Tuesday, October 21, 2008

Delapan Caleg PKB Papua Ikut Hengkang

Rentetan calon anggota legislatif (caleg) PKB yang mengundurkan diri belum mereda. Setelah delapan caleg asal Jatim, Bali, dan Jabar mundur, kemarin giliran delapan caleg PKB di Papua ikut hengkang.

Dan, yang menarik, alasan delapan caleg PKB di daerah pemilihan (dapil) Papua itu menarik diri sama dengan alasan delapan caleg PKB dapil Jatim yang mundur. Mereka mengaku kecewa karena penetapan caleg dalam daftar calon sementara (DCS) tidak mengakomodasi kubu Gus Dur.

Sekretaris Dewan Tanfidz DPW PKB Papua John Mowa menuturkan, delapan caleg PKB di Papua kecewa karena DPP PKB mengacak nomor urut caleg. DPP bahkan menempatkan Idris Rahman sebagai caleg nomor urut satu DCS PKB di dapil Papua.

John Mowa mengatakan, dia bukan kader PKB, bagaimana bisa menjadi caleg nomor satu. ''Siapa itu Idris Rahman, saya tidak kenal. Padahal, saya yang mendeklarasikan PKB di Papua pada 1998,'' ujar John Mowa dalam keterangan pers di Jakarta kemarin (21/10).

Dalam DCS PKB yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU), John Mowa tercatat sebagai caleg nomor dua di Dapil Papua. Pada Pemilu 2004, PKB Papua berhasil memperoleh satu kursi di DPR atas nama Toni Wardoyo. ''Delapan caleg itu mundur juga karena kecewa. Sebab, selama tiga kali pemilu, DPP PKB tidak pernah mengakomodasi putra Papua dalam nomor urut satu. Ini kan tidak sesuai dengan UU Otonomi Khusus Papua,'' katanya.

John mengakui, dirinya dan tujuh caleg PKB Papua yang lain tidak hadir dalam Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol yang digelar Ketua Dewan Tanfidz PKB Muhaimin Iskandar. Ketika itu, mereka memilih untuk mengikuti MLB PKB yang digelar kubu Gus Dur di Parung. ''Sesuai AD/ART PKB, keputusan tertinggi partai berada di tangan ketua dewan syura. Lagi pula, Gus Dur bagi orang Papua adalah Bapak Bangsa, setara dengan Soekarno, karena dia memberi kami identitas kebanggaan sebagai orang Papua," kata dia.

Selain akan mengosongkan daftar caleg PKB di Papua, delapan caleg PKB mengancam melakukan politik bumi hangus.

Mereka akan melakukan koordinasi dengan Dewan Adat Papua untuk mengamalkan anjuran Gus Dur, yakni tidak memilih di Pemilu Legislatif 2009.''Kami akan sampaikan anjuran Gus Dur kepada seluruh kader PKB di Papua untuk golput,'' tegasnya.

Menanggapi rentetan pernyataan mundur dari sejumlah calegnya tersebut, Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB A. Muhaimin Iskandar tenang-tenang saja. ''Itu hak politik masing-masing orang,' ujarnya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (21/10).

No comments: