Sunday, April 3, 2011

TKI Ditemukan Tewas di Toilet Majikannya di Mekkah

salam

Kebelakangan ini tidak pernah sunyi berita tki yang bekerja di timur tengah,kalau tidak berita di siksa majikan berita di bunuh oleh majikannya.

Ianya tidak pernah selesai persoalan tki ini,hanya cara sediakan lapangan kerja di tanah air oleh pemerintah ,bangun seberapa banyak peluang pekerjaan untuk rakyatnya agar tidak jadi tkw ke manca negara,jika ingin kirim pekerja ke manca negara kirim lelaki saja,dan jangan para wanita.


Jakarta - Cerita mengenaskan tentang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi terjadi lagi. Aan Darwati binti Udin Encup (37) ditemukan tewas di toilet majikannya di Mekkah.

Kasus tewasnya Aan di toilet majikannya, Hamud Mhd Barkah Al Utaibi, ramai diberitakan situs www.sabq.org, media di Arab Saudi yang banyak memberitakan peristiwa kriminal, pada Kamis (31/3/2011) lalu, seperti rilis yang diterima dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Minggu (3/4/2011).

sabq.org itu, menjelaskan Aan terbunuh di toilet dan bagian tubuhnya terdapat memar akibat pukulan benda tumpul, di samping luka bekas tusukan benda tajam. Sementara kepolisian wilayah Al Mansur kota Mekah telah memeriksa pihak yang diduga majikan berikut istrinya pada Rabu (30/3/2011) dan membawa jenazah Aan ke Rumahsakit King Faishal di Mekah.

Jasad Aan direncanakan akan diotopsi pada Sabtu (2/4/2011) kemarin. Namun demikian, polisi belum menyimpulkan apakah Aan terbunuh atau terpeleset di toilet yang berakibat TKI malang itu tewas secara tidak wajar.

Atas kasus ini Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat mengatakan menerima kabar tragedi TKI asal Majalengka, Jawa Barat itu setelah berkomunikasi dengan Konsul Jenderal RI di Jeddah Zakaria Anshar, Kamis malam (31/3/2011) lalu.

"Saya telah menanyakan pada KJRI dan membenarkan adanya kasus ini. Saya juga telah berhubungan dengan Dubes Indonesia di Riyadh, Gatot Abdullah Mansyur perihal ini," jelas Jumhur.

BNP2TKI sendiri, lanjutnya, melalui Direktur Perlindungan dan Advokasi Kawasan Timur Tengah, Syaiful Idhom, telah mengontak Atase Tenaga Kerja KJRI Jeddah, Budi Laksana Hidayat pada Sabtu kemarin serta memperoleh kebenaran peristiwa tersebut.

Jumhur mengutuk keras peristiwa tersebut dan meminta pemerintah Arab Saudi menjelaskan mengapa TKI Aan Darwati tewas di tempat yang tidak layak dengan dipenuhi luka pada bagian tubuhnya. Ia juga meminta aparat berwenang Arab Saudi segera menahan pelaku yang diduga majikan Aan, sekaligus menjeratnya dengan hukuman berat sesuai hukum Islam di Arab Saudi yaitu hukuman pancung (mati).

"Sebab, kasus dugaaan pembunuhan oleh majikan yang dialami Aan itu merupakan peristiwa yang biadab, tidak berperikemanusiaan, dan merupakan perbuatan tidak bermoral, apalagi telah membuatnya tewas di WC," tukas Jumhur.

Hasil penyelidikan polisi atau komisi penyelidikan pemerintah Arab Saudi, juga harus secepatnya dibuka kepada pemerintah Indonesia demi penegakan hukum serta saling menghormati dalam hubungan bilateral kedua negara.

Ditambahkan, pemerintah Indonesia tidak akan tinggal diam sampai adanya pemenuhan rasa keadilan hukum yang pantas dari pemerintah Arab Saudi terkait kasus Aan itu.

"Pemerintah juga akan secepatnya melayangkan nota protes kepada pemerintah Arab Saudi, atas adanya kasus yang sangat memilukan kita dan sebagai peristiwa tidak terhormat di Arab Saudi ini," tegas Jumhur.

Aan Darwati kelahiran 9 Mei 1974 dan pemegang paspor AN 978909, ditempatkan di Arab Saudi oleh PT Youmba Biba Abadi yang beralamat di Jakarta pada 6 Juni 2010. Setibanya di Jeddah Aan diterima agen penyalur TKI Badawood Recruitment Office. Aan kemudian dipekerjakan di keluarga Hamud Mhd Barkah Al Utaibi yang memiliki nomor kependudukan (ID): 10092536061.

"BNP2TKI akan memanggil perusahaan yang menempatkan almarhumah Aan ke Arab Saudi pada Senin (4/4) besok, termasuk mengabarkan kasus ini pada keluarga Aan di daerah asalnya di Majalengka," pungkas Jumhur.

No comments: