Saturday, March 14, 2009

Gus Dur Dukung Prabowo

Ketua Dewan Syuro DPP PKB Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto dan Gerindra di Surabaya, Sabtu (14/3).

Gus Dur meminta pendukungnya dan pendukung PKB memilih Gerindra di Pemilu 2009.
Gus Dur mengatakan, warga PKB sekarang punya alternatif memilih. Sebelumnya, pilihan itu dinyatakan belum jelas. "Partai kita sudah dicuri dengan bantuan pemerintah. Tidak bisa kita memilih orang yang seperti itu," ujarnya.


Sekarang, lanjut Gus Dur, warga PKB punya pilihan dari pada tidak menggunakan hak pilih karena tidak suka dengan pengurus PKB. "Sekarang saya perkenalkan Mas Bowo kepada warga PKB. Saya minta warga PKB memilih Gerindra dan Mas Bowo," katanya.

Muhaimin Iskandar: Manuver Gus Dur tak Akan Berpengaruh

Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, Muhaimin Iskandar seakan tak begitu tertarik dengan manuver politik terkini yang disuguhkan oleh KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Muhaimin Iskandar menyatakan, dukungan yang diberikan Gus Dur memperkanalkan Prabowo sebagai capres PKB, hanyalah manuver saja dan tidak akan memiliki pengaruh apa-apa.

Sementara salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan Firman Jaya Daeli menganggap, selama ini kalangan nahdliyin sudah lebih dulu menjalin hubungan batin kepada partainya.

"Ya bagi saya, tak ada pengaruh apa-apa, dan tidak ada yang perlu ditakutkan. Saya nggak kenal tuh sama Prabowo.

PKB sampai saat ini belum mendeklarasikan siapa capresnya. Nanti, setelah Pemilu legislatif dan saya yakin massa PKB sekarang ini solid sehingga akan menganggap hal biasa saja karena sudah biasa Gus Dur bersikap seperti itu," kata Muhaimin Iskandar saat dimintai tanggapannya oleh Persda Network, Sabtu (14/3).

Muhaimin kemudian memastikan kembali, manuver yang dilakukan Gus Dur, tak akan merubah soliditas massa akar rumput PKB di manapun berada. Ia kemudian menyatakan terima kasih kepada Gus Dur yang sudah berkampanye untuk PKB.

"Bagi saya, itu kan cara Gus Dur berkampanye untuk PKB. Jadi, terima kasih dan PKB akan tetap solid. Gaya kampanye Gus Dur ya memang seperti itu, sudah gampang ditebak. Kalau saya ditanya, kenal juga nggak sama Prabowo.

Mungkin nantilah, kalau rattingnya naik, bisa saja masuk lis PKB. Tapi kalau sekarang tidaklah normal-normal saja," ujarnya.Muhaimin Iskandar kemudian menyatakan kembali, apa yang dilakukan Gus Dur memperkenalkan Prabowo Subianto sebagai capres PKB, adalah manuver sesaat.

Kalangan nahdliyin, diyakininya sudah hafal betul apa cara-cara Gus Dur dalam melakukan maneuver."Masih ingat nggak, dulu. Saat orang tak suka sama mbak Tutut, kemudian Gus Dur membawanya. Terus, banyak lagi lah, semua tahulah Gus Dur itu seperti apa, sudah kami anggap hal yang biasa saja dan tidak perlu dikhawatirkan dengan sikapnya sekarang ini.

PKB tetap komitmen, bicara siapa yang diusung, nanti setelah Pemilu," kata Muhaimin Iskandar.Salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan, Firman Jaya Daeli juga menganggap hal yang lumrah dengan manuver Gus Dur, memperkenalkan Prabowo Subianto sebagai capres PKB yang selama ini dikenal sebagai partainya kaum nahdliyin (nahdlatul ulama).

Ia yakin, akar rumput kaum nahdlyin sudah lebih dulu terjalin ikatan batin dengan partainya."Bagi saya, itu respon sesaat saja yang belum tentu berpengaruh. Setahu saya, kalangan nahdliyin di akar rumput itu, sampai ketingkat ranting sudah menjalin hubungan baik dengan kami (PDI- P).

Komunikasi kami dengan akar rumput lebih duluan sehingga belum tentu juga ada indikasinya ke depan," kata Firman Jaya Daeli.

Dirinya juga meyakini, selama ini Gus Dur memang banyak menemui para capres dan kemudian memberikan dukungannya."Dulu, Yusril atau capres yang lain juga didukung saat menemuinya. Jadi, tesis kami lebih pada adanya ikatan batin yang sudah terjalin di kalangan nahdliyin atau mereka yang selama ini mendukung Gus Dur.

Jadi, apa yang terjadi sekarang ini, tidak terlalu banyak yang harus dikomentari, " tegas Firman.

No comments: