Monday, January 12, 2009

Napi Indonesia di Australia Mencontreng pada Pemilu 2009

Kalau di Australia narapidana bisa menjadi pemilih tetap (DPT) kenapa wni yang di penjara-penjara Malaysia tidak di lakukan seperti di negara kenguru itu.Sekurang-kurangnya PPLN mendaftar mereka ,wni di penjara-penjara Malaysia sangat signifikan sekali juka di daftra.

Sebelum ini KPU ada mengangkat persoalan tentang wni yang di dalam penjara bisa ikut pemilu,namum kenyataanya alpa.Sedangkan wni yang tidak di daftar oleh PPLN Malaysia masi banyak .Seperti mana yang tercatet dengan imigrasi Malaysia jumlah Tki yang bekerja di Malaysia kurang lebih 1.2 satu juta dua ratus.Jika di jumlaakan keseluruhan Tki dan PR serta tki elegal ,wni yang ada di Malaysia bisa 2 juta.Memang sangat menyayangkan wni yang ada di Malaysia banyak yang gak terdaftar sebagai pemilih .

Berita Terkait

Brisbane, - Paling sedikit 10 narapidana asal Indonesia yang sedang menjalani masa hukuman di penjara-penjara negara bagian Northern Territory (NT), New South Wales (NSW), dan Australia Barat masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2009.

Kepastian masuknya nama-nama mereka dalam DPT Pemilu 2009 itu disampaikan para pejabat Konsulat RI Darwin, KJRI Sydney dan Konsulat RI Perth kepada ANTARA yang menghubungi mereka secara terpisah dari Brisbane, Selasa.

Konsul Bidang Kekonsuleran Konsulat Jenderal RI di Sydney, Edy Wardoyo, mengatakan, nama Christ Mandagi, Aris Munandar, dan Saut Siregar, tiga WNI yang tengah menjalani hukuman 20 tahun di Penjara Lithgow, NSW, dalam kasus penyelundupan 450 kilogram heroin tahun 1997, masuk DPT PPLN Sydney.

"Saat kami mengunjungi mereka 5 Desember lalu, kami beritahu mereka bahwa tahun 2009 ada Pemilu. Kami sampaikan bahwa kami sudah memasukkan nama mereka dalam daftar pemilih. Pada Pemilu 2004 mereka tidak terdata bahkan sejak Pemilu 1999 mereka tidak pernah memilih karena tidak dikirimi surat suara," katanya.

Jumlah WNI yang masuk DPT Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sydney tercatat 12.752 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 10.298 orang di antaranya berdomisili di wilayah NSW, 1.818 orang di negara bagian Queensland, dan 636 orang di negara bagian Australia Selatan, katanya.

Sementara itu, Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja, mengatakan, dua WNI yang sedang menjalani masa hukuman di Penjara Berrimah termasuk di antara 320 orang WNI yang namanya terdaftar dalam DPT PPLN Darwin.

"Kami sudah masukkan nama dua warga kami yang ada di Penjara Berrimah," kata anggota PPLN Darwin itu.Lima orang narapidana asal Indonesia lain yang hak-hak politiknya dalam Pemilu 2009 tetap diperhatikan para diplomat RI di Australia adalah mereka yang kini ditahan di Penjara Hakea dan Albany, Australia Barat.

Wakil Konsul Fungsi Pensosbud Konsulat RI di Perth, Ricky Suhendar, mengatakan, kelima WNI yang kini ditahan di dua penjara itu sudah dimasukkan dalam DPT PPLN Perth. "Petugas mendatangi langsung mereka.

Mereka menyatakan bersedia ikut dan mengisi data. Setelah PPLN Perth menerima kiriman surat-surat suara, kami akan langsung kirimkan ke empat WNI di Penjara Hakea dan satu di Penjara Albany," katanya.

Di antara lima WNI yang akan ikut Pemilu 2009 itu adalah Amos Ndolo (58) dan Abdul Hamid (35).

Keduanya sudah mengaku bersalah dalam persidangan kasus penyelundupan manusia di Pengadilan Perth dalam sidang tanggal 26 November dan 5 Desember lalu, katanya.Kelima napi Indonesia itu termasuk di antara 1.200 orang WNI yang masuk dalam DPT.

Kemungkinan besar pihaknya akan menerima jumlah calon pemilih tambahan mengingat negara bagian Australia Barat, khususnya Perth, termasuk daerah tujuan populer bagi turis, pengusaha, mahasiswa dan pekerja Indonesia, katanya.

"Kami siapkan tambahan surat suara sebesar dua persen dari jumlah DPT kita mengingat perpindahan WNI antar-negara bagian dan kedatangan turis, pengusaha, pelajar/mahasiswa, dan ekspatriat kita yang bekerja di sektor tambang cukup banyak," katanya. (*)

No comments: