JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan ekonomi global dilingkupi ketidakpastian, yang ditandai kontraksi harga komoditas dunia dan cuaca ekstrem.
Di tengah kondisi seperti itu, pemerintah berjanji menempatkan pengendalian harga-harga sebagai prioritas utama, dalam menjaga stabilitas ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Hal itu menjadi salah satu penegasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam Pidato Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2012 Beserta Nota Keuangannya di Jakarta, Selasa (16/8/2011).
"Pada tahun 2010 lalu, laju inflasi mencapai 6,96 persen, sementara hingga bulan Juli tahun ini, inflasi kita —secara tahunan— mencapai 4,61 persen. Oleh karena itu, pemerintah telah dan akan senantiasa menempatkan pengendalian harga-harga sebagai prioritas utama, dalam menjaga stabilitas ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat," kata Presiden Yudhoyono.
Di tengah perkembangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian itu, pemerintah yakin ekonomi tahun ini diperkirakan tumbuh 6,5 persen. Pertumbuhan itu merupakan yang tertinggi setelah krisis 1998, didukung oleh investasi, ekspor, dan konsumsi masyarakat. Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi akan digerakkan oleh sektor industri pengolahan; sektor pertanian; dan sektor pertambangan.
No comments:
Post a Comment