Thursday, January 7, 2010

KBRI Kuala Lumpur Advokasi PRT Pembakar Rumah Majikan

Kuala Lumpur - Kedutaan besar RI Kuala Lumpur mengadvokasi Indah Tiara Kiara, pembantu asal Sumatera Selatan berusia 14 tahun, yang kini ditahan polisi Kuala Terengganu diduga mencoba membakar rumah majikannya karena enggan dipulangkan ke kampung halamannya.

"Kami sudah kontak kepolisian Terengganu dan memang betul Indah Tiara Kiara,red sudah ditahan. Kami sudah minta dibukakan akses agar staf KBRI bisa menemui dia," kata minister counsellor Pensosbud (penerangan sosial budaya) Widyarka Ryananta di Kuala Lumpur, Kamis.

Menurut dia, jika sudah dibukakan akses, staf KBRI akan terbang langsung ke Kuala Terengganu.

Kisah Dinda --panggilan akrab Indah Tiara Kiara--, demikian media massa Malaysia menamakan PRT asal Palembang itu, menghiasi semua media massa di Malaysia. Bahkan harian The Star memuatnya di Headline halaman satu.

Menurut media massa, Dinda dituduh mencoba membakar rumah Mazli Mohamad, di Taman Murni Indah, Kampung Telaga Daing, Terengganu, Rabu jam 10.30. Dinda sebenarnya bekerja pada kawan Mazli. Namun karena dibawah umur, Dinda akan dipulangkan ke Palembang pada akhir minggu ini. Sebelum dipulangkan dititipkan ke Mazli Mohamad.

Karena tidak mau dipulangkan, Dinda kemudian mencuri uang simpanan anak Mazli Mohamad sebesar 500 ringgit dan dua notebook milik penghuni rumah. Dinda mencoba membakar rumah Mazli di saat semua keluarganya tidak ada di rumah.

Ketika api membakar kamar anak dan ruang dapur, tetangga melihat dan melaporkan kepada pemilik rumah. Pemilik rumah segera datang dari kantor dan sekolah dengan pikiran Dinda terkurung dalam rumah. Setelah api berhasil dipadamkan tapi telah membakar kamar anak dan ruangan antara ruang tamu dan dapur, Dinda ternyata tidak ada di rumah.

Anak pemilik rumah menemukan Dinda di terminal bus Kuala Terengganu dengan memegang tiket bus tujuan Kuala Lumpur dan dua notebook. Dinda kemudian ditangkap dan dibawa ke kantor polisi.

Di Bawah Umur
Peristiwa pengiriman pembantu di bawah umur kembali lagi terjadi. Sebelumnya sudah sering terjadi pengiriman pembantu asal Indonesia di bawah umur.

"Terus terang ini membuat malu Indonesia. Kok anak dibawah umur, berusia 14 tahun, dikirim menjadi pembantu ke Malaysia," kata Widyarka Ryananta, minister counsellor Pensosbud KBRI Kuala Lumpur.

"Kami minta semua instansi terkait agar benar-benar berfungsi dengan baik agar jangan ada lagi anak di bawah umur dikirim menjadi pembantu ke luar negeri. Banyak kasus mereka belum siap dan akibatnya adalah seperti kasus ini," katanya.ant

No comments: