Thursday, January 21, 2010

Saifullah Yusuf Jamin Ansor Tidak Terseret Politik Praktis

Sumber Jawapos :Kamis, 21 Januari 2010

SURABAYA ­- Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor Saifullah Yusuf menjamin Ansor tidak terseret ke dalam politik praktis. Garansi itu dia berikan karena saat ini banyak aktivis partai politik menjadi pengurus Ansor.

Hal itu disampaikan pria yang juga wakil gubernur Jawa Timur tersebut dalam Pengesahan dan Pelantikan Pengurus Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jatim di Kantor PW NU Jatim kemarin. Saifullah menambahkan, urusan politik adalah urusan pribadi. Keberadaan GP Ansor Jatim, menurut dia, sepenuhnya berada dalam koridor Nahdlatul Ulama Jatim. ''Jadi, silakan NU membimbing, menasihati, dan mempergunakan tenaga Ansor,'' ujarnya.

Dalam kepengurusan Ansor Jatim, sejumlah pengurus Partai Demokrat masuk dalam struktur. Mereka, antara lain, Agusdono (wakil ketua), Subianto (wakil bendahara), Sugiri Sancoko (departemen lingkungan hidup), dan Yunianto Wahyudi (departemen olahraga dan kebudayaan).

Pengesahan dan Pelantikan Pengurus Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim tersebut dihadiri beberapa kepala daerah dan wakil kepala daerah dari beberapa wilayah Jatim. Mereka adalah Bupati Gresik Robbach Ma'sum, Bupati Madiun Muhtarom, dan Bupari Probolinggo Hasan Aminuddin.

Terlihat juga Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi dan Ketua DPRD Surabaya yang juga Ketua DPC Demokrat Surabaya Wishnu Wardhana. Ketua PW NU Jatim KH Mutawakil Alallah dan putri bungsu mendiang Gus Dur Inayah Wulandari juga hadir. Sedangkan Rais Syuriah PW NU Jatim KH Miftahul Achyar tidak tampak di antara para undangan.

Dalam acara itu, Alfa Isnaeni diresmikan menjadi ketua Ansor untuk periode 2009-2013. Sementara itu, sekretaris dijabat pengurus DPC PKB Surabaya Masduki Toha.

Menanggapi banyaknya kader Demokrat di Ansor Jatim, Saifullah mengatakan hal tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, dalam pemilihan pengurus, dia menegaskan bahwa seseorang tidak dilihat berdasarkan nasab biologis, politik, atau kulturalnya. ''Kalau memang sesuai, ya tidak apa-apa. Tetapi, yang banyak dari pengurus cabang yang lama kok. Sedikit sekali yang baru,'' bebernya.

''Selama dia orang NU, ya kita terima. Model rekrutmennya kan jelas. Kalau tidak dari IPNU ya PMII,'' terang Saiful. ''Yang paling penting adalah kemauan dia berkpirah bersama rakyat dan umat,'' ujarnya. (nur/tof)

No comments: