Sumber Inilah.com
29/06/2010 - 08:17
Oleh:R Ferdian Andi R
INILAH.COM, Jakarta - Gagasan islah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus bermunculan. Setelah mendeklarasikan ‘Komite Islah’, kini muncul ‘Rekonsiliasi PKB’. Berebut rekonsiliasi atau menggunting dalam lipatan?
Sejumlah fungsionaris PKB dari PKB Sukabumi dan PKB Kalibata menggelar jumpa pers terkait dengan rekonsiliasi partai. Tempat yang diambil pun memiliki makna historis dan politis tinggi, yakni di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Mereka yang tampak hadir Muamir Mu’in Syam (Ketua Dewan tanfidz DPP PKB kalibata) dan KH Maman Imanulhaq (anggota Dewan Syura DPP PKB Kalibata). Ada juga Muhyidin Arubusman (sekretaris Dewan Syura DPP PKB Kalibata) meski tak turut serta dalam jumpa pers.
Sedangkan di PKB Sukabumi, diwakili Helmi Faisal Zaini (Wasekjen DPP PKB), sedangkan Imam Nahrawi (Ketua Dewan Tanfidz) meski turut hadir di PBNU, namun tidak ikut serta dalam acara yang dibalut ‘Rekonsiliasi PKB’ itu.
“Dengan spirit kebangkitan dan kebangsaan, kami fungsionaris DPP PKB Kalibata dan Sukabumi bersepakat melakukan rekonsiliasi secara menyeluruh,” ujar Bambang Susanto Ketua DKN Garda Bangsa saat membacakan pernyataan bersama, Senin (28/6).
Dalam kesempatan tersebut Helmi Faisal Zaini yang juga Menteri Negara Percepatan Daerah Tertinggal menegaskan deklarasi ‘Rekonsiliasi PKB’ ini berpijak dari dinamika internal yang memberi pelajaran untuk bekal menghidupkan politik terutama bagi kader NU dalam ranah politik. “Kita ingin mengembalikan kekuatan PKB sebagai kekuatan ketiga seperti dalam Pemilu 1999,” cetusnya optimistis.
Sementara Maman Imanulhaq menyebutkan pijakan rekonsiliasi ini adalah surat tugas dari Ketua Dewan Syura DPP PKB almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tertanggal 16 November 2009 yang ditujukan kepada tiga orang yakni Muamir Mu’in Syam, Maman Imanulhaq, dan Hermawi F Taslim. “Ada 35 kyai mendukung dengan gagasan ini,” cetusnya.
Ketika ditanya bagaimana tahapan menuju rekonsiliasi di internal PKB? Helmi Faisal Zaini menegaskan tahapan rekonsiliasi akan berjalan alamiah dan dilakukan secara bertahap. Hanya saja, ketika ditanya apakah rekonsiliasi ini terkait dengan ‘Komite Islah’ yang digagas Lukman Edy, Helmi diplomatis menjawabnya.
“Seluruh ihtiar untuk membesarkan PKB itu adalah semangat kita semua. Jadi tidak dikotomis kelompok a, b dan c. Karena proses ini merupakan harapan dan dialog panjang dari seluruh pemegang saham PKB,” imbuhnya.
Hal senada juga ditegaskan Muamir Mu’in Syam yang menyebutkan, jauh sebelum Lukman Edy menggagas ‘Komite Islah’, almarhum Gus Dur telah menginstruksikan untuk membangun komunikasi dengan sejumlah pihak termasuk dengan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar.
“Ini menyangkut perasaan, butuh waktu lama untuk menghilangkan praduga. Karena persoalan itu, kita tidak hobi muncul di media,” cetusnya seolah menyindir gagasan ‘Komite Islah’ yang sempat booming beberapa waktu lalu.
Sementara terpisah, Sekjen DPP PKB Lukman Edy yang juga inisiator ‘Komite Islah’ menegaskan ‘Rekonsiliasi PKB’ yang digagas Helmi Faisal Zaini dan kawan-kawan tidak memiliki hubungan langsung dengan komite yang telah ia gagas bersama dengan sejumlah fungsionaris PKB lainnya.
Hanya saja, dirinya mengaku mendukung gagasan rekonsiliasi yang baru dideklarasikan. “Kalau berhubungan langsung dengan Komite Islah mungkin tidak, karena memang tidak ada koordinasi. Tapi kita dukung jika ada kesadaran di beberapa tingkatan,” ujarnya kepada INILAH.COM melalui saluran telepon di Jakarta, Senin (28/6).
Lebih lanjut Lukman menegaskan apa yang dilakukan Helmi Faisal Zaini dkk, merupakan supporting terhadap agenda besar. “Bagi saya, itu (rekonsiliasi PKB versi Helmi dkk) supporting agenda besar yang kita lakukan,” tandasnya.
Ketika ditanya apakah yang dilakukan Helmi dkk sebagai upaya menggunting dalam lipatan atas upaya yang ia lakukan selama ini melalui ‘Komite Islah’, Helmi membantah anggapan tersebut.
“Logika Komite Islah itu tidak punya musuh dalam lipatan. Semua upaya islah kita dukung,” tegasnya seraya mengaku akan mengundang semua pihak termasuk Helmi Faisal dkk agar masuk dalam skema besar rekonsiliasi yang dirancang melalui ‘Komite Islah’. Lalu bagaimana mekanisme islahnya? [mdr]
No comments:
Post a Comment