JAKARTA, - Departemen Kelautan dan Perikanan mencatat 5.666 rumah nelayan di Jawa Barat bagian selatan rusak parah akibat gempa berkekuatan 7,3 skala Richter yang berpusat di 142 km barat daya Tasikmalaya.
Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi DKP Soen’an Hadi Poernomo, di Jakarta, Sabtu (5/9), mengatakan, enam orang nelayan meninggal akibat gempa di wilayah pesisir tersebut.
"Tadi malam kami dari selatan Jawa Barat, korban gempa di daerah nelayan meninggal enam orang," katanya. Sedangkan 21 orang mengalami luka berat dan 42 orang mengalami luka ringan.
"Rumah yang rusak berat hingga roboh mencapai 5.666 unit," ujarnya. Rumah nelayan dan masyarakat pesisir yang mengalami rusak sedang sebanyak 1.262 unit, dan yang mengalami rusak ringan mencapai 4.138 unit.
Gempa yang terjadi pada pukul 14.55 WIB tersebut juga merusak berbagai fasilitas di desa-desa nelayan di bagian selatan Jawa Barat. Sebanyak 46 gedung sekolah, 146 sarana ibadah, enam sarana kesehatan, 45 unit Tempat Pendaratan Ikan (TPI) mengalami kerusakan.
"Dampak terparah ada di Kabupaten Garut. Kabupaten yang lain tidak mengalami kerusakan berarti," tambah Soen’an.
Kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi segera, menurut dia, adalah sembako dan selimut, sedangkan kebutuhan jangka sedang yang dibutuhkan adalah pemukiman.( komp)
No comments:
Post a Comment