Kepanjen,Jelang Pilkada Bupati Malang, Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC-PKB) Kabupaten Malang, mulai memanas. Beberapa kubu saling dukung dan tolak, membuat pengurus DPC PKB setempat, perlu mendudukkan para petinggi partai bernomor urut 13 itu. Bahkan, konsolidasi pun dipercepat untuk menyatukan satu tekad dan visi guna memenangi Pilkada Bupati Malang yang jatuh pada 5 Agustus 2010 nanti.
"Konsolidasi ini untuk merapatkan barisan. Termasuk, menggerakkan mesin politik untuk mendukung satu suara yang dikeluarkan DPC PKB," ucap Sanusi, Ketua DPC PKB Kabupaten Malang saat ditemui di kantornya Jalan Raya Ngadilangkung, Kepanjen, Malang, Ahad (17/1).
Menurut Sanusi, DPC PKB nantinya akan mencalonkan diri untuk merebut posisi bupati dan wakilnya. Guna memantapkan konsolidasi sendiri, beberapa proses tahapan penjaringan termasuk pendaftaran calon akan segera dibuka. "Yang jelas kita akan hormati dan mendukung sepenuhnya keputusan DPP PKB pusat nantinya. Siapa yang dapat rekom, itu yang akan kami dukung," papar Sanusi, yang saat ini juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang.
Dilain pihak, Ketua Desk Pilkada DPC PKB setempat KH Muhammad Mansyur menegaskan, awal februari nanti, pendaftaran calon bupati dan wakilnya dari PKB akan dibuka. "Sesuai hasil Musyawarah Pimpinan dan Musyawarah Kerja, kita memang mengusung posisi kursi bupati. Sedang wakilnya, bisa dari partai mana saja," ucap Mansyur.
Dijelaskan Mansyur, desk pilkada nantinya akan bertugas menjaring para pendaftar. Setelah para calon kandidat resmi mendaftar tentunya akan diserahkan pada DPP Pusat untuk dikaji. Kenapa, karena tahapan bakal calon yang diusung PKB sendiri, ada beberapa prosentase tertentu yang menjadi penilaian DPP.
Selain para kandidat calon harus lulus Fit And Proper Tes, DPP juga membentuk tim survey apakah calon tersebut layak. Sedang keputusan final nanti, sesuai dengan keputusan politik DPP PKB.
"Bagi calon kandidat Pilkada di Jatim, memang harus ada survey tersendiri. Prosentasenya disana sangat besar," terang Imam Nachrowi, selaku Ketua DPW PKB Jatim saat ditanya seputar Pilkada Jawa Timur.
Menurut Imam, untuk fit and proper tesnya berkisar 20%. Sedang survey kelayakan sebesar 60%. Sisanya, adalah keputusan partai. "Survei ini meliputi track record dan suara dibawah terkait sepak terjang calon kandidat selama ini. Sisanya, adalah keputusan DPP Pusat tentunya," kata Imam seperti dilansir situs beritajatim.com.
Tak ayal, sampai detik ini, persaingan di kubu DPC PKB Kabupaten Malang sendiri mulai memanas. Beberapa PAC sudah mulai bereaksi. Sanusi yang mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Malang, disebut-sebut mendapat saingan terberatnya, Abdurrahman. Abdurrahman sendiri adalah Anggota DPRD Kabupaten Malang peraih suara terbanyak dalam Pemilu Legislatif tahun lalu. Dibarisan masa dan kader PKB sendiri ditingkat PAC, nama Abdurrahman sudah sangat melekat.
Mengetahui hal itu, Rois Syuria PC NU Kabupaten Malang, KH Achmad Dahlan,� ikut bereaksi jika wacana persaingan itu jangan sampai membuat perpecahan. "Virus itu adalah penyakit. Kalau DPC PKB saat ini terkena virus perpecahan, berarti virus itu harus segera dicarikan obatnya," papar Gus Mad, sapaan Akrab KH Achmad Dahlan, saat memberi wejangan dihadapan petinggi DPC PKB dalam acara konsolidasi partai jelang Pilbup Malang.
Menurut Gus Mad, PKB harus bersatu. Kalaupun ada sedikit perpecahan akibat Pilkada, hal itu sebenarnya godaan saja. Karena godaan inilah, ada beberapa orang yang ingin menggiring PKB untuk masuk dan mendukung partai lain. "Saya kira persaingan sanusi dan Abdurrahman tidak sampai menimbulkan perpecahan. Toh mereka juga masih bisa di islahkan kembali," urai Gus Mad. (min)
No comments:
Post a Comment