Jakarta - Di tengah kesibukannya sebagai tuan rumah KTT ke 18 ASEAN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kabar duka tentang jatuhnya pesawat Merpati di perairan Kaimana, Papua Barat. SBY pun memerintahkan pihak terkait segera menyelamatkan korban yang kemungkinan masih hidup dan menginvestigasi kecelakaan tersebut.
"Bapak sudah mendengar (jatuhnya pesawat), tapi kita masih menunggu hasil investigasi dari Polres di Kaimana dan kita masih cari kepastian untuk kemudian melakukan verifikasi temuan di lokasi," ujar Juru Bicara Kepresidenan Bidang Dalam Negeri, Julian Aldrin Pasha, di media center KTT ASEAN di Gedung JCC, Senayan, Sabtu (7/5/2011).
"Tentunya pihak terkait diperintahkan untuk segera mencari tahu dan berusaha menyelamatkan korban yang ikut bersama dalam pesawat itu," tambahnya.
Menurut Julian, SBY mendengar kabar tersebut di sela-sela kegiatan KTT ASEAN dengan agenda meeting antara ASEAN leader dengan civil society organisation. SBY mendapatkan informasi langsung dari Menkopolhukam Djoko Suyanto.
"Iya Pak Djoko, ada juga Pak Hatta, Pak Sesneg Sudi Silalahi. Tapi kita memang belum menerima laporan yang detail yang betul-betul bisa diverivikasi," imbuh Julian.
Julian menambahkan, saat ini semua masih dalam tahap investigasi. Sehingga belum ada yang bisa disimpulkan sementara ini.
Pesawat Merpati jurusan Sorong-Kaimana ini jatuh pukul 15.15 WIT. Pesawat jatuh di perairan Teluk Kaimana hingga jaraknya dari landasan lapangan udara Kaimana tinggal 500 meter.
Pesawat baling-baling tipe MA 60 itu membawa 27 orang yang terdiri dari 21 penumpang termasuk 2 bayi dan 6 orang awak pesawat. Hingga sore ini baru 16 jenazah yang sudah dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat. Termasuk Kabag Ops Polres Kaimana AKP Teddy Effendy, istrinya dan seorang anaknya.
No comments:
Post a Comment