SAMPANG - Keluarga Abdul Hadi dan Abd Rouf, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Talon Lebar, Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang, Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim), yang menjadi korban reruntuhan supermarket di Malaysia Kamis (28/5) belum menerima bantuan.
“Sampai saat ini, belum ada dari Pemkab Sampang yang memberikan bantuan. Jangankan memberi bantuan petugas yang datang ke sini juga tidak ada,” kata orang tua korban, Sahrawi, Senin (1/6).
Menurutnya, memang ada kabar Pemkab akan memberikan bantuan, sesuai dengan informasi yang disampaikan aparat Desa Bluuran.
“Yang datang ke sini hanya aparat kepolisian dari Polres Sampang menanyakan tentang keberangkatan kedua anak saya itu ke Malaysia,” kata Sahrawi menjelaskan.
Sebelumnya, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkab Sampang, Rudy Setiady menyatakan, Pemkab akan memberikan bantuan kepada semua korban kecelakaan kerja TKI asal Kabupaten Sampang tersebut.
Kasi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Pemkab Sampang, Teguh Waluyo, Senin (1/6) sore, menyatakan, bantuan bagi TKI yang mendapat kecelakaan kerja memang sebuah keharusan. Tapi dari pihak yang mempekerjaan TKI tersebut, yakni dari Malaysia.
“Setiap TKI yang mendapat musibah kerja memang akan mendapat bantuan. Namanya uang pampasan,” terangnya.
Menurut Teguh, sistem pengurusan bantuan tersebut melalui Dinas Tenaga Kerja, tapi penerimaannya secara langsung ke nomor rekening yang bersangkutan.
“Sistemnya kami hanya menguruskan kelengkapan administrasinya saja. Jika sudah lengkap sepenuhnya diserahkan ke pihak keluarga tanpa melalui Pemkab ataupun Dinas Tenaga Kerja,” terangnya.
Terkait rencana bantuan oleh pihak Pemkab Sampang sendiri, menurut Teguh, hingga saat ini, pihaknya mengaku belum menerima informasi.
“Kalau itu bukan kewenangan kami, itu kebijakan pimpinan. Sejauh ini kami belum mendengar informasi lebih lanjut,” katanya. ant
No comments:
Post a Comment