Friday, November 5, 2010

Imam Nahrawi sebagai Sekjen DPP PKB

JAKARTA- Reposisi Lukman Edy yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi ketua DPP PKB dan penunjukan Imam Nahrawi sebagai Sekjen PKB sudah diputuskan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) beberapa waktu yang lalu. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Syuro PKB KH Aziz Mansyur saat diminta komentarnya terkait pernyataan yang seolah-olah dirinya membantah adanya pergantian Lukman Edy tersebut.

’’DPW-DPW PKB yang justru meminta dan diputuskan oleh mukernas. Tujuannya untuk menyehatkan organisasi kesekjenan yang hampir satu tahun vakum,’’ tegas kiai yang selalu berpenampilan sederhana ini.

’’Kebesaran PKB lahir karena kebersamaan, kalau ada yang tidak aktif ya gantian. Apalagi Pak Lukman Edy kan anggota DPR, banyak yang harus dikerjakan. Sebagai Ketua DPP tugasnya akan lebih optimal membantu ketua umum,’’ tambah Aziz seperti dalam surat elektronik yang dikirim ke INDOPOS (grup JPNN), kemarin (3/11).

Terpisah, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, PKB semakin merapatkan barisan dengan melakukan penataan struktur kepengurusan DPP. ’’Kita melakukan dua hal yaitu reposisi dan penataan. Tujuannya adalah menyiapkan struktur yang responsif terhadap perkembangan politik tanah air saat ini. Struktur yang lama lebih formalis, sekarang fungsionalis,’’ kata Muhaimin.

Salah satu yang menonjol dari reposisi ini adalah bergesernya jabatan sekjen yang selama ini diemban oleh Lukman Edy. ’’Yang bersangkutan sangat dibutuhkan sumbangan pikirannya dan tenaganya di jabatan ketua DPP, kaerna jabatan sekjen lebih operasional. Tantangan Pemilu 2014 sangat berat, kita memerlukan konsolidasi total dan kuncinya ada di tangan sekjen. Kita akan memilih salah satu kader terbaik PKB untuk duduk sebagai sekjen,’’ tambah Muhaimin.

PKB yang pada Pemilu 2009 lalu meraih 4,98 persen suara sedang berjuang keras agar parliamentary threshold (PT) atau ambang batas perolehan kursi di parlemen tidak diputuskan 5 persen. ’’Perjuangan terbesarnya adalah penataan struktur organisasi dan konsolidasi pemilih tradisional. Oleh karena itu, perjuangan di level politis agar PT cukup 3 persen harus diikuti konsolidasi total baik organisasi ataupun pemilih,’’ tegas pria yang kerap disapa Cak Imin ini.

Menanggapi komentar adanya perbedaan sikap antara dirinya dengan Lukman Edy yang kemudian mengakibatkan bergesernya posisi sekjen, Cak Imin menyatakan bahwa perbedaan itu biasa dan lumrah dalam sebuah partai politik. ’’PKB itu tetap eksis sampai sekarang karena semakin matang setelah mengalami berbegai konflik. Era konflik sudah lewat, sekarang tugas besarnya adalah menjadikan PKB kembali menjadi partai tiga besar seperti tahun 1999. Lukman Edy, salah satu kader terbaik PKB, kita posisikan membantu tugas ketua umum," jawab Muhaimin.

No comments: