Sumber Antara News
Rabu, 16 Juni 2010 16:11 WIB
Jakarta - Komite Islah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin Lukman Edy menemui jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Rabu.
"Kami akan melaporkan apa-apa yang sudah kami lakukan beserta hambatan yang ada," kata Lukman Edy saat menunggu kedatangan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP PKB hasil Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB di Ancol itu, secara informal pihaknya sudah berkomunikasi dengan Said Aqil terkait upaya islah tersebut.
"Sekarang pertemuan formalnya," kata Lukman yang datang ke kantor PBNU bersama-sama sejumlah fungsionaris PKB, termasuk Wakil Ketua Dewan Syura, Lily Chadijah Wahid.
Melalui pertemuan itu, lanjut Lukman, pihaknya berharap PBNU mendapat gambaran utuh konsep dan langkah yang ditempuh Komite Islah PKB dalam upaya mengumpulkan kembali kekuatan politik NU yang pernah bersama-sama mendirikan dan membesarkan PKB.
"Kami tentu juga berharap berbagai pihak, termasuk PBNU, turut memikirkan bagaimana islah PKB dapat diwujudkan," kata ketua Fraksi PKB MPR tersebut.
Komite Islah PKB dideklarasikan di Jakarta pada 16 Mei 2010 oleh sejumlah fungsionaris PKB versi MLB Ancol, PKB versi MLB Parung, dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).
Pembentukan komite itu dilandasi keinginan untuk menyatukan kembali kekuatan politik NU di dalam PKB yang kini tercerai-berai.
Menurut Lukman Edy, jika wacana pemberlakuan ambang batas penempatan wakil di DPR (parliamentary threshold) lima persen pada Pemilu 2014 direalisasikan maka PKB terancam tidak akan lolos karena dalam Pemilu 2009 PKB hanya meraih suara 4,5 persen.
Sementara PKNU yang didirikan para kiai dan politisi eks PKB tidak lolos PT pada pemilu lalu.
Jika rekonsiliasi dapat diwujudkan, kata Lukman, maka diharapkan PKB, partai yang kelahirannya dibidani PBNU, bisa kembali besar, setidaknya mampu memperoleh suara 13 persen seperti saat Pemilu 1999.
(T.S024/A011/P003)
No comments:
Post a Comment