinisial Y ketika pertama kali kasus hukumnya mencuat pertengahan tahun lalu.

Kata Fathor, Y adalah salah seorang direktur di Kejagung. “Saya berani diuji jika keterangan saya ini palsu,” kata lelaki 57 tahun ini didampingi Abdus Salam.

Dia mengisahkan, pertemuannya dengan Y terjadi pada 2009 lalu saat dirinya masih berstatus sebagai saksi kasus P2SEM. Ketika itu, Fathor dan Y berjanji bertemu di Hotel Ambara, Jakarta.

Awalnya memang tidak ada pembicaraan mengenai kasus P2SEM dengan si oknum jaksa. Fathor hanya mengaku resah jika statusnya berubah menjadi tersangka. Namun, setelah Fathor keluar hotel dan berada di Rumah Makan Kapau, Y mengontak ke telepon seluler Fathor.

“Dia menjamin saya ‘tidak naik kelas’ jadi tersangka asal ada kompensasi tertentu,” ujar Fathor sambil menyebut angka permintaan uang.

Karena tidak punya uang, Fathor akhirnya meminta rekan-rekannya urunan sehingga terkumpul Rp 1,5 miliar. Uang tersebut kemudian ditransfer kepada Y. Bukti transfernya, kata Fathor, masih digenggamnya.

“Saya memang tidak punya uang. Tapi, teman-teman saya di DPRD Jatim dan beberapa pejabat Pemprov (Jatim) ‘urunan’ untuk menyerahkan uang itu kepada Ibu Y,” kata Ketua DPRD Jatim periode 2004-2009 itu.

Oleh sebab itu, dia akan melaporkan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum Kejakgung itu kepada Satuan Tugas (Satgas) Mafia Hukum. “Laporan sudah kami siapkan,” kata Fathor.

Selain itu, dia akan melaporkan pemerasan tersebut kepada Komisi Kejaksaan. Demikian pula dengan majelis hakim, dia akan melaporkannya kepada Komisi Yudisial.

“Kalau mau adil, 99 anggota DPRD Jatim periode 2004-2009 lainnya juga harus diproses hukum karena mereka juga menerima dana miliaran rupiah. Apa karena saya sudah tidak menjadi anggota legislatif lagi, sehingga saya dijatuhi hukuman? Kalau berani, itu tangkap semua mantan anggota DPRD Jatim yang kini jadi anggota DPR, seperti Ruba’i dan Suhartono,” kata Fathor.

Selain beberapa nama tersebut, dia juga menyebutkan nama-nama mantan anggota DPRD Jatim lainnya yang turut mendapatkan dana hibah P2SEM senilai Rp 225 miliar itu, seperti Widodo, Suhandoyo, dan Farid Al Fauzi.

“BPK juga menyebut mantan Kepala Bapemas (Badan Pemberdayaan Masyarakat) Jatim Sunyono. Mengapa dia juga tidak diadili?” kata Fathor mempertanyakan.

Mengenai pengakuan Fathor, JPU Eddy Winarko menyatakan, tidak tahu-menahu. “Itu urusan dia. Saya tidak tahu soal itu,” katanya. nuca

TKI di Taiwan Terbaik dari Asia

Sumber Antara News :Selasa, 30 Maret 2010 09:07 WIB |

Taipei - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan berkinerja lebih bagus dibanding pekerja dari negara-negara Asia lainnya yakni dari Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Mongolia.

"Mereka berkinerja bagus dan sampai sejauh ini relatif tidak ada masalah yang cukup berarti," kata Direktur Jenderal Biro Tenaga Kerja dari Dewan Urusan Pekerja (CLA) Taiwan, Lin San-Quei dalam perbincangan mengenai TKI dengan Dirut ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf di Taipei, Selasa.

Dirut ANTARA yang didampingi Koordinator Staf Ahli ANTARA Aat Surya Safaat berada di Taipei dalam rangka melihat perkembangan informasi teknologi serta keberadaan TKI di Taiwan sambil berkomitmen untuk turut mendorong adanya peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan serta sosial budaya Indonesia-Taiwan.

Lin lebih lanjut menjelaskan, jumlah TKI di Taiwan adalah yang terbanyak dibanding pekerja yang berasal dari negara-negara Asia lainnya.

Urutan selanjutnya adalah pekerja dari Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Mongolia. Mereka bekerja di sektor manufaktur, konstruksi, anak buah kapal (ABK) di kapal perikanan, pengasuh orang-orang lanjut usia, dan pembantu rumah tangga.

"Jumlah mereka setiap tahun selalu meningkat," ujarnya, sambil menambahkan dari 355.136 pekerja asing di Taiwan yang tercatat per Februari 2010, maka TKI mencapai 40,26 persen atau 142.983 orang, sedangkan bulan sebelumnya (Januari) mencapai 128,584 orang atau 36,15 persen.

Lin menyebutkan keberadaan TKI jelas turut memberi andil bagi kemajuan ekonomi Taiwan. Mereka terbanyak bekerja sebagai pengasuh orang lanjut usia. Urutan selanjutnya adalah berkerja di sektor manufaktur, ABK, pembantu rumah tangga, dan konstruksi.

Mereka juga pada umumnya memahami dan menghargai budaya orang-orang Taiwan. sehingga keberadaannya disambut baik oleh masyarakat Taiwan. Sebaliknya pihak Taiwan juga sangat menghargai TKI serta para pekerja asing lainnya.

Lin menambahkan, Taiwan sebelumnya mengalami kekurangan tenaga kerja, sehingga CLA sejak Oktober 1989 "membuka pintu" bagi para pekerja asing, termasuk dari Indonesia.

Sementara itu Dirut ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf memuji perhatian serta bantuan yang diberikan CLA yang mengedepankan sisi kemanusiaan, martabat, persamaan, dan keamanan bagi para pekerja asing, termasuk para TKI.

Ia juga juga memuji CLA yang memberikan panduan tertulis secara lengkap kepada para pekerja asing, termasuk TKI yang baru datang di Taiwan, sehingga kebijakan tu memberikan ketenangan dan kejelasan hukum bagi para pekerja tersebut.

Mukhlis menyatakan optimis bahwa ke depan hubungan antar kalangan dunia usaha (business to business) serta kalangan masyarakat (people to people) Indonesia dan Taiwan akan dapat ditingkatkan lagi.

"Kami juga akan banyak belajar dari kemajuan Taiwan, termasuk ibidang pengembangan IT," tuturnya menambahkan. (A015*A025/A038)

Monday, March 29, 2010

PKB Berharap Terus dapat Bersinergi dengan NU

Jakarta, NU Online;Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menyambut baik terpilihnya KH Sahal Mahfudz sebagai Rois Am dan KH Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum PBNU periode 2010-2015.

Kepada keduanya, Muhaimin mengucapkan selamat dan menaruh keyakinan bahwa di tangah KH Sahal sebagai rais aam dan KH Said Sebagai Ketua Umum PBNU, NU akan jauh lebih baik dari sebelumnya.

“Saya yakin dan percaya ini adalah kemenangan warga Nadhliyyin, bukan hanya kemenangan KH Sahal dan KH Said Aqil, atas itu saya ucapkan selamat dan semoga NU ke depan mampu lebih baik di tangan keduanya. Dan tentunya NU bersama PKB kita akan terus bersinergi dan bekerja sama untuk meningkatkan peran serta dan mensejahterakan warga nadhliyyin,” tutur Muhaimin.

Sebagaimana di ketahui sebelumnya dua kader terbaik PKB, terlepas siapapun yang terpilih, Muhaimin selaku Ketua Umum DPP PKB dan sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi bersama Menteri Negara Daerah Tertinggal Helmy Faisal, telah bersepakat bekerja sama dalam berbagai bidang dengan PBNU.

Penandatangan Memorandum of Understanding antara kedua menteri tersebut dengan PBNU disaksikan seluruh Muktamirin yang hadir di Makassar. “Memang sudah komitmen PKB untuk mengabdi kepada NU, dan tentunya memberikan yang terbaik, termasuk kerjasama ini,” ungkap Helmy sesaat setelah penandatanganan MoU. (mad)

Selamat Dan Sukses Kepada KH Sahal Mahfudz Dan KH Said Aqil Siraj Untuk Mengomandu Nu



Selamat dan sukses kami ucapkan kepada KH Sahal Mahfudz sebagai Rais Am dan KH Said Aqil Siraj sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2010-1015

Semoga dengan terpilihnya kedua tokoh Nu itu dapat membawa Nu lebih cemerlang dan dapat turba melihat kehidupan warganya,Kami juga berharap kedua tokoh yang terpilih tetap tegar dalam memperjuangkan warga nahdlyin.

Saiful Aiman
Wakil Ketua Dewan Syura
Partai Kebangkitan Bangsa (M)

Sunday, March 28, 2010

Warga Bawean Adakan Turnamen Sepak Bola Sembilan Pemain Di Kampung Pandan Kuala Lumpur


Pasukan Lembah Kramat Anak-Anak Pamona,Sidagedung Batu Bawean
Panitia Turnamen Sepak Bola Sembilan Pemain Yang Di Adakan Oleh Tambak Timur Fc Pada 28/3/2010 Di Alun Alun Taman Cempaka Kampung Pandan Kuala Lumpur

Kuala Lumpur : 28/3/2010 ,warga Bawean di Kampung Pandan Kuala Lumpur adakan turnamen sepak bola sembilan pemain yang di adakan di alun-alun Taman Cempaka Kampung Pandan Kuala Lumpur

Peserta Turnamen sepak bola sembilan pemain sponsor utama saudara Hoda warga Tanjung Kimma yang sudah lama tinggal di Malaysia,beliau dari pasukan Tambak Timur FC.

Kalau sebelum ini di alun -alun yang sama pernah di adakan turnamen sepak bola warga Bawean sembilan pemain sponsor Pantai Ria Dekatagung.

Menurut Paniti turnamen, kali ini beda dengan turnamen sebelumnya,kalau sebelumnya diadakan karena hari Imlek mengingat banyak warga Bawean yang libur tidak bekerja,tetapi pada hari ini diadakan karena hari ahad.Meskipun selalunya kalau hari ahad adalah hari santai dengan keluarga atau pergi ke acara pernikahan, dari pantauan di lapangn banyak sekali warga Bawean yang menonton.

Paserta turnamen di bagi menjadi dua group ,yaitu group A dan group B,hari ini pasukan A yang bermain,sedangkan untuk pasukan B akan di adakan minggu depan.

Hari ini 20 puluh club yang bermain di antaranya,Lembah Kramat Fc,Putra Kacong Fc,Metropolitan Fc,Embun Fc,Anggali FC, Tambak Timur Fc,Perseda Fc,Satria Fc,Vip Fc,Pantai Fc,putra Tanjung Fc,Pb Fc,Kc Fc,Budak Kampung Fc,Parmai Fc,Cheras Fc,Sri Gambut Fc Campur Fc dan Pantai Ria Fc

Sedangkan delapan pasukan yang sudah masuk kepada puteran ketiga yaitu,L,kramat Fc dari Pamona,Embun FC,Sri Gambut dari Gelam,Pb Fc,Permai Fc,Mitropolitan Fc ,Kc Fc ,dan Pantai Fc.

Juara bertahan Kepoh Fc tidak ikut serta dalam turnamen kali ini.Kedelapan pasukan yang sudah main telah mengalahkan lawan masing -masing ke puteran ke selanjutnya yang akan di adakan pada minggu depan ( Epung).

Foto:Turnamen Sepak Bolah Sembilan Pemain Yang Di Adakan Oleh Tambak Timur Fc Di Kampung Pandan






Saturday, March 27, 2010

KH Said Agil Siradj Nahkodai NU Lima Tahun ke Depan

Makassar, NU Online:Puncak seremoni Muktamar ke-32 NU kini usai sudah. Setelah menyelesaikan berbagai materi persidangan di tiap-tiap komisi. Dan perhelatan pemilihan Rois Am Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menentukan KH Sahal Mahfudz secara aklamasi.

Kini pemilihan Ketua Umum tanfidziyah PBNU juga telah selesai melalui voting yang berlangsung secara tertutup di Auditorium Utama Asrama Haji Sudiang Makassar, Sabtu (27/3). dengan KH Said Agil Siradj terpilih sebagai Ketua Umum mengungguli rekannya Slamet Efendi Yusuf. Dengan demikian, KH Said Agil Siradj berhak menahkodai NU hingga lima tahun ke depan (2010-2015).

Pada puncak pemilihan yang digelar hingga pukul 21.00 WITA ini terdapat 496 suara. KH Said Agil Siradj berhasil memperoleh 294 suara mengungguli Slamet Efendi Yusuf yang memperoleh suara 201 sedangkan sisanya, yakni satu suara dinyatakan tidak sah.

Sebelumnya, dalam penjaringan calon, muktamirin juga memunculkan nama lain seperti KH Hasyim Muzadi, H Ahmad Bagja dan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Namun, nama-nama yang disebut belakangan tidak berhasil memperoleh dukungan minimal yakni 99 suara. (min)

Pemilihan Rais Am-Ketua Umum Diadakan Pagi ini

Makassar, NU Online ,Pemilihan Rais Am dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 diadakan Sabtu (27/3) pagi ini di ruang auditorium utama Asrama Haji Sudiang, Makassar.

Pemilihan Rais Am diadakan terlebih dahulu baru disusul pemilihan ketua umum. Jika tidak ada perubahan, keduanya akan dipilih langsung oleh para peserta muktamar yang terdiri dari perwakilan wilayah dan cabang NU seluruh Indonesia, serta cabang istimewa NU di luar negeri.

Menurut Ketua Panitia Muktamar KH Hafidz Utsman, dalam tata tertib Muktamar ke-32 yang ditetapkan Selasa (23/3) disebutkan bahwa bakal calon rais am atau ketua umum tanfidziyah dapat ditetapkan sebagai calon jika mendapatkan dukungan minimal 99 suara dari wilayah/cabang/cabang istimewa.

Selain itu, disepakati calon minimal empat tahun aktif menjadi pengurus harian PBNU atau badan otonom di bawah NU dan tidak menjabat pengurus harian partai politik. Jika yang bersangkutan menjabat pengurus harian partai politik, harus menyatakan mundur secara tertulis sebelum pemilihan berlangsung.

Sebelumnya, sempat diperkirakan pemilihan akan diadakan pada Jum’at (26/3) tadi malam karena
Sidang pleno penyampaian pemandangan umum oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) seluruh Indonesia atas laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar (PB) NU periode 2004-2009 selesai lebih cepat dari yang diagendakan.

“Karena pemandangan umun dari wilayah-wilayah sudah dilakukan sejak malam tadi, yang semestinya baru dimulai pagi ini, maka sidang kita cepat selesai dan kita ngirit waktu 11 jam. Kemungkinan pemilihan bisa dilaksanakan Jum’at malam,” kata Ketua PBNU Andi Jamaro yang memimpin sidang

Namun karena pelaksanaan sidang pleno pengesahan hasil sidang komisi sempat molor dan banyaknya materi yang disampaikan dalam sidang pleno itu, maka agenda pemilihan rais am dan ketua umum baru dilaksanakan pagi ini. (nam

Friday, March 26, 2010

Konservatif versus Progresif di Muktamar NU

Makassar (ANTARA News) - Agenda suksesi kepemimpinan selalu memiliki daya tarik paling kuat dalam setiap muktamar Nahdlatul Ulama (NU), tak terkecuali muktamar ke-32 di Makassar, Sulawasi Selatan.

Suksesi kepemimpinan di NU meliputi jabatan rais aam atau pemimpin tertinggi yang berkedudukan di lembaga syuriah dan ketua umum yang memimpin jajaran eksekutif organisasi atau tanfidziyah.

Dalam sejarah muktamar NU, suksesi di jajaran tanfidziyah senantiasa lebih "seksi" dibanding suksesi di jajaran syuriah yang boleh dikata menggunakan pola urut kacang sesuai senioritas.

Dalam tradisi NU, rais aam selalu dijabat kiai senior yang mumpuni penguasaannya di bidang ilmu agama dan memiliki kharisma kuat.

Karena itu, untuk jabatan rais aam nyaris tidak pernah diperebutkan secara terbuka, apalagi harus melalui pemilihan yang menunjukkan kuat-kuatan pendukung.

Hal sebaliknya berlaku pada pemilihan ketua umum tanfidziyah. Pemilihan ketua umum hampir selalu membuat panas suhu muktamar akibat persaingan antarkandidat.

Muktamar NU di Situbondo pada 1984 dan di Cipasung pada 1994 boleh dibilang sebagai muktamar "terpanas" dalam perjalanan sejarah NU.

Muktamar di Situbondo "panas" akibat persaingan kelompok Cipete yang dipimpin KH Idham Cholid dengan kelompok Situbondo yang dipimpin KH As`ad Syamsul Arifin.

Sedangkan muktamar di Cipasung "membara" karena kuatnya intervensi pemerintah Orde Baru yang ingin menempatkan Abu Hasan sebagai ketua umum, namun mendapat perlawanan keras dari muktamirin.

Di kedua muktamar itu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), cucu pendiri NU KH Hasyim Asyari, terpilih sebagai ketua umum.

Namun, muktamar di Makassar kali ini justru menunjukkan situasi yang berbeda. Suksesi di jajaran syuriah atau pemilihan rais aam justru lebih menarik perhatian.

KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh, rais aam incumbent, mendapat pesaing yang cukup kuat yakni KH Hasyim Muzadi, ketua umum PBNU periode 1999-2004 dan 2004-2009.

Jika menilik tradisi pemilihan rais aam, Sahal yang lebih senior tentunya "lebih berhak" dan lebih berpeluang menempati jabatan itu kembali dibanding Hasyim.

Namun, dinamika yang terjadi di muktamar kali ini tampaknya berpeluang mengubah tradisi itu. Meski lebih junior, Hasyim mendapat dukungan tak sedikit, bahkan diklaim mayoritas, dari pengurus wilayah dan cabang NU selaku pemilik suara.

"Ada semangat untuk menjadikan lembaga syuriah lebih kuat peranannya, tak sekedar sebagai simbol. Untuk itu, dibutuhkan sosok yang kuat sebagai rais aam," kata tokoh NU Taufikurrahman Saleh di sela-sela muktamar, Kamis.

Beberapa hari sebelum muktamar digelar, Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Miftahul Ahyar pun menyatakan hal yang sama.

NU ke depan, kata kiai kahrismatis asal Surabaya itu, membutuhkan pemimpin yang enerjik mengingat tantangan yang dihadapi NU semakin kompleks.

"PWNU Jawa Timur ingin rais aam yang enerjik dan mau turun ke bawah menyapa syuriah-syuriah di bawah yang saat ini merasa seperti anak ayam kehilangan induknya," katanya.

Menurutnya, saat ini begitu banyak persoalan di tingkat akar rumput yang membutuhkan perhatian serius dari pimpinan NU, termasuk adanya upaya pengaburan aqidah "ahlussunah wal jamaah" yang dianut NU oleh pihak lain.

Dengan turun langsung ke lapangan, kata Miftahul, maka rais aam akan tahu persis persoalan yang dihadapi NU sehingga mampu menjawab berbagai persoalan itu secara jitu.

"Ibarat seorang dokter yang tahu persis penyakit yang diderita pasiennya lalu diberi obat yang mujarab. Saat ini ibaratnya pasien yang sedang sakit tifus hanya diberi obat penurun panas sementara," katanya.

Kelompok pendukung Hasyim menginginkan kepemimpinan di syuriah ke depan lebih bersifat kolektif kolegial, bukan personal yang mengerucut pada rais aam.

Mereka pun berharap lembaga syuriah ke depan tidak hanya diisi ahli agama, namun juga ahli-ahli lain yang mumpuni di bidang masing-masing, seperti pendidikan, ekonomi, bahkan tata negara.

"Dengan demikian, PBNU dapat mengambil kebijakan yang lebih tepat dalam menghadapi berbagai persoalan, dan kebijakan itu datang dari syuriah," kata Wakil Sekjen PBNU Syaiful Bahri Anshori.

Sebaliknya, pihak yang ingin mempertahankan tradisi menganggap pemilihan rais aam melalui pemungutan suara akan menjadikan NU kehilangan nilai khasnya, bahkan tak ada bedanya dengan partai politik.

"Posisi rais aam itu sangat penting untuk menjaga kewibawaan NU. Jadi, rais aam harus seorang ulama yang kharismatik, memiliki tingkat keilmuan tinggi, dan tidak bisa dibeli," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, dalam menentukan sosok rais aam sebaiknya tidak melalui pemilihan langsung, tetapi melalui musyawarah kiai-kiai sepuh atau senior.

Kelompok tarekat bahkan terang-terangan meminta Hasyim Muzadi tidak maju sebagai calon rais aam dan mengancam akan membawa organisasi mereka keluar dari NU jika Hasyim terpilih sebagai rais aam.

"Kita ada adat istiadat di NU. Jadi manakala ada yang masih lebih tua, tua ilmunya, tua pengetahuannya, sebaiknya mengarah ke sana. kecuali kalau orang-orang tua tadi sudah memberi jalan, silakan. Jadi kita hanya mau adat dijalankan," kata Sekjen Pengurus Pusat Perkumpulan Taraket Muktabarah An-Nahdliyyah KH Masroni Muhammad. (*)

Gus Dur Di Tengah Muktamar NU ke-32 di Makasar

Oleh Bagindo Armaidi Tanjung*

Meski KH Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur sudah meninggalkan 30 Desember 2009 lalu, namun “kehadiran” Gus Dur di arena Muktamar NU ke-32 di Makasar Sulawesi Selatan yang digelar 22-28 Maret 2010 masih terlihat. Secara fisik (jasad), memang Gus Dur sudah tiada. Tapi pikiran, gagasan, dan nyeleneh Gus Dur sepertinya masih mewarnai suasana Muktamar NU tersebut.

“Kehadiran” Gus Dur terlihat dari membanjirnya buku-buku yang berjudul dan ber-cover Gus Dur. Dari belasan stand bazar buku yang ada di arena Muktamar tersebut, nyaris tidak ada yang tanpa kehadiran buku Gus Dur. Selain itu, minat pengunjung pun untuk membeli/memiliki buku-buku Gus Dur tergolong tinggi dibanding buku-buku lain yang dipajang.

Seperti diakui Sales Repsentatif LKIS Yogyakarta Asep Rahmatullah, rata-rata per hari terjual 50 eksemplar buku Gus Dur. Bahkan dua judul buku, Islam Tanpa Kekerasan dan Gila Gus Dur sudah kehabisan stok. LKIS sendiri memajangkan buku yang berkaitan dengan Gus Dur antara lain; Biografi Gus Dur, TUhan TIdak Perlu Dibela, Prisma Pemikiran Gus Dur, Kiay Nyentrik Abdurrahman Wahid Membela Pemerintah, Menggegerkan Tradisi, Membaca Sejarah Nusantara, Tabayan Gus Dur, Gus Dur, NU dan Masyarakat Sipil, termasuk Islam Tanpa Kekerasan dan Gila Gus Dur.

Selain menjual buku-buku bertemakan Gus Dur, LKIS juga menyelenggarakan bedah buku Membaca Sejarah Nusantara. Buku tersebut dibedah Pengasuh Pesantren Kaliopak Yogyakarta M.Jadual Maula. Melalui bedah buku tersebut, mau tidak mau sosok Gus Dur pun dibicarakan dari berbagai sisi.

Lain lagi dengan Penerbit Kompas yang memajang buku Fatwa dan Canda Gus Dur yang ditulis KH Maman Imanulhaq Faqieh, Sejuta Hati Untuk Gus Dur, Pembaruan Tanpa Membongkar Tradisi. Buku Fatwa dan Canda Gus Dur, juga menghadirkan penulisnya KH Maman dalam sebuah diskusi di arena bazar Muktamar NU ke-32. Kontan saja usai diskusi dan penyampaian pengalaman menarik dari KH Maman selama mengikuti perjalanan bersama Gus Dur 20 eksemplar bukunya terjual.

KH Maman sendiri dalam penyampaian pengalaman singkatnya bersama Gus Dur, banyak memberikan sosok Gus Dur yang sangat pantas menjadi inspirasi anak-anak muda NU dalam menatap masa depan. Dengan gaya yang cukup guyonan, KH Maman sepertinya mampu menghadirkan sekelumit sosok Gus Dur dihadapan audien. Maman menyebutkan bagaimana Gus Dur menyampaikan soal kematian tokoh nasional. Dengan menanyakan kesehatan sejumlah tokoh nasional yang tengah sakit, kalau-kalau dia yang dimaksud Gus Dur. Ternyata, kemudian Gus Dur sendirilah yang menghadap Sang Khalik-Nya.

Penjualan buku Fatwa dan Canda Gus Dur hanya ditandingi oleh buku Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari karya Zuhairi Misrawi yang rata-rata terjual 20 eksemplar per hari, kata Koordinator Pemasaran Buku Terbitan Kompas di Makasar Syahruddin K. Kompas sendiri memajangkan buku Gus Dur yang lain, Gus Dur Menjawab Tantangan Zaman, Damai Bersama Gus Dur, Santri Par Excellence, Perjalanan Politik Gus Dur, Gus Dur Menjawab Tantangan Zaman. Sebagian besar buku tersebut menjadi pilihan para muktamirin NU ke-32.

Begitu pula dengan penerbit Erlangga memajangkan buku seri Gus Dur, masing-masing Gus Dur Siapa Sih Sampayen? dan Pemikiran dan Sikap Politik Gus Dur yang ditulis Ali Maskur Musa, politisi PKB yang kini di BPK. Sebagai seorang yang menjadi pusat perhatian, segala tindak tanduk Gus Dur akan menjadi bagian perjalanan sejarah bangsa. Di samping itu, kadang gagasan Gus Dur menimbulkan salah pengertian yang berujung pada terjadinya polemik. Buku ini memberikan penjelasan kepada masyarakat atas beberapa makna yang ada dibalik sebuah peristiwa, sekaligus sebagai upaya penempatan masalah yang sebenarnya dari beberapa tindakan dan pernyataan Gus Dur yang memiliki nilai historis.

Sedangkan buku Pemikiran dan Sikap Politik Gus Dur menyajikan dan membahas akar-akar pemikiran politik dan keagamaan Gus Dur. Sebagai tokoh kontroversial, sikap dan pemikiran Gus Dur kerap ditentang oleh kawan dan lawan. Paham kebangsaan yang dikembangkan selalu integratif dan inklusif dengan dinamika kehidupan bangsa dan negaranya. Selain memaparkan akar pemikiran politik Gus Dur. Penulis buku ini juga ingin membuktikan bahwa pemikiran dan tindakan Gus Dur selama hidupnya bukanlah suatu yang controversial, tapi justru merupakan implementasi dari pemahaman nilai-nilai Islam secara membumi.

Buku terbaru pasca wafatnya Gus Dur, berjudul Sejuta Gelar Untuk Gus Dur yang merupakan kumpulan tulisan dari sejumlah tokoh di negeri ini, juga hadir di stand PBNU. Buku dengan editor A Effendy CHoirie, Arief Mudatsir dan Hermawan Sulistyo tersebut, setidaknya menggambarkan bagaimana sosok Gus Dur dari pandangan sejumlah tokoh yang pernah berproses atau bersentuhan dengan Gus Dur. Tentu saja buku ini dapat menggambarkan kepada pembacanya, bagaimana para tokoh dan pengamat melihat Gus Dur .

Wafatnya Gus Dur meninggalkan banyak kesan bagi elemen bangsa, utamanya warga masyarakat Indonesia. Karena sosok Gus Dur yang berani memperjuangkan nasib kaum tertindas, tanpa melihat suku, bangsa dan agamanya. Meski tanpa kehadiran penulisnya Ali Maskur Musa, toh buku ini tetap dibedah di samping stand Erlangga. Tampil sebagai pembicara Dosen Pascasarjana Universitas Makasar DR. Firdaus. Kesimpulan dari bedah buku tersebut, sosok Gus Dur merupakan sosok yang konsisten pemikiran dengan sikapnya dalam proses kehidupannya. Hanya saja, kadang-kadang orang yang belum memahami pemikiran dan sikap Gus Dur cenderung melihat sebuah tindakan yang kontroversial.

Mengapa buku bertemakan Gus Dur banyak diminati? Tentu tidak terlepas dari sosok Gus Dur dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan proses keumatan. Pemikiran Gus Dur selalu dipahami sesuai dengan konteks dan kondisi yang dihadapi bangsa dan umat negeri ini. Sosok Gus Dur yang selalu berjuang dalam ranah lintas agama, golongan, kelompok dan bangsa, sehingga dapat diterima semua pihak. Sosok Gus Dur semakin jelas dapat diterima dari berbagai kalangan lintas agama, golongan, kelompok dan bangsa, ketika Gus Dur diberangkatkan dari Rumah Sakit setelah dinyatakan wafat hingga ke pemakaman di Jombang. Bahkan hingga hari ini pun para ziarah berdatangan dari berbagai penjuru.

Sambutan yang begitu meriah dapat disaksikan langsung jutaan rakyat Indonesia ketika menyaksikan melalui siaran langsung dari berbagai televise swasta nasional maupun internasional. Ribuan rakyat dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyon hingga rakyat kecil, tumpah ruah mengantar Gus Dur ke tempat peristirahatan terakhir di kawasan pondok pesantren Tebuireng Jombang. Seiring dengan itu, buku-buku Gus Dur pun laris di sejumlah tokoh buku pasca Gus Dur wafat.

Selain kehadiran buku Gus Dur di arena pameran Muktamar, juga sejumlah CD baik yang berisikan ceramah maupun alunan musik gambus dan shalawat Gus Dur. Beberapa spanduk pun di arena Muktamar terlihat memajang foto Gus Dur.

Yang tidak kalah pentingnya adalah, kandidat yang bertarung dalam pemilihan Ketua Umum PBNU 2010-2015 mendatang adalah mereka yang bersentuhan langsung dengan (pemikiran) Gus Dur. Mereka memiliki hubungan yang pernah berproses dengan Gus Dur. Bahkan tidak jarang pula mereka ber (di)bentur(k)an dengan Gus Dur . Sehingga dengan benturan tersebut sang tokoh dengan sendirinya menjadi tokoh pula. Dari nama-nama yang muncul sebagai kandidat Said Aqil Siraj, Salahuddin Wahid, Ahmad Bagja, Masdar F. Mas’udi dan Slamet Effendy Yusuf, tidak diragukan lagi sosok Gus Dur banyak sedikitnya akan mempengaruhinya.

Dengan demikian, walaupun secara fisik (jasad) Gus Dur tidak hadir ditengah muktamirin, namun “roh” Gus Dur sepertinya masih ikut hadiri di Muktamirin. Lewat buku, Gus Dur akan selalu hidup sepanjang bangsa ini masih menghargai jasa-jasa para tokoh terdahulunya. Selamat bermuktamar.

* Penulis adalah Kontributor NU Online di Sumbar

NU Tidak Mungkin Lepas dari Politik

Makassar (ANTARA News) - Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Ali Masykur Musa, menyatakan bahwa NU tidak mungkin melepaskan diri dari politik karena kelahirannya tak lepas dari pergulatan politik.

"Sejarah NU selalu berkelindan dengan politik," kata Ali Masykur dalam bedah buku karyanya yang bertajuk "NU dan Moralitas Politik Bangsa" di arena Muktamar NU ke-32 di Asrama Haji Sudiang Makassar, Jumat.

Hanya saja, lanjut anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu, peran politik yang dijalankan NU bukan politik praktis melainkan politik tingkat tinggi (high politics), politik dalam ranah etis, moral dan norma.

Sayangnya, kata Ali Masykur, kini NU telah terseret ke arus politik praktis, dukung-mendukung, yang pada akhirnya justru mendelegitimasi organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.

"Di Pilpres 2009, NU tidak punya kekuatan untuk ikut menjadi penentu kepemimpinan nasional. NU hanya jadi justivikator proses politik," katanya.

Ke masa depan, kata mantan politisi PKB itu, NU harus kembali memainkan peran strategis di politik etis.

Namun, lanjutnya, ada beberapa hal yang mesti dilakukan, menjaga independensi, mempertajam visi dan pengabdian di bidang sosial dan keagamaan serta meningkatkan sumber daya manusia NU.

"Kalau semua itu kuat, NU ke depan akan sangat didengar dan jadi panutan, termasuk oleh pengambil kebijakan," katanya.

NU Haramkan Akad Nikah Beralat Elektronik

Makassar (ANTARA News) - Komisi Bahtsul Masail Waqi`iyyah (hukum Islam) pada Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama (NU), mengeluarkan rekomendasi mengharamkan akad nikah melalui alat elektronik, namun nikah gantung diperkenankan.

"Akad nikah tidak diharamkan melalui elektronik, karena ada syarat-syarat yang tidak dipenuhi yakni keterlibatan pengantin secara langsung, juga saksi dan walinya, dan lafadz akad nikah itu harus jelas," kata Ketua Komisi Hukum Islam, KH Syaefuddin Amsir, di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat.

Menurut dia, proses pernikahan itu tidak boleh samar-samar, karena semua unsurnya harus jelas. Berbeda halnya dengan istilah kawin gantung, dimana akad nikah dilakukan pada usia sebelum baliq, namun belum diizinkan melakukan hubungan suami isteri.

Dia mengatakan, nikah gantung itu bisa dilanjutkan pada saat keduanya sudah dewasa dan "aqil baliq", namun apabila dalam perjalanannya pada saat mereka sudah dewasa dan menyadari tidak ada kecocokan, maka bisa membatalkan akad kawin gantung itu.

Mengenai kasus penyadapan telepon atau kamera CCTV, ia mengatakan, hal itu diharamkan karena termasuk "memata-matai" untuk mengetahui hal yang tidak benar. Namun, hukumnya kemudian dapat berubah menjadi wajib, jika konteks penyadapan itu untuk membongkar suatu kasus yang merugikan publik.

"Hanya saja hasil penyadapan itu tidak boleh dijadikan alat bukti utama, namun hanya menjadi alat bukti pendukung saja di bidang hukum," katanya.

Khusus Komisi Program pada Muktamar ke-32 NU direkomendasikan, untuk Bidang Kesehatan ditargetkan membangun Rumah Sakit yang diawali ditingkat Wilayah (propinsi).

"Langkah NU dalam kurun lima tahun ke depan adalah membangun rumah sakit NU di tingkat provinsi," kata Ketua Komisi Program KH. Abbas A. Muin pada keterangan terpisah.

Dia mengatakan, di tingkatan cabang (Kab/kota) sebenarnya sudah ada Rumah Sakit, jadi tinggal diikuti di tingkat provinsi. Untuk mewujudkan hal itu, terlebih dahulu harus dibicarakan pada musyawarah kerja nasional, kemudian ditindaklanjuti oleh lembaga terkait.

Saturday, March 20, 2010

Terima Kasih Kepada Para Teman Yang Bisa Hadir Acara Kenduri Tiga Harinya Wafatnya Adik Iparku






Salam

Saya sekularga mengucapkan terima kasih kepada saudara dan saudari semua yang bisa hadir di acara kenduri tiga harinya Alamrhum Adik Iparku Samsudin, yang telah wafat pada tanggal 18/3 2010 di Indonesia.

Alhamdulillah kenduri tiga harinya berjalan seperti yang telah di rencanakan oleh keluarga.

Sekali lagi saya bersama mewakilih adik saya Masnawiyah dan Anaknya Jalil Samsudin mengucapkan ribuan terima kasih, pada Mr Paman dan Istrinya,Saudara Sakdallah dan istri,Acik Roncot,Abang Akmal serta keluarga yang lain yang sudih menghadiri undang kami sekularga.

Untuk acara kenduri tujuh harinya pihakj keluarga merencanakan untuk acara tersebut akan di adakan di Sri Segambut,itupun tergantung keputusan keluarga nantinya.

Thursday, March 18, 2010

Adik Iparku Telah Pulang Ke Rahmatullah

Inna Lillahi Wainna Ilaihi Rojiun

Telah Pulang Ke Rahmatullah Adik Iparku Samsudin Bin Mahmud Pada Tanggal ,18 /3 /2010 ,jam 12 siang waktu Indonesia

Semoga Rohnya di tempatkan dengan rohnya orang-orang sholeh dan di ampuni semua dosa-dosa Amin Allahumma Amin.

Alfateha

Saiful Aiman Dan Keluarga

Wednesday, March 17, 2010

Foto:Sewaktu Wisata Ke Pulau Melaka Dengan Keluarga

Jalil dengan Adik Lutfi Sedang Berenang
Saya Bersama Alang Dengan Lutfi Sedang Berehat Di Depan Sele
Di Atas Makam Tujuh Saudara Di Pulau Melaka
Sedang Santai Di atas Pokok,Pada Waktu Itu Panas Banget
Di Depan Makan Sulatan Arifin

Sedang Menunggu Fery Dtang Di Jeti Umba
Sedeang Menikmati Ikan Bakar di Umba
Sedang Menunggu Ikan Di Bakar
Jalil Dengan Obaknay Sedang Duduk Di Restoran Ikan Bakar
Istri dan keluarga dalam ferry sedang berangkat pulang dari pulau melaka
lagi santai di bawa pokok tepi pantai

lagi berenang di kolam air
di depan makam Sultan Arifin Pulau Melaka


empayan


sedang berada perigi

Warga Aceh Di Jatuhi Hukuman Mati Oleh PT Shah Alam Karena Mengedar Ganja

Shah Alam: Pengadilan Tinggi Shah menjatuhkan hukuman gantung pada warga Aceh karena mengedar ganja tujuh tahun lalu.

Hukuman mati di bacakan oleh Hakim Datok Zaki Yasin ini hari ,17 /3 / 2010 pada Nasir Kahar dan Mohd Nizam Ishak.

Kedua pidana mati itu di tangkap oleh polisi pada 29 Januari 2003 ,jam 6.30 sore di pam bensen Shell ,Batu 5 Kampung Setia Banting, Klang.

Sewaktu di tangkap oleh polisi di temukan dalam mobil Kancil ganja seberat 4964 gram ,yang di bungkus dengan plastik kuning dan di tutup dengan tempat pemijak kaki

Yang membawa mobil pada waktu itu adalah terdakwa pertama ,sedangkan terdakwa kedua duduk di tempat penumpang belakang,ganja di temukan di bawa tempat duduk kursi depan sebelah kiri sopir.

Keduanya di jerat dengan pasal 39 B dengan ganjaran hukum gantung sampai mati.Sebelum ini dalam keputusan sela pengadilan telah memberikan kesempatan untuk pidana mati itu untuk membelah dirinya.

Monday, March 15, 2010

Ketemu Kades Suwari Si Acara Mauludur Rasul Warga Tajung Dekatagung Di Pandan Perdana

Bersama Kades Suwari Saat Menghadiri Acara Mauludur Rasul Dan Selamatan Ke Empat Puluh Harinya Anak Warga Tajung Dekatagung yang baru lahir Di Pandan Perdan Kuala Lumpur
Salam

Siapa bilang kalau sudah lama tidak ketemu teman tidak akan ketemu lagi,ini terbukti dari pada tahun 1980 sesudah ujian di Bunagung Lebak saya tidak ketemu teman saya,hanya ketemu satu kali waktu saya pulang tahun 2009, dan ini kali kedua di takdirkan ketemu di acara Mauludur Rasul Di Pandan Perdana Kuala Lumpur.

Pertama kali bertemu di rumah beliau tahun 2009 di Bawean bersama saudara Basit (MB) waktu itu baru pulang dari keliling Bawean dan singga di rumah sahabatku yang sudah lama tidak ketemua itu.Pada waktu itu sahabat tersebut juga sudah tidak bisa mengingatinya lagi.

Sahabat yang saya maksudkan iyalah Kades Desa Suwari Kecamat Sangkapura Bawean saudara Ruhan.Seca kebetulan kemaren malam saya ketemu di acara Mauludur Rasul Warga Tajung Desa Dekatagung Bawean.Beliau menghadiri acara Mauludur Rasul dan sekaligus warga tersebut mengadakan selamatan empat puluh harinya anaknya yang ke empat.

Saya sempat kaget ,"tiba-tiba seorang lelaki bersongkok hitam dan berkemejah putih senyum dengan saya",rupa-rupanya Kades Suwari.

Biasalah,kalau sudah lama tidak ketemu ada saja yang saya bicarkan dengan beliau,saya juga sempat menyinggung dan bertanya dalam rangka apa datang ke Malaysia,beliau dengan nada yang diplomatik menjawab,saya datang ke Kuala Lumpur ini untuk silaturahmi dengan warga dan sekalian undangn Maulud.

Ditanya kapan rencana pulang ke Bawean ,beliau menjawab insya Allah pada hari Sabtu ini.

Saturday, March 13, 2010

Foto : Acara Sambutan Mauludur Rasul Yang Didakan Taman Pendidikan Qur'an Bimbingan Ibu Memen Mintarsi Dan Ust Liling










Salam

Sudah lama tidak ikut ke giatan warga ,maklumlah lagi sibuk kerja dan juga badan kurang sehat,kebelakangan ini asik pegal- pegal .

Atas jemputan kak Drs,Memen Mintarsi dan Ust Liling pengasuh TPQ ,saya pergi juga menghadiri acara sambutan Maulud yang di adakan di Sungai Mulia Gombak tanggal 13/3/2010 .

Para ibu bapak juga banyak yang hadir di acara sambutan Mauludur Rasul yang di adakn TPQ tersebut,panitia juga mengundang penceramah dari Jawi .

Menurut Ust Liling dalam sambutannya acara ini bukannya yang pertama kali ,tapi sudah sembilan kali di adakan, kita semua harus celik Alqu'an jika kita tidak bisa baca Alqur'an sangat rugi sekali,karena Alqur'an adalah sebagai pedoman hidup orang Islam.

Dalam sambutannya Ust Liling juga mengucapkan ribuan terima kasih pada ibu bapak yang memberikan kerjasama yang amat baik, juga ribuan terima kasih di ucapkan juga pada bapak ketua kapung Sungai Mulia yang banyak sekali memberikan bantuan dan juga kemudahan pada acara malam ini.

Di singgung berkaitan murid TPQ itu sendiri ada berapa ramai,ungkap kak Memen ada 120 orang murid,alhamdulilah semua anak -anak yang kami didik kebanyakan sudah banyak yang lancar banyak Alqur'an .

Muktamar Makassar Harus Jadi Lembaran Baru NU

Jakarta, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berharap muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Makassar pada 22-27 Maret mendatang menjadi lembaran baru bagi organisasi sosial keagamaan itu dalam mengawal dinamika perubahan di Indonesia.

"Muktamar ke-32 di Makassar harus menjadi lembaran baru NU untuk menampakkan eksistensinya kembali dalam mengawal dinamika perubahan yang terus saja terjadi," kata fungsionaris PMII Abdul Basir Laupe di Jakarta, Jumat.

PMII berharap gerakan NU ke depan tidak terlepas dari tradisi pergulatan intelektual dan mengurangi perhatian pada dinamika politik.

"Secara tidak disadari, lambat-lambat tapi pasti, persoalan politik membuat NU kehilangan peran strategisnya. NU tidak lagi menjadi faktor yang diperhitungkan," katanya.

PMII sendiri ingin mengembalikan ikatan sinergi secara organisatoris dengan NU. PMII ingin memainkan peranan dalam menyiapkan dan menyuplai kebutuhan kader bagi NU.

"Hal ini dimaksudkan agar gerakan PMII menjadi instrumen yang menopang kerangka besar perjuangan NU secara lebih intens dan militan," katanya.

Secara organisasi, PMII telah melepaskan diri dari bagian organisasi NU sejak 1973. Kongres PMII saat ini memutuskan PMII menjadi organisasi independen. Independensi PMII sendiri telah dicanangkan sejak 1971.

Menurut Abdul Basir, PMII memilih independen karena saat itu NU memosisikan diri sebagai partai politik. Namun, peristiwa kembalinya NU ke khittah pada muktamar di Situbondo pada 1984 tentunya menjadi variabel sejarah untuk mengoreksi pola relasi antara NU dan PMII.

Menyambut muktamar NU mendatang, PMII akan menggelar diskusi terbuka bertajuk "Manfaat Strategis NU bagi Bangsa-Global: Di Mana Kau Bersembunyi?" pada Ahad (14/3).

Diskusi akan menghadirkan para kandidat ketua umum PBNU yakni Slamet Effendy Yusuf, Ahmad Bagdja, Masdar Farid Mas`udi, Said Aqil Siradj, Ali Maschan Moesa, Salahuddin Wahid, dan Andi Jamaro Dulung. (ant/mad)

Wednesday, March 10, 2010

Hasyim Muzadi Bersaing dengan Kiai Sahal :Untuk Jabatan Rais Am PB NU

SURABAYA - Bukan hanya perebutan jabatan ketua umum PB NU yang marak, kursi rais am juga bakal diperebutkan. KH Sahal Mahfudz yang karismatik bakal mendapat saingan berat dari Hasyim Muzadi yang kini menjabat Ketum PB NU. Keduanya sudah mendapat dukungan kuat untuk maju dalam Muktamar NU di Makassar, 22-27 Maret 2010.

Bila Kiai Sahal mendapat dukungan dalam pertemuan sejumlah kiai dan pengurus Syuriah PW NU Jateng, Jabar, Jakarta, dan luar Jawa, Hasyim bakal didukung PW NU Jatim. ''Memang, untuk suara dari Jawa Timur, arus kuat calon posisi rais am ke Pak Hasyim. Jadi, mengerucut satu nama saja dan nama itu sudah disampaikan saat muskerwil itu,'' kata Rais Syuriah PW NU Jatim KH Miftakhul Akhyar saat ditemui Jawa Pos di Kantor PW NU kemarin (9/3). Nama Hasyim juga sempat disebut dalam muskerwil di Asrama Haji Senin lalu (8/3).

Menurut Kiai Miftakh, bandul dukungan ke Hasyim tersebut juga sudah melalui proses panjang. Mulai pertemuan para kiai hingga hasil istikharah. Sejumlah kiai pun sudah mengundang Hasyim untuk dimintai kesediaan menjadi calon rais am. ''Tentu ketika bertemu Pak Hasyim, banyak hal yang kami klarifikasi, pertanyakan, hingga komitmennya,'' ungkapnya.

Banyak ulama dan kiai yang berpendapat bahwa NU ke depan itu butuh seorang rais am yang tidak sekadar karismatik. Tapi, juga memiliki konsep manajemen bagus. Sebab, sesuai dengan anggaran rumah tangga (ART) NU, syuriah merupakan pimpinan tertinggi dan kewenangannya sangat besar. Bukan hanya sebagai pembina dan pengendali, tetapi juga penentu kebijakan.

''Tugas dan wewenang yang begitu besar itu, rasanya, tidak mungkin dibebankan kepada perorangan sehingga kepemimpinan syuriah harus diselenggarakan secara kolektif-kolegial,'' jelas Kiai Miftakh.

Bagaimana halnya dengan sejumlah rais syuriah luar Jatim yang sebelumnya menyatakan mendukung KH Sahal Mahfudz? Menurut dia, itu tidak menjadi persoalan. ''Silakan saja. Yang perlu digarisbawahi, kalaupun Jawa Timur mengarah ke Pak Hasyim, itu bukan berarti kami berseberangan atau tidak suka dengan calon lain. Ini bagian dari dinamika organisasi saja,'' paparnya.

Untuk calon ketua umum, Kiai Miftakh mengakui memang di kalangan cabang masih belum sepakat satu nama. Namun, pihaknya memastikan sudah mengerucut hanya tinggal dua nama. Selain Gus Sholah, satu kandidat kuat lainnya adalah Ahmad Bagdja. Bagaimana halnya dengan Said Agil Siradj? Kiai Miftakh menepisnya. ''Dalam muskerwil pun nama Pak Said nggak muncul,'' katanya mengklarifikasi pernyataan sebelumnya.

Kiai Miftakh menambahkan, satu nama calon ketua umum nanti diputuskan menjelang hari H muktamar. ''Ibaratnya, nama-nama itu baru semifinal. Grand finalnya masih belum. Cabang-cabang sudah mendesak kepada kami agar grand finalnya tidak lama-lama biar tidak masuk angin,'' katanya. (nur/tof)

Imam Besar Al-Azhar Meninggal Mendadak

Sumber NU Online :Rabu, 10 Maret 2010 19:54

Kairo, Imam Besar Al-Azhar Mesir, Syekh Mohammad Sayid Tantawi berpulang saat melakukan kunjungan ke Arab Saudi. Tokoh Muslim yang sangat disegani di Mesir ini diduga mengalami serangan jantung. Dia meninggal dalam usia 81 tahun.

The Middle East News Agency mengabarkan, Syekh Tantawi terjatuh saat tengah menghadiri satu acara keagamaan di Arab saudi. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan tentang acara apa yang tengah diikutinya dan di kota apa Syekh Tantawi meninggal.

Nama Syekh Mohammad Sayid Tantawi menjadi perbincangan akhir tahun lalu Isaat ia menyatakan kekhawatirannya dengan makin banyaknya mahasiswi Mesir yang bercadar. Menurutnya, niqab atau cadar adalah tradisi, tak ada kaitannya dengan Islam. Ia juga berkeinginan untuk menerapkan larangan bagi siswi di sekolah Al-Azhar yang mengenakan cadar.

''Cadar merupakan sebuah tradisi dan tak ada hubungan sama sekali dengan Islam,'' kata Syekh Tantawi. Pernyataan ini terlontar menyusul kunjungannya ke sebuah sekolah Al-Azhar. Dia meminta seorang siswi kelas delapan melepaskan cadar yang ia kenakan di dalam kelas.

Ia berharap, ada larangan resmi mengenakan cadar di sekolah-sekolah Al-Azhar. Larangan itu tak hanya berlaku bagi para siswi, tapi juga bagi guru perempuan. (syf

Monday, March 8, 2010

Sejumlah Kiai Dukung Kiai Sahal Tetap Memimpin NU

PATI - Dukungan agar kiai karismatik KH Sahal Mahfudz tetap memimpin Nahdlatul Ulama (NU) masih sangat besar. Silaturahmi rais syuriah dan para kiai NU di Pondok Pesantren Maslakhul Huda, Kajen, Margoyoso, Pati, kemarin (7/3) memutuskan untuk mencalonkan kembali Kiai Sahal menjadi rais aam.

Dalam pertemuan di Kajen itu, hadir 28 pimpinan cabang (PC) dan 35 pimpinan wilayah NU. Sejumlah kiai besar turut hadir, seperti KH Makhtob Efendi Yusuf dari Jakarta, KH Asyhar Abta (Jogjakarta), KH Ma'ruf Amin (Jateng), KH Masruri Mukhti, KH Habib Lutfi, KH Daroyani (Bangkalan), dan beberapa ulama dari luar Jawa, seperti KH Noor Tufik dari Sumatera Selatan.

Menurut KH Daroyani, wakil rais syuriah Bangkalan, pihaknya istikamah terhadap figur Sahal Mahfudz. Menurut dia, Kiai Sahal merupakan sosok yang konsisten menjaga simbol kepemimpinan dan dapat mengarahkan jam'iyah yang sesuai dengan khittah NU. Yang lebih penting lagi bisa menjaga jati diri keulamaan dalam mengembangkan akidah dengan baik.

Dukungan yang sama diungkapkan Wakil Rais Syuriah Sumsel KH Sanusi Bajo melalui wakilnya, KH Noor Tufik. Lewat pesan yang dibacakan, dia mengimbau agar warga nahdiliyin tetap konsisten terhadap lambang NU yang di dalamnya tertuang tiga prinsip pokok yang wajib dijaga.

''Lambang bumi merupakan wadah warga NU, tempat untuk beraktivitas dan melakukan amal yang sesuai dengan prinsip ahlusunnah wal jamaah, lambang tali merupakan bingkai warga nahdliyin dalam menjaga dan melakuakan aktivitas, walupun lari ke mana pun harus selalu kembali pada wadahnya. Sedangkan, lambang ketiga, bintang sembilan, merupakan sinar ulama yang merepresentasikan akhlak yang telah diajarkan para ulama sebagi dasar pijakan kita,'' jelasnya. (mg1/jpnn/tof)

Wednesday, March 3, 2010

Pendapat Akhir FPKB ttg Kasus Bank Century 3 Maret 2010

by Fraksi Pkb Dpr Ri (videos)
10:04

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA DPR-RI
TERHADAP LAPORAN PANITIA ANGKET DPR RI
TENTANG PENGUSUTAN KASUS BANK CENTURY

Disampaikan oleh Juru Bicara FPKB DPR RI: Drs. Mohamad Toha, S.Sos, M.Si
Nomor Anggota: A-154
Dalam Rapat Paripurna DPR RI 3 Maret 2010

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera untuk kita semua,
Yang terhormat Saudara Pimpinan DPR RI,
Yang terhormat Saudara- Saudara Anggota DPR RI,
Serta hadirin yang berbahagia.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena pada hari ini kita dapat melaksanakan Rapat Paripurna DPR RI dalam rangka mendengarkan penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap Laporan Panitia Angket DPR RI tentang Pengusutan Kasus Bank Century.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memberi keteladanan kepada umat manusia untuk selalu menjunjung tinggi kebenaran, memegang teguh kejujuran, serta menegakkan prinsip-prinsip keadilan.

Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Rapat yang telah memberikan kesempatan kepada kami, untuk menyampaikan pendapat akhir Fraksi terhadap Laporan Panitia Angket DPR RI tentang Pengusutan Kasus Bank Century.

Saudara Pimpinan DPR, Para Anggota Dewan serta Hadirin yang terhormat.
Sebelum kami menyampaikan Pendapat Akhir Fraksi, terlebih dahulu kami sampaikan rasa keprihatinan dan sangat menyesalkan atas terjadinya insiden yang kurang elok dalam Sidang paripurna DPR pada tanggal 2 Maret 2010 kemarin, sebab peristiwa tersebut dapat menimbulkan preseden dan image yang tidak baik bagi kelangsungan dan masa depan lembaga DPR RI. Karena itu, FPKB menyerukan kepada seluruh anggota DPR dan semua pihak untuk saling menahan diri, mawas diri, dan mengedepankan perilaku politik santun, saling menghormati dan saling menghargai sehingga peristiwa seperti itu tidak akan pernah terulang lagi di masa-masa mendatang demi menjaga kehormatan, martabat dan keluhuran Lembaga Tinggi Negara yang sama-sama kita cintai ini.

Mengawali penyampaian Pendapat Akhir ini, izinkanlah kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Pansus Angket Century yang telah bekerja sangat serius dan penuh dedikasi dalam melakukan penyelidikan selama proses pengusutan Kasus Bank Century agar perkara ini mendapatkan kejelasan sekaligus untuk mengetahui apakah ada tindakan-tindakan yang keliru dan tidak tepat.

Dalam kesempatan yang mulia ini, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI mengajak kepada semua pihak –utamanya dalam menyikapi hasil kerja Pansus Century-- untuk menegakkan akal sehat, kejujuran, keterbukaan, keadilan, proporsionalitas dan akuntabilitas sehingga desas-desus, kebohongan dan fitnah dapat disingkirkan dengan cara menghadirkan fakta dan kebenaran yang sesungguhnya berdasarkan bukti-bukti yang nyata dan bukan dugaan ataupun prasangka.

FPKB DPR RI juga ingin menegaskan bahwa prinsip dan cara pengelolaan negara dan mengemban amanat rakyat yang selama ini senantiasa FPKB pegang teguh adalah prinsip dan cara bahwa semua kebijakan pemerintah dan para pemimpin rakyat harus diabdikan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat demi kemaslahatan bersama sebagaimana ditandaskan oleh para founding fathers bangsa Indonesia dalam preambule UUD 1945.

Begitu pula halnya dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan check and balances maupun dalam melakukan penilaian terhadap seluruh pelaksanaan kebijakan pemerintahan dan pembangunan nasional juga harus bersandarkan pada amanat dan kepentingan rakyat, nilai dan prinsip-prinsip demokrasi, serta nilai-nilai keadilan (‘adalah), tegak lurus (i’tidal) keseimbangan (tawazun), moderasi (tawasuth), kebebasan (hurriyah), perdamaian (salam), toleransi (tasamuh), konsultasi (syura), dan persamaan (musawah).

Pandangan itulah yang selama ini dipegang teguh dan dikembangkan oleh FPKB DPR RI dalam mengambil segala keputusan dan pelaksanaan fungsi representasi, legislasi, pengawasan dan budgeting DPR. Lebih dari itu, FPKB juga senantiasa berpijak pada semangat untuk bersunguh-sunguh memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi (al amanah wal wafa bil ahdi) serta bersikap dan bertindak adil dalam segala situasi (al’adalah).\

Saudara Pimpinan DPR, Para Anggota Dewan serta Hadirin yang terhormat.

Berkaitan dengan Laporan Pansus Angket Bank Century, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa sejak awal telah memiliki sikap yang tegas dan konsisten bahwa kebijakan pemerintah terkait dengan Bank Century dilakukan demi menyelamatkan perekonomian nasional bangsa Indonesia dari ancaman resesi global pada waktu itu. Bagi FPKB, krisis keuangan global tahun 2008 selain menyebabkan resesi ekonomi diberbagai negara maju juga berdampak sangat kuat terhadap perekonomian negara-negara di Asia. Selama tahun 2008, ekonomi dunia tumbuh 3,1 persen, lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,1 persen. Sementara ancaman pada sistem perbankan dan sistem keuangan nasional juga sangat nyata terjadi. Keadaan genting / krisis ini bisa dilihat dari terjadinya kelangkaan dan kesulitan likuiditas di pasar keuangan yang menyebabkan pinjaman antar bank tidak jalan, sehingga kepanikan para pelaku pasar dan kepercayan antar pelaku pasar uang juga semakin rendah. Dalam kondisi makro ekonomi seperti itu, maka pemerintah Indonesia dituntut untuk segera mengambil langkah-langkah stategis dan taktis untuk pengamanan sektor keuangan dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Disinilah, pemerintah telah mengambil kebijakan yang cepat dan tepat dalam mengatasi ancaman krisis di sektor perbankan. Keberhasilan pemerintah dalam mengatasi krisis ini dapat dilihat dari pengakuan langsung dari para pelaku dan masyarakat perbankan nasional.

Bahkan, para bankir di Indonesia baik yang terhimpun dalam Ikatan Bankir Indonesia, Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas), Asosiasi Bank-Bank Pembangunan Daerah, Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) serta Kompartemen Syariah Perbanas yang menyatakan bahwa kebijakan penyelamatan krisis sudah tepat, sehingga dunia perbankan Indonesia mampu bertahan dalam situasi krisis dan sampai sekarang dapat tumbuh dengan baik.

Selain mendapat pengakuan dari dalam negeri, keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi ancaman resesi global dan krisis perbankan ini juga mendapat apresiasi dari dunia internasional. Indonesia telah diakui dunia sebagai salah satu negara terbaik dalam menangani krisis ekonomi (laporan Newsweek Januari 2009, ”Indonesia : As Good As it Gets”). Di dunia, hanya ada 3 negara yang masih tumbuh diatas 4%, yaitu: China, India, dan Indonesia. Hampir semua negara, bahkan negara-negara maju seperti Amerika dan Jepang, ekonominya anjlok.

Berdasarkan fakta itulah maka FPKB berpendapat bahwa kebijakan bailout Bank Century telah terbukti memberi kemaslahatan bagi bangsa Indonesia. Kemaslahatan itu wajib hukumnya dan jalan menuju menuju ke arah sana pun menjadi wajib pula. Hal ini seperti terefleksi dalam kaidah fiqh “maa laa yatimmul wajib illa bihi fahuwa wajib”. Dalam perspektif al-fiqh as-siyasiy yang dikembangkan dalam tradisi Nahdlatul Ulama upaya untuk mewujudkan kemaslahatan itu hukumnya wajib dilakukan oleh pemerintah, meskipun dalam kondisi sesulit apapun.

Dalam konteks politik Partai Kebangkitan Bangsa, maka kebijakan pemerintah ini senafas dengan mabda’ siyasy PKB dan cita-cita proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia sebagaimana termaktub dalam Preambule UUD 1945 yaitu terwujudnya suatu bangsa yang merdeka, bersatu, adil dan makmur sejahtera lahir dan bathin, bermartabat dan sederajat dengan bangsa-bangsa lain didunia, serta mampu mewujudkan suatu pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia menuju tercapainya kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, keadilan sosial dan menjamin terpenuhinya hak asasi serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Saudara Pimpinan DPR, Para Anggota Dewan serta Hadirin yang terhormat.
Menurut kami, tindakan pemerintah terkait Bank Century telah sejalan dengan fatsun politik nahdliyin bahwa kebijakan bailout tersebut terjadi pada situasi darurat untuk kepentingan yang lebih besar, sehingga hal tersebut dapat dibenarkan berdasarkan kaidah fiqh “al-dlaruratu tubihu al mahdlurat” bahwa keadaan darurat membolehkan mengambil kebijakan darurat. Kebijakan tersebut juga senafas dengan adagium ‘qowaidul fiqh’ bahwa dar’ul mafasid muqaddamun ‘ala al-jalbi al-masholih” (mencegah kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan). Artinya, tindakan bailout tersebut diambil sebagai langkah mengantisipasi dan mengatasi keadaan darurat dan menolak kerusakan yang lebih besar dari situasi perekonomian dan perbankan nasional serta krisis global.

Lebih dari itu, kebijakan tersebut cukup melindungi dan mewakili kepentingan rakyat yang ditandai dengan stabilnya kondisi perbankan dan perekonomian nasional dari ancaman krisis global. Ini adalah implementasi dari prinsip politik Islam sunni bahwa “tashorruful imam ‘ala al-ra’iyyah manutun bil maslahah” (kebijakan pemerintah atas rakyatnya berdasarkan kemaslahatan bersama).

Saudara Pimpinan DPR, Para Anggota Dewan serta Hadirin yang terhormat.
Kemudian, setelah memperhatikan, mencermati seluruh proses penyelidikan, pengumpulan data dan fakta yang dilakukan oleh Pansus serta mempelajari hasil Laporan Pansus yang telah disampaikan pada Rapat Paripurna DPR RI pada hari Selasa / Tanggal 2 Maret 2010, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa tetap tegas dan konsisten sebagaimana kesimpulan yang kami sampaikan dalam pandangan akhir fraksi kami di Pansus Angket Bank Century, yakni:

1. Bahwa manajemen dan pemegang saham lama bank century harus bertanggung jawab atas berbagai pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan selama proses merger dan akuisisi waktu itu.

2. Bahwa Bank Indonesia pada periode merger dan akuisi bank Century juga harus bertanggungjawab atas segala kemungkinan terjadinya indikasi pelanggaran, terutama juga atas pelaksanaan fungsi pengawasan BI yang tidak tegas.

3. Bahwa kebijakan Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) merupakan pelaksanaan dari amanat Perppu No. 2 Tahun 2008, tentang Amandemen UU BI, yang pada dasarnya mempermudah akses perbankan dalam mendapatkan likuiditas dalam periode krisis. Oleh karena itu, persyaratan yang diberlakukan di dalam aturan FPJP periode krisis diperlonggar agar Perppu tersebut dapat mencegah dan mengatasi ketidakstabilan sistem keuangan.

4. Bahwa kebijakan bailout dan pemberian PMS kepada bank century harus dilihat dalam kerangka penyelamatan perekonomian nasional dari ancaman resesi global dan krisis perbankan akibat adanya tekanan luar biasa serta adanya gangguan sistem perbankan dan keuangan yang diperkirakan memiliki potensi menciptakan perburukan situasi dan dapat berpotensi menciptakan instabilitas perekonomian nasional.

5. Bahwa kebijakan Penyertaan Modal Sementara (PMS) oleh KSSK dan KK terhadap kasus Bank gagal yang berdampak sistemik, tidak ditemukan unsur melawan hukum, dan sudah sesuai dengan pasal 21 ayat (3) UU RI Nomor 24 Tahun 2004 tentang LPS.

6. Perlu diselidiki lebih jauh tentang ditemukannya transaksi yang tidak wajar terhadap rekening nasabah yang jelas-jelas sebelumnya telah di blokir oleh Bank Century, dan apabila ditemukan adanya tindak pidana perbankan maka harus diproses melalui ranah hukum sesuai peraturan dan undang undang yang berlaku.

7. Harus dilakukan pengusutan kepada direksi lama Bank Century baik yang di kantor pusat maupun di kantor cabang-cabang yang terlibat melakukan pembobolan Bank Century dengan modus menyalurkan kredit fiktif dengan memanfaatkan rekening yang tidak aktif lagi dan memakai rekening deposan fiktif di Bank Century yang sulit dideteksi profil nasabahnya.

Saudara Pimpinan DPR, Para Anggota Dewan serta Hadirin yang terhormat.
Sebelum mengakhiri pendapat akhir ini, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa menyampaikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Meminta pemerintah dan DPR untuk segera membentuk dan merevisi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan sektor moneter dan fiskal termasuk sinkronisasi peraturan perundang-undangan guna menwujudkan kepastian hukum
2. Mendukung sepenuhnya apabila ditemukan adanya tindak pidana dalam kasus ini maupun penyimpangan-penyimpangan dalam penyaluran dana bailout, baik yang dilakukan oleh pemilik, maupun pihak lain yang terindikasi menguntungkan pribadi dan atau kelompok tertentu untuk diproses secara hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Meminta kepada pemerintah dan manajemen Bank Century untuk mempercepat penyelesaian dana nasabah Bank Century yang belum dipenuhi haknya.
4. Meminta kepada pemerintah untuk bersikap tegas dan segera mungkin melakukan sita aset milik Robert Tantular maupun semua aset yang terkait Bank Century baik yang di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri (terutama yang ada di Jerman, Jersey, Bahrain, Singapura, Cyprus, Hong Kong, Bahamas, Mauritius, Bermuda, dan Inggris), atas persetujuan DPR RI.
5. Mendorong kepada pemerintah untuk segera mengajukan RUU OJK (Otoritas Jasa Keuangan) kepada DPR RI, karena OJK merupakan lembaga yang diamanatkan dalam UU Bank Indonesia no 23/1999 yang telah diubah menjadi UU No 3/2004 dan berfungsi sebagai supervisi lembaga keuangan dan perbankan, sehingga potensi terulangnya kasus seperti Bank Century ini bisa dihindari.
6. Terkait dana para investor PT Antaboga Delta Sekuritas. Berdasarkan hasil penelitian Panitia Angket dan investigasi kami di lapangan, ternyata memang merupakan nasabah Bank Century yang ditawarkan discretionary fund (DF-KPD) dengan modus penipuan sebagai produk Bank Century. Karena itu, Fraksi PKB mengusulkan kepada pemerintah segera mencari jalan keluar agar dana tersebut dapat segera dibayar dan diterima oleh investor yang benar-benar dirugikan oleh oknum Bank Century.

Demikian pendapat akhir Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI terhadap Laporan Panitia Angket DPR RI tentang Pengusutan Kasus Bank Century. Kami berharap semoga kesimpulan dan rekomendasi hasil akhir ini dapat memberikan rasa keadilan kepada seluruh rakyat Indonesia.

Atas perhatian pimpinan rapat, semua anggota dewan, para teman-teman pers dan wartawan, dan seluruh bangsa Indonesia, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya.

PKB: SETIA MEMBELA YANG BENAR, LOYAL DEMI BANGSA

Wallahul muwaffiq ilaa aqwamiththorieq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 03 Maret 2010

Pimpinan
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI

Marwan Ja’far, SH, SE; Ketua
Muh. Hanif Dhakiri; Sekretaris

Monday, March 1, 2010

Warga Kumalasa Kampung Pandan Bersyukur Karena Peringatan Mauludur Rasul Kali Ini Bisa Membelih Satu lembuh Untuk Konsumsi Undangan





Kuala Lumpur :Hanya Syukur yang bisa di katakan oleh warga Kumalasa (Hikma ) seusai acara sambutan kelahiranya Rasulullah SAW pada hari ini taggal,28 Feb 2010 yang di adakan Warga Kumalasa (Hikma) di Kampung Pandan Kuala Lumpur.

Rata-rata mereka mengatakan sangat berpuas hati dengan acara hari ini meskipun ada beberapa undangan penting yang tidak bisa hadir karena terbentur acara lain.

Dalam acara sambutan mauludur Rasul kali ini warga Kumalasa telah membeli satu ekor lembuh untuk konsumsi warga yang menghadiri acara tersebut.

Panitia mengundang warga kumalasa dan warga tempatan lebih kurang 750 orang,syukur yang hadir 550 orang.

Warga Kumalasa Rantau mengadakan acara sambutan Maulud Nabi memang setiap tahun,tapi baru pertama kali ini membeli satu ekor lembuh,ungkap ketua Hikma Abdul Rauf.

Dalam sambutan maulud kali ini juga mengundang ust Johari Abdul Wahab penceramah Malaysia asal Pulau Pinang jebolan Keraci Pakistan.Dalam ceramahnya mengupas tentang perjuangan Rasulullah dan mengajak hadirin untuk mentauladani perjuangan Rasulullah Saw.(Epung)