Kenapa mereka tidak pernah kapok-kapok,kenapa harus pulang secara elegal (haram ),sedangkan jalan yang betul ada.Mereka kan bisa membuat splp ke KBRI,kenapa sanggup berbuat demikian.
Kenapa tidak di jadikan cerminan pada Idul Fitri yang lalu,yang bagitu banyak yang wni yang tenggelang.Sedang Kbri Kl membuka seluas-luasnya kepada wni yang ingin pulang,jika mereka tidak punya paspor bisa bikin splp.
Kbri memberikan ke ringan untuk bikin paspor splp dan bisa langsung bikin cik memo keluar .Wahai sehabat-sehabat sebangsa janganlah ikut jalan tikus ,dan tolonglah ikut jalan yang betul,syukur nyawa kamu masih selamat,untung PGM cepat menyelamtkannya ,kalau PGM gak ada bagai mana nasib kamu semua.Terima kasih dengan pasukan PGM yang dapat menyelamatkan wni itu.
Berita Terkait
Kuala Lumpur (ANT) - Penjaga pantai Malaysia menyelamatkan 60 WNI dari maut karena kapal yang mereka tumpangi untuk keluar secara ilegal hampir tenggelam di Selat Rawa, dekat Pulau Ketam, Malaysia, Jumat dinihari.
Pejabat sementara pasukan gerakan marine (PGM) pelabuhan Klang, Nordin Osman mengatakan kepada media Malaysia, Sabtu, bahwa pihaknya telah menyelamatkan 60 warga negara Indonesia yang hendak mudik Lebaran ke Pulau Sumatera secara ilegal dengan menggunakan kapal.
Namun malangnya, kapal mereka bocor dan kemasukan air. Ketika hampir tenggelam dan para penumpang dalam keadaan lemas, datang pasukan PGM menyelamatkan mereka sekitar pada pukul 06.50 waktu setempat atau jam 05.50 waktu Indonesia bagian Barat(WIB) .
Berdasarkan informasi intelijen, PGM pelabuhan Klang sebenarnya sudah mendengar adanya kapal mengangkut penumpang untuk keluar secara ilegal ke Sumatera.
Diperkirakan kapal itu mulai berlayar, Jumat dinihari sekitar pukul 02.00 menyusup melalui Selat Rawa dekat Pulau Ketam, Selangor.
Ketika didatangi PGM, lambung kanan kiri kapal bocor sehingga dengan deras air masuk.
PGM kemudian memindahkan semua penumpang sehingga selamat. Tahun lalu, satu hari menjelang Idul Fitri,satu kapal tenggelam dekat pelabuhan Klang. Sebanyak 12 orang meninggal, 91 orang berhasil selamat, dan beberapa orang dinyatakan hilang.
Nordin mengatakan, semua ke-60 WNI itu tidak mempunyai dokumen perjalanan (paspor) yang sah. Mereka terdiri atas 36 lelaki, 17 perempuan berumur bawah 45 tahun dan delapan kanak-kanak berusia antara satu bulan hingga 4 tahun.
Sampai berita ini diturunkan , belum diperoleh kepastian tentang nama para korban itu serta asal daerah mereka di Sumatera.(*)
No comments:
Post a Comment