Sunday, July 18, 2010

Organisasi masyarakat Indonesia di Malaysia jangan terkesan sebagai organisasi calo

Kuala Lumpur - Organisasi masyarakat Indonesia di Malaysia jangan terkesan sebagai organisasi calo, tapi harus membantu KBRI dalam menyelesaikan persoalan warga Indonesia yang jumlahnya sekitar dua juta orang di negara tersebut. "Pesan duta besar Da`i Bachtiar adalah jangan sampai organisasi masyarakat seperti Permai terkesan sebagai organisasi calo. Permai harus membantu KBRI yang kini terus berupaya menghilangkan peran calo dalam pelayanan warga Indonesia di Malaysia," kata minister counsellor Pensosbud Widyarka Ryananta, saat mewakili Dubes membuka musyawarah umum II Permai (persatuan masyarakat Indonesia) di Kuala Lumpur, Minggu 18 Juli 2010.

Ucapan itu langsung disambut tepukan gemuruh dari sekitar 100 peserta musyarawah umum ke-2 Permai itu. Dalam musyawarah ini, ketua umum Permai lama akan memberikan pertanggungjawabannya sebagai pengurus, dan juga pemilihan ketua baru.

"Dulu memperpanjang paspor bisa 30 hingga 30 hari, kini sudah bisa selesai dalam satu hari ditambah dengan ruang pelayanan yang bagus. Warga tak perlu membuat foto karena foto dan fotocopy dokumen disediakan secara gratis oleh KBRI. Kami bukan hanya mempercepat pelayanan tapi juga meringankan bebas pengurusan dokumen di KBRI," kata Widyarka.

Oleh sebab itu, Permai sebagai satu-satu organisasi masyarakat Indonesia harus mendukung upaya KBRI dalam meningkatkan terus pelayanan kepada masyarakat Indonesia. "Kami selalu mendukung kegiatan Permai karena tugasnya adalah mulia yakni menjadi organisasi yang menjadi jembatan antara KBRI dengan masyarakat Indonesia," katanya.

Permai harus menjadi wadah bagi beberapa organisasi ekspatriat, pekerja, mahasiswa dan berbagai paguyuban pekerja Indonesia. "Permai harus memilih pengurus yang mampu merangkul organisasi ekspatriat dan mahasiswa yang jumlahnya cukup besar di Malaysia. Pengurusnya juga harus kreatif dalam membuat program kerja sehingga ekspatriat dan mahasiswa mau bergabung ke dalam Permai.

Selain itu, Widyarka sebagai juru bicara KBRI menjelaskan pula berbagai kegiatan KBRI terkait dengan HUT Kemerdekaan RI. "Kami telah mulai melakukan kunjungan kerja ke penjara-penjara menengok saudara kita yang sedang menghadapi masalah hukum, akan mengadakan promosi makanan Indonesia bekerjasama dengan Jusco, Kuala Lumpur. Melakukan donor darah, dan belum lama ini melakukan seminar promosi ekonomi Indonesia bekerjasama dengan kamar dagang dan industri China Kuala Lumpur dan Selangor," katanya.(ANT/A038)

No comments: