Friday, February 4, 2011

Mubarak: Saya Tidak Akan Lari, Saya Mau Mati di Tanah Mesir

Kairo - Presiden Mesir Hosni Mubarak menyatakan bahwa dirinya siap mundur dari kursi pemerintahan yang selama 30 tahun dipimpinnya. Namun, Mubarak khawatir, kemunduran dirinya itu akan membuat situasi konflik semakin bergejolak.

"Dia sudah menyerah menjadi presiden dan ingin meninggalkan kantornya sekarang, tapi tidak bisa dilakukan. Dia mengatakan, kekhawatiran bangsanya akan tenggelam dalam kekacau-balauan," ujar reporter Televisi ABC, Christiane Amanpour usai mewawancarai Mubarak, seperti dikutip dari laman AFP.com, Jumat (4/2/2011).

Pada Selasa (1/2) lalu, Mubarak juga menyatakan jika dirinya tidak akan ikut dalam pemilihan presiden pada September 2011 mendatang. Mubarak memilih bertahan untuk menyelesaikan mandatnya untuk menjamin masa transisinya.

"Saya tidak perduli dengan yang orang katakan tentang saya. Saat ini, saya perduli akan negara saya, saya perduli terhdap rakyat mesir," kata Mubarak pada Kamis (3/2/2011) lalu.

"Saya sangat sedih mengenai kejadian kemarin. Saya tidak ingin melihat warga Mesir saling menyerang satu sama lainnya," kata Mubarak lagi.

Sementara itu, Amanpour mengatakan dalam wawancaranya dengan Mubarak bahwa Mubarak terganggu dengan tindak kekerasan yang terjadi di Lapangan Tahrir selama beberapa hari lalu. Namun, kata Amanpour mengutip Mubarak, pemerintahannya tidak bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

"Justru, dia menyalahkan Ihwanul Muslimin, partai politik yang dilarang di Mesir," kata Amanpour.

Dalam wawancaranya itu pula, Amanpour menanyakan perasaan Mubarak saat ini. Dan apa kata Mubarak?

"Saya merasa sangat kuat. Saya tidak akan lari. Saya ingin mati di tanah Mesir," jawab Mubarak.

(mei/her)


Tetap update informasi di manapun dengan

No comments: