Friday, December 17, 2010

Kesabaran Menguji Lagi Warga Bawean Terkait Gelombang Besar Antara Bawean Gresik

Salam

Hanya ke sabaran yang bisa membuktikan siapapun akan berhasil,saya ikut prehatin apa yang di alami warga Bawean saat ini.Keinginan para warga untuk berlayar ke daratan Gresik tidak bisa teralisasi karena sikon gelombong yang tidak dapat di lewati.

Alkisah ,warga Bawean yang selalu terhalang dengan gelombong besar bukannya baru,namum ini selalu berlaku.

Apakah solosi yang paling baik untuk warga Bawean bisa melanjutkan perjalanannya ke daratan Gresik jika si kapal tidak berani nyabrang jika setuasi seperti ini berlaku.

Para cendikiawan,pedagang,Lsm , warga selalu bertanyakan kapan warga Bawean bisa menikmati transpotasi yang jitu antara Bawean dan Gresik,pertanya ini bukannya datang dari warga Bawean yang ada di Bawean Sono ,namum juga datang dari para warga yang di Rantau.

Meskipun Bawean sudah ada pembangunan Leptar namu sampai saat ini belum ada tanda-tanda leptar itu sendiri akan siap.Bahkan teman-teamn dewa Asal Bawean mula mempertanyakannya di Dewan Gresik.

Tidak berapa lama pembesar-pembesar dari Kabupaten Gresik datang bertandang ke Bawean,bahkan pak Bupati dan Wakil Bupati juga menaiki kapal menyabrangi lautan yang saat ini gelombongya begitu tidak bisa di sabrangi.

Bagaimana untuk mengatasi persolan Bawean jika berlaku Gelombang besar agar warga Bawean bisa terus melakukan aktifitas antara Bawean dan Gresik ,perlu di tinjau kembali berkaitan Leptar untuk segera di siapkan atau adakan kapal besar,hanya itu mungkin yang bisa lakukan,kalau jambatan Bawean Gresik gak mungkin.

Semoga kesabaran yang tinggi para Warga Bawean yang ingin nyabrang ke darata Gresik atau yang dari Gresik ke Bawean ,hanya ini yang bisa di lakukan saat ini,dan berdoa agar gelombang itu cepat berakhir.

Berita Terkait Pelayaran Bawean Gresik

Begini nasib jadi orang Bawean......
Kemana-mana tergantung ombak.....
Padahal nenek moyang kita pelaut, kenapa takut....
Akibatnya tiket pesawat ikut hangus.....

Warga Bawean kembali tersenyum setelah hari ini (kamis, 16/12/2010) mereka bisa berlayar dari Bawean menuju Gresik dengan naik Kapal Dharma Ferry 2. Dari Kumai Kalimatan Tengah singgah di Bawean, kemudian mengangkut sebanyak 515 penumpang.

Sebagian besar penumpang adalah warga Malaysia yang berkunjung atau pulang bersilaturrahim bersama keluarganya di Pulau Bawean. Terlihat tim olimpide fisika SMAN I Sangkapura bersama Kepala Sekolah, serta KH. Dhiyauddin Quswandhi bersama Agus Suyuto (Nara Sumber Seminar) dan H. Zaenal Abidin (Pemilik PT. Atria) ikut berlayar bersama Kapal Dharma Ferry 2 berangkat dari Pulau Bawean tepat pukul 16.30 WIB.

Sedangkan penumpang asal Malaysia, kebanyakan tiket pesawat yang dimiliki sudah hangus sehubungan tidak bisa berlayar. Muzammil asal Sawah Rujing Kumalasa kepada Media Bawean mengatakan sebanyak 7 orang saudaranya dari Malaysia mengalami kerugian besar sehubungan tiket pesawat sudah hangus sejak kemarin.

Nur Hasyim (Kades Pudakit Timur) mengatakan, "Puluhan tiket pesawat hangus, sebagian besar sudah berlayar hari ini (16/12) ke Gresik. Sebagian memilih bertahan sampai izin tinggal paspor hampir habis,"katanya.

H. Zaenal Abidin ditanyakan Media Bawean, apakah termasuk tertahan di Bawean? "Anda tentu sudah tahu kok, tidak dijawab semua orang tahu kita tertahan di Bawean,"jawabnya singkat.

Sehubungan banyaknya warga yang berlayar, kondisi dermaga Bawean mengalami kemacetan total sepanjang jalan dari pintu masuk sampai ujung. Samad (Syahbandar Bawean) menyatakan kemacetan disebabkan banyaknya penumpang dan penghantar yang masuk ke dalam dermaga.

Sementara kejadian kemarin (15/12) sehubungan adanya angin kencang menyapu Pulau Bawean. Telah terjadi peristiwa pohon tumbang menimpa warung rujak dipinggi jalan desa Diponggo. Penjual seorang ibu tua mengalami luka di kepalanya dan langsung dilarikan ke Puskesma Tambak.

Informasi BKMG kembali menyambung Peringatan Dini (Early Warning) tanggal 16 Desember sampai 18 Desember 2010, ketinggian gelombang Gresik - Bawean sekitar 3 meter sampai 4 meter. (bst)

No comments: