Friday, March 20, 2009

Sebanyak 117 WNI Meninggal di Malaysia

Kuala Lumpur - Dubes RI untuk Malaysia Dai Bachtiar mengemukakan ada 117 WNI yang meninggal selama tahun 2008, menurun dibandingkan tahun 2007 sebanyak 126 orang.

"Sebagian besar meninggal akibat kecelakaan kerja," kata Dai seusai menerima uang duka untuk tiga orang TKI, masing-masing 10.000 ringgit (Rp32 juta), karena meninggal akibat kecelakaan kerja pada tahun 2008, dari CLAB (Construction Labour Exchange Center), di Kuala Lumpur, Jumat.

Sementara itu, CLAB yang menghimpun 10.800 pekerja asing, 90 persen merupakan TKI, dan sisanya pekerja migran dari berbagai negara mengemukakan, pada tahun 2008, terdapat lima pekerja yang meninggal karena kecelakaan kerja. "Tiga warga Indonesia dan dua warga India," kata CEO CLAB Azlan Mohd Isa.

Menurut dia, uang yang diberikan kepada ahli waris korban adalah uang duka dari perusahaan tersebut. Lain lagi uang asuransi yang dikelola oleh kerajaan Malaysia.

Azlan mengatakan, permintaan pekerja asing di sektor kontruksi (bangunan) di Malaysia tetap tinggi. Pemerintah Malaysia sendiri tidak menutup atau menaikan levy (pajak pekerja asing) pekerja asing untuk tiga sektor yakni kontruksi, perkebunan dan pembantu rumah tangga.

"Kami sendiri mau menampung 100.000 pekerja. Kalo bisa sebagian besar adalah dari Indonesia karena permintaan pekerja Indonesia sangat tinggi sebab berkomunikasi mudah, makanan juga hampir sama. Beberapa upaya kami menyediakan pekerja dari negara India dan Pakistan banyak keluhan," katanya.

Pertama, ukuran badan TKI dengan pekerja dari India dan Pakistan sudah berbeda. Pekerja Pakistan dan India lebih tinggi sehingga perumahan yang disiapkan terpaksa berubah. Faktor bahasa dan makanan juga berbeda sehingga para majikan lebih senang gunakan pekerja Indonesia.

CLAB adalah perusahaan yang dibawah kementerian pekerjaan umum Malaysia. CLAB menguasai 10.800 buruh bangunan yang bisa digunakan oleh perusahaan kontruksi yang bernaung dibawahnya. Ada sekitar 2.500 perusahaan kontruksi bergabung dalam CLAB.

"CLAB ini bertujuan membantu perusahaan kontruksi Malaysia. Jika mereka sudah selesai mengerjakan proyeknya maka pekerja ini sudah punya pengalaman dan kemampuan. Sayang kalo dipulangkan ke negara asal kemudian datang yang baru tanpa punya pengalaman. Mereka tidak dipulangkan tapi dialihkan ke proyek lain yang perlu tenaganya," kata Azlan.

Banyak juga perusahaan kontruksi hanya perlu dua atau tiga pekerja asing. Dari pada mereka merekrut dari negara lain lebih baik mereka minta kepada CLAB. "Kami hanya menarik komisi 25 ringgit per orang per bulan dan dibayar oleh majikan," ujar CEO CLAB itu.(*)

No comments: