Pihak Kedutaan Besar Indonesia mulai memfasilitasi calon jemaah haji yang sudah tiga hari terlantar di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (19/11) pagi.
Demikian disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Da`i Bachtiar di sela-sela kegiatannya menghadiri seminar di Medan, Sumatra Utara.Selain tengah memfasilitasi kebutuhan konsumsi para jamaah, KBRI di Malaysia juga berencana mengevakuasi jamaah ke tempat yang lebih layak.
Tindakan tersebut akan diambil jika pihak penyelenggara belum melaksanakan janjinya untuk memberangkatkan sisa calon haji yang terlantar.
Menurut Da`i, setelah kasus ini terungkap lewat tayangan SCTV, KBRI langsung mendatangi PT Amalia Nur Karomah Bogor dan PT Wasa Perdana Afiyah Jakarta selaku pihak penyelenggara. Saat ini, Pihak penyelenggara baru memberangkatkan 50 dari 200 calon haji yang terlantar.
Seperti diketahui, menurut kesepakatan awal, calon jemaah haji diberangkatkan dari Indonesia dengan maskapai Garuda Indonesia menuju Singapura. Setelah transit di Singapura mereka melanjutkan ke Jeddah dengan pesawat Esque. Namun, pesawat tak kunjung datang .(sumber liputan6.com)
Berita Terkait
Kuala Lumpur: Sebanyak 200 calon jemaah haji Ongkos Naik Haji (ONH) Plus terlantar di Malaysia, sejak Ahad lalu. Kini mereka menempati lantai dua Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.
Kondisi kesehatan fisik dan psikologis para jemaah juga makin menurun.Ratusan calon haji itu berasal dari Jakarta, Bogor, Bekasi, Jawa Tengah, dan Makassar. Mereka belum diberangkatkan karena tak ada pesawat.
Padahal mereka sudah membayar ONH sebesar Rp 80 juta kepada penyelenggra yakni PT Amalia Nur Karomah Bogor serta PT Wasa Perdana Afiyah Jakarta. Kedua perusahaan itu merupakan anggota Aphuri.
Menurut kesepakatan awal, calon jemaah haji diberangkatkan dari Indonesia dengan maskapai Garuda Indonesia menuju Singapura. Setelah transit di Singapura seharusnya mereka melanjutkan ke Jeddah dengan pesawat Esque. Namun, pesawat itu tak kunjung datang.
Para jemaah pun diterbangkan lagi menuju Kuala Lumpur.Di Bandara Kuala Lumpur, mereka kembali dijanjikan segera terbang ke Jeddah dengan pesawat Qattar. Tetapi, janji itu tak pernah ditepati hingga kini.
Tentu hal ini memancing emosi para calon jamaah. Kebanyakan dari mereka dilaporkan stres dan pesimistis bisa menunaikan ibadah haji.Kondisi itu diperparah dengan banyaknya calon jamaah yang lanjut usia.
Apalagi mereka tak bisa mengeluarkan persediaan obat dari bagasi karena menggunakan paspor cokelat. Bahkan paspor mereka pun ditahan petugas pembeli tiket. Sementara itu petugas tersebut tak diketahui keberadaannya.
Kini ratusan calon jamaah itu berharap Departemen Agama memperhatikan nasib mereka. Apalagi mereka tak lagi memiliki uang untuk biaya makan. Para calon jamaah juga menginginkan segera diterbangkan ke Tanah Suci seperti yang mereka impikan saat berangkat dari kampung halaman.sumber liputan6.com )
No comments:
Post a Comment