Saturday, October 11, 2008

Kabar Dari Kampung ,Banjir Ancam Madiun Barat

Bantuan Pompa Perum GAS Sogaten Belum Terealisasi MADIUN - Ternyata, tidak hanya kawasan Madiun timur saja yang rawan banjir.

Warga di Kelurahan Sogaten, khususnya yang menghuni Perumahan Griya Asri Sejahtera (GAS) juga ketir-ketir dengan datangnya musim penghujan kali ini. Sebab, setiap tahun dipastikan kompleks perumahan itu terendam air. Apalagi, saat banjir besar melanda wilayah Madiun akhir tahun lalu, kawasan tersebut terendam air hingga dua hari.

Masyarakat setempat juga dua kali merasakan banjir susulan pada awal tahun 2008. Untuk mengantisipasi air masuk ke rumah, sejumlah warga sudah membuat tanggul di pintu masuk rumah. Selain itu, beberapa warga juga merenovasi rumah dengan harapan terbebas dari genangan air. ''Kalau nggak dibuat tanggul, ya rumah bagian depan ditinggikan,'' ujar Edi, warga Perum GAS, kemarin (10/10).

Meski pemkot sudah memperbaiki saluran dan peningkatan jalan utama akses menuju perumahan, warga tidak lagi percaya diri kawasan tersebut terbebas banjir. Bahkan, pembangunan saluran air itu, sempat dikeluhkan lantaran dinilai justru memperparah banjir. Pasalnya, air hujan dari wilayah sekitar masuk ke saluran air.

Sementara, jaringan tersier tidak mampu menampung air yang masuk dari drainase.Menyikapi keluhan warga tersebut, Komisi III DPRD Kota Madiun sidak ke lokasi drainase perumahan. Komisi yang membidangi masalah pembangunan ini juga meminta keterangan dari Lurah Sogaten soal kondisi di wilayahnya. ''Memang ada keluhan seperti itu. Dan kami sudah mengusulkan agar saluran pembuangan diperlebar untuk tahun 2009,'' ungkap Sugiono Lurah Sogaten.

Solusi lain, pihak kelurahan mengaku mendapat bantuan pompa air dari pemkot. Pompa tersebut direncanakan untuk menyedot air dari saluran pembuangan ke Kali Madiun. Sehingga pembuangan air jadi lebih lancar dan cepat. ''Pompa itu lungsuran dari Kelurahan Madiun Lor tapi kondisinya masih bagus. Katanya tahun ini diberikan tapi belum tahu kapan,'' katanya.Komisi III meminta kepada pemerintahan kelurahan agar proaktif menagih ke pemkot.

Supaya dalam waktu dekat pompa tersebut bisa segera difungsikan. ''Pihak kelurahan harus koordinasi terus dengan pemkot supaya bisa segera terealisasi,'' ujar Setyo Bagus Nugroho, Sekretaris Komisi III.

Sementara itu, komisi ini juga menegaskan agar titik-titik rawan banjir segera mendapat perhatian. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat curah hujan mulai tinggi. ''Kalau memang pompa air bisa mengurangi volume air ya sebaiknya segera direalisasi,'' tambah Marsidi Rosyid, Ketua Komisi III.

Dewan juga mengecek upaya pemkot mengantisipasi banjir di wilayah Madiun timur. Saat ini, tengah dilakukan normalisasi Kali Sono berupa pengerukan. Ini dilakukan karena anak sungai Kali Madiun ini jadi jujugan air dari lereng Wilis. Dan saat curah hujan tinggi, hampir dipastikan air yang melewati sungai ini meluber ke kawasan sekitarnya. (yup/rif)

No comments: