Sunday, September 7, 2008

Satpam KJRI Hongkong Gebuki TKI

Kenapa satpan berkelakuan begitu,apa kamu satpam tidak mengatahui bahwa TKI itu banyak sekali menyumbang ke pada devisa negara,katanya TKI adalah pahlawan divisa malahan di gebuki.ini tidak boleh di biarkan satpam yang menggebuki TKi harus di pecat,gak usa di kasi ampunan.suru jaga keamanan tidak bisa malahan TKI yang di gebuki ,kamu itu hanya tukang menjaga kesalamat sahaja bukan ngebuki wong.

Pak minlu tolong di beri pengajaran satpam tersebut di pecat dan suru pulang ke Indonesia sahaja.gak usa jadi satpam di KJRI Hongkong Gak pantas pak menlu.

Berita Terkait
Sumber Detik.Com
Hari:Minggu, 07/09/2008 18:18 WIB

9 Perempuan buruh migran Indonesia digebuki petugas keamanan Konjen RI di Hong Kong. Gara-garanya, mereka menggelar spanduk 'Stop Underpayment' saat Menakertrans Erman Suparno bertemu buruh migran di Gedung Queen Elizabeth, Hong Kong.

Peristiwa itu diungkapkan duta buruh migran Franky Sahilatua pada detikcom, Minggu (7/9/2008). Peristiwa itu terjadi hari ini pukul 11.00 waktu setempat.

"Cuma bawa spanduk saja, tidak bikin apa-apa. Mereka kan maksudnya mengadu kepada menterinya, agar tahu di Hong Kong masih terjadi upah di bawah standar. Eh malah digebuki," ujar Franky.

Hasilnya, menurut penyanyi balada ini, dari 9 orang yang digebuki, 4 orang luka-luka dan 2 orang lainnya masuk rumah sakit. Namun, Franky masih belum mengetahui semua identitas tenaga kerja wanita (TKW) itu.

Petugas keamanan KJRI itu, menurutnya, juga warga negara Indonesia.

Menurutnya selama ini para buruh migran tidak bisa mengeluh atas ketidakadilan upah di bawah standar, atas persekongkolan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) dan agen-agen TKI di Hong Kong.

"Katanya dianggap pahlawan devisa, tapi diperlakukan nggak lebih dari budak, diperas keringatnya, dan dipukuli kalau mau bersuara. Hanya mengangkat spanduk dianggap sudah mengganggu," protes dia.

Dia berharap Menakertrans Erman Suparno dan KJRI Hong Kong meminta maaf atas perlakuan terhadap warganya sendiri ini.

"Pak Erman agak lebih cerdaslah dalam menangani departemennya ini," harap Franky.

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), menurutnya, akan melayangkan protes kepada Menakertrans dan Deplu atas insiden Hong Kong ini secepatnya.

Sementara itu, Jubir Deplu Teuku Faizasyah dan Direktur Perlindungan WNI Deplu Teguh Wardoyo tidak mengangkat ponselnya saat hendak dikonfirmasi detikcom.(nwk/nrl)

No comments: