Saturday, February 21, 2009

TKI Jember Sumbang Rp 131 Miliar

Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Jember yang bekerja ke luar negeri ternyata memberikan sumbangan devisa cukup banyak. Data Bank Indonesia menyebutkan, pada 2008 lalu, aliran dana yang masuk dari TKI asal Jember mencapai Rp 131 miliar.

Meskipun jumlah itu masih kalah dengan Banyuwangi yang mencapai Rp 204 miliar, sumbangan devisa dari TKI Jember ini cukup signifikan.

Apalagi, kiriman uang yang masuk jauh lebih tinggi dari uang TKI asal Situbondo yang mencapai Rp 42 miliar dan Bondowoso sebesar 26,5 miliar. Bila ditotal, sumbangan uang yang dikirim para TKI se-Karesidenan Besuki mencapai Rp 404,5 miliar.

Ini didapat dari kiriman 26.721 TKI. Sebanyak 13.871 TKI bekerja di Saudi Arabia dan sebanyak 5.813 TKI bekerja di Malaysia. Sedangkan, jumlah TKI yang bekerja di Hongkong mencapai 1.634 orang, Singapura 552 orang, dan 4851 TKI bekerja di negara lain.

"Jumlah kiriman uang dari TKI asal Jember mencapai Rp 131 miliar," tegas Abdul Rasyid Madjid, kepala Bank Indonesia Jember.

Menurut dia, jumlah kiriman uang lebih sedikit jika dibandingkan semester sebelumnya. Kata dia, pada semester kedua 2007, jumlah transfer dana yang masuk melalui BI sebanyak Rp 56 miliar. Padahal, jumlah pengirimnya hanya 9.759 orang.

Terkait besarnya dana yang masuk ke Jember, Rasyid berharap, Pemkab Jember memiliki strategi khusus untuk mengelola dana dari TKI ini.

"Pemkab Jember seharusnya punya strategi khusus untuk mengelola kiriman dana sehingga bisa menjadi investasi yang menguntungkan," terangnya. Sangat disayangkan, kata dia, kalau dana sebanyak itu hanya untuk konsumsi semata.

"Pemkab Jember harus bisa meyakinkan masyarakat soal program investasi yang dianggap menguntungkan," imbuhnya. Rasyid melihat, masih jarang TKI menggunakan uang kiriman untuk investasi jangka panjang.

"Kiriman uang rata-rata hanya untuk konsumsi sehari-hari. Kalau diinvestasikan akan bisa menguntungkan bagi mereka dan masyarakat lainnya," imbuhnya. Diperkirakan, jumlah uang kiriman TKI dari luar negeri jauh lebih besar dari yang masuk di data BI

. Ini karena banyak TKI yang menggunakan jasa teman sesama TKI yang pulang ke Indonesia untuk mengirim uang. "Banyak dana yang tidak masuk ke bank-bank di Indonesia," paparnya.(sumber radar Jember )

No comments: