Saturday, November 6, 2010

Muhaimin Usulkan Gubernur Tak Lagi Dipilih Langsung


(foto : Rifki Amin)

{ Ketua Umum DPP PKB A Muhaimin Iskandar dalam orasi politiknya di tengah acara Konsolidasi Organisasi DPP PKB,Sabtu (6/11/2010).}

Jakarta - Pemilihan Gubernur diusulkan tidak lagi dipilih secara langsung oleh rakyat, namun dipilih langsung oleh Presiden. Hal ini dikemukakan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat orasi politik dalam acara Konsolidasi Organisasil di Sekretariat DPP PKB, Jl Raden Saleh No 9 Jakarta Pusat, Sabtu (6/11/2010) pagi tadi. Dirinya juga mengusulkan agar pemilihan langsung hanya ada dua, yaitu pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota.

“Untuk pemilihan gubernur, bisa melalui usulan yang diajukan oleh DPRD ke presiden atau usulan presiden yang kemudian dipilih oleh DPRD,” kata pria yang akrab disapa Cak pria Imin ini.

Usulan ini juga senada dengan sikap PBNU yang merupakan hasil rekomendasi muktamar ke-32 NU di Makassar Maret lalu yang menginginkan gubernur dipilih saja oleh presiden untuk mengurangi biaya dan ongkos sosial lainnya.

Dalam konsep seperti ini, gubernur merupakan wakil dari pemerintah pusat dengan kewenangan terbatas untuk membantu pengelolaan wilayah.

Ia menegaskan, PKB pola pragmatisme politik yang sekarang berlaku dalam berbagai Pilkada karena menghasilkan kelambanan dalam pembangunan serta merusak sistem politik yang ada.

“Kita harus mendorong masyarakat memilih dengan kesadaran politik,” tuturnya.

Untuk mempersiapkan diri menghadapi pemilu 2014, PKB saat ini tengah melakukan pengkaderan intensif. Cak Imin menargetkan partainya memiliki minimal dua orang kader di setiap desa sehingga pada tahun 2013 memiliki 150.000 kader inti dan mampu bersinergi dengan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU).

(rif)

No comments: