Friday, July 9, 2010

Keinginan Islah Pengurus PKB Dilakukan untuk Membesarkan Partai

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar optimistis proses islah yang selama ini digagas akan terus berjalan. Dia juga yakin, pelan tapi pasti, semua pihak yang selama ini terlibat konflik kembali bersatu untuk membesarkan partai berlambang bumi dikelilingi sembilan bintang itu.

''Kami melakukannya dengan sabar,'' kata Muhaimin kemarin (6/7). Dia menyatakan, islah sesungguhnya sedang berjalan dan terus-menerus dilakukan dalam setiap kesempatan. ''Yang paling utama itu pendekatan dan pembicaraan intensif," tambah menteri tenaga kerja dan transmigrasi tersebut. Dia mengungkapkan selama ini sudah belajar banyak terkait dengan proses islah. Yaitu, semakin keras berteriak, hakikat islah akan semakin jauh dari kenyataan.

Upaya yang dilakukan tersebut, menurut Muhaimin, sudah mulai menunjukkan sinyal positif. Beberapa orang telah menyatakan kesediaannya kembali sama-sama membesarkan PKB. ''Saya yakin pelan tapi pasti semua kembali ke pangkuan PKB,'' ujar Muhaimin, kembali.

Beberapa waktu lalu, Wakil Sekjen DPP PKB yang juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini mendeklarasikan komitmen islah antara pengurus PKB Ancol dan Kalibata di Kantor PB NU, Jakarta. Setelah deklarasi itu, sejumlah bantahan justru muncul. Di antaranya, Sekjen DPP PKB (hasil MLB Parung) Yenny Wahid yang menyatakan bahwa pengurus Kalibata yang ikut dalam deklarasi hanya sebagai pribadi dan tidak mewakili institusi.

Menurut Muhaimin, keinginan islah sejumlah pengurus PKB semata-mata dilakukan untuk membesarkan partai. ''Karena itu, kami lakukan islah terus-menerus. Saya selalu sampaikan kepada semua jajaran pengurus bahwa PKB sekarang butuh vitamin agar sehat terus, yaitu islah yang sehat dan menyehatkan," ujarnya.

Islah bisa menaikkan popularitas PKB pada Pemilu 2014. PKB, kata dia, minimal bisa kembali menjadi pemenang ketiga. ''Kami akan terus bekerja keras, membentuk tulang punggung partai melalui islah dan konsolidasi. Menyusun strategi yang tepat agar publik bisa menerima langkah politik PKB."

No comments: