Nama Gus Dur masih besar. Setelah PKB versi kepemimpinannya ditolak KPU, mantan presiden itu kemarin (3/12) mendirikan organisasi massa untuk mengonsolidasikan pendukungnya. Namanya Gerakan Kebangkitan Rakyat, disingkat Gatara.
Kebesaran nama Gus Dur terlihat dengan kehadiran sejumlah tokoh nasional. Ada capres Sutiyoso dan Rizal Ramli. Juga hadir mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung. Selain itu, tampak aktivis Hariman Siregar dan Ketua Umum Partai Buruh Muchtar Pakpahan.
Sejumlah tokoh PKB yang setia berada di belakang Gus Dur juga hadir, termasuk putrinya, Yenny Wahid. Aktivis lainnya yang datang adalah Lalu Misbach, Muhyidin Arubusman, dan Herwami Taslim.
Rizal Ramli yang menjadi menteri koordinator perekonomian semasa pemerintahan Gus Dur berharap agar Gatara menjadi partai politik setelah Pemilu 2009. ''Saya ingin setelah Pemilu 2009, Gatara akan menjadi Partai Kebangkitan Rakyat,'' ujar Rizal saat diberi kesempatan untuk berorasi dalam deklarasi Gatara di Kantor The Wahid Institute, Jakarta, kemarin.
Dukungan agar Gatara bisa menjadi partai politik, lanjut Rizal, ditunjukkan dengan masih besarnya simpati terhadap Gus Dur. ''Pemerintah dan PKB boleh melupakan Gus Dur, tapi rakyat tetap mengingat.
Saya sudah keliling Indonesia hingga pelosok desa. Mereka masih berharap Gus Dur menjadi pemimpin nasional,'' tegas Rizal. Dia bahkan menganalogikan PKB sebagai gerbong kosong yang ditinggal penumpangnya. Sebab, penumpangnya masih ikut Gus Dur.
Namun, harapan Rizal tersebut langsung ditutup Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid). Menurut dia, langkah ayahnya mendirikan Gatara tak lepas dari keinginan untuk merebut kembali PKB yang saat ini dipimpin Muhaimin Iskandar. ''PKB tetap punya kita, akan kita rebut kembali,'' tegas Yenny.
Dia menambahkan, saat ini Gus Dur disisihkan dari PKB. Gatara, imbuh Yenny, akan menjadi wadah konsolidasi bagi Gus Dur dan pendukungnya. Dia mengharapkan pendukung Gus Dur yang kecewa dengan proses internal di PKB dapat bergabung ke organisasi tersebut. ''Kader PKB itu memilih PKB bukan karena yang lain, tapi karena Gus Dur,'' pungkasnya.
Gus Dur sendiri tidak ingin berpolemik tentang arah politik Gatara ke depan. ''Kita lihat saja nanti,'' ucapnya sesudah deklarasi. Dia menyatakan saat ini masih dizalimi dengan tidak diloloskan sebagai calon presiden 2009.
Padahal, lanjut Gus Dur, rakyat pendukungnya masih ingin dirinya maju kembali sebagai capres.Dia kemudian mengkritik sejumlah lembaga survei yang selalu menempatkan dirinya sebagai tokoh tidak populer. ''Konstituen saya itu orang yang tidak punya telepon, tidak nonton TV, atau baca koran. Jadi, kalau survei itu dilakukan dengan menggunakan telepon atau menggunakan media, ya tidak nyambung,'' cetus Gus Dur. (cak/tof)
No comments:
Post a Comment