PATI - Dukungan agar kiai karismatik KH Sahal Mahfudz tetap memimpin Nahdlatul Ulama (NU) masih sangat besar. Silaturahmi rais syuriah dan para kiai NU di Pondok Pesantren Maslakhul Huda, Kajen, Margoyoso, Pati, kemarin (7/3) memutuskan untuk mencalonkan kembali Kiai Sahal menjadi rais aam.
Dalam pertemuan di Kajen itu, hadir 28 pimpinan cabang (PC) dan 35 pimpinan wilayah NU. Sejumlah kiai besar turut hadir, seperti KH Makhtob Efendi Yusuf dari Jakarta, KH Asyhar Abta (Jogjakarta), KH Ma'ruf Amin (Jateng), KH Masruri Mukhti, KH Habib Lutfi, KH Daroyani (Bangkalan), dan beberapa ulama dari luar Jawa, seperti KH Noor Tufik dari Sumatera Selatan.
Menurut KH Daroyani, wakil rais syuriah Bangkalan, pihaknya istikamah terhadap figur Sahal Mahfudz. Menurut dia, Kiai Sahal merupakan sosok yang konsisten menjaga simbol kepemimpinan dan dapat mengarahkan jam'iyah yang sesuai dengan khittah NU. Yang lebih penting lagi bisa menjaga jati diri keulamaan dalam mengembangkan akidah dengan baik.
Dukungan yang sama diungkapkan Wakil Rais Syuriah Sumsel KH Sanusi Bajo melalui wakilnya, KH Noor Tufik. Lewat pesan yang dibacakan, dia mengimbau agar warga nahdiliyin tetap konsisten terhadap lambang NU yang di dalamnya tertuang tiga prinsip pokok yang wajib dijaga.
''Lambang bumi merupakan wadah warga NU, tempat untuk beraktivitas dan melakukan amal yang sesuai dengan prinsip ahlusunnah wal jamaah, lambang tali merupakan bingkai warga nahdliyin dalam menjaga dan melakuakan aktivitas, walupun lari ke mana pun harus selalu kembali pada wadahnya. Sedangkan, lambang ketiga, bintang sembilan, merupakan sinar ulama yang merepresentasikan akhlak yang telah diajarkan para ulama sebagi dasar pijakan kita,'' jelasnya. (mg1/jpnn/tof)
No comments:
Post a Comment