Suasana di Warung Ketua tanfidz PKBM malam sabtu 31/10/08 kelihatan team lembaga pemenang pemilu Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Perwakilan Malaysia berkumpul.
Ini adalah pertemuan yang ke tiga kalinya dimana setelah terbentuknya LPP tiga bulan yang lalu.Pada pertemuan yang ketiga kalinya itu banyak yang di bicarakannya.Perbicaraan terkait dengan pendaftaran pemilih tetap dan hal-hal yang lain.
Semua team LPP Hadir kacuali Sekretaris Lpp saudara Rangga yang tidak hadir,karena beliau berhalangan wajib lagi ada job katanya via sms . ketua Tanfidz juga tidak hadir ,beliau ada di Indonesia ada urusan di DPP .
rapat lpp di pandu langsung oleh saya sebagai ketua lpp ,sebelum rapat di buka pembawa acara langsung di pandu oleh Sekretaris Dewan Tanfidz saudara Lasip yang belum punyai istri itu.
Selain team lpp yang hadir dalam rapat ,juga hadir Caleg DPC PKBM ,ust Ridlwan Hambali bersama sang istri yang tercinta ibu Fhatona dan anak-anaknya.
Rapat lpp tanpak hadir Ust Liling bersama Ibu Memen Mintarsi ,Ismail Jakfar,Zainal Fuad,Sekretaris Dewan Tanfidz,kedua-dua bendahara juga hadir ,saudara Basori , saudara Sairi Wamdi,Kamolan dan saudara Yono .
Rapat di mulakan jam 8.30 malam agak molor 30 minit dari undangan. karena menunggu teman-teman yang dari Kampung Pandan.rapat di hadiri 25 orang dari beberapa paguyuban dan simpatisan PKB .
Dalam keputusan rapat dapat di simpulkan bahwa kedua caleg dari PKB Malaysia tetap di pertahankan pencalegannya.
Namun ada beberapa pendapat yang berkembang jika dua caleg tetap di pertahankan ,apakah memungkinkan bisa mendulang suara yang signifikan.
(Gambar oleh Divisi Publikasi yono )
memandangkan KPU dalam hal itu PPLN memberikan batas waktu tanggal 10 /11/08 untuk menutup pendaftaran pemilih .Sedangkan warga nahdiyen dan massa tradisional PKB belum mendaftar sebagai pemilu lagi.Ini terbukti masi banyak formulir yang belum di sampaikan kepada teman-teman.
Tetapi bagai manapun akhirnya formulir itu dapat juga di sampaikan langsung kepada team lpp mengikut zon-zon yang ada.Misalnya zon Kampung pandan yang di percayakan kepada pak Munajab .Koordinator pendaftaran pemilu saudara Zainal langsung membagi-bagikan formulir tersebut .
Dari hasil rapat keputusan akan segera di kembangkan ke pada para nahdiyen ,dan segera di hembau kepada semua warga dan massa PKB untuk mendaftara sebanyak mungkin.
Jika tidak banyak warga nahdiyen dan massa PKb tidak bisa ikut pesta demokrasi pada pemilu mendatang.dari info PPLN kepada kami bahwa wni yang ada di Kuala Lumpu baru terdaftar sekitar 65 ribu ini angka yang kecil sekali.Kami mengingenkan sekurang-kurangnya wni seluruh Malaysia bisa terdaftara 1.juta orang dari 2 juta wni yang ada di negara yang mempunyai munara tertinggi di dunia.
Rapat LPP hingga berahir jam 10.30 malam .dari hasil rapat lpp akan di bawa ke rapat pleno DPC PKBM dengan secepatnya.memandangkan waktu pemilu makin hari makin dekat.PKB dianggap sudah terlabat untuk oul aut sedangkan perwakil parpol lain sudah sampai ke mana-mana ,PKB masi berjalan di tempat saja kata Caleg no 5 itu.Bisa-bisa ketinggalan kendaraan,sedangkan mesin politik PKbM masi seperti itu ungkap ibu Memen.
Friday, October 31, 2008
Foto : Team Lembaga Pemenang Pemilu Dpc Pkb M ,Mengadakan Rapat
Thursday, October 30, 2008
Empat Tki Gelap Di hadapkan Di pengadilan Tapah
Wednesday, October 29, 2008
TKI asal Sepawon Tewas di Malaysia
Kisa tki tidak akan ada habisnya,selagi WNI ada yang bekerja di manca negara.Untuk tidak ada kisa atau berita tki yang meninggal atau tersiksa ,sebaiknya pemerintah menyiapkan lapangan pekerjaan kepada warganya.Ini terbukti sampai saat sekarang masih banyak teman-teman yang lulusan serjana yang bekerja Tanam anggur(PENGANGGURAN ).Meskipun banyak yang sudah mengantongi s2 atau s3 mereka juga masi tanam anggur.
Lagi, kisah duka dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kediri di Malaysia. Nasib nahas itu menimpa Slamet, 51, warga Dusun Petungombo, Desa Sepawon, Plosoklaten.
Pahlawan devisa ini tewas diduga karena kecelakaan kerja.Kabar kecelakaan kerja itu diperoleh keluarga korban dari pihak kepolisian Malaysia. Kemarin jenazah Slamet telah datang dan langsung dimakamkan di desanya. Prianto, 23, putra bungsu Slamet, mengatakan bapaknya dikabarkan meninggal empat hari yang lalu. "Meninggalnya Sabtu (25/10) malam," ujarnya.
Namun pihak keluarga baru mendengar kabar tersebut Minggu paginya. Itu setelah kakaknya menghubungi keluarga lewat telepon. Dari keterangan yang diperoleh dari Malaysia, Prianto hanya mengetahui bapaknya meninggal saat kecelakaan kerja.
Diduga Slamet terjatuh dari tangga saat mengerjakan tugasnya di proyek. "Yang saya tahu dia jatuh, gitu saja," jelas Prianto.Prianto sendiri mengaku, bapaknya sudah cukup lama mengadu nasib di negeri Jiran.
Tepatnya pada 1991 untuk kali pertama bapaknya berangkat ke Malaysia. Sayangnya baik Prianto maupun keluarganya tidak tahu PT yang memberangkatkan Slamet. "Kalau nggak salah dari Surabaya," urainya. Sementara itu dari laporan kepolisian yang dikeluarkan Polisi Diraja Malaysia disebutkan Slamet memang tewas akibat kecelakaan kerja.
Slamet dikatakan terjatuh dari Scaffloding pada ketinggian 5 kaki. Kejadian tersebut terjadi di tempat kerjanya di kawasan perindustrian Mahkota, Beranang, Selangor Malaysia. Akibat jatuh tersebut, korban langsung pingsan hingga teman-temannya memutuskan untuk membawanya ke poliklinik Tasik Kusuma, Barangang Selangor.
Lantaran luka yang diderita cukup parah korban akhirnya dilarikan ke Hospital Kajang. Sayangnya sampai di sana. Nyawa korban tak tertolong lagi. Sekitar pukul 14.00, mobil yang membawa jenasah korban kemarin datang. Namun jenasah korban kemarin tidak diangkut dengan menggunakan mobil jenasah. Melainkan hanya menggunakan mobil Toyota Kijang berwarna hitam S 8006 R. Begitu mobil jenasah korban datang, tangias keluarga langsung pecah.
Misini anak pertama Slamet kemarin terlihat menangis histeris. Khawatir pingsan, keluarga yang lain langsung membawanya ke ruang tengah.Begitu tiba, jenasah langsung dibawa masuk ke ruang dalam. Namun pihak keluarga memilih tidak membuka peti jenasah dan langsung disalati untuk kemudian dimakamkan.
Supiyah teman korban diperantauan mengatakan, sejauh ini pihak perusahaan telah memenuhi semua hak-hak Slamet, "Sudah-sudah," ujar Supiyah tanpa menyebutkan hak-hak yang dimaksud. Namun keterangan tersebut berbeda dengan yang disampaikan Prianto. Sejauh ini pihak keluarga belum menerima sepeserpun santunan dari perusahaan tempat ayahnya bekerja, "Belum-belum ada," ujarnya.
Lagi, kisah duka dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kediri di Malaysia. Nasib nahas itu menimpa Slamet, 51, warga Dusun Petungombo, Desa Sepawon, Plosoklaten.
Pahlawan devisa ini tewas diduga karena kecelakaan kerja.Kabar kecelakaan kerja itu diperoleh keluarga korban dari pihak kepolisian Malaysia. Kemarin jenazah Slamet telah datang dan langsung dimakamkan di desanya. Prianto, 23, putra bungsu Slamet, mengatakan bapaknya dikabarkan meninggal empat hari yang lalu. "Meninggalnya Sabtu (25/10) malam," ujarnya.
Namun pihak keluarga baru mendengar kabar tersebut Minggu paginya. Itu setelah kakaknya menghubungi keluarga lewat telepon. Dari keterangan yang diperoleh dari Malaysia, Prianto hanya mengetahui bapaknya meninggal saat kecelakaan kerja.
Diduga Slamet terjatuh dari tangga saat mengerjakan tugasnya di proyek. "Yang saya tahu dia jatuh, gitu saja," jelas Prianto.Prianto sendiri mengaku, bapaknya sudah cukup lama mengadu nasib di negeri Jiran.
Tepatnya pada 1991 untuk kali pertama bapaknya berangkat ke Malaysia. Sayangnya baik Prianto maupun keluarganya tidak tahu PT yang memberangkatkan Slamet. "Kalau nggak salah dari Surabaya," urainya. Sementara itu dari laporan kepolisian yang dikeluarkan Polisi Diraja Malaysia disebutkan Slamet memang tewas akibat kecelakaan kerja.
Slamet dikatakan terjatuh dari Scaffloding pada ketinggian 5 kaki. Kejadian tersebut terjadi di tempat kerjanya di kawasan perindustrian Mahkota, Beranang, Selangor Malaysia. Akibat jatuh tersebut, korban langsung pingsan hingga teman-temannya memutuskan untuk membawanya ke poliklinik Tasik Kusuma, Barangang Selangor.
Lantaran luka yang diderita cukup parah korban akhirnya dilarikan ke Hospital Kajang. Sayangnya sampai di sana. Nyawa korban tak tertolong lagi. Sekitar pukul 14.00, mobil yang membawa jenasah korban kemarin datang. Namun jenasah korban kemarin tidak diangkut dengan menggunakan mobil jenasah. Melainkan hanya menggunakan mobil Toyota Kijang berwarna hitam S 8006 R. Begitu mobil jenasah korban datang, tangias keluarga langsung pecah.
Misini anak pertama Slamet kemarin terlihat menangis histeris. Khawatir pingsan, keluarga yang lain langsung membawanya ke ruang tengah.Begitu tiba, jenasah langsung dibawa masuk ke ruang dalam. Namun pihak keluarga memilih tidak membuka peti jenasah dan langsung disalati untuk kemudian dimakamkan.
Supiyah teman korban diperantauan mengatakan, sejauh ini pihak perusahaan telah memenuhi semua hak-hak Slamet, "Sudah-sudah," ujar Supiyah tanpa menyebutkan hak-hak yang dimaksud. Namun keterangan tersebut berbeda dengan yang disampaikan Prianto. Sejauh ini pihak keluarga belum menerima sepeserpun santunan dari perusahaan tempat ayahnya bekerja, "Belum-belum ada," ujarnya.
Tki Lombak Di Hukum 2 Bulan Dan 1 Cambuk
Tapah: tki elegal asal Lombak di hadapkan ke pengadilan Tapah Perak.mereka di dakwa dengan undang-undang ke imigrasian Malaysia karena tidak punyai permit untuk bekerja di Malaysia.
Mohd Hani 19 tahun dan Muhammad Badi 20 tahun datang ke Malaysia dari Lombak antara tahun 2006 ,kedua tki tersebut bekerja sebagai buruh kebun di Tapah Bahagian Utara Kuala lumpur.Dengan gaji satu bulan antara 700 dan 1000 ringgit Malaysia.
Hani dan Badi di tangkap Polisi Tapah pada 16/09/08 sewaktu berjalan-jalan di hadapan Bank di kota Tapah Perak.keduanya di hukum 2 bulan penjara dan 1 kali cambuk oleh Hakim Rendah Tapah.Sesudah menjalani hukuman mereka akan di hantar pulang ke Indonesia.
Mereka mengaku bersalah kepada Hakim apa bilah dakwaan di bacakan kepadanya,dan mereka merayu dengan Hakim agar hukumannya di kurangkan.
Mohd Hani 19 tahun dan Muhammad Badi 20 tahun datang ke Malaysia dari Lombak antara tahun 2006 ,kedua tki tersebut bekerja sebagai buruh kebun di Tapah Bahagian Utara Kuala lumpur.Dengan gaji satu bulan antara 700 dan 1000 ringgit Malaysia.
Hani dan Badi di tangkap Polisi Tapah pada 16/09/08 sewaktu berjalan-jalan di hadapan Bank di kota Tapah Perak.keduanya di hukum 2 bulan penjara dan 1 kali cambuk oleh Hakim Rendah Tapah.Sesudah menjalani hukuman mereka akan di hantar pulang ke Indonesia.
Mereka mengaku bersalah kepada Hakim apa bilah dakwaan di bacakan kepadanya,dan mereka merayu dengan Hakim agar hukumannya di kurangkan.
Monday, October 27, 2008
Selamat Datang Untuk Media Hikma
Assalamualaikum
Selamat datang saya ucapkan kepada Media Hikma (Himpunan Masyarakat Kumalasa Malaysia).Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada editor Media Hikama yang telah mencetuskan pemikiran untuk bersama-sama bergabung dalam Blog Media Hikma.
Akses dalam media sangat penting ,agar warga Kumalasa walaupun jahu di ranto orang bisa saling berhubung,dan juga bisa mengatahui kondisi Komalasa dari mana saja berada.orang kumalasa bukan saja ada di Desa ,tetapi ada di mana-mana.selain ada di Bawean warga Kumalasa juga banyak di ranto orang,seperti di Singapore,Malaysia,Di Australia,Jakarta,Kalimantan,Ujung Pandang ,Batam ,Pontianak dan Kota-kota lain di seluruh Indonesia.
Harapan saya sebagai anak komalasa marilah kita bangun kebersamaan lewat media hikma.Dalam kesempatan ini saya mengajak pengunjung " Blog epung Komalasa " untuk mampir di blog Media Hikma >www.mediahikma.blogspot.com
Sekali lagi saya ucapkan selamat bergabung dengan blog MediaHikma.
Selamat datang saya ucapkan kepada Media Hikma (Himpunan Masyarakat Kumalasa Malaysia).Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada editor Media Hikama yang telah mencetuskan pemikiran untuk bersama-sama bergabung dalam Blog Media Hikma.
Akses dalam media sangat penting ,agar warga Kumalasa walaupun jahu di ranto orang bisa saling berhubung,dan juga bisa mengatahui kondisi Komalasa dari mana saja berada.orang kumalasa bukan saja ada di Desa ,tetapi ada di mana-mana.selain ada di Bawean warga Kumalasa juga banyak di ranto orang,seperti di Singapore,Malaysia,Di Australia,Jakarta,Kalimantan,Ujung Pandang ,Batam ,Pontianak dan Kota-kota lain di seluruh Indonesia.
Harapan saya sebagai anak komalasa marilah kita bangun kebersamaan lewat media hikma.Dalam kesempatan ini saya mengajak pengunjung " Blog epung Komalasa " untuk mampir di blog Media Hikma >www.mediahikma.blogspot.com
Sekali lagi saya ucapkan selamat bergabung dengan blog MediaHikma.
Kabar dari Kampung:Bangunan Pasar Langganan Madiun Kebakaran
Terbakarnya Pasar Besar Madiun (PBM) untuk kali kedua memunculkan penilaian ada yang tidak beres pada sisi safety (keamanan, red) bangunan pasar.
Ini tidak hanya terjadi di Kota Madiun saja. Tetapi juga di daerah lain yang pernah mengalami peristiwa kebakaran pasar. Pada peristiwa kebakaran PBM tahun 2001, cukup bisa dimaklumi karena kondisi bangunan saat itu jauh dari layak.
Selain pengaturan bedak dan kios yang semrawut dan berjejalan nyaris tidak ada fasilitas anti kebakaran seperti hydrant atau tabung pemadam kebakaran. Dengan kondisi itu, tidak mengherankan jika percikan api seketika menghabiskan seluruh isi pasar. Nyaris tidak ada yang bisa diselamatkan saat kebakaran hebat itu terjadi.
Saat Pemkot Madiun membangun kembali PBM, pedagang punya harapan besar peristiwa kebakaran tidak akan terulang lagi. Karena bangunan baru senilai Rp 21,1 Miliar tersebut secara fisik terlihat mentereng dan kokoh.
Pengaturan kios dan los juga lebih teratur dari sebelumnya sehingga tidak terlihat berdesakan. Pembelipun tak harus sesak nafas ketika harus berlama-lama di dalam pasar.Tapi lacur, bangunan yang dirancang dengan arsitektur modern itu ternyata juga ludes dalam sekejap akibat kebakaran.
Seperti kejadian sebelumnya, sebagian besar kios dan los tak terselamatkan. Bahkan bangunan dua lantai itu nyaris ambruk karena besi-besi penyangga ternyata juga tidak kuat menahan panas. Berbeda dengan kebakaran pertama, kebakaran yang terjadi menjelang Pemilihan Walikota Madiun itu banyak disayangkan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah tidak berfungsinya hydrant yang berada di halaman depan PBM. Alat ini ternyata macet saat akan digunakan memadamkan api.
Ternyata kendalanya aliran listrik keburu putus karena kebakaran sehingga tidak bisa digunakan untuk mengoperasikan hydrant.Ketergantungan hydrant terhadap arus listrik ini ternyata juga tidak dipahami oleh pedagang PBM.
Mereka kecele karena alat itu ternyata tidak bisa difungsikan bahkan untuk menggunakannya pun pedagang tidak tahu. Akibatnya, mereka hanya bisa menonton saja saat lidah api menyambar seluruh isi bangunan sehingga nyaris tak ada sisa. ''Kami mau madamkan sendiri ternyata hydrantnya tidak bisa.
Lantas buat apa dibuat disitu,'' kata Agus salah satu pedagang PBM dengan nada kesal. Mobil Pemadam Kebakaran (PMK) ternyata juga tidak berdaya untuk menjinakkan api. Kendalanya, Pemkot hanya memiliki dua unit mobil PMK.
Jumlah yang sangat minim untuk mengatasi kebakaran besar seperti yang terjadi di PBM. Bantuan tujuh mobil PMK dari sejumlah instansi dan daerah tetangga juga tak cukup membantu karena kendala jeda waktu kedatangan.
Meskipun lebih teratur dibanding bangunan pasar sebelumnya, ternyata pengaturan kios dan los di PBM juga masih dikeluhkan. Ini lantaran, penyekat antara kios masih terbuat dari bahan kayu atau tripleks. Pedagang terpaksa melakukan itu karena oleh pengelola pasar sekat permanen tidak diperbolehkan.
Padahal di kawasan kios pedagang makanan (warung) ada aktifitas mengolah makanan yang rata-rata menggunakan kompor berbahan bakar minyak tanah. Padagang makanan yang menyewa los tanpa penyekat tak urung harus membuat penyekat dari kayu atau tripleks. Tidak heran jika sumber api kebakaran ternyata terbukti berasal dari kawasan itu maka api akan lebih cepat menjalar. ''Besok-besok lagi harusnya ditembok biar nggak mremen (menjalar, red),'' ujar pedagang lainnya.
Terlepas dari isu-isu yang beredar bahwa ada unsur kesengajaan pada peristiwa terbakarnya PBM episode kedua ini, safety bangunan pasar harus lebih diperhatikan. Karena pedagang tidak hanya butuh tempat berjualan yang megah secara fisik tetapi juga aman untuk menyimpan barang dagangannya.
Sebagai bangunan fasum, minimal harus tersedia alat pemadam kebakaran yang dapat digunakan oleh warga sipil (pedagang, red) dalam kondisi darurat sebelum PMK datang. Minimal harus tersedia tabung pemadam kebakaran di beberapa bagian bangunan pasar dilengkapi petunjuk cara menggunakan.
Juga tersedia hydrant dengan sumber air yang mencukupi. Karena tidak jarang ditemukan hydrant yang tidak mengeluarkan air saat difungsikan. Meskipun tidak mudah difungsikan oleh warga sipil. Keberadaan hydrant sedikit banyak membantu petugas PMK saat memadamkan api. Jika sumber airnya besar keterbatasan mobil PMK dapat terbatu dengan keberadaan hydrant yang berfungsi baik.
Tidak hanya itu, sebagai salah satu fasilitas umum (fasum) yang cukup vital sudah semestinya ada penjagaan khusus di kompleks bangunan pasar. Terutama saat ada momen penting seperti pilwakot.
Karena tidak menutup kemungkinan pasar menjadi obyek empuk sabotase atau tindakan yang secara sengaja dilakukan untuk mengganggu keamanan. Ini mengingat pasar merupakan salah satu nadi perekonomian yang menyangkut hajat hidup banyak orang.Penjagaan khusus ini harus diakui tidak dimiliki oleh setiap pasar termasuk PBM.
Di beberapa pasar penjagaan hanya dilakukan oleh petugas satpam yang jumlahnya juga sangat minim.
Ironisnya tenaga satpam itu dibayar sendiri oleh pedagang dengan cara urunan. Karena pengelola pasar tidak menyediakan tenaga pengamanan khusus. Alih-alih satpam, pedagang terpaksa harus bergantung kepada para preman untuk menjaga keselamatan barang dagangan mereka.
Ini tidak hanya terjadi di Kota Madiun saja. Tetapi juga di daerah lain yang pernah mengalami peristiwa kebakaran pasar. Pada peristiwa kebakaran PBM tahun 2001, cukup bisa dimaklumi karena kondisi bangunan saat itu jauh dari layak.
Selain pengaturan bedak dan kios yang semrawut dan berjejalan nyaris tidak ada fasilitas anti kebakaran seperti hydrant atau tabung pemadam kebakaran. Dengan kondisi itu, tidak mengherankan jika percikan api seketika menghabiskan seluruh isi pasar. Nyaris tidak ada yang bisa diselamatkan saat kebakaran hebat itu terjadi.
Saat Pemkot Madiun membangun kembali PBM, pedagang punya harapan besar peristiwa kebakaran tidak akan terulang lagi. Karena bangunan baru senilai Rp 21,1 Miliar tersebut secara fisik terlihat mentereng dan kokoh.
Pengaturan kios dan los juga lebih teratur dari sebelumnya sehingga tidak terlihat berdesakan. Pembelipun tak harus sesak nafas ketika harus berlama-lama di dalam pasar.Tapi lacur, bangunan yang dirancang dengan arsitektur modern itu ternyata juga ludes dalam sekejap akibat kebakaran.
Seperti kejadian sebelumnya, sebagian besar kios dan los tak terselamatkan. Bahkan bangunan dua lantai itu nyaris ambruk karena besi-besi penyangga ternyata juga tidak kuat menahan panas. Berbeda dengan kebakaran pertama, kebakaran yang terjadi menjelang Pemilihan Walikota Madiun itu banyak disayangkan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah tidak berfungsinya hydrant yang berada di halaman depan PBM. Alat ini ternyata macet saat akan digunakan memadamkan api.
Ternyata kendalanya aliran listrik keburu putus karena kebakaran sehingga tidak bisa digunakan untuk mengoperasikan hydrant.Ketergantungan hydrant terhadap arus listrik ini ternyata juga tidak dipahami oleh pedagang PBM.
Mereka kecele karena alat itu ternyata tidak bisa difungsikan bahkan untuk menggunakannya pun pedagang tidak tahu. Akibatnya, mereka hanya bisa menonton saja saat lidah api menyambar seluruh isi bangunan sehingga nyaris tak ada sisa. ''Kami mau madamkan sendiri ternyata hydrantnya tidak bisa.
Lantas buat apa dibuat disitu,'' kata Agus salah satu pedagang PBM dengan nada kesal. Mobil Pemadam Kebakaran (PMK) ternyata juga tidak berdaya untuk menjinakkan api. Kendalanya, Pemkot hanya memiliki dua unit mobil PMK.
Jumlah yang sangat minim untuk mengatasi kebakaran besar seperti yang terjadi di PBM. Bantuan tujuh mobil PMK dari sejumlah instansi dan daerah tetangga juga tak cukup membantu karena kendala jeda waktu kedatangan.
Meskipun lebih teratur dibanding bangunan pasar sebelumnya, ternyata pengaturan kios dan los di PBM juga masih dikeluhkan. Ini lantaran, penyekat antara kios masih terbuat dari bahan kayu atau tripleks. Pedagang terpaksa melakukan itu karena oleh pengelola pasar sekat permanen tidak diperbolehkan.
Padahal di kawasan kios pedagang makanan (warung) ada aktifitas mengolah makanan yang rata-rata menggunakan kompor berbahan bakar minyak tanah. Padagang makanan yang menyewa los tanpa penyekat tak urung harus membuat penyekat dari kayu atau tripleks. Tidak heran jika sumber api kebakaran ternyata terbukti berasal dari kawasan itu maka api akan lebih cepat menjalar. ''Besok-besok lagi harusnya ditembok biar nggak mremen (menjalar, red),'' ujar pedagang lainnya.
Terlepas dari isu-isu yang beredar bahwa ada unsur kesengajaan pada peristiwa terbakarnya PBM episode kedua ini, safety bangunan pasar harus lebih diperhatikan. Karena pedagang tidak hanya butuh tempat berjualan yang megah secara fisik tetapi juga aman untuk menyimpan barang dagangannya.
Sebagai bangunan fasum, minimal harus tersedia alat pemadam kebakaran yang dapat digunakan oleh warga sipil (pedagang, red) dalam kondisi darurat sebelum PMK datang. Minimal harus tersedia tabung pemadam kebakaran di beberapa bagian bangunan pasar dilengkapi petunjuk cara menggunakan.
Juga tersedia hydrant dengan sumber air yang mencukupi. Karena tidak jarang ditemukan hydrant yang tidak mengeluarkan air saat difungsikan. Meskipun tidak mudah difungsikan oleh warga sipil. Keberadaan hydrant sedikit banyak membantu petugas PMK saat memadamkan api. Jika sumber airnya besar keterbatasan mobil PMK dapat terbatu dengan keberadaan hydrant yang berfungsi baik.
Tidak hanya itu, sebagai salah satu fasilitas umum (fasum) yang cukup vital sudah semestinya ada penjagaan khusus di kompleks bangunan pasar. Terutama saat ada momen penting seperti pilwakot.
Karena tidak menutup kemungkinan pasar menjadi obyek empuk sabotase atau tindakan yang secara sengaja dilakukan untuk mengganggu keamanan. Ini mengingat pasar merupakan salah satu nadi perekonomian yang menyangkut hajat hidup banyak orang.Penjagaan khusus ini harus diakui tidak dimiliki oleh setiap pasar termasuk PBM.
Di beberapa pasar penjagaan hanya dilakukan oleh petugas satpam yang jumlahnya juga sangat minim.
Ironisnya tenaga satpam itu dibayar sendiri oleh pedagang dengan cara urunan. Karena pengelola pasar tidak menyediakan tenaga pengamanan khusus. Alih-alih satpam, pedagang terpaksa harus bergantung kepada para preman untuk menjaga keselamatan barang dagangan mereka.
Bawean.Perlu Ada Pengadilan Perdata Dan Pidana
Tuntutan jaman yang semakin muderen,apa lagi jejak IT (Teknologo Telekomunikasi ) semakin hari semakin canggi.apatah lagi dunia yang sudah tidak punya dinding lagi.jika dahulu sewaktu kecil - kecil di Bawean mahu mencari kabar dari jawa harus anteri selama 30 hari ,boleh dikatakan untuk mendengarkan berita dari radio ajah pun ke sulitan.
Contoh yang paling mendatar jika ingin tahu lebaran saja hurus menunggu -nunggu berita dari kecamatan.pada waktu peradaban tahun tujuh puluhan atau lapan puluhan belum ada yang namanya warnet atau Hp.namun sekarang di bawean warnet sudah ada di mana-mana.boleh dikatakan di setiap rumah di kacamatan sudah mempunyai internet sendiri.contohnya media Bawean sudah bisa akses dengan pemberitaannya setiap hari.
Berita tentang Bawean sudah boleh di baca oleh warga Bawean dimana saja berada,tak kira mereka berada di persada dunia manapun.meskipun orang Bawean ada di Australia,Singapore,Malaysia,Komboja ,Pakistan dll tidak menjadikan persoalaan sekarang ,tetap bisa akses dan mengikuti berita tentang Bawean.
Pemikiran oreng Bawean semakin hari semakin maju,banyak anak-anak Bawean yang sudah mengantongi Doktor.kemajuan dalam bidang akademisi sudah mengikuti tuntun jaman.jika waktu tahun tujupuluhan di desa saya hanya ada satu serja ,namun sekarang sudah banyak yang menjadi serjana,dari serjana hukum sampai ke serjana ekonomi.
Walau bagai manapun kemajuan dunia tanpa dinding pada jaman sekarang, tetapi hal pengadilan perdata dan pengadilan pidana bawean masi ke tinggalan.Sampai sekarang ini Bawean balum punya pengadilan kedua- duanya itu.di Bawean hanya ada pengadilan agama saja.saya berpendapat Bawean perlu ada satu pengadilan pidana,jika saya pelajari dengan banyaknya kasus-kasus kreminil akhir-akhir ini memang amat di perlukan pengadilan pidana itu.
Jika di tinjau dari segi kos saya kira memang perlu.karena kalau setiap kasus jika di sidangkan ke Gresik memang banyak kos yang harus di keluarkan oleh pemerintah.apatah lagi antara Bawean dan Gresik harus melintasi laut,bukannya jalan darat.
Sejara mencatet Bawean pada jaman kakek moyang tidak begitu banyak kasus pidana ,kadang kadang hanya kasus-kasus biasa saja,yang waktu itu bisa di selesaikan di kantor pak lura,namum sekarang warga bawean kalau ada perkara terkait hukum harus lewati pengadilan perdata atau pidana. warga sudah tidak mahu menyelesaikan secara kekelurgaan atau lewat kepala desa.mereka beranggapan jika di selesaikan secara tradisional sudah ke tinggal jaman.
Bawean khususnya selalunya banyak kasus sengketa tanah,karena ke pendudukan Bawean tidak seperti daerah lain,orang Bawean pada jaman dulu ,kalau memberi tanah pada anaknya atau cucunya hanya cukup di omongkan saja,ini terbukti pada tahun lapan puluhan banyak tanah warga Bawean yang bermasalah dari hal adminitrasi.Nah jika sudah menjadi persoalan baru orang Bawean meraba-raba kemana-mana,ini yang mengakibatkan dari sengketa tanah menjadi kasus pidana,saling berantem segalah macam.
Bawean sekarang bukannya seperti Bawean yang dulunya,jika jaman saya anak-anak dahulu jarang sekali ada pertengkaran atau pembunuhan ,namun sekarang di Bawean sudah ada kasus pembunuhan.justru itu Bawean sudah menjadi aneh bin ajaib suka berkelahi sesama warga.
Memang di Bawean pernah ada kasus pengkeroyakan oleh warga sampai korban mati,kasusnya persis korban yang pernah di angkat oleh (MB) yaitu seorang warga yang di kaitkan mempunyai ilmu sihir.itu jika tidak salah saya jaman saya masi sekolah sdn lagi.hampir 26 tahun saya meninggalkan Bawean boleh dikatakan lama sekali tidak ada kasus pembunuhan atau pertengkaran yang begitu dahsat,namun sekarang boleh di katakan setiap hari seperti yang selalu di beritakan oleh Media Bawean.
Keperihatinan warga Bawean di mana saja berada itu penting,karena dari segi akademisi,tatakramah,ahlak dan andak asor orang Bawean memang terkenal dimana-mana.hal ini bisa di buktikan dimana-mana contohnya orang bawean di Singapore atau di Malaysia.Kalau di Malaysia orang Bawean sinonim dengan panggilan Boyan,jarang sekali saya mendengar orang bawean berkelahi di Malaysia,kecuali kalau ada turnamin sepak bola orang bawean selalau bertengkar kecil-kecilan,namun bagaimanpun jika sudah di datangi oleh orang tua-tua yang di anggap sepu di kampung akhirnya mereka akan akur dan saling bermaafan.
Kembali ke pada persoalan pengadilan ,memang Bawean sekarang perlu adanya kantor pengadilan pidana dan perdata sendiri,ini perlu mendapat perhatian oleh teman-teman dari parpol yang akan berebut suara dari Bawean pada pemilu mendatang.
Tugas teman-teman dari parpol jika nantinya diberikan kepercayaan oleh warga Bawean duduk di kursi empuk di DPRD Gresik perkara yang harus di perjuangkan yaitu tentang pengadilan pidana dan perdata untuk Bawean.Memang persoalan pengadilan bukannya menjadi agenda utama oleh setiap anggota legeslatif dari Bawean,namun itu juga harus di usung untuk menjadi gol. kenapa saya mewacanakan pengadilan Bawean ,saya melihat ada beberapa sebab.sebab yang pertama adalah Jahunya antara Bawean dan Gresik ,harus ditempuh lewat laut,kadang-kadang kapalnya macet dan lain-lain ahirnya sesuatu perkara yang harus di sidang mengikut jadwal bisa absen.
Walau bagaimanapun kami warga Bawean berharap yang terbaik untuk warganya,meskipun kami jahu nun disana akan tetap tegar dan ingat dengan tanah kelahiranku.
Contoh yang paling mendatar jika ingin tahu lebaran saja hurus menunggu -nunggu berita dari kecamatan.pada waktu peradaban tahun tujuh puluhan atau lapan puluhan belum ada yang namanya warnet atau Hp.namun sekarang di bawean warnet sudah ada di mana-mana.boleh dikatakan di setiap rumah di kacamatan sudah mempunyai internet sendiri.contohnya media Bawean sudah bisa akses dengan pemberitaannya setiap hari.
Berita tentang Bawean sudah boleh di baca oleh warga Bawean dimana saja berada,tak kira mereka berada di persada dunia manapun.meskipun orang Bawean ada di Australia,Singapore,Malaysia,Komboja ,Pakistan dll tidak menjadikan persoalaan sekarang ,tetap bisa akses dan mengikuti berita tentang Bawean.
Pemikiran oreng Bawean semakin hari semakin maju,banyak anak-anak Bawean yang sudah mengantongi Doktor.kemajuan dalam bidang akademisi sudah mengikuti tuntun jaman.jika waktu tahun tujupuluhan di desa saya hanya ada satu serja ,namun sekarang sudah banyak yang menjadi serjana,dari serjana hukum sampai ke serjana ekonomi.
Walau bagai manapun kemajuan dunia tanpa dinding pada jaman sekarang, tetapi hal pengadilan perdata dan pengadilan pidana bawean masi ke tinggalan.Sampai sekarang ini Bawean balum punya pengadilan kedua- duanya itu.di Bawean hanya ada pengadilan agama saja.saya berpendapat Bawean perlu ada satu pengadilan pidana,jika saya pelajari dengan banyaknya kasus-kasus kreminil akhir-akhir ini memang amat di perlukan pengadilan pidana itu.
Jika di tinjau dari segi kos saya kira memang perlu.karena kalau setiap kasus jika di sidangkan ke Gresik memang banyak kos yang harus di keluarkan oleh pemerintah.apatah lagi antara Bawean dan Gresik harus melintasi laut,bukannya jalan darat.
Sejara mencatet Bawean pada jaman kakek moyang tidak begitu banyak kasus pidana ,kadang kadang hanya kasus-kasus biasa saja,yang waktu itu bisa di selesaikan di kantor pak lura,namum sekarang warga bawean kalau ada perkara terkait hukum harus lewati pengadilan perdata atau pidana. warga sudah tidak mahu menyelesaikan secara kekelurgaan atau lewat kepala desa.mereka beranggapan jika di selesaikan secara tradisional sudah ke tinggal jaman.
Bawean khususnya selalunya banyak kasus sengketa tanah,karena ke pendudukan Bawean tidak seperti daerah lain,orang Bawean pada jaman dulu ,kalau memberi tanah pada anaknya atau cucunya hanya cukup di omongkan saja,ini terbukti pada tahun lapan puluhan banyak tanah warga Bawean yang bermasalah dari hal adminitrasi.Nah jika sudah menjadi persoalan baru orang Bawean meraba-raba kemana-mana,ini yang mengakibatkan dari sengketa tanah menjadi kasus pidana,saling berantem segalah macam.
Bawean sekarang bukannya seperti Bawean yang dulunya,jika jaman saya anak-anak dahulu jarang sekali ada pertengkaran atau pembunuhan ,namun sekarang di Bawean sudah ada kasus pembunuhan.justru itu Bawean sudah menjadi aneh bin ajaib suka berkelahi sesama warga.
Memang di Bawean pernah ada kasus pengkeroyakan oleh warga sampai korban mati,kasusnya persis korban yang pernah di angkat oleh (MB) yaitu seorang warga yang di kaitkan mempunyai ilmu sihir.itu jika tidak salah saya jaman saya masi sekolah sdn lagi.hampir 26 tahun saya meninggalkan Bawean boleh dikatakan lama sekali tidak ada kasus pembunuhan atau pertengkaran yang begitu dahsat,namun sekarang boleh di katakan setiap hari seperti yang selalu di beritakan oleh Media Bawean.
Keperihatinan warga Bawean di mana saja berada itu penting,karena dari segi akademisi,tatakramah,ahlak dan andak asor orang Bawean memang terkenal dimana-mana.hal ini bisa di buktikan dimana-mana contohnya orang bawean di Singapore atau di Malaysia.Kalau di Malaysia orang Bawean sinonim dengan panggilan Boyan,jarang sekali saya mendengar orang bawean berkelahi di Malaysia,kecuali kalau ada turnamin sepak bola orang bawean selalau bertengkar kecil-kecilan,namun bagaimanpun jika sudah di datangi oleh orang tua-tua yang di anggap sepu di kampung akhirnya mereka akan akur dan saling bermaafan.
Kembali ke pada persoalan pengadilan ,memang Bawean sekarang perlu adanya kantor pengadilan pidana dan perdata sendiri,ini perlu mendapat perhatian oleh teman-teman dari parpol yang akan berebut suara dari Bawean pada pemilu mendatang.
Tugas teman-teman dari parpol jika nantinya diberikan kepercayaan oleh warga Bawean duduk di kursi empuk di DPRD Gresik perkara yang harus di perjuangkan yaitu tentang pengadilan pidana dan perdata untuk Bawean.Memang persoalan pengadilan bukannya menjadi agenda utama oleh setiap anggota legeslatif dari Bawean,namun itu juga harus di usung untuk menjadi gol. kenapa saya mewacanakan pengadilan Bawean ,saya melihat ada beberapa sebab.sebab yang pertama adalah Jahunya antara Bawean dan Gresik ,harus ditempuh lewat laut,kadang-kadang kapalnya macet dan lain-lain ahirnya sesuatu perkara yang harus di sidang mengikut jadwal bisa absen.
Walau bagaimanapun kami warga Bawean berharap yang terbaik untuk warganya,meskipun kami jahu nun disana akan tetap tegar dan ingat dengan tanah kelahiranku.
Sunday, October 26, 2008
AUDENSI DENGAN KPU DI KBRI
(Kelihatan Caleg DKI 11 M.Magfur Dari DPC PKBM)
KPU pada Sabtu 25/10/08 mengadakan udensi dengan perwakilan parpol yang ada di Malaysia.pertemuan antara KPU dengan perwakilan parpol di adakan di lantai satu Kedutaan Besar Ri di Kuala Lumpur.Kesemua 7 perwakilan parpol yang ada di Malaysia hadir dalam pertemuan audensi dengan Kpu Kecuali yang tidak hadir perwakilan dari PAN.Tanpak kelihatan masing-masing parpol hadir yaitu, PKB,PD,HANURA,PDIP,GOLKAR dan PKS.
Sebenarnya kedatangan KPU ke Malaysia terkait dengan sosialisasi dengan PPLN seluruh Asia,agenda utama yang di bicarakan oleh KPU tentang masa waktu pendaftaran pemili tetap.Kpu mematok sampai tanggal 20 Nop batas waktu terahir. (Kelihatan dalam gambar Ust Ridlwan Hambali MA,Caleg PKBM )
Semasa audensi dengan perwakilan parpol di pandu langsu oleh KPU,banyak yang di bicarakan dengan perwakilan parpol.sepertinya pendaftaran WNI yang belum mendaftar.untuk pemilu di luar negeri berlainan dengan pemilu tahun 2004.jika wni tidak mendaftar sebagai pemili tetap ,mereka tidak akan dapat memberikan suaranya pada pemilu mendatang.
(Tanpak dalam gambar Caleg Golkar M.Ghazi Syarif )
Kpu menasehatkan semua perwakilan parpol agar semua konsetuen masing-masing parpol terdaftar.jika tidak terdaftar setiap parpol akan kehilangan suaranya.maka itu setiap kantong-kantong massa parpol harus diarahkan segera mengambil kesempatan terbaik ini,karena batas waktu pendaftaran yang tinggal berapa hari ini.dan Kpu tidak akan menambah waktu pendaftaran,ungkap pak Azis waktu audensi. ke empat caleg perwakilan parpol Malaysia juga hadir di acara audensi dengan kpu.
Friday, October 24, 2008
Menghadiri Musyawarat Jurubahasa Asing Ke Putra Jaya
Hari ini Juma'at 24/10/08 saya pergi Ke Pengadilan Agung untuk mengadakan rapat tahun jurubahasa asing. Banyak hal yang di bicarakan dalam rapat jurubahasa asing. Menyangkut tentang tatatertib dalam pengadilan dan lain-lain
Alhamdulillah rapat bermula jam 9.20 pagi di pimpin langsung oleh Kabid Hukum dari pengadilan Putra Jaya.Selain Kabid Hukum juga hadiri Kabid Bahagian keuangan.
Sesudah rapat saya terus pulang ke Kuala Lumpur ,karena jam 3.00 sore ada sidang wni di pengadilan Shah Alam.Karena hari Juma'at lagipun jalan macet ,saya tidak jadi ke pengdilan Shah Alam.Walau bagaimanpun terus pergi sopping dengan istri.
Alhamdulillah rapat bermula jam 9.20 pagi di pimpin langsung oleh Kabid Hukum dari pengadilan Putra Jaya.Selain Kabid Hukum juga hadiri Kabid Bahagian keuangan.
Sesudah rapat saya terus pulang ke Kuala Lumpur ,karena jam 3.00 sore ada sidang wni di pengadilan Shah Alam.Karena hari Juma'at lagipun jalan macet ,saya tidak jadi ke pengdilan Shah Alam.Walau bagaimanpun terus pergi sopping dengan istri.
Thursday, October 23, 2008
Ratusan TKI Asal Jateng Dideportasi
Pemerintah Daerah Jawa Tengah menyatakan, selama 2008, ebanyak 692 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Tengah dipulangkan (dideportasi) dari negara tujuan mereka bekerja karena melanggar berbagai ketentuan administrasi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jateng, Siswo Laksono, di Semarang, Kamis, mencontohkan, TKI yang berganti majikan tanpa disertai pemberitahuan dan surat-surat resmi adalah mereka yang termasuk dideportasi.
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jateng telah menerima 58 laporan tentang kasus yang menimpa para TKI asal Jateng di luar negeri, mulai dari kasus pidana, kekerasan saat bekerja hingga kasus tewasnya TKI."Kami telah berupaya untuk memfasilitasi penyelesaian berbagai kasus yang dihadapi para TKI ini, bekerja sama dengan KBRI di berbagai negara tujuan kerja serta BNP2TKI," katanya.
Tetapi, hingga saat ini belum satu pun perusahaan pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang dikenai sanksi karena ulah para TKI itu."Para TKI yang terkena masalah ini biasanya merupakan tenaga kerja ilegal. Mereka tidak disalurkan oleh PJTKI," katanya. (*)
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jateng, Siswo Laksono, di Semarang, Kamis, mencontohkan, TKI yang berganti majikan tanpa disertai pemberitahuan dan surat-surat resmi adalah mereka yang termasuk dideportasi.
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jateng telah menerima 58 laporan tentang kasus yang menimpa para TKI asal Jateng di luar negeri, mulai dari kasus pidana, kekerasan saat bekerja hingga kasus tewasnya TKI."Kami telah berupaya untuk memfasilitasi penyelesaian berbagai kasus yang dihadapi para TKI ini, bekerja sama dengan KBRI di berbagai negara tujuan kerja serta BNP2TKI," katanya.
Tetapi, hingga saat ini belum satu pun perusahaan pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang dikenai sanksi karena ulah para TKI itu."Para TKI yang terkena masalah ini biasanya merupakan tenaga kerja ilegal. Mereka tidak disalurkan oleh PJTKI," katanya. (*)
Tuesday, October 21, 2008
TKI ASAL KAB MADIUN MENINGGAL DI MALAYSIA
Untuk kali kesekian, tenaga kerja Indonesia (TKI) meninggal di luar negeri. Nanang Budianto, 28, warga Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, mengembuskan nafas terakhirnya di Malaysia. Diduga, sebelumnya menderita sakit. ''Kabar yang saya terima dari sana, dia sakit adem panas dan sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari, ,'' ujar Hartono, ayah almarhum, kemarin (21/10). Menurut dia, menantunya yang juga tinggal di negeri jiran memberitahu kabar duka tersebut. Selain itu, beberapa teman yang bekerja di sana juga mengiformasikan perihal yang sama. Tepatnya, Senin (21/10) sekitar pukul 12.30. ''Saya sempat tidak percaya, tapi yang ngabari itu istrinya sendiri,'' lanjutnya.
Dikatakan, kepergian sang anak untuk mengais ringgit itu sekitar tiga tahun. Melalui salah satu perusahaan penyalur tenaga kerja ke luar negeri dari Tulungagung.
Selama disana, dia juga sering mengirim uang kepada orang tua. Sayangnya, nama kantor jasa itu tidak diketahuinya. ''Say yakin kalau itu resmi. Karena anak saya mendaftar sendiri kesana. Bukannya, mereka (penyalur, Red) yang kesini,'' paparnya, ditemui di rumahnya.
Dijelaskan, Nanang bekerja pada sebuah perusahaan kontruksi. Yakni, sebagai operator alat pengeruk. Namun, itu tidak bisa dipastikan.
Sebab, juga melihat dari ramainya garapan. ''Saat dia telepon ke saya, juga bekerja seadanya. Namanya, juga jauh di rantau,'' ungkapnya.
Masih menurut Hartono, pihak keluarga hanya ingin jenasah anaknya bisa segera tiba di rumah. Alasannya, untuk mempercepat proses penguburannya. ''Kabar yang saya terima dari Malaysia, sore ini (kemarin,Red) jenasah akan dikirim melalui pesawat, dan besok (hari ini,Red) akan disemayamkan di pemakaman desa ini,'' lanjutnya. (fik)
Dikatakan, kepergian sang anak untuk mengais ringgit itu sekitar tiga tahun. Melalui salah satu perusahaan penyalur tenaga kerja ke luar negeri dari Tulungagung.
Selama disana, dia juga sering mengirim uang kepada orang tua. Sayangnya, nama kantor jasa itu tidak diketahuinya. ''Say yakin kalau itu resmi. Karena anak saya mendaftar sendiri kesana. Bukannya, mereka (penyalur, Red) yang kesini,'' paparnya, ditemui di rumahnya.
Dijelaskan, Nanang bekerja pada sebuah perusahaan kontruksi. Yakni, sebagai operator alat pengeruk. Namun, itu tidak bisa dipastikan.
Sebab, juga melihat dari ramainya garapan. ''Saat dia telepon ke saya, juga bekerja seadanya. Namanya, juga jauh di rantau,'' ungkapnya.
Masih menurut Hartono, pihak keluarga hanya ingin jenasah anaknya bisa segera tiba di rumah. Alasannya, untuk mempercepat proses penguburannya. ''Kabar yang saya terima dari Malaysia, sore ini (kemarin,Red) jenasah akan dikirim melalui pesawat, dan besok (hari ini,Red) akan disemayamkan di pemakaman desa ini,'' lanjutnya. (fik)
Delapan Caleg PKB Papua Ikut Hengkang
Rentetan calon anggota legislatif (caleg) PKB yang mengundurkan diri belum mereda. Setelah delapan caleg asal Jatim, Bali, dan Jabar mundur, kemarin giliran delapan caleg PKB di Papua ikut hengkang.
Dan, yang menarik, alasan delapan caleg PKB di daerah pemilihan (dapil) Papua itu menarik diri sama dengan alasan delapan caleg PKB dapil Jatim yang mundur. Mereka mengaku kecewa karena penetapan caleg dalam daftar calon sementara (DCS) tidak mengakomodasi kubu Gus Dur.
Sekretaris Dewan Tanfidz DPW PKB Papua John Mowa menuturkan, delapan caleg PKB di Papua kecewa karena DPP PKB mengacak nomor urut caleg. DPP bahkan menempatkan Idris Rahman sebagai caleg nomor urut satu DCS PKB di dapil Papua.
John Mowa mengatakan, dia bukan kader PKB, bagaimana bisa menjadi caleg nomor satu. ''Siapa itu Idris Rahman, saya tidak kenal. Padahal, saya yang mendeklarasikan PKB di Papua pada 1998,'' ujar John Mowa dalam keterangan pers di Jakarta kemarin (21/10).
Dalam DCS PKB yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU), John Mowa tercatat sebagai caleg nomor dua di Dapil Papua. Pada Pemilu 2004, PKB Papua berhasil memperoleh satu kursi di DPR atas nama Toni Wardoyo. ''Delapan caleg itu mundur juga karena kecewa. Sebab, selama tiga kali pemilu, DPP PKB tidak pernah mengakomodasi putra Papua dalam nomor urut satu. Ini kan tidak sesuai dengan UU Otonomi Khusus Papua,'' katanya.
John mengakui, dirinya dan tujuh caleg PKB Papua yang lain tidak hadir dalam Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol yang digelar Ketua Dewan Tanfidz PKB Muhaimin Iskandar. Ketika itu, mereka memilih untuk mengikuti MLB PKB yang digelar kubu Gus Dur di Parung. ''Sesuai AD/ART PKB, keputusan tertinggi partai berada di tangan ketua dewan syura. Lagi pula, Gus Dur bagi orang Papua adalah Bapak Bangsa, setara dengan Soekarno, karena dia memberi kami identitas kebanggaan sebagai orang Papua," kata dia.
Selain akan mengosongkan daftar caleg PKB di Papua, delapan caleg PKB mengancam melakukan politik bumi hangus.
Mereka akan melakukan koordinasi dengan Dewan Adat Papua untuk mengamalkan anjuran Gus Dur, yakni tidak memilih di Pemilu Legislatif 2009.''Kami akan sampaikan anjuran Gus Dur kepada seluruh kader PKB di Papua untuk golput,'' tegasnya.
Menanggapi rentetan pernyataan mundur dari sejumlah calegnya tersebut, Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB A. Muhaimin Iskandar tenang-tenang saja. ''Itu hak politik masing-masing orang,' ujarnya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (21/10).
Dan, yang menarik, alasan delapan caleg PKB di daerah pemilihan (dapil) Papua itu menarik diri sama dengan alasan delapan caleg PKB dapil Jatim yang mundur. Mereka mengaku kecewa karena penetapan caleg dalam daftar calon sementara (DCS) tidak mengakomodasi kubu Gus Dur.
Sekretaris Dewan Tanfidz DPW PKB Papua John Mowa menuturkan, delapan caleg PKB di Papua kecewa karena DPP PKB mengacak nomor urut caleg. DPP bahkan menempatkan Idris Rahman sebagai caleg nomor urut satu DCS PKB di dapil Papua.
John Mowa mengatakan, dia bukan kader PKB, bagaimana bisa menjadi caleg nomor satu. ''Siapa itu Idris Rahman, saya tidak kenal. Padahal, saya yang mendeklarasikan PKB di Papua pada 1998,'' ujar John Mowa dalam keterangan pers di Jakarta kemarin (21/10).
Dalam DCS PKB yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU), John Mowa tercatat sebagai caleg nomor dua di Dapil Papua. Pada Pemilu 2004, PKB Papua berhasil memperoleh satu kursi di DPR atas nama Toni Wardoyo. ''Delapan caleg itu mundur juga karena kecewa. Sebab, selama tiga kali pemilu, DPP PKB tidak pernah mengakomodasi putra Papua dalam nomor urut satu. Ini kan tidak sesuai dengan UU Otonomi Khusus Papua,'' katanya.
John mengakui, dirinya dan tujuh caleg PKB Papua yang lain tidak hadir dalam Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol yang digelar Ketua Dewan Tanfidz PKB Muhaimin Iskandar. Ketika itu, mereka memilih untuk mengikuti MLB PKB yang digelar kubu Gus Dur di Parung. ''Sesuai AD/ART PKB, keputusan tertinggi partai berada di tangan ketua dewan syura. Lagi pula, Gus Dur bagi orang Papua adalah Bapak Bangsa, setara dengan Soekarno, karena dia memberi kami identitas kebanggaan sebagai orang Papua," kata dia.
Selain akan mengosongkan daftar caleg PKB di Papua, delapan caleg PKB mengancam melakukan politik bumi hangus.
Mereka akan melakukan koordinasi dengan Dewan Adat Papua untuk mengamalkan anjuran Gus Dur, yakni tidak memilih di Pemilu Legislatif 2009.''Kami akan sampaikan anjuran Gus Dur kepada seluruh kader PKB di Papua untuk golput,'' tegasnya.
Menanggapi rentetan pernyataan mundur dari sejumlah calegnya tersebut, Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB A. Muhaimin Iskandar tenang-tenang saja. ''Itu hak politik masing-masing orang,' ujarnya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (21/10).
Monday, October 20, 2008
Cak Imin Luncur Buku Pemikiran Politik Sembilan Ulama NU
Ketua Umum DewanTanfidz DPP PKB Muhaimin Iskandar yang akrab dengan sapaan Cak Imin kemarin (19/10) meluncurkan buku Pemikiran Politik Sembilan Ulama Besar NU; Tradisi NU, Jalan PKB.
Buku tersebut memaparkan pandangan para kiai karismatis NU tentang politik.
Buku setebal 112 halaman itu akan menjadi buku saku bagi kader PKB agar memahami mainstream politik NU. “ PKB terlahir dari rahim Nadhlatul Ulama , sudah sepantasnya kader PKB memahami dasar pemikiran Politik NU” , Sebut Cak Imin yang Didampingi Wakil Ketua Dewan Syura Lily Chadijah Wahid, Ketua DPW PKB Jatim Imam Nahrawi, Ketua DPP PKB Marwan Ja'far, dan Ketua IPNU Iddy Muzzayad.
Buku setebal 112 halaman itu akan menjadi buku saku bagi kader PKB agar memahami mainstream politik NU. “ PKB terlahir dari rahim Nadhlatul Ulama , sudah sepantasnya kader PKB memahami dasar pemikiran Politik NU” , Sebut Cak Imin yang Didampingi Wakil Ketua Dewan Syura Lily Chadijah Wahid, Ketua DPW PKB Jatim Imam Nahrawi, Ketua DPP PKB Marwan Ja'far, dan Ketua IPNU Iddy Muzzayad.
Dalam buku yang ditulis Umaruddin Masdar tersebut, Muhaimin juga memberikan Pengantar. ''Peluncuran buku ini menyongsong kongres pemikiran politik kiai NU yang akan digelar di Surabaya 9 November nanti,'' kata Muhaimin di Kantor LPP DPP PKB kemarin.
Diduga Tertipu, Calon TKI Ditelantarkan. (Kabar Dari Madiun )
Harapan Winarto, 24, warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, bekerja di Malaysia, kandas. Sebab, dia diduga menjadi korban penipuan oleh oknum penyalur tenaga kerja Indonesia (TKI). ''Saya tidak menyangka kalau tidak jadi bekerja di sana,'' ujarnya, kemarin (20/10).
Menurutnya, kejadian yang dialami itu diduga dilakukan Minadi, 38, warga Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Bulan Mei lalu, dia ditawari bekerja di negeri jiran sebagai kuli bangunan. Dengan syarat membayar uang tunai sebesar Rp 4,5 juta. ''Dia (Minadi, Red) juga berjanji akan mengantar sampai ke majikan dengan naik pesawat terbang,'' ungkapnya, ditemui di rumahnya.
Dikatakan, setelah menyerahkan sejumlah uang itu, ternyata korban harus pergi sendiri. Bahkan, janji menumpang sarana transportasi udara itu tidak terbukti. Pasalnya, hanya dengan bus antar pulau antar provinsi (AKAP). ''Belum sampai tujuan, saya ditelantarkan di Dumai, Kepulauan Riau,'' jelasnnya.
Diungkapkan, dia bertahan di Dumai selama 14 hari. Bahkan, upaya meminta kejelasan dari Minardi terus dilakukan. Yakni, dengan menanyakan kejelasan keberangkatannya untuk mengais ringgit. ''Saya meneleponnya, sampai empat kali dan jawabnya selalu besok dan besok. Setelah itu, HP nya tidak bisa dihubungi lagi,'' lanjutnya.
Masih menurut Win --panggilan akrab Winarto- dia lalu memutuskan pulang. Sebab, bila ingin terus ke Malaysia harus membayar lagi, sebesar Rp 2 juta. Itu, dilakukan oleh Ichrom, pemilik ruko yang dijadikan tempat tinggalnya. ''Itu yang ditawarkan pada enam orang (termasuk dirinya) yang menetap di sana dan ingin kerja di Malaysia,'' lanjutnya.
Dengan bantuan keluarga yang tinggal di Pekanbaru, akhirnya niat untuk kembali ke desa berhasil. Sebab, selama penampungan, dia hanya membawa uang saku sebesar Rp 300 ribu. ''Di ruko itu tidak ada plang bertuliskan penampungan TKI. Dan akhir Juni lalu sampai di rumah,'' paparnya.
Pasca-kepulangannya, dia mendatangi ke rumah Minadi untuk minta kejelasan. Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil. Namun, pencari TKI itu hanya berjanji segera mengembalikan uang yang telah diterima. Lantaran kesal, Minggu (19/10) Win, melapor ke Polwil Madiun. Dengan barang bukti, kwintansi penyerahan uang dan fotokopi dirinya. ''Biar pihak berwajib yang mengurusi ini,'' katanya.
Kapolwil Madiun Kombes RML Tampubolon melalui Kasubbag Reskrim Kompol Rony R Kimbal menyatakan laporan kasus itu sudah diterima. Untuk, selanjutnya pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut. ''Bila terbukti, terlapor akan dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dan pasal 372 KUHP tentang penggelapan,'' pungkasnya. (fik/rif)
Menurutnya, kejadian yang dialami itu diduga dilakukan Minadi, 38, warga Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Bulan Mei lalu, dia ditawari bekerja di negeri jiran sebagai kuli bangunan. Dengan syarat membayar uang tunai sebesar Rp 4,5 juta. ''Dia (Minadi, Red) juga berjanji akan mengantar sampai ke majikan dengan naik pesawat terbang,'' ungkapnya, ditemui di rumahnya.
Dikatakan, setelah menyerahkan sejumlah uang itu, ternyata korban harus pergi sendiri. Bahkan, janji menumpang sarana transportasi udara itu tidak terbukti. Pasalnya, hanya dengan bus antar pulau antar provinsi (AKAP). ''Belum sampai tujuan, saya ditelantarkan di Dumai, Kepulauan Riau,'' jelasnnya.
Diungkapkan, dia bertahan di Dumai selama 14 hari. Bahkan, upaya meminta kejelasan dari Minardi terus dilakukan. Yakni, dengan menanyakan kejelasan keberangkatannya untuk mengais ringgit. ''Saya meneleponnya, sampai empat kali dan jawabnya selalu besok dan besok. Setelah itu, HP nya tidak bisa dihubungi lagi,'' lanjutnya.
Masih menurut Win --panggilan akrab Winarto- dia lalu memutuskan pulang. Sebab, bila ingin terus ke Malaysia harus membayar lagi, sebesar Rp 2 juta. Itu, dilakukan oleh Ichrom, pemilik ruko yang dijadikan tempat tinggalnya. ''Itu yang ditawarkan pada enam orang (termasuk dirinya) yang menetap di sana dan ingin kerja di Malaysia,'' lanjutnya.
Dengan bantuan keluarga yang tinggal di Pekanbaru, akhirnya niat untuk kembali ke desa berhasil. Sebab, selama penampungan, dia hanya membawa uang saku sebesar Rp 300 ribu. ''Di ruko itu tidak ada plang bertuliskan penampungan TKI. Dan akhir Juni lalu sampai di rumah,'' paparnya.
Pasca-kepulangannya, dia mendatangi ke rumah Minadi untuk minta kejelasan. Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil. Namun, pencari TKI itu hanya berjanji segera mengembalikan uang yang telah diterima. Lantaran kesal, Minggu (19/10) Win, melapor ke Polwil Madiun. Dengan barang bukti, kwintansi penyerahan uang dan fotokopi dirinya. ''Biar pihak berwajib yang mengurusi ini,'' katanya.
Kapolwil Madiun Kombes RML Tampubolon melalui Kasubbag Reskrim Kompol Rony R Kimbal menyatakan laporan kasus itu sudah diterima. Untuk, selanjutnya pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut. ''Bila terbukti, terlapor akan dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dan pasal 372 KUHP tentang penggelapan,'' pungkasnya. (fik/rif)
Sunday, October 19, 2008
Warga Madura Di Vonis 5 & 6 Bulan Melanggar UU Imigrasi Malaysia
Sungai Petani: empat Warga Madura Di hadapkan di pengadilan rendah Sungai Petani.Mereka di dakwa dengan pasal imigrasi Malaysia.
Ke empat warga Madura datang ke Malaysia dengan visa turis,mereka bekerja sebagai buruh bangunan di Sungai Petani Kedah.Ke empat - empat warga Madura tersebut di antaranya: Punasa,Didik,Jamaludin dan Mat Klemet.Mereka datang ke Malaysia dengan di bawa oleh tekong orang Madura juga.Mereka harus jual lembu untuk ongkos datang ke Malaysia.
Ongkos saja belum lunas bayar dengan tekong,saya pusing kepala bila mikirkan anak dan istri di kampung,katanya.saya harus berlebaran dalam penjara ,pengalaman yang pahit ini akan saya bikin asimat kata Punasan lagi.
Menurut cerita Punasan tekong menjanjikan untuk menguruskan permit kerjanya ,tetapi sebaliknya tekong telah bohong.Puhasan mempunyai dua orang anak di Bangkalan Madura.
Sedangkan temannya, sama seperti Puhasan dijanjikan oleh tekong,mereka kapok untuk datang ke Malaysia ,jika tidak mempunyai dukumen yang resmi.Sekiranya saya ingin ke Malaysia lagi akan ngurus permit dulu ,kata Punasan tadi pagi di pengadilan .
Sewaktu Polisi SP membuat rajia ketempat kerja pada bulan Agustus 2008 ,di dapati ke empat warga Madura telah tinggal lebih waktu di Malaysia ,dan juga menyalah gunakan visa turis.
Mejistret Sungai Petani Kedah menjatuhkan hukuman 6 bulan penjara pada Punasan,sedangkan Didik,Jamaludin dan Mat Klemek di vonis 5 bulan penjara dari tanggal di tangkap Polisi Sp.
Ke empat warga Madura datang ke Malaysia dengan visa turis,mereka bekerja sebagai buruh bangunan di Sungai Petani Kedah.Ke empat - empat warga Madura tersebut di antaranya: Punasa,Didik,Jamaludin dan Mat Klemet.Mereka datang ke Malaysia dengan di bawa oleh tekong orang Madura juga.Mereka harus jual lembu untuk ongkos datang ke Malaysia.
Ongkos saja belum lunas bayar dengan tekong,saya pusing kepala bila mikirkan anak dan istri di kampung,katanya.saya harus berlebaran dalam penjara ,pengalaman yang pahit ini akan saya bikin asimat kata Punasan lagi.
Menurut cerita Punasan tekong menjanjikan untuk menguruskan permit kerjanya ,tetapi sebaliknya tekong telah bohong.Puhasan mempunyai dua orang anak di Bangkalan Madura.
Sedangkan temannya, sama seperti Puhasan dijanjikan oleh tekong,mereka kapok untuk datang ke Malaysia ,jika tidak mempunyai dukumen yang resmi.Sekiranya saya ingin ke Malaysia lagi akan ngurus permit dulu ,kata Punasan tadi pagi di pengadilan .
Sewaktu Polisi SP membuat rajia ketempat kerja pada bulan Agustus 2008 ,di dapati ke empat warga Madura telah tinggal lebih waktu di Malaysia ,dan juga menyalah gunakan visa turis.
Mejistret Sungai Petani Kedah menjatuhkan hukuman 6 bulan penjara pada Punasan,sedangkan Didik,Jamaludin dan Mat Klemek di vonis 5 bulan penjara dari tanggal di tangkap Polisi Sp.
Saturday, October 18, 2008
Susudah Dari Pengadilan,Akan Bertemu TKI Di SP
Hari ini 18/9/08 saya berangkat ke Sungai Petani Kedah.Karena besok ada persidangan TKI di pengadilan Rendah Sungai Petani Kedah (SP).
Sesudah menghadiri persidangan TKI ,saya akan mengadakan pertemuan dengan TKI yang bekerja di Pabrik Di Sungai Petani.Ada beberapa TKI yang mengontak ngajak bertemu.
Mereka banyak yang akan di bincangkan , ada yang menelpon menanyakan kepastian kapan pemilihan umum Indonesia,juga sikon politik Tanah air sekarang.Meskipun mereka sibuk bekerja,untuk tanggung jawab memberikan haknya mereka tidak melupakannya.
Pertemuan akan di hadiri oleh wakil tki dari beberapa pabrik di Sungai Petani.kemungkinan ada yang dari Bukit Mertajam P.Pinang,katanya teman-teman tki sewaktu menghubungi saya via sms.Sesudah pertemuan saya akan segera pulang ke Kuala Lumpur,karena hari isnin ada sidang WNI di Shah Alam.Wni Di pengadilan Shah Alam terancam dengan pasal 39B ,ganjaran gantung sampai mati.
Sesudah menghadiri persidangan TKI ,saya akan mengadakan pertemuan dengan TKI yang bekerja di Pabrik Di Sungai Petani.Ada beberapa TKI yang mengontak ngajak bertemu.
Mereka banyak yang akan di bincangkan , ada yang menelpon menanyakan kepastian kapan pemilihan umum Indonesia,juga sikon politik Tanah air sekarang.Meskipun mereka sibuk bekerja,untuk tanggung jawab memberikan haknya mereka tidak melupakannya.
Pertemuan akan di hadiri oleh wakil tki dari beberapa pabrik di Sungai Petani.kemungkinan ada yang dari Bukit Mertajam P.Pinang,katanya teman-teman tki sewaktu menghubungi saya via sms.Sesudah pertemuan saya akan segera pulang ke Kuala Lumpur,karena hari isnin ada sidang WNI di Shah Alam.Wni Di pengadilan Shah Alam terancam dengan pasal 39B ,ganjaran gantung sampai mati.
Berita Bawean , Dari Koran Surya ,warga Bawean Tidur Massal Di Teres
Suhu Terpanas Tepat di Pulau Itu , Panas matahari yang menyengat membuat banyak warga pulau Bawean, Kabupaten Gresik, terpaksa tidur di lantai teras rumah mereka dalam beberapa hari terakhir agar bisa mendapatkan udara agak sejuk.
Warga mengaku serasa dibakar jika tetap tidur di dalam rumah, karena hawa panas sisa sengatan matahari di siang hari masih terasa pada malam hari.Menurut BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) Maritim Tanjung Perak, Surabaya, pergerakan semu matahari menuju selatan katulistiwa, kemarin pada posisi terdekat di 6° Lintang Selatan (LS).
Tepatnya di atas Pulau Bawean. Akibatnya, panas matahari terasa paling menyengat pada sekitar pukul 12.00 WIB, Jumat (17/10) kemarin, di pulau tersebut. Diperkirakan, suhu di luar ruangan di Bawean pada siang bolong itu mencapai 45° Celcius, dan di dalam ruangan sekitar 39° Celcius . Sebagai gambaran, ketika demam dan masih tersadar, suhu badan manusia paling banter sekitar 40° Celcius.
Kalau suhu badannya di atas itu, manusia bisa pingsan.M Rifai, 48, warga Dusun Tanjung Gunung Desa Tanjung Ori Kecamatan Sangkapura Bawean mengatakan, sejak Kamis (16/10) siang, cuaca di desanya terasa beda. Udara terasa lebih panas jika dibandingkan dengan siang-siang sebelumnya. “Kami tidak tahu kenapa.
Tetapi hawanya lebih panas, “ kata Rifai kepada Surya, Jumat (17/10) malam.Karena di malam hari pun udara masih terasa hangat, Rifai terpaksa berpindah tidur ke teras rumahnya agar diterpa angin. Saking panasnya, dia mengaku hanya mengenakan sarung tanpa baju, dan merebah di lantai ubin teras tanpa tikar. “Tetangga kanan dan kiri rumah saya ternyata juga sama. Mereka mengungsi tidur ke teras rumah masing-masing,” ucap Rifai.
Bahkan, gara-gara cuaca panas itu, istrinya, Ny Zubaidah, 41, jatuh sakit. Tak tahan cuaca panas, kondisi Ny Zubaidah drop dan kemudian demam sehingga harus dibawa ke Puskesmas setempat.
Kesehatan yang menurun juga dialami empat anak Rifai, yang di antaranya masih balita. “Badannya agak hangat dan batuk-batuk. Mungkin ini pengaruh cuaca ya. Anak saya yang besar bilang, saat salat di musala yang kebetulan beratap seng, dia mengaku agak pusing,” tutur Rifai.Pengakuan sama disampaikan Ilham Syifa, 32, Kepala Desa Tanjung Ori Kecamatan Sangkapura.
Menurut dia, sebagian besar warganya bahkan ramai-ramai `mengungsi` tidur di teras rumah, mulai pukul 21.00 WIB. Mereka tidak bisa tidur di dalam rumah, apalagi di dalam kamar, dengan hawa yang hangat.“Keringat mengucur terus, sehingga mata tak bisa terpejam. Saat berkeliling, saya lihat, banyak warga saya yang berbaring langsung di atas lantai keramik tanpa baju dan hanya mengenakan sarung,” ucap Ilham.
Baru menjelang subuh, dia tahu sebagian warganya sudah berpindah ke dalam rumah karena suhu udara mulai sejuk. “Kami saling bertanya kenapa kok panas begini. Apakah mungkin karena efek pemanasan global ya,” Ilham bertanya pada Surya. . Halili, 35, salah satu warga Desa Sungairujing Kecamatan Tambak, Bawean, juga merasakan hal yang sama.
Saking panasnya cuaca, pada saat berada di balai desa untuk suatu urusan Jumat (17/10) kemarin, Halili sempat menyatakan kepada Kades agar sejumlah ruangan di balai desa dilengkapi alat pendingin udara (AC).
H Mizan, salah-satu tokoh masyarakat Kecamatan, mengatakan di siang hari dirinya kini banyak bertahan di dalam rumah. “Kalau keluar panasnya minta ampun. Di rumah masih sejuk karena kebetulan kami memasang AC,” kata H Mizan, yang Ketua Pengurus Cabang NU Bawean.
Warga mengaku serasa dibakar jika tetap tidur di dalam rumah, karena hawa panas sisa sengatan matahari di siang hari masih terasa pada malam hari.Menurut BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) Maritim Tanjung Perak, Surabaya, pergerakan semu matahari menuju selatan katulistiwa, kemarin pada posisi terdekat di 6° Lintang Selatan (LS).
Tepatnya di atas Pulau Bawean. Akibatnya, panas matahari terasa paling menyengat pada sekitar pukul 12.00 WIB, Jumat (17/10) kemarin, di pulau tersebut. Diperkirakan, suhu di luar ruangan di Bawean pada siang bolong itu mencapai 45° Celcius, dan di dalam ruangan sekitar 39° Celcius . Sebagai gambaran, ketika demam dan masih tersadar, suhu badan manusia paling banter sekitar 40° Celcius.
Kalau suhu badannya di atas itu, manusia bisa pingsan.M Rifai, 48, warga Dusun Tanjung Gunung Desa Tanjung Ori Kecamatan Sangkapura Bawean mengatakan, sejak Kamis (16/10) siang, cuaca di desanya terasa beda. Udara terasa lebih panas jika dibandingkan dengan siang-siang sebelumnya. “Kami tidak tahu kenapa.
Tetapi hawanya lebih panas, “ kata Rifai kepada Surya, Jumat (17/10) malam.Karena di malam hari pun udara masih terasa hangat, Rifai terpaksa berpindah tidur ke teras rumahnya agar diterpa angin. Saking panasnya, dia mengaku hanya mengenakan sarung tanpa baju, dan merebah di lantai ubin teras tanpa tikar. “Tetangga kanan dan kiri rumah saya ternyata juga sama. Mereka mengungsi tidur ke teras rumah masing-masing,” ucap Rifai.
Bahkan, gara-gara cuaca panas itu, istrinya, Ny Zubaidah, 41, jatuh sakit. Tak tahan cuaca panas, kondisi Ny Zubaidah drop dan kemudian demam sehingga harus dibawa ke Puskesmas setempat.
Kesehatan yang menurun juga dialami empat anak Rifai, yang di antaranya masih balita. “Badannya agak hangat dan batuk-batuk. Mungkin ini pengaruh cuaca ya. Anak saya yang besar bilang, saat salat di musala yang kebetulan beratap seng, dia mengaku agak pusing,” tutur Rifai.Pengakuan sama disampaikan Ilham Syifa, 32, Kepala Desa Tanjung Ori Kecamatan Sangkapura.
Menurut dia, sebagian besar warganya bahkan ramai-ramai `mengungsi` tidur di teras rumah, mulai pukul 21.00 WIB. Mereka tidak bisa tidur di dalam rumah, apalagi di dalam kamar, dengan hawa yang hangat.“Keringat mengucur terus, sehingga mata tak bisa terpejam. Saat berkeliling, saya lihat, banyak warga saya yang berbaring langsung di atas lantai keramik tanpa baju dan hanya mengenakan sarung,” ucap Ilham.
Baru menjelang subuh, dia tahu sebagian warganya sudah berpindah ke dalam rumah karena suhu udara mulai sejuk. “Kami saling bertanya kenapa kok panas begini. Apakah mungkin karena efek pemanasan global ya,” Ilham bertanya pada Surya. . Halili, 35, salah satu warga Desa Sungairujing Kecamatan Tambak, Bawean, juga merasakan hal yang sama.
Saking panasnya cuaca, pada saat berada di balai desa untuk suatu urusan Jumat (17/10) kemarin, Halili sempat menyatakan kepada Kades agar sejumlah ruangan di balai desa dilengkapi alat pendingin udara (AC).
H Mizan, salah-satu tokoh masyarakat Kecamatan, mengatakan di siang hari dirinya kini banyak bertahan di dalam rumah. “Kalau keluar panasnya minta ampun. Di rumah masih sejuk karena kebetulan kami memasang AC,” kata H Mizan, yang Ketua Pengurus Cabang NU Bawean.
Friday, October 17, 2008
Perkosa Bocah,WNI DI HUKUM 42 tahun
Seorang warga negara Indonesia berusia 65 tahun tega memperkosa anak gadis temannya. Akibat perbuatannya Sutejo atau akrab dipanggil Pak Rudi dijatuhi hukuman penjara selama 42 tahun oleh Pengadilan Klang, Selangor, Malaysia, Jumat (17/10).
Sutejo mengakui telah memperkosa anak kawannya yang masih berumur 13 tahun pada bulan Oktober 2004 di sebuah rumah tidak bernomor di Jalan Keretapi Lama, Jeram, Kuala Selangor. Atas perbuatannya itu, ia dijatuhi hukuman penjara 18 tahun.
Sutejo mengulangi perbuatannya itu pada bulan yang sama di rumah si korban di Batu 19 1/2, Jeram, Kuala Selangor.
Akibatnya, hakim menjatuhkan hukuman penjara 20 tahun. Hakim menambah vonis empat tahun penjara kepada Sutejo karena ia masuk ke Malaysia secara ilegal atau melanggar Undang-Undang Keimigrasian Malaysia.
Hakim memutuskan hukuman imigrasi harus dijalankan setelah terpidana menjalani hukuman kriminalnya.Setiap melakukan hubungan seks, pelaku mengaku selalu memberikan uang kepada korban antara 5-50 ringgit (Rp 13.000 hingga Rp 130.000).
Akibat pemerkosaan itu, korban telah melahirkan bayi laki-laki, pada 25 Juni 2005. Jaksa Malaysia, Siti Syuhada Alwi, menuntut terpidana dengan hukuman maksimal, agar menjadi pelajaran orang lain untuk tidak memanfaatkan gadis dibawah umur.
Sutejo mengakui telah memperkosa anak kawannya yang masih berumur 13 tahun pada bulan Oktober 2004 di sebuah rumah tidak bernomor di Jalan Keretapi Lama, Jeram, Kuala Selangor. Atas perbuatannya itu, ia dijatuhi hukuman penjara 18 tahun.
Sutejo mengulangi perbuatannya itu pada bulan yang sama di rumah si korban di Batu 19 1/2, Jeram, Kuala Selangor.
Akibatnya, hakim menjatuhkan hukuman penjara 20 tahun. Hakim menambah vonis empat tahun penjara kepada Sutejo karena ia masuk ke Malaysia secara ilegal atau melanggar Undang-Undang Keimigrasian Malaysia.
Hakim memutuskan hukuman imigrasi harus dijalankan setelah terpidana menjalani hukuman kriminalnya.Setiap melakukan hubungan seks, pelaku mengaku selalu memberikan uang kepada korban antara 5-50 ringgit (Rp 13.000 hingga Rp 130.000).
Akibat pemerkosaan itu, korban telah melahirkan bayi laki-laki, pada 25 Juni 2005. Jaksa Malaysia, Siti Syuhada Alwi, menuntut terpidana dengan hukuman maksimal, agar menjadi pelajaran orang lain untuk tidak memanfaatkan gadis dibawah umur.
Thursday, October 16, 2008
Tekong Tongkang Yang Membawa TKI ,Yang Tenggelam Paska Lebaran Di vonis 20 Bulan
KLANG 16 Okt. - 2 Tekong tongkang membawa penumpang hingga mengorbankan 14 tki setelah tenggelam dipukul ombak dua hari sebelum Hari Raya Aidilfitri lalu, di vonis 20 bulan oleh (Pengadilan rendah ) Klang di sini hari ini.
Hukuman ke atas Jimmy Sitorus, 40, dan Syahtria Budi, 38, yang berkuat kuasa daripada tanggal ditangkap, 30 September lalu dijatuhkan oleh Majistret Gan Chee Keong.
Jimmy dan Syahtria yang berasal dari Tanjung Balai mengaku menyebabkan kematian 14 tki (tidak dikenali identiti) pada pukul 7.30 pagi, 29 September lalu di Perairan Malaysia, Pelabuhan Klang di sini.
Terdakwa, didakwa mengikut Pasal 304A Kanun Keseksaan yang memperuntukkan hukuman penjara dua tahun atau denda atau kedua-duanya sekali jika dapati salah.
Menurut fakta kasus, penyelidikan mendapati tekong, krew dan penumpang bot GT8-57-102 didapati membawa lebih 100 penumpang dari Pantai Acheh Pandamaran untuk ke Tanjung Balai, Asahan Sumatera, Indonesia.
Ketika berlepas dari Pantai Acheh Pandamaran bot yang penuh dengan penumpang telah dipukul ombak dan angin kencang menyebabkan ia tenggalam.
Dari hasil penyelidikan Jimmy dan Syahtria menyedari bahawa penumpang bot telah berlebihan. Sungguhpun begitu, mereka tidak mengambil sebarang tindakan agar tidak berlaku bencana tersebut.
Jimmy dan Syahtria yang tidak diwakili peguam merayu hukuman diringankan kerana sudah berkeluarga.
''Saya sembah sujud dari hujung rambut ke hujung kaki Tuan Majistret ( Bapak Hakim )berilah hukuman yang paling ringan,'' kata Jimmy.
Syahtria pula yang sungguh menyesal atas kejadian tersebut memohon hukumannya diringan. Dia juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Pembantu jaksa penuntut umum, Siti Noorbaya Jamil memohon hukuman
maksimum dikenakan sebagai pengajaran bukan sekadar untuk terdakwa malahan bagi semua warganegara asing.
Hukuman ke atas Jimmy Sitorus, 40, dan Syahtria Budi, 38, yang berkuat kuasa daripada tanggal ditangkap, 30 September lalu dijatuhkan oleh Majistret Gan Chee Keong.
Jimmy dan Syahtria yang berasal dari Tanjung Balai mengaku menyebabkan kematian 14 tki (tidak dikenali identiti) pada pukul 7.30 pagi, 29 September lalu di Perairan Malaysia, Pelabuhan Klang di sini.
Terdakwa, didakwa mengikut Pasal 304A Kanun Keseksaan yang memperuntukkan hukuman penjara dua tahun atau denda atau kedua-duanya sekali jika dapati salah.
Menurut fakta kasus, penyelidikan mendapati tekong, krew dan penumpang bot GT8-57-102 didapati membawa lebih 100 penumpang dari Pantai Acheh Pandamaran untuk ke Tanjung Balai, Asahan Sumatera, Indonesia.
Ketika berlepas dari Pantai Acheh Pandamaran bot yang penuh dengan penumpang telah dipukul ombak dan angin kencang menyebabkan ia tenggalam.
Dari hasil penyelidikan Jimmy dan Syahtria menyedari bahawa penumpang bot telah berlebihan. Sungguhpun begitu, mereka tidak mengambil sebarang tindakan agar tidak berlaku bencana tersebut.
Jimmy dan Syahtria yang tidak diwakili peguam merayu hukuman diringankan kerana sudah berkeluarga.
''Saya sembah sujud dari hujung rambut ke hujung kaki Tuan Majistret ( Bapak Hakim )berilah hukuman yang paling ringan,'' kata Jimmy.
Syahtria pula yang sungguh menyesal atas kejadian tersebut memohon hukumannya diringan. Dia juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Pembantu jaksa penuntut umum, Siti Noorbaya Jamil memohon hukuman
maksimum dikenakan sebagai pengajaran bukan sekadar untuk terdakwa malahan bagi semua warganegara asing.
Wednesday, October 15, 2008
Nasib TKW Asal Madiun, Dipulangkan dari Negeri Jiran dalam Kondisi Depresi Keluarga Gadaikan Motor untuk Menjemput di Malaysia
Keluarga Gadaikan Motor untuk Menjemput di Malaysia Demi mengais rezeki untuk membantu keluarga Wiwik Indrawati, warga Desa Kanung, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, mengadu nasib ke Malaysia sebagai buruh pabrik.
Namun, ia dipulangkan dalam kondisi depresi dengan penyebab yang tidak jelas.�
SEKILAS tak terlihat ada sesuatu yang tidak beres pada diri gadis berkulit putih bersih itu. Dia duduk tenang di atas tikar dalam posisi duduk bersimpuh. Sementara perempuan paro baya duduk di sampingnya sambil mengelus telapak tangan kirinya.
Tak berapa lama, ada komunikasi yang terputus di antara keduanya.Sang ibu dengan ucapan lembut menanyakan sesuatu kepadanya. Tapi, gadis berperawakan kurus itu hanya diam membisu. Hanya bola matanya saja yang mengerjap sementara tak mulutnya terkunci rapat.
Pandangannya lurus ke depan dengan ekspresi wajah serius seperti ada pergulatan di pikirannya. ''Nggih namung meneng kados ngoten mawon (Ya hanya diam saja seperti itu, red),'' ujar sang ibu saat ditanya kondisi putrinya.Hampir tiga bulan sepulang dari Malaysia, hari-hari Wiwik Indrawati terlewat dalam diam.
M Gadis berusia 25 tahun itu sebelumnya bekerja sebagai buruh pabrik di Negeri Jiran. Pihak keluarga tidak menyangka nasib Wiwik akan berakhir buruk setelah hampir tiga tahun di perantauan.
Karena dia sempat menghubungi keluarganya lewat telepon dan mengaku baik-baik saja. ''Tidak ada keluhan apa-apa ya cuma ngobrol biasa,'' kata Sapari, ayah Wiwik.Namun, selang sepuluh hari kemudian, tiba-tiba seseorang yang mengaku agency dari� dari Malaysia memberitahukan bahwa Wiwik sakit.
Pihak keluarga diminta segera menjemput dan membawa pulang ke Indonesia. ''Waktu itu saya sempat tanya kenapa kok nggak sana saja yang mengantar. Tapi, katanya keluarga harus menjemput,'' tuturnya. Tanpa berpikir panjang lantaran panik Sapari lantas menyuruh anak laki-lakinya menjemput ke Malaysia.
Untuk biaya, dia mengaku menggadaikan dua BPKB sepeda motor. Berbekal uang Rp 10 juta, anak laki-lakinya berangkat ke Malaysia ditemani sang paman. ''Sampai di Kualalumpur uang saku tinggal Rp 50 ribu. Habis buat ngurus paspor, visa dan tiket pesawat,'' ungkapnya.Sisa uang saku digunakan untuk menelpon pihak agency.
Namun, dengan alasan ada keperluan adik dan paman Wiwik dijemput oleh teman sekerjanya dan dibawa ke asrama karyawan di Mass Bukit Perdu Senai AI 81400 Johor Malaysia. Disana �keduanya menjumpai Wiwik dalam kondisi memprihatinkan.
Wajahnya pucat dan kedua kelopak matanya cekung dan berwarna hitam. Menurut keterangan sang adik, Wiwik sudah seminggu dalam kondisi seperti itu. Dan, selama itu, dia tidak dirawat di rumah sakit. Hanya ditempatkan di sebuah masjid di kompleks asrama karyawan ditemani beberapa teman kerjanya. ''Kakak saya hanya diterapi oleh ustadz setempat,''� kata Gatot Yulianto, adik Wiwik.
Setelah dua hari berada di Malaysia, Gatot membawa kakaknya pulang ke tanah air. Dia hanya dibekali uang gaji kakaknya sebesar 900 ringgit dan paspor. Sedangkan barang-barang milik Wiwik dikirim lewat paket sesudahnya. Pihak agency hanya membiayai kendaraan ke bandara Kualalumpur dan tiket pesawat ke Indonesia. ''Sampai di Solo kami carter mobil sendiri sampai ke Madiun,'' ujar Gatot.
Sayangnya, hingga kini, tak terungkap apa sebenarnya yang dialami oleh Wiwik. Tidak ada keterangan resmi dari perusahaan tempat dia bekerja, Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) maupun agency di Malaysia. Dokumen-dokumen sebagai TKI termasuk salinan kontrak kerja juga tidak ditemukan di antara barang-barang milik pribadi yang dikirim kembali ke Indonesia. ''Dari sana tidak diberi apa-apa (berkas, red).
Hanya paspor saja dan gaji terakhir,'' katanya. Keluarga sudah menempuh berbagai cara untuk kesembuhan Wiwik. Awal September lalu keluarga membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Solo. Informasi yang diterima dari pihak rumah sakit, gadis lulusan SMEA tersebut diduga mengalami depresi. Setelah mengonsumsi obatnya kondisinya sempat membaik.
Wiwik sudah bisa diajak berkomunikasi. Bahkan, dia pernah menelepon teman kerjanya di Malaysia menggunakan handphone. Tapi sebulan belakangan Wiwik kembali membisu. ''Gara-garanya, waktu lebaran lalu ditinggal buliknya (bibi, red) ke Jakarta.
Setelah itu nggak mau lagi ngomong,'' tambah Sapari.Sekarang, Wiwik hanya menjalani pengobatan alternatif. Keluarga mengaku sudah keluar biaya banyak untuk penyembuhan. Dan sekarang mengaku pasrah dan berharap mukjizat bagi kesembuhan Wiwik.
Namun, demi mendapatkan hak-hak anaknya sebagai TKI, Sapari mengaku melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Madiun.
Dia berharap mendapat kejelasan penyebab anaknya mengalami depresi. Selain itu, ada tanggungjawab dari pihak perusahaan dan PJTKI yang dulu memberangkatkan Wiwik ke Malaysia. Termasuk membiayai perawatan putrinya hingga sembuh. Dan hidup normal seperti sebelumnya. ***
Namun, ia dipulangkan dalam kondisi depresi dengan penyebab yang tidak jelas.�
SEKILAS tak terlihat ada sesuatu yang tidak beres pada diri gadis berkulit putih bersih itu. Dia duduk tenang di atas tikar dalam posisi duduk bersimpuh. Sementara perempuan paro baya duduk di sampingnya sambil mengelus telapak tangan kirinya.
Tak berapa lama, ada komunikasi yang terputus di antara keduanya.Sang ibu dengan ucapan lembut menanyakan sesuatu kepadanya. Tapi, gadis berperawakan kurus itu hanya diam membisu. Hanya bola matanya saja yang mengerjap sementara tak mulutnya terkunci rapat.
Pandangannya lurus ke depan dengan ekspresi wajah serius seperti ada pergulatan di pikirannya. ''Nggih namung meneng kados ngoten mawon (Ya hanya diam saja seperti itu, red),'' ujar sang ibu saat ditanya kondisi putrinya.Hampir tiga bulan sepulang dari Malaysia, hari-hari Wiwik Indrawati terlewat dalam diam.
M Gadis berusia 25 tahun itu sebelumnya bekerja sebagai buruh pabrik di Negeri Jiran. Pihak keluarga tidak menyangka nasib Wiwik akan berakhir buruk setelah hampir tiga tahun di perantauan.
Karena dia sempat menghubungi keluarganya lewat telepon dan mengaku baik-baik saja. ''Tidak ada keluhan apa-apa ya cuma ngobrol biasa,'' kata Sapari, ayah Wiwik.Namun, selang sepuluh hari kemudian, tiba-tiba seseorang yang mengaku agency dari� dari Malaysia memberitahukan bahwa Wiwik sakit.
Pihak keluarga diminta segera menjemput dan membawa pulang ke Indonesia. ''Waktu itu saya sempat tanya kenapa kok nggak sana saja yang mengantar. Tapi, katanya keluarga harus menjemput,'' tuturnya. Tanpa berpikir panjang lantaran panik Sapari lantas menyuruh anak laki-lakinya menjemput ke Malaysia.
Untuk biaya, dia mengaku menggadaikan dua BPKB sepeda motor. Berbekal uang Rp 10 juta, anak laki-lakinya berangkat ke Malaysia ditemani sang paman. ''Sampai di Kualalumpur uang saku tinggal Rp 50 ribu. Habis buat ngurus paspor, visa dan tiket pesawat,'' ungkapnya.Sisa uang saku digunakan untuk menelpon pihak agency.
Namun, dengan alasan ada keperluan adik dan paman Wiwik dijemput oleh teman sekerjanya dan dibawa ke asrama karyawan di Mass Bukit Perdu Senai AI 81400 Johor Malaysia. Disana �keduanya menjumpai Wiwik dalam kondisi memprihatinkan.
Wajahnya pucat dan kedua kelopak matanya cekung dan berwarna hitam. Menurut keterangan sang adik, Wiwik sudah seminggu dalam kondisi seperti itu. Dan, selama itu, dia tidak dirawat di rumah sakit. Hanya ditempatkan di sebuah masjid di kompleks asrama karyawan ditemani beberapa teman kerjanya. ''Kakak saya hanya diterapi oleh ustadz setempat,''� kata Gatot Yulianto, adik Wiwik.
Setelah dua hari berada di Malaysia, Gatot membawa kakaknya pulang ke tanah air. Dia hanya dibekali uang gaji kakaknya sebesar 900 ringgit dan paspor. Sedangkan barang-barang milik Wiwik dikirim lewat paket sesudahnya. Pihak agency hanya membiayai kendaraan ke bandara Kualalumpur dan tiket pesawat ke Indonesia. ''Sampai di Solo kami carter mobil sendiri sampai ke Madiun,'' ujar Gatot.
Sayangnya, hingga kini, tak terungkap apa sebenarnya yang dialami oleh Wiwik. Tidak ada keterangan resmi dari perusahaan tempat dia bekerja, Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) maupun agency di Malaysia. Dokumen-dokumen sebagai TKI termasuk salinan kontrak kerja juga tidak ditemukan di antara barang-barang milik pribadi yang dikirim kembali ke Indonesia. ''Dari sana tidak diberi apa-apa (berkas, red).
Hanya paspor saja dan gaji terakhir,'' katanya. Keluarga sudah menempuh berbagai cara untuk kesembuhan Wiwik. Awal September lalu keluarga membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Solo. Informasi yang diterima dari pihak rumah sakit, gadis lulusan SMEA tersebut diduga mengalami depresi. Setelah mengonsumsi obatnya kondisinya sempat membaik.
Wiwik sudah bisa diajak berkomunikasi. Bahkan, dia pernah menelepon teman kerjanya di Malaysia menggunakan handphone. Tapi sebulan belakangan Wiwik kembali membisu. ''Gara-garanya, waktu lebaran lalu ditinggal buliknya (bibi, red) ke Jakarta.
Setelah itu nggak mau lagi ngomong,'' tambah Sapari.Sekarang, Wiwik hanya menjalani pengobatan alternatif. Keluarga mengaku sudah keluar biaya banyak untuk penyembuhan. Dan sekarang mengaku pasrah dan berharap mukjizat bagi kesembuhan Wiwik.
Namun, demi mendapatkan hak-hak anaknya sebagai TKI, Sapari mengaku melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Madiun.
Dia berharap mendapat kejelasan penyebab anaknya mengalami depresi. Selain itu, ada tanggungjawab dari pihak perusahaan dan PJTKI yang dulu memberangkatkan Wiwik ke Malaysia. Termasuk membiayai perawatan putrinya hingga sembuh. Dan hidup normal seperti sebelumnya. ***
Sunday, October 12, 2008
Jawa Timur Dibanjiri Tenaga Kerja Asing Ilegal
Coba bayangkan orang Jatim banyak yang jadi TKI ,sedangkan warga asing banyak yang bekerja di Jatim.Banyak Tenaga Kerja Profisonal yang bekerja di Malaysia.mereka banyak yang mengantongi Master Dan Dr. Selain yang bekerja di Malaysia juga banyak yang bekerja di Asia Barat,bahkan di Eropa.Sedangkan di tanah air di garap oleh orang asing.
Ini benar - Benar mengherankan ,apa bila rakyat mencari pekerjaan di tanah air sendiri ,para penguasa atau pemerintah mesti bilang sudah tidak memerlukan karyawan lagi...ataupun lowongan sudak tidak ada...........aduhai negaraku,gimana akan terjadi kalau begini? Jika kita fikirkan kalau di negara sendiri banyak lowongan kerja ngapai TKI jahu - jahu bekerja ke luar negara.dari pada di garap oleh orang asing ,sebaiknya di berikan kepada rakyatnya sendiri.sedangkan orang asing yang bekerja di Jatim ilegal dan tidak mempunyai dukumen .
Izin Pekerja Asing di Blok Cepu ExxonMobil Dipertanyakan ?
Mobil Cepu Ltd (MCL) anak perusahaan ExxonMobil yang menggarap proyek migas Blok Cepu di Bojonegoro dinilai tidak terbuka menginformasikan jumlah resmi tenaga kerja asingnya kepada pemerintah.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim sangat menyesalkan sikap ExxonMobil yang terkesan tertutup dalam menyampaikan informasi tenaga kerja asing yang telah memiliki Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).
Kekecewaan itu setelah dilakukan inspeksi dilakukan tim terpadu yang terdiri Disnakertrans, Polda Jatim, Imigrasi serta instansi lainnya pada 22-23 September 2008 di Bojonegoro. Temuannya cukup mengejutkan! Disnakertrans setempat tak bisa mendapat akses ke Blok Cepu."Saya cek ke lapangan ternyata dinas tenaga kerja Bojonegoro tidak bisa memasuki wilayah mereka untuk mengecek status tenaga kerjanya. Ini kan kebangeten. Ini wilayah Indonesia, kenapa kita tidak boleh masuk," tandas Setiadjit, Wakil Kepala Disnakertrans Jatim saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (13/10/2008).
Menurut dia, di Blok Cepu saat ini melibatkan 72 subkontraktor yang mengerjakan proyek Early Production Facility (CPF=fasilitas produksi awal) dan Central Procesing Fasility (CPF)."Setelah kita turun, 8 tenaga kerja asing yang sudah dilaporkan ke kita. Tapi saya kira jumlah mereka lebih dari itu.
Saya minta Exxon untuk lebih terbuka," kata Setiadjit. Jika nanti terbukti melanggar, kata Setiajit, maka tim terpadu akan menindak secara tegas."Penyelenggaranya dipidanakan dan tenaga kerja asing akan dideportasi," tukas Setiadjit.Untuk kasus Exxon, Setiadjit mengakui bahwa operator Blok Cepu ini sudah mengirimkan dokumen tenaga kerjanya ke Disnakertrans Jatim. "Tapi cuma 8 orang saja yang dilaporkan memiliki IMTA, saya kira melihat proyeknya yang besar jumlahnya lebih dari itu," katanya.
Berita Terkait Dengan artikel diatas:
Surabaya - Diam-diam ternyata di Jawa Timur dibanjiri ribuan tenaga kerja asing, Dan ironisnya sebagian besar diduga berstatus ilegal karena tidak mengantongi IMTA (Izin Mempekerjakan Tenaga Asing) dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).
Saat ini Disnakertrans Jatim tengah menyelidiki sejumlah proyek yang ditengarai melibatkan banyak tenaga asing. Diantaranya yang dibidik adalah proyek migas Blok Cepu Bojonegoro yang dikelola Mobile Cepu Ltd-ExxonMobil, PLTU Pacitan, PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban dan Proyek Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) serta yang lainnya."Tim terpadu sudah turun untuk menyelidiki.
Karena itu pelanggaran Undang-Undang dan bisa dipidanakan jika terbukti," tegas Setiadjit, Wakil Kepala Disnakertrans Jatim saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (13/10/2008).
Tim terpadu yang sudah disetujui oleh Gubernur Jatim itu terdiri dari gabungan Disnakertrans, Polda Jatim, Imigrasi dan intansi lain yang terkait. Semua yang terlibat sudah mengkaji sejumlah temuan dari hasil inspeksi selama ini."Data yang kita pantau di Jatim jumlah tenaga asingnya mencapai 5.784 orang, dan sedikit yang memiliki izin.
Saya harap semua penyelenggara proyek untuk menempuh prosedur yang ada," pintanya. Yang jelas kata Setiadjit, semua tenaga kerja asing harus mendapat izin dari Menakertrans. "Bukan pejabat lain," tegasnya. (gik/gik)
Ini benar - Benar mengherankan ,apa bila rakyat mencari pekerjaan di tanah air sendiri ,para penguasa atau pemerintah mesti bilang sudah tidak memerlukan karyawan lagi...ataupun lowongan sudak tidak ada...........aduhai negaraku,gimana akan terjadi kalau begini? Jika kita fikirkan kalau di negara sendiri banyak lowongan kerja ngapai TKI jahu - jahu bekerja ke luar negara.dari pada di garap oleh orang asing ,sebaiknya di berikan kepada rakyatnya sendiri.sedangkan orang asing yang bekerja di Jatim ilegal dan tidak mempunyai dukumen .
Izin Pekerja Asing di Blok Cepu ExxonMobil Dipertanyakan ?
Mobil Cepu Ltd (MCL) anak perusahaan ExxonMobil yang menggarap proyek migas Blok Cepu di Bojonegoro dinilai tidak terbuka menginformasikan jumlah resmi tenaga kerja asingnya kepada pemerintah.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim sangat menyesalkan sikap ExxonMobil yang terkesan tertutup dalam menyampaikan informasi tenaga kerja asing yang telah memiliki Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).
Kekecewaan itu setelah dilakukan inspeksi dilakukan tim terpadu yang terdiri Disnakertrans, Polda Jatim, Imigrasi serta instansi lainnya pada 22-23 September 2008 di Bojonegoro. Temuannya cukup mengejutkan! Disnakertrans setempat tak bisa mendapat akses ke Blok Cepu."Saya cek ke lapangan ternyata dinas tenaga kerja Bojonegoro tidak bisa memasuki wilayah mereka untuk mengecek status tenaga kerjanya. Ini kan kebangeten. Ini wilayah Indonesia, kenapa kita tidak boleh masuk," tandas Setiadjit, Wakil Kepala Disnakertrans Jatim saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (13/10/2008).
Menurut dia, di Blok Cepu saat ini melibatkan 72 subkontraktor yang mengerjakan proyek Early Production Facility (CPF=fasilitas produksi awal) dan Central Procesing Fasility (CPF)."Setelah kita turun, 8 tenaga kerja asing yang sudah dilaporkan ke kita. Tapi saya kira jumlah mereka lebih dari itu.
Saya minta Exxon untuk lebih terbuka," kata Setiadjit. Jika nanti terbukti melanggar, kata Setiajit, maka tim terpadu akan menindak secara tegas."Penyelenggaranya dipidanakan dan tenaga kerja asing akan dideportasi," tukas Setiadjit.Untuk kasus Exxon, Setiadjit mengakui bahwa operator Blok Cepu ini sudah mengirimkan dokumen tenaga kerjanya ke Disnakertrans Jatim. "Tapi cuma 8 orang saja yang dilaporkan memiliki IMTA, saya kira melihat proyeknya yang besar jumlahnya lebih dari itu," katanya.
Berita Terkait Dengan artikel diatas:
Surabaya - Diam-diam ternyata di Jawa Timur dibanjiri ribuan tenaga kerja asing, Dan ironisnya sebagian besar diduga berstatus ilegal karena tidak mengantongi IMTA (Izin Mempekerjakan Tenaga Asing) dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).
Saat ini Disnakertrans Jatim tengah menyelidiki sejumlah proyek yang ditengarai melibatkan banyak tenaga asing. Diantaranya yang dibidik adalah proyek migas Blok Cepu Bojonegoro yang dikelola Mobile Cepu Ltd-ExxonMobil, PLTU Pacitan, PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban dan Proyek Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) serta yang lainnya."Tim terpadu sudah turun untuk menyelidiki.
Karena itu pelanggaran Undang-Undang dan bisa dipidanakan jika terbukti," tegas Setiadjit, Wakil Kepala Disnakertrans Jatim saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (13/10/2008).
Tim terpadu yang sudah disetujui oleh Gubernur Jatim itu terdiri dari gabungan Disnakertrans, Polda Jatim, Imigrasi dan intansi lain yang terkait. Semua yang terlibat sudah mengkaji sejumlah temuan dari hasil inspeksi selama ini."Data yang kita pantau di Jatim jumlah tenaga asingnya mencapai 5.784 orang, dan sedikit yang memiliki izin.
Saya harap semua penyelenggara proyek untuk menempuh prosedur yang ada," pintanya. Yang jelas kata Setiadjit, semua tenaga kerja asing harus mendapat izin dari Menakertrans. "Bukan pejabat lain," tegasnya. (gik/gik)
Pelantikan PPLN KL
Hari ini Isnen 13/9/08 pelantikan PPLN Kuala Lumpur Oleh Duta Besar Ri KL..Tadi pagi saya di kontak oleh Pak M.Magfur ketua Tanfidz PKB M.Agar Hadir ke acara pelantikan PPLN di KBRI Kuala Lumpur Mewakili PKB M.
Walau bagai manapun saya tidak bisa menghadiri pelantikan itu,karena saya masi ada tugas lain .Dan saya betul - betul berhalangan tidak bisa datang ke acara tersebut.
Kebetulan saya ketemu wakil Bendahara PKB M,dan saya minta beliau datang ke acara pelantikan PPLN di KBRI KL.Untuk mewakili PKBM.
Selamat bekerja PPLN Kl moga dapat mendaftar warga sebanyak-banyaknya.Supaya pemilu 2009 betul-betul memenuhi target oleh setiap parpol yang ada di Malaysia.
Walau bagai manapun saya tidak bisa menghadiri pelantikan itu,karena saya masi ada tugas lain .Dan saya betul - betul berhalangan tidak bisa datang ke acara tersebut.
Kebetulan saya ketemu wakil Bendahara PKB M,dan saya minta beliau datang ke acara pelantikan PPLN di KBRI KL.Untuk mewakili PKBM.
Selamat bekerja PPLN Kl moga dapat mendaftar warga sebanyak-banyaknya.Supaya pemilu 2009 betul-betul memenuhi target oleh setiap parpol yang ada di Malaysia.
Kado Buat TUTU Di Kumalasa Bawean Dari Kakak Asriya Dan Keluarga Di Malaysia
Alhamdulillah pelaksanaan acara mantenan anak saya sukses,biarpun baru pertama kali saya," mengadakan mantenan anak kedua ,"saya tidak ada halangan apapun,kata bang Karim saat saya temui di tengah kesibukan menjemput tetamu yang datang di acara perkawinan anak perempuanya.
Yang kawin sekarang ini anak nomer 2 saya dari hasil perkawinan dengan istri saya Asriya, dan anak pertama saya bernama wiwi dia lelaki.Pak Karim mengucapakan terima kasih kepada warga Kumalasa di Malaysia yang ikut membantu kami sekeluarga.
saya tidak bisa memberikan apa-apa kepada warga Kumalasa melainkan doa,semuga ke ihlasan warga semua di jadikan amal ibada ,budi baik warga Kumalasa saya sekali lagi ucapkan berbayak terima kasih.
Senada juga dengan Bang Karim saudara Meme paman kepada penganten perempuan dan juga adik ipar bang Karim saya amat terharu dengan gotong royong warga Kumalasa itu,saya bagi pihak kak Asriya mengucapkan terima kasih.
Dan buat adik Tutu Di Kumalasa Bawean kak Asriya dan keluarga sehat dik,alhamdulillah kakak telah sukses menikakan anak kakak yang kedua itu,dia telah bertemu jodo dengan jajaka idamannya anak orang Bawean Juga.Kata Asriya
Foto Acara Pengantenan Anak Pak Karim Orang Kumalasa
Kelihatan Dalam Foto yang Sedang memotrek Pak HJ Mojahit (Orang Kumalasa )
Sedang Menikmati Rokok Bapak Nor Hebban Ketua Hikma ( Pak lura Kuamalasa Di KAMPUNG Pandan Dalam )
Saturday, October 11, 2008
Warga Kumalasa Jadi Raja Sehari Di Kampung Pandan Malaysia
Dua Sejoli di Pelaminan
Budaya Bawean Masi Segar dengan orang Bawean Kumalasa Di Malaysia
Penganten Lelaki Baru Datang,dan di jemput oleh Penganten Perempuan
Berbaju Batik Bapak Penganten Perempuan dan Keluarganya
Goto Royong Mencuci Piring
Ibu Penganten Perempuan dan Kelurganya
Tanpak dalam Foto Wakil Ketua Golkar Malaysia Sakdallah Dan Istri Hadir di acara Mantinan Warga Kumalasa Di Malaysia
Pengantin Perempuan Menunggu Sang Penganti Lelaki di Atas Pelaminan