Salam.
Hari ini saya pulang ke Indonesia karana ada urusan yang harus di selesaikan di Jakarta.Tadi Sore saya naik kapal terbang Air Asia Dengan jurusan LCCT Bandung.
Waktu berangkat dari Kuala Lumpur Jam 8.30 malam dan tiba di Bandung Jam 9.35 malam.
Alhamdulillah perjalanan semua lancar sampai tujuan dan treus menginap di hotel,rencananya mahu pulang begasi karena kecapakan harus istirahat di hotel dulu.
Besak pagi saya harus bangun pagi karena ada urusan penting di Jalan Dudirman.
Wednesday, September 29, 2010
Tuesday, September 28, 2010
Presiden Lantik Agus Suhartono Hari Ini
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Selasa, di Istana Negara, Jakarta, akan melantik Laksamana Agus Suhartono sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru.
Menurut informasi dari Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan, acara pelantikan Agus Suhartono menggantikan Jenderal Djoko Santoso yang memasuki masa pensiun itu akan dilaksanakan pada pukul 15.00 WIB.
Acara pelantikan akan dihadiri oleh jajaran kepala staf TNI, yaitu Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal George Toisutta dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat.
Saat ini, Kepala Staf TNI Angkatan Laut masih dijabat oleh Agus Suhartono.
Sidang paripurna DPR pada Senin 27 September 2010 secara bulat menyetujui pengangkatan Agus Suhartono sebagai Panglima TNI.
Panglima TNI baru itu oleh DPR diharapkan mampu menuntaskan agenda reformasi di tubuh TNI secara menyeluruh.
Semua fraksi di DPR menyetujui Agus sebagai satu-satunya calon yang diajukan oleh Presiden Yudhoyono itu setelah uji kelayakan dan kepatutan yang digelar pada 23 September 2010.
(D013/A024)
Menurut informasi dari Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan, acara pelantikan Agus Suhartono menggantikan Jenderal Djoko Santoso yang memasuki masa pensiun itu akan dilaksanakan pada pukul 15.00 WIB.
Acara pelantikan akan dihadiri oleh jajaran kepala staf TNI, yaitu Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal George Toisutta dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat.
Saat ini, Kepala Staf TNI Angkatan Laut masih dijabat oleh Agus Suhartono.
Sidang paripurna DPR pada Senin 27 September 2010 secara bulat menyetujui pengangkatan Agus Suhartono sebagai Panglima TNI.
Panglima TNI baru itu oleh DPR diharapkan mampu menuntaskan agenda reformasi di tubuh TNI secara menyeluruh.
Semua fraksi di DPR menyetujui Agus sebagai satu-satunya calon yang diajukan oleh Presiden Yudhoyono itu setelah uji kelayakan dan kepatutan yang digelar pada 23 September 2010.
(D013/A024)
Monday, September 27, 2010
Tugas BNP2TKI Akan Diperjelas
TANGERANG, KOMPAS.com -Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyatakan, akan mempertegas tugas Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia atau BNP2TKI. Penyempurnaan ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI).
Menakertrans mengungkapkan hal ini usai rapat tertutup dengan Kepala BNP2TKI Mohammad Jumhur Hidayat di Gedung Pendataan Kepulangan TKI Selapanjang, Kota Tangerang, Banten, Senin (27/9/2010) siang . Turut hadir Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Abdul Malik Harahap, Direktur Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Roostiawati, Sekretaris BNP2TKI Eddy Sudibyo, Deputi Penempatan Ade Adam Noch, dan Deputi Perlindungan Lisna Pulungan.
"Kami mengonsolidasikan antara wilayah kebijakan dan pelaksanaan yang akan terus disempurnakan. Mana yang kebijakan ketenagakerjaan dan mana kewenangan BNP2TKI, dalam waktu dekat akan kami lakukan penyempuraan secepatnya," ujar Muhaimin.
Menurut Muhaimin, BNP2TKI dapat mengawasi pelaksanaan pelatihan TKI 200 jam untuk sertifikasi kompetensi sesuai persyaratan pemberangkatan calon TKI dari Kemennakertrans. BNP2TKI juga dapat melaksanakan pelatihan , yang selama ini diselenggarakan swasta, dan persiapan akhir pemberangkatan (PAP) calon TKI sebelum berangkat.
Menakertrans akan menginventarisasi lebih rinci lagi bagaimana BNP2TKI bisa mengimplementasikan kebijakan kementerian. Untuk itu, Menakertrans akan menerbitkan peraturan baru untuk menyempurnakan empat peraturan lama berkait penempatan dan perlindungan TKI sesuai Undang-Undang Nomor 39/2004.
Keempat peraturan tersebut adalah Permennakertrans Nomor 15/MEN/VIII/2009 tentang Pencabutan Peraturan Mennakertrans Nomor 22/MEN/XII/2008 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, Permennakertrans Nomor 16/MEN/VIII/2009 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Izin Pengerahan Calon Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri bagi Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta, Permennakertrans Nomor 17/MEN/VIII/2009 tentang Penyelenggaraan Pembekalan Akhir Pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, dan Permennakertrans Nomor 18 /MEN/VIII/2009 tentang Bentuk, Persyaratan, dan Tata Cara Memperoleh Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri.
Adapun Jumhur optimistis Mennakertrans akan menyerahkan urusan pelayanan TKI kepada BNP2TKI sebagai otoritas tunggal. Menurut Jumhur, langkah tersebut merupakan arah kebijakan yang semakin baik.
"Soal pelatihan 200 jam, kami sudah siap. Bahkan, absen peserta pelatihan pun sudah pakai sidik jari. PAP sudah memakai peralatan multimedia. Semoga (penyerahan pelaksanaan dari Mennakertrans) bisa dalam waktu tidak terlalu lama lagi," kata Jumhur.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Migrant CARE Anis Hidayah mengatakan, dia setuju dengan pembagian kewenangan untuk menghilangkan tumpang tindih pelayanan TKI. Namun, Anis meragukan kemampuan BNP2TKI melaksanakan tugas itu semua karena pelaksanaan penempatan ke Korea dan Jepang masih saja bermasalah.
"Kasus Korea yang kami tangani banyak (peminat) yang mendaftar tiga tahun kemudian baru mendapat kabar (diterima). Yang sudah berangkat pun banyak yang (bekerja) tidak sesuai dengan kontrak, akhirnya (TKI) lari dan mencari pekerjaan baru secara ilegal," ungkap Anis.
Menakertrans mengungkapkan hal ini usai rapat tertutup dengan Kepala BNP2TKI Mohammad Jumhur Hidayat di Gedung Pendataan Kepulangan TKI Selapanjang, Kota Tangerang, Banten, Senin (27/9/2010) siang . Turut hadir Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Abdul Malik Harahap, Direktur Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Roostiawati, Sekretaris BNP2TKI Eddy Sudibyo, Deputi Penempatan Ade Adam Noch, dan Deputi Perlindungan Lisna Pulungan.
"Kami mengonsolidasikan antara wilayah kebijakan dan pelaksanaan yang akan terus disempurnakan. Mana yang kebijakan ketenagakerjaan dan mana kewenangan BNP2TKI, dalam waktu dekat akan kami lakukan penyempuraan secepatnya," ujar Muhaimin.
Menurut Muhaimin, BNP2TKI dapat mengawasi pelaksanaan pelatihan TKI 200 jam untuk sertifikasi kompetensi sesuai persyaratan pemberangkatan calon TKI dari Kemennakertrans. BNP2TKI juga dapat melaksanakan pelatihan , yang selama ini diselenggarakan swasta, dan persiapan akhir pemberangkatan (PAP) calon TKI sebelum berangkat.
Menakertrans akan menginventarisasi lebih rinci lagi bagaimana BNP2TKI bisa mengimplementasikan kebijakan kementerian. Untuk itu, Menakertrans akan menerbitkan peraturan baru untuk menyempurnakan empat peraturan lama berkait penempatan dan perlindungan TKI sesuai Undang-Undang Nomor 39/2004.
Keempat peraturan tersebut adalah Permennakertrans Nomor 15/MEN/VIII/2009 tentang Pencabutan Peraturan Mennakertrans Nomor 22/MEN/XII/2008 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, Permennakertrans Nomor 16/MEN/VIII/2009 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Izin Pengerahan Calon Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri bagi Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta, Permennakertrans Nomor 17/MEN/VIII/2009 tentang Penyelenggaraan Pembekalan Akhir Pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, dan Permennakertrans Nomor 18 /MEN/VIII/2009 tentang Bentuk, Persyaratan, dan Tata Cara Memperoleh Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri.
Adapun Jumhur optimistis Mennakertrans akan menyerahkan urusan pelayanan TKI kepada BNP2TKI sebagai otoritas tunggal. Menurut Jumhur, langkah tersebut merupakan arah kebijakan yang semakin baik.
"Soal pelatihan 200 jam, kami sudah siap. Bahkan, absen peserta pelatihan pun sudah pakai sidik jari. PAP sudah memakai peralatan multimedia. Semoga (penyerahan pelaksanaan dari Mennakertrans) bisa dalam waktu tidak terlalu lama lagi," kata Jumhur.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Migrant CARE Anis Hidayah mengatakan, dia setuju dengan pembagian kewenangan untuk menghilangkan tumpang tindih pelayanan TKI. Namun, Anis meragukan kemampuan BNP2TKI melaksanakan tugas itu semua karena pelaksanaan penempatan ke Korea dan Jepang masih saja bermasalah.
"Kasus Korea yang kami tangani banyak (peminat) yang mendaftar tiga tahun kemudian baru mendapat kabar (diterima). Yang sudah berangkat pun banyak yang (bekerja) tidak sesuai dengan kontrak, akhirnya (TKI) lari dan mencari pekerjaan baru secara ilegal," ungkap Anis.
Sunday, September 26, 2010
Khusnul Huluq - KH Mahfudz Ma'shum Kembali Pimpin NU Gresik
Gresik (beritajatim.com) - Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama' (NU) Gresik bersepakat untuk memperkuat jaringan dan pemberdayaan umat nahdliyin. Hal ini ditegaskan setelah Khusnul Huluq terpilih sebagai Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang NU (PCNU) Gresik periode 2010-2015, di Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaus Sholihin Desa Suci Kecamatan Manyar, Minggu (26/9/2010).
Khuluq yang terpilih untuk ketiga kalinya ini mengungkapkan perjalanan NU ke depan akan semakin berat. Namun, jalan terjal tidak akan menyurutkan langkah NU untuk melanjutkan misi sosial, selain memberdayakan masyarakat lemah, juga meningkatkan pelayanan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, serta ekonomi kerakyatan.
"Kegiatan konferensi cabang NU Gresik adalah langkah strategis untuk merekatkan tulang-tulang yang terserak dan memperkuat peran pengabdian NU agar lebih bermanfa'at dan bermartabat," tutur Husnul Khuluq saat memberikan pidato sebagai ketua terpilih.
Husnul Khuluq terpilih secara aklamasi, setelah mendapatkan 15 suara dari total 16 Majelis Wakil Cabang (MWC) yang mewakili suara nahdliyin se-Gresik. Perolehan suara Khuluq jauh mengungguli calon kedua yang sebelumnya digadang sebagai kuda hitam, As'ad Toha (Ketua Dewan Masjid Indonesia Gresik) dengan perolehan 1 dukungan suara.
Sebelumnya, berbeda dengan pemilihan Ketua Tanfidziah yang hanya memakan waktu 30 menit, proses pemungutan suara Ketua Syuriah atau Rais Aam tergolong lama dan melelahkan.
Tercatat, pemungutan suara harus diulang sampai 4 kali, karena kedua calonnya, KH Mahfudz Ma'shum dan KH Masbuchin Faqih selalu mendapat dukungan suara yang sama besarnya. 16 MWC kompak untuk konsisten membagi 8 suara kepada masing-masing calon.
Untuk mengatasi kebuntuan skor yang selalu imbang, sidang pleno yang dipimpin oleh Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Rubaidi dan Khusnul Yaqin itu menyepakati bahwa Rais Aam PCNU Gresik periode 2010-2015 dipilih dengan cara undian.
Dengan sebuah kotak berisi 16 kertas bertuliskan nama calon, 3 kertas suara harus diambil, satu oleh Ketua Panitia Konfercab M Thoha, sementara dua suara lain diambil oleh pimpinan sidang. Aturannya, nama calon yang paling banyak muncul adalah Rais Aam terpilih.
Akhirnya, berdasar hasil undian posisi sakral dalam tubuh NU tersebut, KH Mahfudz Ma'shum, Pengasuh Ponpes Ihya'ul Ulum Kecamatan Dukun terpilih kembali sebagai Rais Aam.
Sementara itu, KH Masbuchin Faqih, pengasuh ponpes tempat berlangsungnya acara konferensi, harus legowo setelah namanya hanya muncul pada satu kertas suara. [fqi/gir]
Khuluq yang terpilih untuk ketiga kalinya ini mengungkapkan perjalanan NU ke depan akan semakin berat. Namun, jalan terjal tidak akan menyurutkan langkah NU untuk melanjutkan misi sosial, selain memberdayakan masyarakat lemah, juga meningkatkan pelayanan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, serta ekonomi kerakyatan.
"Kegiatan konferensi cabang NU Gresik adalah langkah strategis untuk merekatkan tulang-tulang yang terserak dan memperkuat peran pengabdian NU agar lebih bermanfa'at dan bermartabat," tutur Husnul Khuluq saat memberikan pidato sebagai ketua terpilih.
Husnul Khuluq terpilih secara aklamasi, setelah mendapatkan 15 suara dari total 16 Majelis Wakil Cabang (MWC) yang mewakili suara nahdliyin se-Gresik. Perolehan suara Khuluq jauh mengungguli calon kedua yang sebelumnya digadang sebagai kuda hitam, As'ad Toha (Ketua Dewan Masjid Indonesia Gresik) dengan perolehan 1 dukungan suara.
Sebelumnya, berbeda dengan pemilihan Ketua Tanfidziah yang hanya memakan waktu 30 menit, proses pemungutan suara Ketua Syuriah atau Rais Aam tergolong lama dan melelahkan.
Tercatat, pemungutan suara harus diulang sampai 4 kali, karena kedua calonnya, KH Mahfudz Ma'shum dan KH Masbuchin Faqih selalu mendapat dukungan suara yang sama besarnya. 16 MWC kompak untuk konsisten membagi 8 suara kepada masing-masing calon.
Untuk mengatasi kebuntuan skor yang selalu imbang, sidang pleno yang dipimpin oleh Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Rubaidi dan Khusnul Yaqin itu menyepakati bahwa Rais Aam PCNU Gresik periode 2010-2015 dipilih dengan cara undian.
Dengan sebuah kotak berisi 16 kertas bertuliskan nama calon, 3 kertas suara harus diambil, satu oleh Ketua Panitia Konfercab M Thoha, sementara dua suara lain diambil oleh pimpinan sidang. Aturannya, nama calon yang paling banyak muncul adalah Rais Aam terpilih.
Akhirnya, berdasar hasil undian posisi sakral dalam tubuh NU tersebut, KH Mahfudz Ma'shum, Pengasuh Ponpes Ihya'ul Ulum Kecamatan Dukun terpilih kembali sebagai Rais Aam.
Sementara itu, KH Masbuchin Faqih, pengasuh ponpes tempat berlangsungnya acara konferensi, harus legowo setelah namanya hanya muncul pada satu kertas suara. [fqi/gir]
Sebuah Kerangka Manusia Prasejarah Ditemukan di Aceh Tengah
TEMPO Interaktif, Takengon - Peneliti Balai Arkeologi (BALAR) Medan, Sumatera Utara, mengemukakan kawasan Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, pernah dihuni manusia zaman prasejarah. Pernyataan ini diungkapkan setelah para peneliti itu menemukan batu kapak persegi dan sejumlah tulang manusia di ceruk (gua) hulu Danau Lauttawar.
Dua peneliti senior dari BALAR Medan, Ketut Wiradnyana dan Lucas Partanda Koestoro, di Takengon Minggu (26/9) mengatakan, banyak ceruk di Mendale yang kini sedang digali (eksavasi) ditemukan beberapa kepingan budaya masa lalu, seperti tulang, gerabah, molusca bahkan tulang manusia dan kerangka.
"Salah satu temuan terbaru adalah kerangka manusia di Ujung Karang Kebayakan yang merupakan titik penggalian baru setelah ceruk Mendale," kata Ketut. Dalam penelitian ini ia mengajak bersama enam arkeolog lainnya.
Menurut Ketut, temuan kerangka manusia di Ujung Karang dalam kondisi terlipat belum dapat dipastikan umurnya karena masih dalam proses penggalian.
"Mungkin hari Selasa mendatang semua bagian kerangka manusia tersebut akan dapat dilihat secara utuh," kata Ketut.
Kata dia, dengan temuan kerangka manusia di Ujung Karang Kebayakan berarti sudah dua kerangka manusia ditemukan BALAR Medan di dua lokasi berbeda, Ceruk Mendale dan Ceruk Ujung Karang.
"Semakin menarik temuan di Aceh Tengah. Semoga dapat membuka tabir sejarah masa lalu dari temuan sisa-sisa atau sampah masa lalu," sebut Lucas.
Rasa penasaran peneliti arkeolog Sumatera dari BALAR Medan semakin besar setelah salah seorang warga Takengon Zulkifli MD, mengatakan kepada peneliti dari BALAR bahwa di daerah Umang Isaq Kecamatan Linge ditemukan beberapa bentuk tulisan (goresan) di atas batu.
"Saya yakin tulisan tersebut bukan dibuat sekarang karena batunya sudah berlumut dan bentuk tulisan/goresan yang tidak saya pahami," kata Zulkifli.
Menurut para peneliti arkelolog, guna mengetahui umur, semua temuan di seputaran Mendale, diperlukan analisa karbon di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).
Indonesia Pemasok Terbesar Tenaga Kerja ke Korea
Solo (ANTARA News) - Indonesia menjadi pemasok tenaga kerja terbesar ke Korea dan hingga kini terdapat sekitar 30.000 tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara itu.
Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Dr Haposan Saragih mengatakan hal itu seusai memberikan pengarahan dalam rangka persiapan tes bahasa Korea untuk para tenaga kerja yang akan dikirim ke negara tersebut di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Sabtu.
Untuk 2010 Korea memberikan kuota tenaga kerja kepada Indonesia sebanyak 9.000 orang. "Jatah ini masih bisa naik kalau perkembangan perekonomian di negara itu membaik," kata Haposan yang didampingi AB Rachman, kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Jawa Tengah.
"Permintaan tenaga kerja dari Korea memang cukup besar dibandingkan dengan Jepang, yang tahun ini tidak lebih dari 1.000 orang," katanya.
Menyinggung mengenai bahasa Korea untuk tenaga kerja Indonesia yang akan dikirim ke Korea tersebut, ia mengatakan, diikuti sekitar 16.000 orang yang berasal dari Yogjakarta, Jawa Tengah dan sebagian dari Jawa Timur.
"Tes bahasa Korea ini juga akan dilakukan oleh orang-orang Korea sendiri dan kami membantu pelaksanaannya serta mengadakan pelatihan," katanya.
Menyinggung permintaan tenaga kerja dari Indonesia untuk Korea sebanyak 9.000 orang pada 2010, AB Rachman mengatakan, bisa terpenuhi. "Di Jawa Tengah saja sekarang ini ada 1,3 juta pengangguran masa kebutuhan tenaga kerja sebanyak itu tidak bisa dipenuhi," katanya.
Di Jawa Tengah pada 2009 ada permintaan tenaga kerja sebanyak 60.000 orang, tetapi hanya bisa dipenuhi sekitar 34.000 orang.
Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Dr Haposan Saragih mengatakan hal itu seusai memberikan pengarahan dalam rangka persiapan tes bahasa Korea untuk para tenaga kerja yang akan dikirim ke negara tersebut di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Sabtu.
Untuk 2010 Korea memberikan kuota tenaga kerja kepada Indonesia sebanyak 9.000 orang. "Jatah ini masih bisa naik kalau perkembangan perekonomian di negara itu membaik," kata Haposan yang didampingi AB Rachman, kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Jawa Tengah.
"Permintaan tenaga kerja dari Korea memang cukup besar dibandingkan dengan Jepang, yang tahun ini tidak lebih dari 1.000 orang," katanya.
Menyinggung mengenai bahasa Korea untuk tenaga kerja Indonesia yang akan dikirim ke Korea tersebut, ia mengatakan, diikuti sekitar 16.000 orang yang berasal dari Yogjakarta, Jawa Tengah dan sebagian dari Jawa Timur.
"Tes bahasa Korea ini juga akan dilakukan oleh orang-orang Korea sendiri dan kami membantu pelaksanaannya serta mengadakan pelatihan," katanya.
Menyinggung permintaan tenaga kerja dari Indonesia untuk Korea sebanyak 9.000 orang pada 2010, AB Rachman mengatakan, bisa terpenuhi. "Di Jawa Tengah saja sekarang ini ada 1,3 juta pengangguran masa kebutuhan tenaga kerja sebanyak itu tidak bisa dipenuhi," katanya.
Di Jawa Tengah pada 2009 ada permintaan tenaga kerja sebanyak 60.000 orang, tetapi hanya bisa dipenuhi sekitar 34.000 orang.
Friday, September 24, 2010
PBNU Bicarakan Agenda Strategis dengan PKB
Jakarta, NU Online:Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan PUsat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menemui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kamis (23/9). Rombongan DPP PKB yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Faisal Hilmy, anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa ini ditemui oleh Katib Aam PBNU, KH Malik Madani dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung PBNU Jl. Kramat raya 164 Jakarta ini membicarakan sejumlah agenda strategis antara PBNU dengan PKB. Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar mengatakan, pertemuan ini penting untuk mengatasi kemerosotan peran politik PKB karena dilanda perpecahan.
“Kita sadar betul bahwa konflik harus segera diakhiri dengan melakukan rekonsiliasi,” tegas Muhaimin yang juga menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi ini.
”Kita juga akan membuat program bersama dalam penguatan Aswaja dan pemberdayaan ekonomi. Dua bidang ini sangat penting bagi UN ke depan dan imbasnya akan memperbesar peran politik PKB,” tandas Muhaimin.
Sementara itu Malik Madani menjelaskan, hubungan NU dengan PKB tidak bersifat struktural, tapi bersifat kultural, ideologis, dan historis. “Kiai Said Aqil sebagai ketua umum PBNU tidak terlibat secara struktural, tapi secara kultural dan akan terus bekerjasama. Maka itu wajar saja NU memberikan saran, kritik dan masukan,” kata Malik Madani yang didampingi Ketua Umum PBNU, KHSaid Aqil Siradj. (mdz/hmz)
Pertemuan yang berlangsung di Gedung PBNU Jl. Kramat raya 164 Jakarta ini membicarakan sejumlah agenda strategis antara PBNU dengan PKB. Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar mengatakan, pertemuan ini penting untuk mengatasi kemerosotan peran politik PKB karena dilanda perpecahan.
“Kita sadar betul bahwa konflik harus segera diakhiri dengan melakukan rekonsiliasi,” tegas Muhaimin yang juga menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi ini.
”Kita juga akan membuat program bersama dalam penguatan Aswaja dan pemberdayaan ekonomi. Dua bidang ini sangat penting bagi UN ke depan dan imbasnya akan memperbesar peran politik PKB,” tandas Muhaimin.
Sementara itu Malik Madani menjelaskan, hubungan NU dengan PKB tidak bersifat struktural, tapi bersifat kultural, ideologis, dan historis. “Kiai Said Aqil sebagai ketua umum PBNU tidak terlibat secara struktural, tapi secara kultural dan akan terus bekerjasama. Maka itu wajar saja NU memberikan saran, kritik dan masukan,” kata Malik Madani yang didampingi Ketua Umum PBNU, KHSaid Aqil Siradj. (mdz/hmz)
Pemda Gresik Sangkal Ada Pemotongan
Gresik (beritajatim.com)-Terkait tuntutan Paguyuban Kepala dan Perangkat Desa (Pakpres) Gresik dalam aksi unjuk rasanya di gedung dewan kemarin Kamis (23/9/2010), Pemda Gresik menyatakan jika sebenarnya tidak ada pengeprasan dalam anggaran pemerintahan desa.
Yetti Sri Suparyati, Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Pemda Gresik ketika ditemui dikantornya, Jumat (24/9/2010), menjelaskan, semua sudah dianggarkan sesuai porsi dan aturan yang berlaku. "Sebenarnya tidak ada pengeprasan itu,"ujar Yetti.
Yetti memaparkan, tentang tunjangan Kepala Desa (Kades) beserta perangkatnya yang cair tiap 3 bulan sekali, dari angka Rp 29.562.720.000 yang dianggarkan, untuk semester pertama sudah diturunkan oleh Pemda Gresik sebesar Rp 17.437.854.000, terakhir pada bulan Juli 2010 kemarin.
Untuk pencairan ADD yang kabarnya masih ada yang molor, Yetti mengungkapkan, dari total 356 Kelurahan/Desa yang ada di Gresik, pihaknya sudah mengirimkan dana ADD ke rekening 355 desa per tanggal 17 September 2010 lalu.
"Hanya ada satu desa yang belum menerima, yaitu Desa Sidomukti Kecamatan Manyar, karena masih ada konflik intern di desa tersebut. Sementara untuk 355 desa yang lain sudah dikirim dan kami mempunyai bukti transfernya. Silahkan cek dimasing-masing rekening kades dan perangkatnya," jelas Yetti.
Sementara itu, tentang tuntuan kades yang meminta pencairan tunjang tiap bulan, Yetty berpendapat itu boleh-boleh saja. "Nota hibah harus diubah, dari yang semula dicairkan per tiga bulan harus diubah menjadi per bulan," ungkapnya.
Sedangkan untuk santunan kematian, Yetti memastikan bahwa nilainya yang akan diturunkan kepada warga yang terkena musibah itu tetap sebesar Rp 1.000.000.
"Nilainya tetap, kami tidak akan mengurangi santunan kepada warga," tegas Yetti.
Sementara itu, Yetti, menyoroti tuntutan itu tidak sebanding dengan kinerja para Kades. Pihaknya menyayangkan adanya penurunan tingkat kinerja Kades untuk turut menyumbang pendapatan Kas Daerah. Hal yang paling disorot adalah, anjloknya jumlah desa atau kelurahan yang lunas PBB. Padahal, sebenarnya pemasukan yang diperoleh dari PBB dikeluarkan lagi oleh Pemda Gresik kepada rakyat dalam bentuk ADD dan tunjangan kepada Kades beserta perangkatnya.
"Penerimaan PBB tahun 2010 ini banyak desa yang tidak memenuhi target. Tidak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut menurunkan tingkat pendapatan kas Gresik,” ujarnya.
Pada bulan panutan, Yetty mengungkapkan, jumlah desa yang lunas PBB untuk tahun 2010 ini turun. Tercatat, dari 356 desa dan kelurahan di Gresik, sejauh ini hanya 74 desa yanng lunas, dengan angka penerimaan Rp 2.049.137.755. Padahal pada tahun 2009 setidaknya ada 133 desa yang lunas, dengan pendapatan total Rp 4.560.834.409.
Untuk menutupi tingkat defisit akibat penurunan pendapatan tersebut, Yetti mengatakan, ada beberapa acara yang akan pihaknya lakukan. Selain mengingatkan kepada setiap Kades agar bisa meningkatkan semangatnya untuk memompa kesanggupan masyarakat untuk membayar PBB. DPPKD akan menagih perusahaan-perusahaan di Gresik yang masih mempunyai tunggakan PBB. Juga dari jasa bongkar muat Pelindo dan Jasatama.
"Kami perkirakan dari langkah-langkah tersebut kami bisa mendapatkan dana hingga Rp 2,2 M. Kami akan berusaha semaksimal mungkin," pungkasnya. [fqi/gir]
Yetti Sri Suparyati, Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Pemda Gresik ketika ditemui dikantornya, Jumat (24/9/2010), menjelaskan, semua sudah dianggarkan sesuai porsi dan aturan yang berlaku. "Sebenarnya tidak ada pengeprasan itu,"ujar Yetti.
Yetti memaparkan, tentang tunjangan Kepala Desa (Kades) beserta perangkatnya yang cair tiap 3 bulan sekali, dari angka Rp 29.562.720.000 yang dianggarkan, untuk semester pertama sudah diturunkan oleh Pemda Gresik sebesar Rp 17.437.854.000, terakhir pada bulan Juli 2010 kemarin.
Untuk pencairan ADD yang kabarnya masih ada yang molor, Yetti mengungkapkan, dari total 356 Kelurahan/Desa yang ada di Gresik, pihaknya sudah mengirimkan dana ADD ke rekening 355 desa per tanggal 17 September 2010 lalu.
"Hanya ada satu desa yang belum menerima, yaitu Desa Sidomukti Kecamatan Manyar, karena masih ada konflik intern di desa tersebut. Sementara untuk 355 desa yang lain sudah dikirim dan kami mempunyai bukti transfernya. Silahkan cek dimasing-masing rekening kades dan perangkatnya," jelas Yetti.
Sementara itu, tentang tuntuan kades yang meminta pencairan tunjang tiap bulan, Yetty berpendapat itu boleh-boleh saja. "Nota hibah harus diubah, dari yang semula dicairkan per tiga bulan harus diubah menjadi per bulan," ungkapnya.
Sedangkan untuk santunan kematian, Yetti memastikan bahwa nilainya yang akan diturunkan kepada warga yang terkena musibah itu tetap sebesar Rp 1.000.000.
"Nilainya tetap, kami tidak akan mengurangi santunan kepada warga," tegas Yetti.
Sementara itu, Yetti, menyoroti tuntutan itu tidak sebanding dengan kinerja para Kades. Pihaknya menyayangkan adanya penurunan tingkat kinerja Kades untuk turut menyumbang pendapatan Kas Daerah. Hal yang paling disorot adalah, anjloknya jumlah desa atau kelurahan yang lunas PBB. Padahal, sebenarnya pemasukan yang diperoleh dari PBB dikeluarkan lagi oleh Pemda Gresik kepada rakyat dalam bentuk ADD dan tunjangan kepada Kades beserta perangkatnya.
"Penerimaan PBB tahun 2010 ini banyak desa yang tidak memenuhi target. Tidak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut menurunkan tingkat pendapatan kas Gresik,” ujarnya.
Pada bulan panutan, Yetty mengungkapkan, jumlah desa yang lunas PBB untuk tahun 2010 ini turun. Tercatat, dari 356 desa dan kelurahan di Gresik, sejauh ini hanya 74 desa yanng lunas, dengan angka penerimaan Rp 2.049.137.755. Padahal pada tahun 2009 setidaknya ada 133 desa yang lunas, dengan pendapatan total Rp 4.560.834.409.
Untuk menutupi tingkat defisit akibat penurunan pendapatan tersebut, Yetti mengatakan, ada beberapa acara yang akan pihaknya lakukan. Selain mengingatkan kepada setiap Kades agar bisa meningkatkan semangatnya untuk memompa kesanggupan masyarakat untuk membayar PBB. DPPKD akan menagih perusahaan-perusahaan di Gresik yang masih mempunyai tunggakan PBB. Juga dari jasa bongkar muat Pelindo dan Jasatama.
"Kami perkirakan dari langkah-langkah tersebut kami bisa mendapatkan dana hingga Rp 2,2 M. Kami akan berusaha semaksimal mungkin," pungkasnya. [fqi/gir]
Puluhan Hektare Sawah di Ngawi Terendam Banjir
Ngawi - Puluhan hektare persawahan di Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terendam banjir setinggi 50-60 sentimeter, Jumat.
"Banjir itu berasal dari luapan Sungai Madiun yang mengalir di wilayah Kecamatan Kwadungan hingga Kota Ngawi setelah hujan deras mengguyur Ngawi dan sekitarnya pada Kamis (23/9). Bahkan hingga Jumat sore, hujan masih berlangsung," ujar salah satu petani di Desa Purwosari, Kawadungan, Suyono (49).
Menurut dia, air yang berasal dari wilayah Madiun dan Magetan mengalir deras melalui Sungai Madiun dan menggenang di wilayah Kecamatan Kwadungan, Ngawi. Wilayah Kwadungan memang merupakan salah satu titik rawan banjir di Kabupaten Ngawi.
Banjir tersebut, menggenangi tanaman padi yang baru berumur 2-3 bulan di sepanjang daerah aliran Sungai Madiun. Namun, luapan banjir tidak sampai menggenangi jalan raya atau pemukiman warga.
Akibatnya, tanaman padi menjadi rusak, hingga hasil panen dipastikan akan turun. Luapan air Sungai Madiun, di antaranya terlihat menggenangi areal persawahan di Desa Purwosari, Dinden, dan Tirak, Kecamatan Kwadungan, Ngawi.
"Kalau sudah terendam banjir seperti ini maka hasil panen padi dipastikan akan turun. Jika biasanya satu hektare bisa menghasilkan 10 ton, maka kemungkinan akan turun hingga 6 ton," kata Suyono.
Meski terendam dan mengakibatkan tanaman padi rusak, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak menghadapi luapan banjir yang menggenangi areal persawahan itu. Dia hanya bisa pasrah dan berharap banjir segera surut.
"Banjir itu berasal dari luapan Sungai Madiun yang mengalir di wilayah Kecamatan Kwadungan hingga Kota Ngawi setelah hujan deras mengguyur Ngawi dan sekitarnya pada Kamis (23/9). Bahkan hingga Jumat sore, hujan masih berlangsung," ujar salah satu petani di Desa Purwosari, Kawadungan, Suyono (49).
Menurut dia, air yang berasal dari wilayah Madiun dan Magetan mengalir deras melalui Sungai Madiun dan menggenang di wilayah Kecamatan Kwadungan, Ngawi. Wilayah Kwadungan memang merupakan salah satu titik rawan banjir di Kabupaten Ngawi.
Banjir tersebut, menggenangi tanaman padi yang baru berumur 2-3 bulan di sepanjang daerah aliran Sungai Madiun. Namun, luapan banjir tidak sampai menggenangi jalan raya atau pemukiman warga.
Akibatnya, tanaman padi menjadi rusak, hingga hasil panen dipastikan akan turun. Luapan air Sungai Madiun, di antaranya terlihat menggenangi areal persawahan di Desa Purwosari, Dinden, dan Tirak, Kecamatan Kwadungan, Ngawi.
"Kalau sudah terendam banjir seperti ini maka hasil panen padi dipastikan akan turun. Jika biasanya satu hektare bisa menghasilkan 10 ton, maka kemungkinan akan turun hingga 6 ton," kata Suyono.
Meski terendam dan mengakibatkan tanaman padi rusak, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak menghadapi luapan banjir yang menggenangi areal persawahan itu. Dia hanya bisa pasrah dan berharap banjir segera surut.
Thursday, September 23, 2010
Presiden Meminta BUMN Dievaluasi
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Kamis, 23 September 2010 | 12:35 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta dua menterinya melakukan evaluasi terhadap semua BUMN pada tahun 2013. Jika ada BUMN yang tidak sesuai harapan, menteri diminta langsung mengambil tindakan.
"Bagi menteri, terutama Menko Perekonomian dan Menteri BUMN, saya ingin tiga tahun lagi harus ada evaluasi yang tajam. Bagi BUMN yang tetap tidak bisa efisien, tidak produktif, masih terus merugi, dan tidak ada prospek apa pun harus dilakukan sesuatu," ungkapnya dalam pembukaan IBBEX 2010 di Jakarta Convention Center, Kamis (23/9/2010).
Langkah yang bisa diambil, lanjut Yudhoyono, bisa dengan melakukan penggabungan, reformasi, dan restrukturisasi dengan kontrol khusus, bahkan likuidasi. Yudhoyono mengingatkan, total aktiva BUMN mencapai 40 persen dari produk domestik bruto. "Rakyat sangat berharap, negara juga berharap kontribusi makin baik. Saya belum puas benar karena bisa ditingkatkan lebih baik lagi. Saudara-saudara pasti bisa," tambahnya.
Yudhoyono meminta para pemangku kepentingan BUMN bersungguh-sungguh meningkatkan efisiensi dan produktivitas, membangun dan mengembangkan human capital, melakukan inovasi dan penguasaan teknologi, serta menjalankan good corporate governance. Dari prestasi-prestasi yang sudah dicapai oleh BUMN, menurutnya, BUMN masih bisa meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing.
Kamis, 23 September 2010 | 12:35 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta dua menterinya melakukan evaluasi terhadap semua BUMN pada tahun 2013. Jika ada BUMN yang tidak sesuai harapan, menteri diminta langsung mengambil tindakan.
"Bagi menteri, terutama Menko Perekonomian dan Menteri BUMN, saya ingin tiga tahun lagi harus ada evaluasi yang tajam. Bagi BUMN yang tetap tidak bisa efisien, tidak produktif, masih terus merugi, dan tidak ada prospek apa pun harus dilakukan sesuatu," ungkapnya dalam pembukaan IBBEX 2010 di Jakarta Convention Center, Kamis (23/9/2010).
Langkah yang bisa diambil, lanjut Yudhoyono, bisa dengan melakukan penggabungan, reformasi, dan restrukturisasi dengan kontrol khusus, bahkan likuidasi. Yudhoyono mengingatkan, total aktiva BUMN mencapai 40 persen dari produk domestik bruto. "Rakyat sangat berharap, negara juga berharap kontribusi makin baik. Saya belum puas benar karena bisa ditingkatkan lebih baik lagi. Saudara-saudara pasti bisa," tambahnya.
Yudhoyono meminta para pemangku kepentingan BUMN bersungguh-sungguh meningkatkan efisiensi dan produktivitas, membangun dan mengembangkan human capital, melakukan inovasi dan penguasaan teknologi, serta menjalankan good corporate governance. Dari prestasi-prestasi yang sudah dicapai oleh BUMN, menurutnya, BUMN masih bisa meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing.
Inilah Tiga Penyakit BUMN Menurut SBY
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggarisbawahi tiga penyakit yang kerap menggerogoti BUMN. Tiga penyakit yang membahayakan ini, lanjutnya, sudah membudaya di Indonesia.
Kalau dalam agama, serakah mau diambil semua-semua dari hulu sampai hilir.
"Alhamdulillah sudah banyak yang sehat. Kalau sakit ya sedikit-sedikit," ungkapnya saat membuka Indonesia Business-BUMN Expo and Conference (IBBEX) 2010, Kamis (23/9/2010) di Jakarta Convention Center.
Penyakit yang pertama, menurutnya, adalah kebiasaan buruk untuk merambah semua bisnis, padahal tidak sesuai inti bisnis (core business) dari BUMN tersebut. "Over extended. Kalau dalam agama, serakah mau diambil semua-semua dari hulu sampai hilir. Banyak pengalaman dari perusahaan seperti itu bisa kolaps," kata Presiden.
Penyakit kedua, lanjutnya, BUMN sering dijadikan sapi perah. Segala persoalan diserahkan kepada BUMN untuk penyelesaiannya. Menurut SBY, hal itulah yang membuat BUMN sering kali sulit bertahan dan mudah kolaps. SBY menekankan pula, BUMN harus menyadari kontribusinya dengan menjalankan fungsi sosialnya, seperti corporate social responsibility, sesuai proporsional dan jangan sampai menggoncangkan bisnis BUMN tersebut.
Sementara itu, penyakit yang ketiga adalah BUMN dijadikan bancakan atau makanan rebutan. Penyakit ini, tegas SBY, harus benar-benar dikikis. "Semua ingin mendapatkan keuntungan pribadi melalui atau dalam kegiatan BUMN," tambahnya.
Oleh karena itu, SBY mendorong diteruskannya langkah reformasi dan restrukturisasi BUMN yang membuahkan hasil sehingga BUMN bisa bertumbuh dan berkontribusi kepada bangsa dan dengan cara yang tepat dan baik.
Agus: Netralitas TNI Dipertahankan
JAKARTA, KOMPAS.com — Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, jika terpilih sebagai Panglima TNI, ia tetap akan mempertahankan netralitas TNI yang telah dilakukan sejak Pemilu 2004 dan 2009 serta pilkada di seluruh Indonesia.
Selain itu, Agus akan melanjutkan reformasi internal TNI yang telah berjalan sejak tahun 1998 meliputi aspek kultural, doktrin, dan struktural yang dinilai belum sempurna. Reformasi yang perlu disempurnakan, menurut dia, terkait pengalihan bisnis-bisnis TNI, peradilan militer, dan reformasi aspek kultural.
"Upaya penyelesaian reformasi ini membutuhkan waktu dan proses mengingat TNI bukan lembaga yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan institusi lain," ucap Agus ketika menyampaikan visi dan misi saat uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Kamis (23/9/2010).
Secara garis besar, visi yang diberikan Agus adalah terwujudnya TNI sebagai komponen utama pertahanan negara yang tanggung. "Dengan misi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah negara serta keselamatan bangsa dan mewujudkan pembangunan kekuatan, kemampuan, dan gelar kekuatan menuju minimum essential force secara bertahap," ucapnya
Ratusan Kepala Desa (Kades) dari seluruh Gresik yang tergabung dalam Paguyuban Kepala dan Perangkat Desa (Pakpres) hari ini berunjuk rasa di kantor
Gresik (beritajatim.com) - Ratusan Kepala Desa (Kades) dari seluruh Gresik yang tergabung dalam Paguyuban Kepala dan Perangkat Desa (Pakpres) hari ini berunjuk rasa di kantor DPRD Gresik.
Mereka menolak usulan pemangkasan tunjangan bagi Kepala Desa dan perangkat yang saat ini masih dibahas dalam rapat Perubahan APBD (PAPBD) Gresik.
"Kami minta tuntutan kami diperhatikan, jika tidak kami memaksa merangsek ke dalam. Pemangkasan tunjangan adalah pengebirian kesejahteraan," ujar orator demo, Sutopo Wibowo, Kamis (23/9/2010).
Dalam unjuk rasa tersebut, kepala desa dan perangkat desa datang menggunakan kendaraan pribadi masing-masing.[fqi/gir]
Inilah Hasil Uji HAM Calon Panglima TNI
TEMPO Interaktif, Jakarta - Calon Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono ternyata sejauh ini dianggap belum punya cacat dalam pelanggaran HAM. Komisi Nasional HAM malah menilai Kepala Staf Angkatan Laut yang hari ini menjalani uji kelayakan di DPR itu, punya prestasi soal penegakkan HAM.
Agus dinilai punya andil dalam upaya mencegah masuknya kapal pendukung Timorleste ketika terjadi konflik pada tahun 1999." Agus punya sejarah yang fenomenal. Ketika jamannya Timor Leste mau lepas, Agus sempat mencegah masuknya kapal yang membawa pendukung Timor Merdeka ke tanah Timor. Yang menarik, dalam tindakan itu tidak ada insiden pelanggaran HAM. "kata Ketua Komisi HAM Ifdhal Kasim usai pertemuan dengan Komisi Pertahanan DPR, Rabu 22 September.
Pertemuan Komisi HAM dengan tim DPR kemarin memang membahas investigasi dua lembaga soal track record sosok calon Panglima TNI. Selain track record dari Mabes TNI, Komisi DPR juga menguji kelayakan sosok panglima itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi dan Komisi HAM.
Dan hasilnya? "Sejauh ini belum ada record pelanggaran HAM oleh si calon" kata Ifdhal Kasim.
Setidaknya ada tiga variabel yang dipakai Komisi HAM untuk menguji Agus. Pertama karir militernya. Kedua perspektif HAM, apakah dia memajukan HAM dalam lingkungan TNI AL dan TNI secara keseluruhan. Terakhir, apakah ada pelanggaran HAM yang dilakukannya dalam menjalankan tugas selama ini.
"Sepanjang karirnya, Komnas HAM sejauh ini mendapatkan kesan ada pemahaman HAM dari Agus dalam setiap operasi yang dilakukannya," kata Ifdhal.
WDA
Polisi Aceh Sita 3,5 Ton Ganja
Banda Aceh (ANTARA News) - Polresta Banda Aceh menyita 3,5 ton ganja kering yang diduga hendak dijual ke luar provinsi di perbukitan Gampong (desa) Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Kamis dini hari.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Armensyah Thay di Banda Aceh, Kamis mengatakan, sebanyak 3,5 ton ganja yang dimuat dalam 71 karung itu disita anggota Polsek Krueng Raya, Aceh Besar dari dua truk di lokasi terpisah.
Truk fuso ditangkap di kawasan perbukitan, sementara colt yang diduga bertindak sebagai truk pelansir disita di pinggir jalan menuju perbukitan itu. Polisi tidak berhasil menangkap pelaku yang lebih dulu melarikan diri.
"Saat anggota kita tiba di lokasi, ada sekitar tiga orang berada di atas truk sedang menarik terpal, menutup barang di bak truk. Mereka langsung lari, mereka tidak berhenti meski kita kasih beberapa kali tembakan peringatan. Saat itu anggota tidak bawa senter, jadi sulit dilakukan pengejaran," katanya.
Dikatakan, mulanya polisi mendapat informasi dari masyarakat bahwa di sekitar perbukitan Gampong Ladong ada aktivitas yang dicurigai pemuatan ternak curian, menyusul maraknya aksi pencurian ternak akhir-akhir ini di kawasan itu.
Beberapa anggota Polsek Krueng Raya langsung meluncur ke lokasi di malam buta itu. "Awalnya kita tidak mengetahui itu ganja, karena saat itu anggota kita tidak membawa penerang, jadi truk langsung dibawa ke Polsek, setelah diperiksa baru diketahui didalamnya terdapat barang haram itu," ujar Armensyah.
Dikatakan Armensyah, ganja itu dimuat dengan terlebih dulu ditimpa kardus bekas di atasnya, kemudian disirami air diatasnya, agar modusnya sulit terendus.
Selain menyita 3,5 ton ganja, polisi ikut menyita dua KTP dari dalam truk atas nama berinisial AB (31) warga Lhokseumawe, Aceh dan Nz, warga Aceh Besar, satu STNK, satu SIM milik AB dan satu buku berisi catatan.
Berdasarkan catatan di buku itu, sekitar 2,5 ton ganja tersebut diduga kuat hendak diselundupkan ke Palembang, Sumatera Selatan. "Sekilas di sini disebut 2,5 tonnya ke Palembang, ini diduga ke sana, apalagi nomor polisi truk tersebut BE, Lampung," ujar Armensyah.
Menurutnya, pemilik ganja yang sedang diburu itu diduga kuat merupakan bandar narkoba antar provinsi. "Ini modus pertama kita temukan dalam 2010," kata Armensyah.
Seluruh barang bukti itu kini diamankan di Mapolresta Banda Aceh, untuk proses pengusutan lebih lanjut.
(ANT/A024)
Wednesday, September 22, 2010
Winfaida Lama Ikut Transmigrasi Orang Tua ke Lampung
Pacitan (beritajatim.com) - Winfaida (26), Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang mengalami penyiksaan dan perkosaan dari majikannya di Malaysia memang berasal dari Kabupaten Pacitan. Tetapi, ia sudah lama ikut orang tuanya bertransmigrasi ke Lampung.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Marwan, Rabu (22/9/2010). "Kami sudah mendapat telpon dari KBRI di Malaysia," ujarnya.
Marwan mengatakan, karena sudah lama pindah, keberangkatan Winfaida juga berasal dari Lampung. Hanya, ia mengaku kesulitan mendapatkan alamat asal orang tuanya karena identitasnya tidak disebutkan. Sehingga, jika identitasnya jelas, bisa dipastikan melalui penelusuran data-data warga yang ikut program transmigrasi.
Baik melalui pemerintah maupun swadaya. Meski demikian pihaknya akan terus melakukan penelusuran guna mendapatkan identitas orang tua korban. "Selama ini TKI dari Pacitan biasanya berangkat dari luar kota," katanya.
Memang, selama ini Kota 1001 Goa ini bukan menjadi pilihan keberangkatan TKI. Biasanya mereka memilih berangkat dari luar kota. Seperti Ponorogo, Madiun, Malang, Surabaya atau bahkan Jakarta. Padahal, untuk bisa diberangkatkan dari luar daerah, calon TKI harus mempunyai KTP sesuai daerah keberangkatan. Artinya, meski mereka warga Pacitan kemungkinan juga mengantongi KTP daerah lain. Karena berangkatnya dari luar kota, maka dinas terkait tidak memiliki catatannya.
Seperti ramai diberitakan, sejak Februari lalu, Winfaida kerap mendapat penyiksaan dari majikannya. Penyiksaan tidak hanya sebatas fisik tetapi juga seksual dari majikan laki-laki. Ironisnya, setelah empat bulan bekerja dan menderita, Winfaida hanya diberi uang 30 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 75.000 oleh majikannya. [eka/kun]
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Marwan, Rabu (22/9/2010). "Kami sudah mendapat telpon dari KBRI di Malaysia," ujarnya.
Marwan mengatakan, karena sudah lama pindah, keberangkatan Winfaida juga berasal dari Lampung. Hanya, ia mengaku kesulitan mendapatkan alamat asal orang tuanya karena identitasnya tidak disebutkan. Sehingga, jika identitasnya jelas, bisa dipastikan melalui penelusuran data-data warga yang ikut program transmigrasi.
Baik melalui pemerintah maupun swadaya. Meski demikian pihaknya akan terus melakukan penelusuran guna mendapatkan identitas orang tua korban. "Selama ini TKI dari Pacitan biasanya berangkat dari luar kota," katanya.
Memang, selama ini Kota 1001 Goa ini bukan menjadi pilihan keberangkatan TKI. Biasanya mereka memilih berangkat dari luar kota. Seperti Ponorogo, Madiun, Malang, Surabaya atau bahkan Jakarta. Padahal, untuk bisa diberangkatkan dari luar daerah, calon TKI harus mempunyai KTP sesuai daerah keberangkatan. Artinya, meski mereka warga Pacitan kemungkinan juga mengantongi KTP daerah lain. Karena berangkatnya dari luar kota, maka dinas terkait tidak memiliki catatannya.
Seperti ramai diberitakan, sejak Februari lalu, Winfaida kerap mendapat penyiksaan dari majikannya. Penyiksaan tidak hanya sebatas fisik tetapi juga seksual dari majikan laki-laki. Ironisnya, setelah empat bulan bekerja dan menderita, Winfaida hanya diberi uang 30 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 75.000 oleh majikannya. [eka/kun]
Gubernur Jatim: Hentikan Pembuatan KTP Palsu TKI
Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta semua pihak terkait untuk menghentikan pembuatan KTP palsu bagi calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang hendak bekerja di luar negeri.
Gubernur mengaku mendapatkan informasi bahwa para TKI ilegal asal Jatim kebanyakan membuat KTP palsu di Bengkalis, Riau, untuk memuluskan pengurusan dokumen keberangkatannya ke luar negeri.
"Kami sudah berkoordinasi dengan otoritas di Riau dan mereka juga sudah memahami masalah tersebut," kata Gubernur di Surabaya, Rabu.
Ia juga mengaku prihatin atas berbagai peristiwa kekerasan yang dialami para TKI asal Jatim, bahkan, sebagian di antaranya berakhir dengan kematian.
Terakhir, korban meninggal dunia adalah Sudarsono (20), warga Desa Semanding, Kabupaten Ponorogo. Dia tewas di Malaysia, Minggu (19/9) dan jenazahnya baru dipulangkan ke kampung halamannya, Rabu (22/9).
Hingga saat ini penyebab kematian TKI tersebut masih simpang-siur. Sudarsono diduga meninggal dunia akibat tercebur sungai saat menghindari kejaran Polisi Diraja Malaysia.
Nama Sudarsono pun tidak terdaftar sebagai TKI resmi. "Memang sebagian besar TKI ilegal asal Jatim. Mereka keluar melalui Riau," kata Gubernur.
Hal itulah yang menyebabkan Sudarsono tidak mendapatkan perlindungan hukum selama mengadu nasib di "Negeri Jiran" itu.
Meskipun demikian, Gubernur mendesak Kedutaan Besar RI di Malaysia untuk menempuh proses hukum terkait kematian TKI asal Ponorogo itu.
"Dalam rapat kabinet kemarin, juga dibahas mengenai TKI ilegal. Pemerintah juga tengah mencarikan solusi terbaik," katanya.
Demikian halnya dengan Pemprov Jatim, akan mengambil kebijakan terkait masalah tersebut. "Kami tidak bisa tinggal diam menanggapi persoalan ini," kata Gubernur.
Beberapa kali dia mengimbau masyarakat di Jatim yang hendak menjadi TKI agar menempuh cara-cara yang sah demi keselamatan jiwa selama berada di luar negeri.
"Kalau berangkatnya saja dengan cara ilegal, maka tidak akan ada perlindungan hukum. Sebenarnya Jatim sudah membuat perda perlindungan TKI, namun yang jadi persoalan, TKI asal Jatim berangkat melalui daerah lain," katanya.
Gubernur mengaku mendapatkan informasi bahwa para TKI ilegal asal Jatim kebanyakan membuat KTP palsu di Bengkalis, Riau, untuk memuluskan pengurusan dokumen keberangkatannya ke luar negeri.
"Kami sudah berkoordinasi dengan otoritas di Riau dan mereka juga sudah memahami masalah tersebut," kata Gubernur di Surabaya, Rabu.
Ia juga mengaku prihatin atas berbagai peristiwa kekerasan yang dialami para TKI asal Jatim, bahkan, sebagian di antaranya berakhir dengan kematian.
Terakhir, korban meninggal dunia adalah Sudarsono (20), warga Desa Semanding, Kabupaten Ponorogo. Dia tewas di Malaysia, Minggu (19/9) dan jenazahnya baru dipulangkan ke kampung halamannya, Rabu (22/9).
Hingga saat ini penyebab kematian TKI tersebut masih simpang-siur. Sudarsono diduga meninggal dunia akibat tercebur sungai saat menghindari kejaran Polisi Diraja Malaysia.
Nama Sudarsono pun tidak terdaftar sebagai TKI resmi. "Memang sebagian besar TKI ilegal asal Jatim. Mereka keluar melalui Riau," kata Gubernur.
Hal itulah yang menyebabkan Sudarsono tidak mendapatkan perlindungan hukum selama mengadu nasib di "Negeri Jiran" itu.
Meskipun demikian, Gubernur mendesak Kedutaan Besar RI di Malaysia untuk menempuh proses hukum terkait kematian TKI asal Ponorogo itu.
"Dalam rapat kabinet kemarin, juga dibahas mengenai TKI ilegal. Pemerintah juga tengah mencarikan solusi terbaik," katanya.
Demikian halnya dengan Pemprov Jatim, akan mengambil kebijakan terkait masalah tersebut. "Kami tidak bisa tinggal diam menanggapi persoalan ini," kata Gubernur.
Beberapa kali dia mengimbau masyarakat di Jatim yang hendak menjadi TKI agar menempuh cara-cara yang sah demi keselamatan jiwa selama berada di luar negeri.
"Kalau berangkatnya saja dengan cara ilegal, maka tidak akan ada perlindungan hukum. Sebenarnya Jatim sudah membuat perda perlindungan TKI, namun yang jadi persoalan, TKI asal Jatim berangkat melalui daerah lain," katanya.
PKB Peringatkan Lukman Edy dan Effendy Choirie
Jakarta (ANTARA News) - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah memberikan surat peringatan ke-3 (SP3) kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB Lukman Edy dan SP1 kepada Effendy Choirie.
"Ya, DPP PKB sudah memberikan surat peringatan kepada Lukman Edy dan Effendy Choirie," kata Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Lily Chadidjah Wahid di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.
Namun, ia menyesalkan keluarnya surat peringatan dari Muhaimin Iskandar tersebut. "Alasan surat peringatan itu karena kedua orang tersebut dinilai tidak aktif dalam kegiatan fraksi," katanya.
Menurut adik kandung mantan Presiden KH Abdurahman Wahid itu, pemberian surat peringatan tersebut melanggar aturan partai.
"Pemberian surat peringatan itu melanggar aturan partai karena yang berhak menandatangani surat peringatan adalah Ketua Umum dan Sekjen dan seharusnya melalui rapat internal partai," kata Lily.
Ia menambahkan pemberian surat peringatan kepada Lukman Edy terasa aneh karena diberikan secara bersamaan.
"Seharusnya ada SP1, SP2 dan SP3, tapi surat peringatan, khususnya kepada Lukman Edy, diberikan sekaligus oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Dikirim bersamaan. Surat peringatan itu kok bisa seorang Sekjen diberikan surat peringatan dan yang menandatangani siapa?," tanya Lily Wahid.
Anggota Komisi I DPR itu menyatakan dengan adanya SP3 kepada Lukman Edy dan SP1 kepada Effendy Choirie itu, Muhaimin ingin berbuat sesuai dengan keinginannya.
"Kalau bisa membubarkan PKB, untuk kepentingan dia," ujar anggota Komisi I DPR itu.
Oleh karena itu, ia meminta Muhaimin Iskandar berpikiran jernih.
"Kalau pendapat saya, kita berhenti dulu lah, kita beresin partai dulu. Kalau kita mau cari salah Muhaimin, ya banyak banget salahnya yang bertentangan dengan partai, banyak sekali yang tidak dikerjakan Muhaimin, seperti tidak pernah menggelar rapat rutin partai, hanya kongkow-kongkow di rumah dia," ujar Lily.
Sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro, dirinya tidak pernah diajak bicara terkait dengan pemberian surat peringatan itu.
"Itu saya rasakan. Saya sebagai bagian dari DPP, tidak pernah diajak sama sekali bicara soal pengeluaran surat peringatan itu. Mungkin ngakalin Ketua Dewan Syuro KH Aziz Mansyur," tandas Lily Wahid.
"Ya, DPP PKB sudah memberikan surat peringatan kepada Lukman Edy dan Effendy Choirie," kata Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Lily Chadidjah Wahid di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.
Namun, ia menyesalkan keluarnya surat peringatan dari Muhaimin Iskandar tersebut. "Alasan surat peringatan itu karena kedua orang tersebut dinilai tidak aktif dalam kegiatan fraksi," katanya.
Menurut adik kandung mantan Presiden KH Abdurahman Wahid itu, pemberian surat peringatan tersebut melanggar aturan partai.
"Pemberian surat peringatan itu melanggar aturan partai karena yang berhak menandatangani surat peringatan adalah Ketua Umum dan Sekjen dan seharusnya melalui rapat internal partai," kata Lily.
Ia menambahkan pemberian surat peringatan kepada Lukman Edy terasa aneh karena diberikan secara bersamaan.
"Seharusnya ada SP1, SP2 dan SP3, tapi surat peringatan, khususnya kepada Lukman Edy, diberikan sekaligus oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Dikirim bersamaan. Surat peringatan itu kok bisa seorang Sekjen diberikan surat peringatan dan yang menandatangani siapa?," tanya Lily Wahid.
Anggota Komisi I DPR itu menyatakan dengan adanya SP3 kepada Lukman Edy dan SP1 kepada Effendy Choirie itu, Muhaimin ingin berbuat sesuai dengan keinginannya.
"Kalau bisa membubarkan PKB, untuk kepentingan dia," ujar anggota Komisi I DPR itu.
Oleh karena itu, ia meminta Muhaimin Iskandar berpikiran jernih.
"Kalau pendapat saya, kita berhenti dulu lah, kita beresin partai dulu. Kalau kita mau cari salah Muhaimin, ya banyak banget salahnya yang bertentangan dengan partai, banyak sekali yang tidak dikerjakan Muhaimin, seperti tidak pernah menggelar rapat rutin partai, hanya kongkow-kongkow di rumah dia," ujar Lily.
Sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro, dirinya tidak pernah diajak bicara terkait dengan pemberian surat peringatan itu.
"Itu saya rasakan. Saya sebagai bagian dari DPP, tidak pernah diajak sama sekali bicara soal pengeluaran surat peringatan itu. Mungkin ngakalin Ketua Dewan Syuro KH Aziz Mansyur," tandas Lily Wahid.
El Nisya Mahendra dan Aliyah Purwati, Perjuangkan Buruh Migran lewat Tulisan
Buat Buku hingga Aktif di Organisasi dan Komunitas
Jadi tenaga kerja Indonesia (TKI), khususnya sebagai pembantu rumah tangga banyak diidentikkan dengan kekerasan fisik maupun psikis. Sehingga, perlu perjuangan untuk berhasil dan bertahan di negeri orang.
NITIS SAHPENI, Bojonegoro
---
Sekelompok mahasiswa membentuk lingkaran di karpet biru. Mereka mendengar paparan
seorang perempuan berkaos putih dan berkacamata. Di sampingnya, ada perempuan yang mengenakan kaus putih abu-abu dipadu celana hitam. Para mahasiswa ini sedang asyik
mendengarkan kisah yang dituturkan dua perempuan tersebut secara bergantian. Sesekali muncul pertanyaan dari peserta diskusi. Dengan penuh semangat, kedua perempuan yang merupakan TKI ini mengisahkan bagaimana buruh migran menjaga identitas ke-Indonesiaan dan memperjuangkan nasib di negeri orang.
"Untuk memperjuangkan nasib buruh migran ada beberapa komunitas yang terbentuk di berbagai provinsi di Hongkong," kata El Nisya Mahendra, TKI yang tinggal di Ngraho dalam diskusi bersama di sekretariat FKUB yang digelar divisi komunitas pemuda lintas agama, kemarin (21/9).
Komunitas tersebut terdiri dari berbagai segmen, misalnya komunitas sastra, organisasi perlindungan buruh migran atau pendampingan jika ada masalah yang terjadi pada TKI.
Memperjuangkan nasib buruh migran melalui tulisan cukup berpengaruh. Sayangnya, pemerintah RI dirasa masih kurang berpihak kepada TKI. Sehingga, untuk mendapat haknya, sering TKI berjuang melalui ratusan organisasi yang ada.
Kepada wartawan koran ini, perempuan kelahiran Tuban 34 tahun lalu ini mulai bekerja di Hongkong pada 2000 lalu. Sejak pertama bekerja, dia mendapat majikan yang cukup baik dan mengerti hukum, sehingga belum pernah alami kekerasan. Namun, beberapa temannya sering curhat, mengaku diperlakukan tidak baik oleh majikannya. "Pernah ada teman yang mengaku gaji yang diberikan tidak sesuai dengan seharusnya undang-undang yang berlaku. Bahkan telepon genggam selalu disita, kemudian saya sarankan untuk lebih berhati-hati dan merekam pembicaraan. Pada akhirnya hak gajinya bisa diberikan dengan perjuangan dari teman-teman juga," paparnya.
Untuk memperjuangkan nasib buruh migran, ibu dua anak ini memilih melalui tulisan, karena dinilai akan berpengaruh kuat. "Sayangnya, pemerintah Indonesia masih belum memperjuangkan nasib buruh migran dengan semestinya. Justru kita terlindungi hukum yang ada di Hongkong," kata TKI yang sudah bekerja selama delapan tahun di Tsuen-Wan, New Teritories, ini. Karyanya juga cukup banyak, hampir ratusan dan dimuat di berbagai media massa. Antara lain, Senja di Kimberley Road, Di Balik Jeruji, Denting Piano Mr. Lee, dan lainnya. (*/fiq)
Jadi tenaga kerja Indonesia (TKI), khususnya sebagai pembantu rumah tangga banyak diidentikkan dengan kekerasan fisik maupun psikis. Sehingga, perlu perjuangan untuk berhasil dan bertahan di negeri orang.
NITIS SAHPENI, Bojonegoro
---
Sekelompok mahasiswa membentuk lingkaran di karpet biru. Mereka mendengar paparan
seorang perempuan berkaos putih dan berkacamata. Di sampingnya, ada perempuan yang mengenakan kaus putih abu-abu dipadu celana hitam. Para mahasiswa ini sedang asyik
mendengarkan kisah yang dituturkan dua perempuan tersebut secara bergantian. Sesekali muncul pertanyaan dari peserta diskusi. Dengan penuh semangat, kedua perempuan yang merupakan TKI ini mengisahkan bagaimana buruh migran menjaga identitas ke-Indonesiaan dan memperjuangkan nasib di negeri orang.
"Untuk memperjuangkan nasib buruh migran ada beberapa komunitas yang terbentuk di berbagai provinsi di Hongkong," kata El Nisya Mahendra, TKI yang tinggal di Ngraho dalam diskusi bersama di sekretariat FKUB yang digelar divisi komunitas pemuda lintas agama, kemarin (21/9).
Komunitas tersebut terdiri dari berbagai segmen, misalnya komunitas sastra, organisasi perlindungan buruh migran atau pendampingan jika ada masalah yang terjadi pada TKI.
Memperjuangkan nasib buruh migran melalui tulisan cukup berpengaruh. Sayangnya, pemerintah RI dirasa masih kurang berpihak kepada TKI. Sehingga, untuk mendapat haknya, sering TKI berjuang melalui ratusan organisasi yang ada.
Kepada wartawan koran ini, perempuan kelahiran Tuban 34 tahun lalu ini mulai bekerja di Hongkong pada 2000 lalu. Sejak pertama bekerja, dia mendapat majikan yang cukup baik dan mengerti hukum, sehingga belum pernah alami kekerasan. Namun, beberapa temannya sering curhat, mengaku diperlakukan tidak baik oleh majikannya. "Pernah ada teman yang mengaku gaji yang diberikan tidak sesuai dengan seharusnya undang-undang yang berlaku. Bahkan telepon genggam selalu disita, kemudian saya sarankan untuk lebih berhati-hati dan merekam pembicaraan. Pada akhirnya hak gajinya bisa diberikan dengan perjuangan dari teman-teman juga," paparnya.
Untuk memperjuangkan nasib buruh migran, ibu dua anak ini memilih melalui tulisan, karena dinilai akan berpengaruh kuat. "Sayangnya, pemerintah Indonesia masih belum memperjuangkan nasib buruh migran dengan semestinya. Justru kita terlindungi hukum yang ada di Hongkong," kata TKI yang sudah bekerja selama delapan tahun di Tsuen-Wan, New Teritories, ini. Karyanya juga cukup banyak, hampir ratusan dan dimuat di berbagai media massa. Antara lain, Senja di Kimberley Road, Di Balik Jeruji, Denting Piano Mr. Lee, dan lainnya. (*/fiq)
Suramadu Ditutup Akibat Angin Kencang
Bangkalan (ANTARA News) - Jembatan Suramadu, Rabu, ditutup akibat angin kencang berkecepatan 30 sampai 45 knot yang melanda perairan di wilayah Jawa Timur itu.
"Sebab, jika masih dibuka dikhawatirkan akan membahayakan bagi pengguna Suramadu," kata Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu, Suharyono, Rabu.
Awalnya penutupan tersebut berlaku hanya untuk kendaraan roda dua. Namun, setelah berselang beberapa menit kemudian jalur kendaraan roda empat ditutup juga karena tiupan angin bertambang kencang.
Disamping itu, kabut tebal juga menyelimuti di kawasan jembatan Suramadu sehingga menghalangi jarak pandang pengendara dan sangat berbahaya. Serta guyuran hujan yang berlangsung deras.
Suharyono, mengatakan, pihaknya memberlakukan kebijakan penutuan Suramadu baik dari Surabaya maupun Bangkalan, karena kondisi cuaca tidak bersahabat.
"Jembatan Suramadu ditutup untuk kendaraan roda dua dari dua arah (Surabaya dan Madura) karena angin," terang Suharyono.
Suharyono menjelaskan, saat itu kecepatan angin mencapai 30 sampai 45 knot. Jika pengendara motor diperbolehkan melintas di atas jembatan Suramadu, dengan kondisi seperti itu dikhawatirkan akan membayakan masyarakat.
Setelah lajur roda dua ditutup, sambung Suharyono, lajur untuk kendaraan roda empat ditutup. Sebab, tiupan angin semakin kencang dan kondisi cuaca di sekitar Suramadu semakin memburuk.
Sementara itu, salah seorang pengendara roda dua, Mohammad Hasan, mengatakan, dirinya terpaksa berhenti di tollgate (pintu masuk) jembatan Suramadu sisi Madura, karena gerbang tol ditutup.
"Maunya pergi ke Surabaya sekarang mas, namun karena ditutup seperti ini, ya terpaksa berhenti disini demi keselamatan," ungkapnya.
"Sebab, jika masih dibuka dikhawatirkan akan membahayakan bagi pengguna Suramadu," kata Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu, Suharyono, Rabu.
Awalnya penutupan tersebut berlaku hanya untuk kendaraan roda dua. Namun, setelah berselang beberapa menit kemudian jalur kendaraan roda empat ditutup juga karena tiupan angin bertambang kencang.
Disamping itu, kabut tebal juga menyelimuti di kawasan jembatan Suramadu sehingga menghalangi jarak pandang pengendara dan sangat berbahaya. Serta guyuran hujan yang berlangsung deras.
Suharyono, mengatakan, pihaknya memberlakukan kebijakan penutuan Suramadu baik dari Surabaya maupun Bangkalan, karena kondisi cuaca tidak bersahabat.
"Jembatan Suramadu ditutup untuk kendaraan roda dua dari dua arah (Surabaya dan Madura) karena angin," terang Suharyono.
Suharyono menjelaskan, saat itu kecepatan angin mencapai 30 sampai 45 knot. Jika pengendara motor diperbolehkan melintas di atas jembatan Suramadu, dengan kondisi seperti itu dikhawatirkan akan membayakan masyarakat.
Setelah lajur roda dua ditutup, sambung Suharyono, lajur untuk kendaraan roda empat ditutup. Sebab, tiupan angin semakin kencang dan kondisi cuaca di sekitar Suramadu semakin memburuk.
Sementara itu, salah seorang pengendara roda dua, Mohammad Hasan, mengatakan, dirinya terpaksa berhenti di tollgate (pintu masuk) jembatan Suramadu sisi Madura, karena gerbang tol ditutup.
"Maunya pergi ke Surabaya sekarang mas, namun karena ditutup seperti ini, ya terpaksa berhenti disini demi keselamatan," ungkapnya.
Tuesday, September 21, 2010
Video Porno Di Bawean Harus Di Usut Sampai Tuntas
Salam
Romadhan sudah lebaran sudah tinggal bagaimna kita sekarang untuk meningkatkan ke taqwaan kita kepada Allah SWT.
Setiap orang Islam punya cita cita yang tinggi untuk meningkatkan ibada kepada Allah SWT,dan ingin meneruskan amalan -amalan yang di buat sepanjang bulan Romadan yang baru sebelas hari berlalu.Di sebaliknya di pulau ke lahiranku yaitu Bawean sedang ribut dan sedang memuncak tentang video porno seperti yang di lansirkan oleh Media Bawean .Apa makna itu semua kok amit amit bisa jadi begini.Saya jadi kaget sewaktu membaca Berita Media Bawean seorang warga meloporkan adanya video perno ke kantor polsek Sangakapura.
Saya tak bisa bicara apa lagi ,hanya bisa mengusap dada dan nafas yang panjang dengan mengucapkan Istigfar.Sepertinya saya kurang percaya dengan berita yang di lansir Mb pada mulanya ,sedang membaca berita Mb saya terus menghubunginya via sms,saya baru percaya apabilah pengelolah Media Bawean menjawab sms saya via SmS juga ,beliau mengatkan kan ini banar bang Epung.
Pada hari yang sama saya di hubungi oleh teman saya yaitu pak Ghazi ,beliau juga menanyakan kepada saya apa betul di Bawean sudah beredar video porno lewat Hp ,beliau juga kaget dengan kelakuan anak-anak Bawean pada abad ke 20 ini.Selain pak Ghazi ramai teman teman yang lain juga menanyakan hal yang sama.
Pengaruh dunia maya sudah banyak di salahan gunakan kalau begitu oleh anak anak Bawean.Semenjak adanya kabar dan berita tersebut boleh di katakan setiap hari saya di tanyakan olah warga Bawean Di Kuala Lumpur apa betul memang sudah ada beredar vidio porno tersebut,ada yang menanyakan orang Bawean mana ,anaknya siapa ,yang lelaki orang mana,yanag perempuan anaknya siapa itu pertanyaan warga kepada saya,mereka mengatakan punya kekuawatiran terghadap keluarganya yang di tinggalkan takut terpengaruh dengan adanya video porno tersebut.Mereka pada berharap bisa di tanganih segera jangan dibiarkan sampai beredar ke pada semau warga.
Saya tidak bisa menjawab apa ,melainkan hanya bisa menjawab polsek Sangkapura sedang meyelidiki keberadaannya vidio yang di katakan 31 minit itu seperti yang di beritakan oleh Media Bawean.
Maklumlah warga Bawean yang merantau di Kuala Lumpur juga sering membaca Media Bawean karena ingin tahu sikon di kampung halam.Dari situlah mereka mengtahu adanya berita video porno ,oleh sebab itu mereka banyak bertanya dengan saya,mungkin hanya ingin ke pastian,karena mereka menganggap saya orang yang bisa bertanya langsung dengan pengelolah Media Bawean.
Apa tujuan sebenarnya ,resionalnya untuk apa bisa-bisa menyimpan vidio porno tersebut,apakanh bertujuan untuk memalukan warganya,amit amitlah.
Saya beharap kepada Bapak Polsek Sangkapura untuk mengusut tuntas persoalan itu,terus terang kami orang Bawean di rantau sangat keberatan dengan adanya vidio porno sepertinya.Ini jelas jelas akan merosakkan warga dan menjadikan kekuawatiran para orang tua yang meninggalkan keluarganya di Bawean.
Romadhan sudah lebaran sudah tinggal bagaimna kita sekarang untuk meningkatkan ke taqwaan kita kepada Allah SWT.
Setiap orang Islam punya cita cita yang tinggi untuk meningkatkan ibada kepada Allah SWT,dan ingin meneruskan amalan -amalan yang di buat sepanjang bulan Romadan yang baru sebelas hari berlalu.Di sebaliknya di pulau ke lahiranku yaitu Bawean sedang ribut dan sedang memuncak tentang video porno seperti yang di lansirkan oleh Media Bawean .Apa makna itu semua kok amit amit bisa jadi begini.Saya jadi kaget sewaktu membaca Berita Media Bawean seorang warga meloporkan adanya video perno ke kantor polsek Sangakapura.
Saya tak bisa bicara apa lagi ,hanya bisa mengusap dada dan nafas yang panjang dengan mengucapkan Istigfar.Sepertinya saya kurang percaya dengan berita yang di lansir Mb pada mulanya ,sedang membaca berita Mb saya terus menghubunginya via sms,saya baru percaya apabilah pengelolah Media Bawean menjawab sms saya via SmS juga ,beliau mengatkan kan ini banar bang Epung.
Pada hari yang sama saya di hubungi oleh teman saya yaitu pak Ghazi ,beliau juga menanyakan kepada saya apa betul di Bawean sudah beredar video porno lewat Hp ,beliau juga kaget dengan kelakuan anak-anak Bawean pada abad ke 20 ini.Selain pak Ghazi ramai teman teman yang lain juga menanyakan hal yang sama.
Pengaruh dunia maya sudah banyak di salahan gunakan kalau begitu oleh anak anak Bawean.Semenjak adanya kabar dan berita tersebut boleh di katakan setiap hari saya di tanyakan olah warga Bawean Di Kuala Lumpur apa betul memang sudah ada beredar vidio porno tersebut,ada yang menanyakan orang Bawean mana ,anaknya siapa ,yang lelaki orang mana,yanag perempuan anaknya siapa itu pertanyaan warga kepada saya,mereka mengatakan punya kekuawatiran terghadap keluarganya yang di tinggalkan takut terpengaruh dengan adanya video porno tersebut.Mereka pada berharap bisa di tanganih segera jangan dibiarkan sampai beredar ke pada semau warga.
Saya tidak bisa menjawab apa ,melainkan hanya bisa menjawab polsek Sangkapura sedang meyelidiki keberadaannya vidio yang di katakan 31 minit itu seperti yang di beritakan oleh Media Bawean.
Maklumlah warga Bawean yang merantau di Kuala Lumpur juga sering membaca Media Bawean karena ingin tahu sikon di kampung halam.Dari situlah mereka mengtahu adanya berita video porno ,oleh sebab itu mereka banyak bertanya dengan saya,mungkin hanya ingin ke pastian,karena mereka menganggap saya orang yang bisa bertanya langsung dengan pengelolah Media Bawean.
Apa tujuan sebenarnya ,resionalnya untuk apa bisa-bisa menyimpan vidio porno tersebut,apakanh bertujuan untuk memalukan warganya,amit amitlah.
Saya beharap kepada Bapak Polsek Sangkapura untuk mengusut tuntas persoalan itu,terus terang kami orang Bawean di rantau sangat keberatan dengan adanya vidio porno sepertinya.Ini jelas jelas akan merosakkan warga dan menjadikan kekuawatiran para orang tua yang meninggalkan keluarganya di Bawean.
Monday, September 20, 2010
PRT Di Siksa Dan Di Perkosa :Presiden Telpon TKW yang Disiksa di Penang
Salam
Apa salahnya pahlawa divisa negara di siksa sebegini,padahal dia hanya untuk mencari nafka untuk keluarganya di kampung,kenapa kamu majikan tega berbuat sepertinya,coba kamu fikir jikan anak kamu atau istri kamu di buat seperti PRT dalam foto ini diatas, apa perasaan kamu,kamu memang manusia yang tidak berhati mulia.
Saya masih ingat di mana seorang Prt asal NTT juga pernah disiksa dengan dahsatnya,selain Nirmala Bonat ada lagi yaitu Siti Hajar juga disiksa dengan dahsatnya oleh majikannya sampai hidung Siti Hajar jadi pesek yang dulunya mancung setelah di pukul majikannya hidungnya pesek.
Penyiksaan majikan terhadap prt asal kalahiran Pacitan ini mengingatkan saya kepada Nirmala Bonat Dan Siti Hajar saat saya mendampingi keduanya di pengadilan dalam persidang.
Kalau Nirmala dan Siti di belakangnya badannya juga seperti Prt dalam foto yang diatas ini tersiksa.
Harapan saya semoga PRT tersebut mendapat pembelaan yang sewajarnya,dan majikan yang menyiksananya di hukum sesuai dengan undang-undang ayang ada.
Berita yang terkait dengan PRT yang disiksa oleh majikannya....
Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar membantu pegang HP (handphone) saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbicara dengan Wifainda, seorang pembantu asal Lampung, yang disiksa parah dan diperkosa oleh majikannya di Pulau Penang, Sabtu. Dubes Da`i mengunjungi korban di rumah sakit umum Pulau Penang, Sabtu (18/9).
Disiarkan: Minggu, 19 September 2010 20:27 WIB
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaruh perhatian besar terhadap perlindungan TKI yang disiksa dengan menelpon langsung seorang pembantu keturunan Pacitan, Jawa Timur, saat dikunjungi oleh Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar.
"Bapak presiden punya perhatian besar terhadap TKI bermasalah di luar negeri. Ia menelpon langsung seorang pembantu yang disiksa dan diperkosa di Penang untuk memberikan dukungan moril," kata Dubes Da`i Bachtiar usai mengunjungi korban di rumah sakit umum Pulau Penang, Minggu sore.
Presiden juga telah memberikan instruksi kepada KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Penang untuk memberikan advokasi maksimal kepada TKW yang bermasalah atau menerima siksaan dari majikan.
Mantan Kapolri Da`i Bachtiar didampingi Konjen Penang Chilman Arisman, minister counsellor konsuler KBRI Amirudin Padjaitan dan minister counsellor Pensosbud Widyarka Ryananta langsung mengunjungi korban di rumah sakit Penang setelah media massa Malaysia memberitakan seorang PRT Indonesia disiksa parah dan diperkosa oleh majikannya.
Menurut Kepala polisi Georgetown, Gan Kong Meng, pembantu rumah (PRT) asal Lampung WF itu telah disiksa dan diperkosa oleh majikannya. WF (26 Thn) mengaku dipukul kepalanya, tangan dan kakinya dengan ikat pinggang (gesper) hingga cedera parah, dadanya disterika, punggungnya disiram air panas, bahkan beberapa kali diperkosa oleh majikan laki-lakinya.
Hasil pemeriksaan rumah sakit menunjukkan adanya luka-luka di kemaluan korban diduga akibat pemerkosaan. Majikan perempuan, kata korban, ikut memukuli jika pembantunya tidak melayani majikan laki-laki yang profesinya sebagai kontraktor pemotongan rumput.
Dalam kondisi luka parah, majikannya yang beretnis Malaysia etnis India membuang WF di Taman Cenderawasih, Nibong Tebal. WF terkapar selama 12 jam di pinggir jalan hingga seorang pejalan kaki menemukan dan membawanya ke kantor polisi.
Kepolisian Penang kemudian mengusut penyiksaan ini selama seminggu. Korban awalnya sempat tidak tahu dimana alamat majikannya karena keluar rumah dengan mata tertutup. Namun berkat kegigihan kepolisian Penang, kedua majikan WF akhirnya dapat ditangkap, Sabtu. Kedua majikan WF kini dalam tahanan kepolisian Penang.
Da`i Bachtiar mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi tinggi kepada kepala kepolisian Penang yang telah berhasil menangkap kedua majikan WF.
"Saya minta majikan saya dihukum seberat penderitaan saya," kata WF kepada Dubes. Ia khawatir suami dan keluarga di kampung tidak mau menerima dia karena luka yang parah. Hampir seluruh punggungnya terkena luka bakar akibat disiram air panas dan dadanya juga mengalami luka bakar akibat distrika majikan perempuan.
Dubes juga memberikan uang santunan sebesar 2.000 Ringgit (Rp5,5 juta) kepada WF.
Sunday, September 19, 2010
Ratusan rumah di pemukiman padat penduduk di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung ,Jawa Timur, terendam banjir hingga setinggi paha
TULUNGAGUNG - Ratusan rumah di pemukiman padat penduduk di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung ,Jawa Timur, terendam banjir hingga setinggi paha orang dewasa, Minggu (19/9/2010) dini hari. Informasi dari warga sekitar menyebutkan, banjir mulai melanda sekitar pukul 02.00 WIB akibat luapan air dari Sungai Song setelah hujan deras mengguyur kawasan pegunungan di atasnya sejak Sabtu (18/9) malam.
Tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun banyak rumah warga berikut harta benda mereka sempat terendam selama beberapa jam. “Kami tak sempat menyelamatkan perabot rumah maupun harta benda yang ada di dalam rumah karena banjir terjadi saat warga tertidur lelap,” kata salah seorang warga Desa Bolorejo, Sunarti.
Selain merendam ratusan rumah warga, terjangan air bah selama beberapa jam itu juga memporakporandakan lahan pertanian setempat. Akibatnya, kerugian yang ditanggung petani maupun penduduk sekitar ditaksir mencapai seratus juta rupiah lebih.
“Banjir seperti ini memang selalu terjadi setiap tahun karena permukaan Sungai Song hampir sejajar dengan daratan,” kata seorang warga Desa Bolorejo lain, Kumhayati.
Setelah menerjang dan merendam kawasan padat penduduk di Desa Bolorejo selama beberapa jam, banjir yang sempat mencapai ketinggian semeter itu berangsur surut. Setidaknya, hingga berita ini ditulis sekitar pukul 08.15 WIB, sebagian besar rumah warga sudah terbebas dari banjir. Air bah dari Sungai Song segera mengalir ke daerah di bawahnya, kemudian masuk kembali ke jalur sungai yang bermuara di Bendungan Niama. ant
Tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun banyak rumah warga berikut harta benda mereka sempat terendam selama beberapa jam. “Kami tak sempat menyelamatkan perabot rumah maupun harta benda yang ada di dalam rumah karena banjir terjadi saat warga tertidur lelap,” kata salah seorang warga Desa Bolorejo, Sunarti.
Selain merendam ratusan rumah warga, terjangan air bah selama beberapa jam itu juga memporakporandakan lahan pertanian setempat. Akibatnya, kerugian yang ditanggung petani maupun penduduk sekitar ditaksir mencapai seratus juta rupiah lebih.
“Banjir seperti ini memang selalu terjadi setiap tahun karena permukaan Sungai Song hampir sejajar dengan daratan,” kata seorang warga Desa Bolorejo lain, Kumhayati.
Setelah menerjang dan merendam kawasan padat penduduk di Desa Bolorejo selama beberapa jam, banjir yang sempat mencapai ketinggian semeter itu berangsur surut. Setidaknya, hingga berita ini ditulis sekitar pukul 08.15 WIB, sebagian besar rumah warga sudah terbebas dari banjir. Air bah dari Sungai Song segera mengalir ke daerah di bawahnya, kemudian masuk kembali ke jalur sungai yang bermuara di Bendungan Niama. ant
PRT Indonesia Disiksa dan Diperkosa di Penang
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang pembantu rumah (PRT) telah disiksa dan diperkosa oleh majikannya dan kini sedang berada di rumah sakit untuk menerima perawatan, kepolisian Pulau Penang telah menahan kedua majikannya.
Kepala polisi Georgetown Gan Kong Meng mengatakan, pembantu yang dikenal namanya Wifa Indah, 26 Thn, dari Jawa Timur mengaku telah dipukul kepalanya, tangan dan kakinya oleh ikat pinggang (gesper) hingga cedera parah, bahkan beberapa kali diperkosa oleh majikan laki-lakinya, demikian kantor berita Bernama, Sabtu malam.
Pembantu itu kini sedang dirawat di rumah sakit Pulau Penang karena kepala, tangan dan kakiknya mengalami cedera akibat dipukul dengan gesper, dan punggungnya ada tanda-tanda luka akibat disiram air panas.
Hasil pemeriksaan rumah sakit menunjukan adanya luka-luka di kemaluan korban diduga akibat pemerkosaan. Majikan perempuan, kata korban, ikut memukuli jika pembantunya tidak melayani majikan laki-laki yang profesinya sebagai kontraktor pemotongan rumput.
Polisi telah menahan kedua majikan tersebut yang tinggal di apartemen Jelutong, Pulau Penang, Jum`at malam.
Setelah empat bulan bekerja, majikan hanya memberikan gaji RM 30 (Rp75.000) kemudian dibuang begitu saja di Taman Cenderawasih, Nibong Tebal, dan terkapar selama 12 jam di pinggir jalan.
Akhirnya seorang pejalan kaki membawanya ke kantor polisi terdekat.(*)
Kepala polisi Georgetown Gan Kong Meng mengatakan, pembantu yang dikenal namanya Wifa Indah, 26 Thn, dari Jawa Timur mengaku telah dipukul kepalanya, tangan dan kakinya oleh ikat pinggang (gesper) hingga cedera parah, bahkan beberapa kali diperkosa oleh majikan laki-lakinya, demikian kantor berita Bernama, Sabtu malam.
Pembantu itu kini sedang dirawat di rumah sakit Pulau Penang karena kepala, tangan dan kakiknya mengalami cedera akibat dipukul dengan gesper, dan punggungnya ada tanda-tanda luka akibat disiram air panas.
Hasil pemeriksaan rumah sakit menunjukan adanya luka-luka di kemaluan korban diduga akibat pemerkosaan. Majikan perempuan, kata korban, ikut memukuli jika pembantunya tidak melayani majikan laki-laki yang profesinya sebagai kontraktor pemotongan rumput.
Polisi telah menahan kedua majikan tersebut yang tinggal di apartemen Jelutong, Pulau Penang, Jum`at malam.
Setelah empat bulan bekerja, majikan hanya memberikan gaji RM 30 (Rp75.000) kemudian dibuang begitu saja di Taman Cenderawasih, Nibong Tebal, dan terkapar selama 12 jam di pinggir jalan.
Akhirnya seorang pejalan kaki membawanya ke kantor polisi terdekat.(*)
Saturday, September 18, 2010
Delapan Anak Terancam Buta Karena Pistol Mainan
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kemarin (18/9) memperingatkan para orang tua agar mewaspadai anak-anaknya jika ada yang bermain-main dengan pistol mainan. Pistol mainan itu didesain mirip pistol betulan dan berpeluru bulatan plastik.
Tapi, meski berpeluru plastik, sudah ada 20 anak yang menjadi korban dan harus dibawa ke rumah sakit. Bahkan, delapan anak di antaranya terancam buta permanen karena peluru plastik itu mengenai matanya. Peristiwa tersebut terjadi di Sumatera Barat (Sumbar). Menurut data yang dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group), 20 anak itu (termasuk delapan anak yang terancam buta) hingga kemarin masih dirawat di rumah sakit.
Yakni di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP M. Djamil Padang, Sumbar. Delapan pasien tersebut adalah enam warga Kota Padang, seorang pasien dari Kota Solok, dan seorang lagi dari Pesisir Selatan.
''Banyaknya korban tahun ini hampir sama dengan jumlah korban sepuluh tahun lalu. Saya masih ingat pada 2000, jumlah pasien mencapai 24 orang. Kondisi ini sangat menyedihkan karena mengancam masa depan anak-anak. Mereka terancam mengalami kebutaan,'' ujar Kepala Staf Medis Fungsional (SMF) Mata dr Ardizal Rahman SpM(K) kepada Padang Ekspres di ruang kerjanya kemarin.
Mengapa bisa terancam buta? Ardizal menjelaskan, kebutaan bisa terjadi karena peluru yang ditembakkan dari pistol mainan tersebut mengenai bola mata. Hal itu mengakibatkan perdarahan hebat pada mata. ''Kebutaan bisa terjadi karena kornea mata pecah, sehingga bola mata rusak dan tidak berfungsi lagi,'' ungkapnya.
''Selain di Padang, peristiwa lain terjadi di Cengkareng, Jakarta,'' jelas Ketua KPAI Hadi Supeno di Jakarta kemarin (18/9).
Karena itu, komisi meminta pihak terkait melakukan tindakan untuk melindungi anak dari mainan yang berbahaya bagi keselamatan tersebut. KPAI meminta Kementerian Perindustrian segera mengeluarkan regulasi standardisasi produk mainan anak disertai mekanisme pengawasan peredaran produk di masyarakat. ''Selama ini tidak ada pengawasan sama sekali terhadap materi produk mainan anak,'' tegasnya.
KPAI juga mengirimkan surat kepada bea dan cukai agar selektif dalam meloloskan jenis mainan anak impor. Jangan sampai mainan berbahan berbahaya dan efeknya membahayakan seperti pistol replika itu lolos dari pengawasan serta beredar bebas di pasar Indonesia.
Menurut Hadi, peredaran pistol yang memang didesain memiliki kemiripan 80 persen dengan senjata asli itu harus mendapat perhatian dari kepolisian. Dia berharap dalam waktu dekat Polri merekomendasikan razia mainan yang berpotensi disalahgunakan untuk aksi kriminalitas itu.
''Razia seluruh mainan anak yang beredar di masyarakat. Tarik jenis mainan yang berbahaya bagi keselamatan anak seperti mainan senapan, pisau, atau berbagai jenis senjata tiruan lainnya,'' ujarnya.(jawapos)
Tapi, meski berpeluru plastik, sudah ada 20 anak yang menjadi korban dan harus dibawa ke rumah sakit. Bahkan, delapan anak di antaranya terancam buta permanen karena peluru plastik itu mengenai matanya. Peristiwa tersebut terjadi di Sumatera Barat (Sumbar). Menurut data yang dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group), 20 anak itu (termasuk delapan anak yang terancam buta) hingga kemarin masih dirawat di rumah sakit.
Yakni di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP M. Djamil Padang, Sumbar. Delapan pasien tersebut adalah enam warga Kota Padang, seorang pasien dari Kota Solok, dan seorang lagi dari Pesisir Selatan.
''Banyaknya korban tahun ini hampir sama dengan jumlah korban sepuluh tahun lalu. Saya masih ingat pada 2000, jumlah pasien mencapai 24 orang. Kondisi ini sangat menyedihkan karena mengancam masa depan anak-anak. Mereka terancam mengalami kebutaan,'' ujar Kepala Staf Medis Fungsional (SMF) Mata dr Ardizal Rahman SpM(K) kepada Padang Ekspres di ruang kerjanya kemarin.
Mengapa bisa terancam buta? Ardizal menjelaskan, kebutaan bisa terjadi karena peluru yang ditembakkan dari pistol mainan tersebut mengenai bola mata. Hal itu mengakibatkan perdarahan hebat pada mata. ''Kebutaan bisa terjadi karena kornea mata pecah, sehingga bola mata rusak dan tidak berfungsi lagi,'' ungkapnya.
''Selain di Padang, peristiwa lain terjadi di Cengkareng, Jakarta,'' jelas Ketua KPAI Hadi Supeno di Jakarta kemarin (18/9).
Karena itu, komisi meminta pihak terkait melakukan tindakan untuk melindungi anak dari mainan yang berbahaya bagi keselamatan tersebut. KPAI meminta Kementerian Perindustrian segera mengeluarkan regulasi standardisasi produk mainan anak disertai mekanisme pengawasan peredaran produk di masyarakat. ''Selama ini tidak ada pengawasan sama sekali terhadap materi produk mainan anak,'' tegasnya.
KPAI juga mengirimkan surat kepada bea dan cukai agar selektif dalam meloloskan jenis mainan anak impor. Jangan sampai mainan berbahan berbahaya dan efeknya membahayakan seperti pistol replika itu lolos dari pengawasan serta beredar bebas di pasar Indonesia.
Menurut Hadi, peredaran pistol yang memang didesain memiliki kemiripan 80 persen dengan senjata asli itu harus mendapat perhatian dari kepolisian. Dia berharap dalam waktu dekat Polri merekomendasikan razia mainan yang berpotensi disalahgunakan untuk aksi kriminalitas itu.
''Razia seluruh mainan anak yang beredar di masyarakat. Tarik jenis mainan yang berbahaya bagi keselamatan anak seperti mainan senapan, pisau, atau berbagai jenis senjata tiruan lainnya,'' ujarnya.(jawapos)
Friday, September 17, 2010
Atap Gedung SMPN 1 Burneh di Desa Langkap, Kec Burneh, Bangkalan, ambruk
(Ambruk - Atap Gedung SMPN 1 Burneh, Bangkalan, ambruk, Kamis (16/9). Beruntung saat itu semua siswa dan guru sedang libur. Sebagian gedung sekolah di Bangkalan, menurut pihak Dindik, sudah tua dan saatnya direnovasi. Foto: surya/ahmad faisol edo)
BANGKALAN | SURYA - Atap Gedung SMPN 1 Burneh di Desa Langkap, Kec Burneh, Bangkalan, ambruk, Kamis (16/9). Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Para siswa masih libur.
Kadindik Bangkalan Setijabudi, Kamis (16/9), menyatakan, atap gedung sekolah yang terdiri dari dua ruang kelas itu ambruk karena termakan usia. “Rencananya tahun ini akan direnovasi dan sudah ditinjau tim verifikasi,” jelasnya.
Menurut Setijabudi, renovasi gedung SMPN 1 Burneh dianggarkan 2010. Sebenarnya, pada 2009 sudah diajukan. Namun, tidak ada realisasi. “Saat itu kan belum ada DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk SMP. Yang ada hanya untuk SD,” paparnya.
Selain karena usia, katanya, atap gedung sekolah itu ambruk karena dalam beberapa minggu terakhir ini, guyuran hujan disertai angin beberapa kali melanda kawasan Langkap. “Rata-rata gedung-gedung SMP di Bangkalan merupakan bangunan tua yang sudah tidak layak pakai dan harus direnovasi,” katanya.
Anggaran untuk renovasi gedung SMPN 1 Burneh, papar Setijadi, sudah ada dan pembangunan siap dilaksanakan. “Itu termasuk kategori rehabilitasi berat,” pungkasnya.
BANGKALAN | SURYA - Atap Gedung SMPN 1 Burneh di Desa Langkap, Kec Burneh, Bangkalan, ambruk, Kamis (16/9). Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Para siswa masih libur.
Kadindik Bangkalan Setijabudi, Kamis (16/9), menyatakan, atap gedung sekolah yang terdiri dari dua ruang kelas itu ambruk karena termakan usia. “Rencananya tahun ini akan direnovasi dan sudah ditinjau tim verifikasi,” jelasnya.
Menurut Setijabudi, renovasi gedung SMPN 1 Burneh dianggarkan 2010. Sebenarnya, pada 2009 sudah diajukan. Namun, tidak ada realisasi. “Saat itu kan belum ada DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk SMP. Yang ada hanya untuk SD,” paparnya.
Selain karena usia, katanya, atap gedung sekolah itu ambruk karena dalam beberapa minggu terakhir ini, guyuran hujan disertai angin beberapa kali melanda kawasan Langkap. “Rata-rata gedung-gedung SMP di Bangkalan merupakan bangunan tua yang sudah tidak layak pakai dan harus direnovasi,” katanya.
Anggaran untuk renovasi gedung SMPN 1 Burneh, papar Setijadi, sudah ada dan pembangunan siap dilaksanakan. “Itu termasuk kategori rehabilitasi berat,” pungkasnya.
Mantan TKI yang Sukses Membangun Usaha Sendiri
Sumber radar Jember
Bisa Kuliahkan Anak dari Usaha Konveksi
Tak selamanya bekerja di luar negeri menjadi TKW terasa enak. Justru beberapa mantan TKW mengaku merasa enjoy dan bisa bangkit dari keterpurukan dengan cara berusaha sendiri. Ini pula yang dilakukan Nurhamimah dan Ulfa Ulfiah, mantan TKW asal Jember.
NARTO, Jember
---
Nurhamimah, 44, warga Dusun Kasiyan, Desa Serut, Kecamatan Panti Jember jadi salah satu potret mantan TKI yang cukup sukses. Perempuan kelahiran 1 Juni 1965 itu berhasil membangun usaha konveksi. Dari usahanya tersebut, dia bisa menyekolahkan putri sulungnya Ika Erwamati hingga mengenyam pendidikan tinggi.
Istri Supriyadi itu kian menggeluti bisnis konveksi setelah mendapatkan modal dari kerja sebagai TKW (tenaga kerja wanita). Dua kali, Nurhamimah berangkat ke Timur Tengah untuk mengais rezeki. Pertama sebagai TKW sektor nonformal sebagai pembantu rumah tangga. Yang kedua berangkat lagi ke Timur Tengah bekerja sebagai tenaga penjahit.
Berbekal pengalaman dari menjahit pakaian di Timur Tengah itulah, Nurhamimah tergerak untuk membuka usaha industri rumah tangga konveksi sendiri di tanah air. Meski omzet belum besar, Nurhamimah terus mengembangkan usaha konveksinya. Jika semula hanya digeluti sendiri, kini dia mulai mempekerjakan beberapa orang.
Nurhamimah menjelaskan, dalam satu hari, dia mampu membuat tiga pakaian jadi. "Sehari sudah bisa tiga baju dengan nilai jual sekitar Rp 360 ribu sampai Rp 500 ribu," ujarnya. Jika ramai, penjualan akan lebih tinggi lagi. Jika dibantu beberapa tenaga penjahit bisa menghasilkan pakaian lebih banyak lagi. Dengan pendapatan sebesar itu, dalam satu bulan, Nurhamimah bisa mengumpulkan pendapatan Rp 10,8 juta sampai Rp 15 juta.
"Kalau banyak pesanan, saya minta bantuan beberapa penjahit lagi," ujar ibu dua anak ini. Dia mengaku, usaha konveksinya banyak mengandalkan pesanan dari lingkungan sekitarnya. Paling banyak dari lembaga pendidikan atau dari perkumpulan perempuan di sekitar rumahnya.
Keterampilan menjahit Nurhamimah hanya didapat dari kursus menjahit beberapa tahun setelah dirinya lulus SD. "Usai lulus SD, saya kursus menjahit. Ternyata kursus menjahit ini yang jadi modal untuk mengembangkan usaha konveksi," ujarnya. Usai lulus kursus, Nurhamimah tidak bisa langsung membangun usaha konveksi lantaran belum cukup dana untuk menjalankan usahanya.
Hingga akhirnya, dia memberanikan diri menjadi TKW ke Timur Tengah untuk mencari modal. Dua tahun jadi TKW belum cukup bagi dia untuk mengumpulkan modal. Baru tiga tahun berikutnya, modal dirasa memadai untuk membangun usaha konveksi. Kini, usaha konveksi Nurhamimah sudah bisa untuk menopang dan menghidupi keluarga, sekaligus menyekolahkan anaknya.
Kini Nurhamimah bermimpi bisa mengembangkan usahanya lebih besar lagi. "Saya ingin usahanya lebih besar," ujarnya. Nurhamimah ingin mengembangkan usaha konveksinya ke luar daerah. Meski omzetnya belum terlalu besar, dia ingin mengembangkan pasar hingga ke luar kota.
Bermodal belajar otodidak, Nurhamimah berusaha mengikuti trend fashion terkini. Ini terasa lebih mudah karena Nurhamimah ternyata cukup memiliki insting dalam hal fashion. "Hanya melihat contohnya, saya bisa mengembangkan menjadi pakaian lebih trendi," ujarnya. Hanya saja, kini dia hanya menekuni busana untuk kalangan perempuan saja.
Untuk usaha konveksinya, Nurhamimah menggunakan salah satu ruang rumahnya. Dia berkeinginan punya bangunan sendiri untuk mengembangkan usaha konveksinya.
Nurhamimah hanya satu dari sekian banyak mantan TKW yang cukup sukses membangun usaha sendiri. Masih ada Ulfa Ulfiah, mantan TKW dari Watu Kebo, Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu.
Setelah tidak sukses menjadi TKW, Ulfa balik ke Jember untuk membangun usaha kecil-kecilan hingga bisa mandiri. Kini, Ulfa mengelola toko pracangan di Ambulu.
"Saya sekarang membuka usaha pracangan. Menyediakan kebutuhan sehari-hari," kata Ulfa. Setiap pagi, Ulfa membuka toko pracangan di pasar yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Meski tidak besar, kini Ulfa mengaku lebih enjoy mengelola usaha sendiri.
Tidak seperti saat menjadi TKW di Riyad, Arab Saudi. Apalagi, Ulfa punya pengalaman tidak enak saat menjadi pembantu rumah tangga di Arab Saudi. Dia harus bekerja mulai jam 5 pagi sampai jam 12 malam. Mulai dari memasak, mencuci, ngepel sampai harus menjaga nenek majikan.
Dengan pengalaman yang kurang mengenakkan tersebut, Ulfa tidak lagi memiliki minat bekerja ke luar negeri. "Saya ingin membangun usaha sendiri," ungkapnya. (*)
Bisa Kuliahkan Anak dari Usaha Konveksi
Tak selamanya bekerja di luar negeri menjadi TKW terasa enak. Justru beberapa mantan TKW mengaku merasa enjoy dan bisa bangkit dari keterpurukan dengan cara berusaha sendiri. Ini pula yang dilakukan Nurhamimah dan Ulfa Ulfiah, mantan TKW asal Jember.
NARTO, Jember
---
Nurhamimah, 44, warga Dusun Kasiyan, Desa Serut, Kecamatan Panti Jember jadi salah satu potret mantan TKI yang cukup sukses. Perempuan kelahiran 1 Juni 1965 itu berhasil membangun usaha konveksi. Dari usahanya tersebut, dia bisa menyekolahkan putri sulungnya Ika Erwamati hingga mengenyam pendidikan tinggi.
Istri Supriyadi itu kian menggeluti bisnis konveksi setelah mendapatkan modal dari kerja sebagai TKW (tenaga kerja wanita). Dua kali, Nurhamimah berangkat ke Timur Tengah untuk mengais rezeki. Pertama sebagai TKW sektor nonformal sebagai pembantu rumah tangga. Yang kedua berangkat lagi ke Timur Tengah bekerja sebagai tenaga penjahit.
Berbekal pengalaman dari menjahit pakaian di Timur Tengah itulah, Nurhamimah tergerak untuk membuka usaha industri rumah tangga konveksi sendiri di tanah air. Meski omzet belum besar, Nurhamimah terus mengembangkan usaha konveksinya. Jika semula hanya digeluti sendiri, kini dia mulai mempekerjakan beberapa orang.
Nurhamimah menjelaskan, dalam satu hari, dia mampu membuat tiga pakaian jadi. "Sehari sudah bisa tiga baju dengan nilai jual sekitar Rp 360 ribu sampai Rp 500 ribu," ujarnya. Jika ramai, penjualan akan lebih tinggi lagi. Jika dibantu beberapa tenaga penjahit bisa menghasilkan pakaian lebih banyak lagi. Dengan pendapatan sebesar itu, dalam satu bulan, Nurhamimah bisa mengumpulkan pendapatan Rp 10,8 juta sampai Rp 15 juta.
"Kalau banyak pesanan, saya minta bantuan beberapa penjahit lagi," ujar ibu dua anak ini. Dia mengaku, usaha konveksinya banyak mengandalkan pesanan dari lingkungan sekitarnya. Paling banyak dari lembaga pendidikan atau dari perkumpulan perempuan di sekitar rumahnya.
Keterampilan menjahit Nurhamimah hanya didapat dari kursus menjahit beberapa tahun setelah dirinya lulus SD. "Usai lulus SD, saya kursus menjahit. Ternyata kursus menjahit ini yang jadi modal untuk mengembangkan usaha konveksi," ujarnya. Usai lulus kursus, Nurhamimah tidak bisa langsung membangun usaha konveksi lantaran belum cukup dana untuk menjalankan usahanya.
Hingga akhirnya, dia memberanikan diri menjadi TKW ke Timur Tengah untuk mencari modal. Dua tahun jadi TKW belum cukup bagi dia untuk mengumpulkan modal. Baru tiga tahun berikutnya, modal dirasa memadai untuk membangun usaha konveksi. Kini, usaha konveksi Nurhamimah sudah bisa untuk menopang dan menghidupi keluarga, sekaligus menyekolahkan anaknya.
Kini Nurhamimah bermimpi bisa mengembangkan usahanya lebih besar lagi. "Saya ingin usahanya lebih besar," ujarnya. Nurhamimah ingin mengembangkan usaha konveksinya ke luar daerah. Meski omzetnya belum terlalu besar, dia ingin mengembangkan pasar hingga ke luar kota.
Bermodal belajar otodidak, Nurhamimah berusaha mengikuti trend fashion terkini. Ini terasa lebih mudah karena Nurhamimah ternyata cukup memiliki insting dalam hal fashion. "Hanya melihat contohnya, saya bisa mengembangkan menjadi pakaian lebih trendi," ujarnya. Hanya saja, kini dia hanya menekuni busana untuk kalangan perempuan saja.
Untuk usaha konveksinya, Nurhamimah menggunakan salah satu ruang rumahnya. Dia berkeinginan punya bangunan sendiri untuk mengembangkan usaha konveksinya.
Nurhamimah hanya satu dari sekian banyak mantan TKW yang cukup sukses membangun usaha sendiri. Masih ada Ulfa Ulfiah, mantan TKW dari Watu Kebo, Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu.
Setelah tidak sukses menjadi TKW, Ulfa balik ke Jember untuk membangun usaha kecil-kecilan hingga bisa mandiri. Kini, Ulfa mengelola toko pracangan di Ambulu.
"Saya sekarang membuka usaha pracangan. Menyediakan kebutuhan sehari-hari," kata Ulfa. Setiap pagi, Ulfa membuka toko pracangan di pasar yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Meski tidak besar, kini Ulfa mengaku lebih enjoy mengelola usaha sendiri.
Tidak seperti saat menjadi TKW di Riyad, Arab Saudi. Apalagi, Ulfa punya pengalaman tidak enak saat menjadi pembantu rumah tangga di Arab Saudi. Dia harus bekerja mulai jam 5 pagi sampai jam 12 malam. Mulai dari memasak, mencuci, ngepel sampai harus menjaga nenek majikan.
Dengan pengalaman yang kurang mengenakkan tersebut, Ulfa tidak lagi memiliki minat bekerja ke luar negeri. "Saya ingin membangun usaha sendiri," ungkapnya. (*)
Kandidat dari Empat Parpol Berebut Pimpin Ansor
SURABAYA -(Jawapos) Gerakan Pemuda (GP) Ansor segera melakukan suksesi kepemimpinan. Badan otonom yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama (NU) itu berencana mengadakan kongres ke-14 di Asrama Haji Surabaya awal Oktober nanti.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Saifullah Yusuf mengatakan, Surabaya dipilih sebagai arena kongres karena dari sisi fasilitas paling siap. ''Selain itu, sebagai kenang-kenangan di akhir periode saya,'' kata wakil gubernur Jawa Timur itu.
Mengenai kepastian pembukaan kongres, menurut Saifullah, masih menunggu konfirmasi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Rencana semula, kongres dibuka pada 1 Oktober. Namun, bila presiden tidak bisa hadir pada tanggal tersebut, kongres ditunda hingga kegiatan pemberangkatan jamaah haji selesai. Sebab, asrama haji akan dipergunakan sebagai embarkasi haji.
Saat ini sudah muncul sejumlah kandidat. Semuanya adalah politikus. Mereka adalah Marwan Ja'far (PKB), Chatibul Umam Wiranu (Demokrat), Nusron Wahid (Golkar), Abdul Malik Haramain (PKB), dan Syaifullah Tamlia (PPP). ''Semua calon berkualitas, saya yakin mereka akan berkompetisi secara sehat.
Marwan Ja'far saat ini menjabat ketua DPP PKB. Alumnus Universitas Islam Indonesia itu juga duduk sebagai ketua Fraksi PKB di DPR. Sementara Abdul Malik Haramain saat ini menjabat Sekjen PP GP Ansor dan juga anggota Komisi II DPR dari FPKB.
Chatibul Umam Wiranu adalah anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat. Dulu Umam adalah politikus PKB. Setelah PKB konflik, dia lama tidak muncul ke permukaan. Tiba-tiba pada pemilu 2009 dia berbaju Demokrat.
Kemudian, Nusron Wahid adalah anggota Komisi VI DPR. Mantan ketua umum PMII itu juga menjadi pengurus DPP Partai Golkar. Sedangkan Syaifullah Tamlia menjadi anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PPP. (tom/c2)
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Saifullah Yusuf mengatakan, Surabaya dipilih sebagai arena kongres karena dari sisi fasilitas paling siap. ''Selain itu, sebagai kenang-kenangan di akhir periode saya,'' kata wakil gubernur Jawa Timur itu.
Mengenai kepastian pembukaan kongres, menurut Saifullah, masih menunggu konfirmasi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Rencana semula, kongres dibuka pada 1 Oktober. Namun, bila presiden tidak bisa hadir pada tanggal tersebut, kongres ditunda hingga kegiatan pemberangkatan jamaah haji selesai. Sebab, asrama haji akan dipergunakan sebagai embarkasi haji.
Saat ini sudah muncul sejumlah kandidat. Semuanya adalah politikus. Mereka adalah Marwan Ja'far (PKB), Chatibul Umam Wiranu (Demokrat), Nusron Wahid (Golkar), Abdul Malik Haramain (PKB), dan Syaifullah Tamlia (PPP). ''Semua calon berkualitas, saya yakin mereka akan berkompetisi secara sehat.
Marwan Ja'far saat ini menjabat ketua DPP PKB. Alumnus Universitas Islam Indonesia itu juga duduk sebagai ketua Fraksi PKB di DPR. Sementara Abdul Malik Haramain saat ini menjabat Sekjen PP GP Ansor dan juga anggota Komisi II DPR dari FPKB.
Chatibul Umam Wiranu adalah anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat. Dulu Umam adalah politikus PKB. Setelah PKB konflik, dia lama tidak muncul ke permukaan. Tiba-tiba pada pemilu 2009 dia berbaju Demokrat.
Kemudian, Nusron Wahid adalah anggota Komisi VI DPR. Mantan ketua umum PMII itu juga menjadi pengurus DPP Partai Golkar. Sedangkan Syaifullah Tamlia menjadi anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PPP. (tom/c2)
Thursday, September 16, 2010
Cegah Lintah Darat, TKI Kini Bisa Ikut Ambil KUR
detikFinance
Jakarta - Pemerintah beserta 6 bank peserta Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepakat untuk ikut menyertakan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dalam program KUR. Ini bertujuan agar TKI tak terjebak oleh lintah darat.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sofyan Basir mengatakan, selama ini TKI seringkali terjebak dalam utang oleh lintah darat untuk membiayai perjalanan mereka ke luar negeri.
"Untuk TKI selama ini di-cover lintah darat, jadi untuk meminimalisasi risiko, pemerintah mengambil alih. Kan untuk awalnya mereka ke luar negeri berat, untuk paspor dan visa, mereka bisa mengambil dari lintah darat," tuturnya di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (16/9/2010).
Skema KUR untuk TKI dijelaskan Sofyan adalah, plafon maksimal Rp 50 juta untuk TKI yang masih unskill. Lalu plafon maksimal Rp 60 juta untuk TKI yang berprofesi sebagai perawat dan pekerja teknis.
"Ini tergantung lama pendidikan dan besaran gaji yang diterima. Jangka waktu pinjaman 12-36 bulan dan langsung dibayarkan melalui pemotongan gaji oleh perusahaan di sana lewat PJTKI yang langsung membayarkan ke bank," jelas Sofyan.
Di tempat yang sama, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, KUR untuk TKI ini diberikan pemerintah untuk mempermudah pekerjaan TKI di luar negeri. Dalam skema KUR untuk TKI, pemerintah memberikan penjaminan 80% dari dana KUR ke bank-bank peserta KUR.
"Penjaminan untuk TKI ini penting karena tidak hanya mempermudah dalam upayanya bekerja di luar negeri, tapi bisa kita monitoring dan lebih terukur sehingga mengurangi bebannya," ujar Hatta.
Hari ini pemerintah bersama bank peserta KUR melakukan penandatanganan MoU KUR yang isinya meningkatkan plafon KUR tanpa jaminan dari semula maksimal Rp 5 juta menjadi Rp 20 juta.
Selain itu pemerintah juga meningkatkan jaminan KUR dari 70% menjadi 80% untuk pengusaha di sektor pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan.
Penadatanganan ini dihadiri Menteri Keuangan, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian , Menteri Kehutanan, Deputi Senior BI Budi Rochadi, Perum Jamkrindo, PT Askrindo, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Bank Bukopin Tbk, dan PT Bank Syariah Mandiri.
(nia/dnl)
Jakarta - Pemerintah beserta 6 bank peserta Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepakat untuk ikut menyertakan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dalam program KUR. Ini bertujuan agar TKI tak terjebak oleh lintah darat.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sofyan Basir mengatakan, selama ini TKI seringkali terjebak dalam utang oleh lintah darat untuk membiayai perjalanan mereka ke luar negeri.
"Untuk TKI selama ini di-cover lintah darat, jadi untuk meminimalisasi risiko, pemerintah mengambil alih. Kan untuk awalnya mereka ke luar negeri berat, untuk paspor dan visa, mereka bisa mengambil dari lintah darat," tuturnya di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (16/9/2010).
Skema KUR untuk TKI dijelaskan Sofyan adalah, plafon maksimal Rp 50 juta untuk TKI yang masih unskill. Lalu plafon maksimal Rp 60 juta untuk TKI yang berprofesi sebagai perawat dan pekerja teknis.
"Ini tergantung lama pendidikan dan besaran gaji yang diterima. Jangka waktu pinjaman 12-36 bulan dan langsung dibayarkan melalui pemotongan gaji oleh perusahaan di sana lewat PJTKI yang langsung membayarkan ke bank," jelas Sofyan.
Di tempat yang sama, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, KUR untuk TKI ini diberikan pemerintah untuk mempermudah pekerjaan TKI di luar negeri. Dalam skema KUR untuk TKI, pemerintah memberikan penjaminan 80% dari dana KUR ke bank-bank peserta KUR.
"Penjaminan untuk TKI ini penting karena tidak hanya mempermudah dalam upayanya bekerja di luar negeri, tapi bisa kita monitoring dan lebih terukur sehingga mengurangi bebannya," ujar Hatta.
Hari ini pemerintah bersama bank peserta KUR melakukan penandatanganan MoU KUR yang isinya meningkatkan plafon KUR tanpa jaminan dari semula maksimal Rp 5 juta menjadi Rp 20 juta.
Selain itu pemerintah juga meningkatkan jaminan KUR dari 70% menjadi 80% untuk pengusaha di sektor pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan.
Penadatanganan ini dihadiri Menteri Keuangan, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian , Menteri Kehutanan, Deputi Senior BI Budi Rochadi, Perum Jamkrindo, PT Askrindo, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Bank Bukopin Tbk, dan PT Bank Syariah Mandiri.
(nia/dnl)
Intelektual NU Cirebon Bahas Wahabi dan Tafsir Qur’an Cirebon
Cirebon, NU Online:Komunitas intelektual dan kaum muda NU Cirebon yang tinggal di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, bahkan yang tinggal di luar negeri, seperti Amerika dan Berlin Jerman berkumpul bersama menyelenggarakan halal bi halal, silaturahmi bersama di kampus Insitut Studi Islam Fahmina (ISIF) Jl. Swasembada Kota Cirebon Senin lalu.
Menurut panitia acara, Ali Mursyid, acara ini merupakan tradisi tahunan intelektual dan kaum muda NU Cirebon, yang telah diselenggarakan sejak tahun 90-an.
“Ini dahulu diinisiasi oleh Affandi Mochtar dan Marzuki Wahid, lalu tradisi silaturahmi tahunan ini dilanjutkan oleh Fahmina Institute dan LAKPESDAM NU Cirebon, adapun tempat silaturahminya bergulir tergantung siapa yang sempat,” katanya.
Bila beberapa tahun lalu tempatnya di Losari di rumah Marzuki Wahid, lalu di Yayasan Khatulistiwa Syarif Utsman Yahya Kempek, lalu di STID al-Biruni, sekarang ini tempatnya di ISIF ini.
Hadir dalam acara ini 100 peserta lebih, yang terdiri dari berbagai kalangan; Kalangan pesantren, kalangan akademisi, pengurus NU, pengurus PC Anshor, pengurus Lakpesdam Cirebon, aktifis Rumah Kitab, kalangan LSM, para insan media, mahasiswa dan juga para ulama. Hadir pula, calon rektor IAIN Cirebon, Prof. DR. Maksum Mochtar, MA.
Acara mula-mula dibuka dengan pembacaan surah al-Fatihah, yang dipimpin panitia. Kemudian dengan dimoderatori Marzuki Wahid, forum ha B ›> E‡ìñ@ î›Ê:HcÚo±ÖPQ Ð:” :ašP ÿÿº >
Dalam sambutan pembukaannya, Mas Zek, panggilan akrab Marzuki Wahid, menyatakan bahwa setiap tahun kaum muda NU Cirebon berkumpul bersama untuk bersilaturahmi, tukar informasi dan membicarakan hal-hal aktual, baik yang terjadi di Cirebon maupun yang dialami kaum muda di daerah perantauannya.
Dalam pertemuan semacam ini, biasanya banyak gagasan brilian muncul, nanti soal pelaksanaannya, tergantung siapa yang siap dan mampu merealisasikannya.
Ini tidak hanya sekedar forum silaturahmi biasa, tetapi lebih sebagai cara kita untuk mensharing atau shoping ide dan gagasan”, tegas Mas Zek. “Misalnya saja, pada silaturahmi tahun lalu muncul gagasan penyusunan tafsir Cirebon, yang sampai sekarang belum dilaksanakan. Apakah sekarang akan kita bicarakan kembali?”, Tanya Mas Zek memancing diskusi forum.
Nuruzzaman, peserta yang juga Ketua PC Ansor Cirebon, mengemukakan hasil penelitiannya terkait Islam Radikal di Cirebon. Menurutnya agenda yang paling penting dilakukan kaum muda NU Cirebon adalah menyikapi menguatnya gerakan Islam radikal di Cirebon.
Dari penelitian yang ia lakukan, didapatkan fakta bahwa gerakan Islam radikal sudah sangat mengkhawatirkan, banyak masjid dan mushola orang NU di Cirebon yang kini dikuasai klompok radikal ini.
“Kelompok Islam radikal ini rajin member bantuan ke masjid dan mushola dengan syarat pengurus musholanya jangan dari kalangan NU”, kata Kang Zaman, panggilan akrab ketua Ansor Cirebon ini.
Fakta ini dikuatkan oleh cerita yang dituturkan H. Juju, seorang dosen IAIN dari kalangan NU yang aktif di masjid didaerahnya. Ia menceritakan bahwa dirinya pernah mempelopori pembangunan sebuah masjid, tetapi kini masjid itu dikuasai oleh PKS, dan dirinya tidak aktif di masjid itu lagi. Dia menekankan; “Gerakan Islam garis keras ini harus segera disikapi oleh NU Cirebon”.
Sementara itu Syahiron Syamsuddin, doktor muda dari Cirebon yang baru pulang dari studi post doktoral di Berlin menceritakan pengalamannya selama mengikuti studi. Ia mengatakan,
“Berlin dengan para orientalisnya yang nonmuslim ternyata memiliki langkah-langkah maju yang sangat menginspirasi saya. Mereka membuat sebuah program yang luar biasa, terkait pengumpulan seluruh inskripsi, manuskrip-manuskrip al-Qur’an dan tafsir masa lalu, di berbagai negara, dari berbagai masa, lengkap dengan berbagai komentar dan kajiannya,”jelasnya.
Karena itu, Syahiron menyatakan ketertarikannya pada gagasan penyusunan tafsir Cirebon, yang menurutnya tidak hanya disusun berdasarkan metode tematik (maudhu’i) atau tahlili, tetapi juga lebih jauh dari itu.
Sejalan dengan itu, Sholeh seorang peserta forum yang juga doktor pengajar Quranic Studies di Amerika, juga menyatakan ketertarikannya dengan gagasan penyusunan tafsir Cirebon. Ia mengusulkan sebaiknya tafsir Cirebon yang dimaksud adalah tafsir yang menampilkan Islam sebagai agama damai dan rahmatan lil ‘alamin. Karena berdasarkan pengalamannya mengajar Quranic Studies di Amerika, nyatanya mahasiswanya, yang tentu saja banyak dari Barat, lebih mengenal Islam sebagai agama kekerasan, dan bukan agama damai.
Seorang pengurus PCNU Cirebon yang hadir, yang akrab dipanggil Kang Opik dari pesantren Gedongan, juga menyatakan ketertarikannya pada gagasan penyusunan tafsir ini. Ia mengusulkan bahwa sebaiknya tafsir Cirebon yang dimaksud adalah tafsir yang bukan hanya merujuk tafsir-tafsir yang sudah ada, tetapi juga membahas persoalan-persoalan yang actual berkembang. Karena itu ia mengusulkan bukan untuk menyusun tafsir al-Qur’an Cirebon tetapi lebih pada ta’wil al-Qur’an Cirebon.
Pengurus PCNU Cirebon lainnya, KH. Wawan Arwani dari Pesantren Buntet tidak banyak membahas gagasan tafsir Cirebon ini. Ia banyak menceritakan pengalamannya terkait terdesaknya kalangan nahdiyin (warga NU) Cirebon oleh kalangan non NU. Ia setuju sekali kalau ada gerakan bersama menyikapi gerakan wahabi di Cirebon.
Kang Hasan Maarif, peserta dari kalangan Jurnalis Senior Cirebon menanggapi gagasan penyusunan tafsir Cirebon ini. Menurutnya gagasan ini sangat menarik, tetapi jika yang dimaksud tafsir Cirebon adalah tafsir berbahasa Cirebon maka sebaiknya mengikuti kaedah bahasa Cirebon yang sekarang ini sedang dalam proses standarisasi.
Kalangan jurnalis lainnya, Kang Diding, PU Harian Kabar Cirebon, menyatakan bahwa sebenarnya gagasan tafsir Cirebon itu menarik, tetapi yang mendesak bagi masyarakat bahwa adalah perlunya langkah-langkah riil dari kalangan NU. Agar NU selalu hadir dalam tiap event yang dialami masyarakat.
“Dalam hal ini kalangan NU kurang cekatan dalam melakukan ‘branding’ bagi dirinya, misalnya saja di musim mudik PKS bikin pos mudik, dalam situasi bencana PKS bikin pos bantuan, tetapi NU tidak terlihat tidak melakukan apa-apa. Mungkin saja banyak orang dan kalangan NU melakukan pertolongan tetapi tidak dikemas dan tidak terlihat media”, jelas Diding. Untuk itu harian Kabar Cirebon yang ia pimpin, akan memberikan porsi seluas-luasnya bagi pemberitaan NU dan menerima tulisan-tulisan dari kalangan NU Cirebon.
Pembicaraan forum terus bergulir, mengarah pada pembicaraan prioritas penggarapan, apakah lebih penting melakukan gerakan anti Islam radikal di Cirebon ataukan melakukan penyusunan Tafsir Cirebon? Forum seakan terbagi menjadi dua kubu, yang setuju penggarapan gerakan anti wahabu terlebih dahulu atau penyusunan tafsir terlebih dahulu.
Forum kemudian ditengahi oleh KH. Husein Muhammad dan Faqihuddin Abdul Kodir. Kang Faqih, panggilan akrab Faqihuddin Abdul Kodir, menyatakan,
“Sebaiknya dalam hal memandang gerakan Islam radikal di Cirebon, kita tidak menyikapinya dengan psikologi keterancaman. Karena menurut Kang Faqih, kelompok Islam radikal pun sebenarnya merasa terancam oleh kita kaum nahdhiyin. Jadi sebaiknya ini dilakukan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Yang mampu melakukan penulisan tafsis silahkan menulis tafsir, yang mampu melakukan gerakan-gerakan praktis membendung wahabi, silahkan melakukannya secara terkordinasi, terpogram, dan jangan gerakan reaktif karena merasa terancam saja”.
Setelah diskusi forum berjalan hamper dua jam, Mas Zek sebagai moderator kemudian memetakan gagasan-gagasan yang berkembang. Menurut direktur Fahmina dan juga pengurus PCNU Cirebon ini, bahwa sebaiknya gagasan yang satu tidak menafikan gagasan yang lain. Sesungguhnya yang satu tidak harus dipriorotaskan dari yang lain. Tinggal berbagi tugas saja, siapa saja yang akan melaksanakan pembendungan gerakan Islam radikal di Cirebon, dan siapa saja yang akan menyusun Tafsir Cirebon.
Menutup acara ini Mas Zek memberi komentar penegasan bahwa: “Forum ini bukan dimaksudkan sebagai workshop, seminar ataupun forum untuk merumuskan sesuatu, tetapi meski demikian forum ini sangatlahh penting, untuk curhat dan melihat apa saja yang sesungguhnya menjadi keresahan dan ide kita bersama. Tentu saja untuk menindak lanjutinya perlu forum yang lebih serius lagi. Mungkin saja gagasan yang berkembang akan dilaksanakan, dan mungkin saja gagasan penyusunan tafsir Cirebon, jika belum ada yang melaksanakan, ISIF bersedia menjadi pelaksananya.”(alm)
Menurut panitia acara, Ali Mursyid, acara ini merupakan tradisi tahunan intelektual dan kaum muda NU Cirebon, yang telah diselenggarakan sejak tahun 90-an.
“Ini dahulu diinisiasi oleh Affandi Mochtar dan Marzuki Wahid, lalu tradisi silaturahmi tahunan ini dilanjutkan oleh Fahmina Institute dan LAKPESDAM NU Cirebon, adapun tempat silaturahminya bergulir tergantung siapa yang sempat,” katanya.
Bila beberapa tahun lalu tempatnya di Losari di rumah Marzuki Wahid, lalu di Yayasan Khatulistiwa Syarif Utsman Yahya Kempek, lalu di STID al-Biruni, sekarang ini tempatnya di ISIF ini.
Hadir dalam acara ini 100 peserta lebih, yang terdiri dari berbagai kalangan; Kalangan pesantren, kalangan akademisi, pengurus NU, pengurus PC Anshor, pengurus Lakpesdam Cirebon, aktifis Rumah Kitab, kalangan LSM, para insan media, mahasiswa dan juga para ulama. Hadir pula, calon rektor IAIN Cirebon, Prof. DR. Maksum Mochtar, MA.
Acara mula-mula dibuka dengan pembacaan surah al-Fatihah, yang dipimpin panitia. Kemudian dengan dimoderatori Marzuki Wahid, forum ha B ›> E‡ìñ@ î›Ê:HcÚo±ÖPQ Ð:” :ašP ÿÿº >
Dalam sambutan pembukaannya, Mas Zek, panggilan akrab Marzuki Wahid, menyatakan bahwa setiap tahun kaum muda NU Cirebon berkumpul bersama untuk bersilaturahmi, tukar informasi dan membicarakan hal-hal aktual, baik yang terjadi di Cirebon maupun yang dialami kaum muda di daerah perantauannya.
Dalam pertemuan semacam ini, biasanya banyak gagasan brilian muncul, nanti soal pelaksanaannya, tergantung siapa yang siap dan mampu merealisasikannya.
Ini tidak hanya sekedar forum silaturahmi biasa, tetapi lebih sebagai cara kita untuk mensharing atau shoping ide dan gagasan”, tegas Mas Zek. “Misalnya saja, pada silaturahmi tahun lalu muncul gagasan penyusunan tafsir Cirebon, yang sampai sekarang belum dilaksanakan. Apakah sekarang akan kita bicarakan kembali?”, Tanya Mas Zek memancing diskusi forum.
Nuruzzaman, peserta yang juga Ketua PC Ansor Cirebon, mengemukakan hasil penelitiannya terkait Islam Radikal di Cirebon. Menurutnya agenda yang paling penting dilakukan kaum muda NU Cirebon adalah menyikapi menguatnya gerakan Islam radikal di Cirebon.
Dari penelitian yang ia lakukan, didapatkan fakta bahwa gerakan Islam radikal sudah sangat mengkhawatirkan, banyak masjid dan mushola orang NU di Cirebon yang kini dikuasai klompok radikal ini.
“Kelompok Islam radikal ini rajin member bantuan ke masjid dan mushola dengan syarat pengurus musholanya jangan dari kalangan NU”, kata Kang Zaman, panggilan akrab ketua Ansor Cirebon ini.
Fakta ini dikuatkan oleh cerita yang dituturkan H. Juju, seorang dosen IAIN dari kalangan NU yang aktif di masjid didaerahnya. Ia menceritakan bahwa dirinya pernah mempelopori pembangunan sebuah masjid, tetapi kini masjid itu dikuasai oleh PKS, dan dirinya tidak aktif di masjid itu lagi. Dia menekankan; “Gerakan Islam garis keras ini harus segera disikapi oleh NU Cirebon”.
Sementara itu Syahiron Syamsuddin, doktor muda dari Cirebon yang baru pulang dari studi post doktoral di Berlin menceritakan pengalamannya selama mengikuti studi. Ia mengatakan,
“Berlin dengan para orientalisnya yang nonmuslim ternyata memiliki langkah-langkah maju yang sangat menginspirasi saya. Mereka membuat sebuah program yang luar biasa, terkait pengumpulan seluruh inskripsi, manuskrip-manuskrip al-Qur’an dan tafsir masa lalu, di berbagai negara, dari berbagai masa, lengkap dengan berbagai komentar dan kajiannya,”jelasnya.
Karena itu, Syahiron menyatakan ketertarikannya pada gagasan penyusunan tafsir Cirebon, yang menurutnya tidak hanya disusun berdasarkan metode tematik (maudhu’i) atau tahlili, tetapi juga lebih jauh dari itu.
Sejalan dengan itu, Sholeh seorang peserta forum yang juga doktor pengajar Quranic Studies di Amerika, juga menyatakan ketertarikannya dengan gagasan penyusunan tafsir Cirebon. Ia mengusulkan sebaiknya tafsir Cirebon yang dimaksud adalah tafsir yang menampilkan Islam sebagai agama damai dan rahmatan lil ‘alamin. Karena berdasarkan pengalamannya mengajar Quranic Studies di Amerika, nyatanya mahasiswanya, yang tentu saja banyak dari Barat, lebih mengenal Islam sebagai agama kekerasan, dan bukan agama damai.
Seorang pengurus PCNU Cirebon yang hadir, yang akrab dipanggil Kang Opik dari pesantren Gedongan, juga menyatakan ketertarikannya pada gagasan penyusunan tafsir ini. Ia mengusulkan bahwa sebaiknya tafsir Cirebon yang dimaksud adalah tafsir yang bukan hanya merujuk tafsir-tafsir yang sudah ada, tetapi juga membahas persoalan-persoalan yang actual berkembang. Karena itu ia mengusulkan bukan untuk menyusun tafsir al-Qur’an Cirebon tetapi lebih pada ta’wil al-Qur’an Cirebon.
Pengurus PCNU Cirebon lainnya, KH. Wawan Arwani dari Pesantren Buntet tidak banyak membahas gagasan tafsir Cirebon ini. Ia banyak menceritakan pengalamannya terkait terdesaknya kalangan nahdiyin (warga NU) Cirebon oleh kalangan non NU. Ia setuju sekali kalau ada gerakan bersama menyikapi gerakan wahabi di Cirebon.
Kang Hasan Maarif, peserta dari kalangan Jurnalis Senior Cirebon menanggapi gagasan penyusunan tafsir Cirebon ini. Menurutnya gagasan ini sangat menarik, tetapi jika yang dimaksud tafsir Cirebon adalah tafsir berbahasa Cirebon maka sebaiknya mengikuti kaedah bahasa Cirebon yang sekarang ini sedang dalam proses standarisasi.
Kalangan jurnalis lainnya, Kang Diding, PU Harian Kabar Cirebon, menyatakan bahwa sebenarnya gagasan tafsir Cirebon itu menarik, tetapi yang mendesak bagi masyarakat bahwa adalah perlunya langkah-langkah riil dari kalangan NU. Agar NU selalu hadir dalam tiap event yang dialami masyarakat.
“Dalam hal ini kalangan NU kurang cekatan dalam melakukan ‘branding’ bagi dirinya, misalnya saja di musim mudik PKS bikin pos mudik, dalam situasi bencana PKS bikin pos bantuan, tetapi NU tidak terlihat tidak melakukan apa-apa. Mungkin saja banyak orang dan kalangan NU melakukan pertolongan tetapi tidak dikemas dan tidak terlihat media”, jelas Diding. Untuk itu harian Kabar Cirebon yang ia pimpin, akan memberikan porsi seluas-luasnya bagi pemberitaan NU dan menerima tulisan-tulisan dari kalangan NU Cirebon.
Pembicaraan forum terus bergulir, mengarah pada pembicaraan prioritas penggarapan, apakah lebih penting melakukan gerakan anti Islam radikal di Cirebon ataukan melakukan penyusunan Tafsir Cirebon? Forum seakan terbagi menjadi dua kubu, yang setuju penggarapan gerakan anti wahabu terlebih dahulu atau penyusunan tafsir terlebih dahulu.
Forum kemudian ditengahi oleh KH. Husein Muhammad dan Faqihuddin Abdul Kodir. Kang Faqih, panggilan akrab Faqihuddin Abdul Kodir, menyatakan,
“Sebaiknya dalam hal memandang gerakan Islam radikal di Cirebon, kita tidak menyikapinya dengan psikologi keterancaman. Karena menurut Kang Faqih, kelompok Islam radikal pun sebenarnya merasa terancam oleh kita kaum nahdhiyin. Jadi sebaiknya ini dilakukan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Yang mampu melakukan penulisan tafsis silahkan menulis tafsir, yang mampu melakukan gerakan-gerakan praktis membendung wahabi, silahkan melakukannya secara terkordinasi, terpogram, dan jangan gerakan reaktif karena merasa terancam saja”.
Setelah diskusi forum berjalan hamper dua jam, Mas Zek sebagai moderator kemudian memetakan gagasan-gagasan yang berkembang. Menurut direktur Fahmina dan juga pengurus PCNU Cirebon ini, bahwa sebaiknya gagasan yang satu tidak menafikan gagasan yang lain. Sesungguhnya yang satu tidak harus dipriorotaskan dari yang lain. Tinggal berbagi tugas saja, siapa saja yang akan melaksanakan pembendungan gerakan Islam radikal di Cirebon, dan siapa saja yang akan menyusun Tafsir Cirebon.
Menutup acara ini Mas Zek memberi komentar penegasan bahwa: “Forum ini bukan dimaksudkan sebagai workshop, seminar ataupun forum untuk merumuskan sesuatu, tetapi meski demikian forum ini sangatlahh penting, untuk curhat dan melihat apa saja yang sesungguhnya menjadi keresahan dan ide kita bersama. Tentu saja untuk menindak lanjutinya perlu forum yang lebih serius lagi. Mungkin saja gagasan yang berkembang akan dilaksanakan, dan mungkin saja gagasan penyusunan tafsir Cirebon, jika belum ada yang melaksanakan, ISIF bersedia menjadi pelaksananya.”(alm)
Banjir Bandang Terjang 4 Kampung Nelayan Trenggalek
Trenggalek - Banjir bandang dengan ketinggian mencapai 1 meter lebih menerjang sedikitnya empat kampung nelayan di sekitar Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Keterangan yang dihimpun ANTARA dari berbagai sumber, termasuk Humas Pemkab Trenggalek Yoso Mihardi, Kamis pagi, banjir bandang dilaporkan mulai terjadi sejak Rabu (15/9) malam hingga Kamis dinihari.
Empat kampung nelayan yang menjadi sasaran amuk banjir itu masing-masing adalah Desa Margomulyo, Tasikmadu, Karanggandu, serta Prigi.
Belum ada keterangan resmi menyangkut data kerusakan maupun korban jiwa dalam kejadian ini.
Namun, mengacu pada jejak banjir yang dilaporkan mencapai ketinggian 1 meter lebih, diperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah.
"Kami masih akan meninjau ke lapangan lebih dulu. Saat ini sudah di lokasi, tapi belum bisa memberi gambaran data kerusakan maupun kerugian karena masih dievaluasi," kata Yoso dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Informasi lain dari warga Margomulyo, banjir bandang mulai terjadi di wilayah desa mereka sekitar pukul 21.30 WIB.
Tetapi, karena lokasi Desa Margomulyo sedikit lebih tinggi dibanding kampung nelayan lain, banjir hanya terlokalisir di sepanjang Sungai Prigi yang memiliki lebar mencapai 30 meter lebih.
Awalnya hujan yang mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 21.00 WIB tidak terlalu mengkhawatirkan.
Namun karena hujan semakin lebat, baru setengah jam air sungai mulai terlihat meluap.
Akibat banjir bandang itu, puluhan kubik sampah, kayu, dan bebatuan terbawa arus dan tersangkut di dua kaki jembatan utama di Desa Margomulyo dan Sawahan.ant jatim
Keterangan yang dihimpun ANTARA dari berbagai sumber, termasuk Humas Pemkab Trenggalek Yoso Mihardi, Kamis pagi, banjir bandang dilaporkan mulai terjadi sejak Rabu (15/9) malam hingga Kamis dinihari.
Empat kampung nelayan yang menjadi sasaran amuk banjir itu masing-masing adalah Desa Margomulyo, Tasikmadu, Karanggandu, serta Prigi.
Belum ada keterangan resmi menyangkut data kerusakan maupun korban jiwa dalam kejadian ini.
Namun, mengacu pada jejak banjir yang dilaporkan mencapai ketinggian 1 meter lebih, diperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah.
"Kami masih akan meninjau ke lapangan lebih dulu. Saat ini sudah di lokasi, tapi belum bisa memberi gambaran data kerusakan maupun kerugian karena masih dievaluasi," kata Yoso dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Informasi lain dari warga Margomulyo, banjir bandang mulai terjadi di wilayah desa mereka sekitar pukul 21.30 WIB.
Tetapi, karena lokasi Desa Margomulyo sedikit lebih tinggi dibanding kampung nelayan lain, banjir hanya terlokalisir di sepanjang Sungai Prigi yang memiliki lebar mencapai 30 meter lebih.
Awalnya hujan yang mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 21.00 WIB tidak terlalu mengkhawatirkan.
Namun karena hujan semakin lebat, baru setengah jam air sungai mulai terlihat meluap.
Akibat banjir bandang itu, puluhan kubik sampah, kayu, dan bebatuan terbawa arus dan tersangkut di dua kaki jembatan utama di Desa Margomulyo dan Sawahan.ant jatim
Wednesday, September 15, 2010
Penyebab Gula Darah Meningkat di Pagi Hari
Jakarta, Setelah tidur selama tujuh atau delapan jam, seharusnya seseorang mengalami penurunan kadar gula darah di pagi hari. Tapi tak sedikit orang terutama penderita diabetes yang justru kadar gula darahnya meningkat (hiperglikemia), biasanya terjadi antara jam 2-8 pagi.
"Selama tidur, tubuh mengeluarkan berbagai hormon yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Selain itu hal ini kemungkinan karena tubuh gagal merespons insulin secara normal," ujar Christy Parkin dari American Diabetes Association, seperti dikutip dari Livestrong, Rabu (16/9/2010).
Beberapa kondisi diketahui bisa menyebabkan meningkatnya kadar gula darah seseorang di pagi hari, yaitu:
Serangan fajar
Clevelend Clinic menjelaskan serangan fajar (fenomena Dawn) diakibatkan oleh hasil serangkaian perubahan alami di dalam tubuh seseorang sepanjang malam. Saat dosis insulin mulai menurun di malam hari, maka tubuh akan meresponsnya dengan cara melepaskan glukosa simpanan sehingga menyebabkan kenaikan kadar gula darah di pagi hari.
Efek Somogyi
Beberapa dekade lalu peneliti biokomia Michael Somogyi, PhD menemukan bahwa ketika penderita diabetes makan terlalu larut malam, mengonsumsi alkohol atau menggunakan insulin terlalu malam, maka akan menyebabkan terjadinya lonjakan kadar gula darah di pagi hari. Kondisi ini dikenal dengan efek Somogyi dan disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
Penyusutan insulin
Kadar gula darah yang meningkat di pagi hari juga bisa disebabkan akibat berkurangnya (penyusutan) kadar insulin di dalam tubuh, hal ini karena dosis insulin saat malam hari berkurang atau habis.
Cara terbaik untuk menentukan penyebab dari hiperglikemia di pagi hari adalah dengan mengukur kadar gula darah sepanjang malam.
Jika kadar gula darah mulai menurun saat jam 3 pagi, ada kemungkinan efek Somogyilah penyebabnya. Jika gula darah tinggi antara pukul 3-8 pagi, maka fenomena fajar bisa menjadi pemicunya. Tapi jika kadar gula darah meningkat mulai pukul 3 dini hari hingga pagi, maka kemungkinan akibat menurunnya kadar insulin.
Jika penyebabnya sudah diketahui, maka seseorang bisa menentukan cara pencegahannya misalnya dengan mengatur kembali dosis obat yang dikonsumsi, hindari mengemil makanan ringan sebelum tidur atau menentukan rutinitas terbaik dalam menggunakan insulin. Hal ini untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat hiperglikemia.
"Selama tidur, tubuh mengeluarkan berbagai hormon yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Selain itu hal ini kemungkinan karena tubuh gagal merespons insulin secara normal," ujar Christy Parkin dari American Diabetes Association, seperti dikutip dari Livestrong, Rabu (16/9/2010).
Beberapa kondisi diketahui bisa menyebabkan meningkatnya kadar gula darah seseorang di pagi hari, yaitu:
Serangan fajar
Clevelend Clinic menjelaskan serangan fajar (fenomena Dawn) diakibatkan oleh hasil serangkaian perubahan alami di dalam tubuh seseorang sepanjang malam. Saat dosis insulin mulai menurun di malam hari, maka tubuh akan meresponsnya dengan cara melepaskan glukosa simpanan sehingga menyebabkan kenaikan kadar gula darah di pagi hari.
Efek Somogyi
Beberapa dekade lalu peneliti biokomia Michael Somogyi, PhD menemukan bahwa ketika penderita diabetes makan terlalu larut malam, mengonsumsi alkohol atau menggunakan insulin terlalu malam, maka akan menyebabkan terjadinya lonjakan kadar gula darah di pagi hari. Kondisi ini dikenal dengan efek Somogyi dan disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
Penyusutan insulin
Kadar gula darah yang meningkat di pagi hari juga bisa disebabkan akibat berkurangnya (penyusutan) kadar insulin di dalam tubuh, hal ini karena dosis insulin saat malam hari berkurang atau habis.
Cara terbaik untuk menentukan penyebab dari hiperglikemia di pagi hari adalah dengan mengukur kadar gula darah sepanjang malam.
Jika kadar gula darah mulai menurun saat jam 3 pagi, ada kemungkinan efek Somogyilah penyebabnya. Jika gula darah tinggi antara pukul 3-8 pagi, maka fenomena fajar bisa menjadi pemicunya. Tapi jika kadar gula darah meningkat mulai pukul 3 dini hari hingga pagi, maka kemungkinan akibat menurunnya kadar insulin.
Jika penyebabnya sudah diketahui, maka seseorang bisa menentukan cara pencegahannya misalnya dengan mengatur kembali dosis obat yang dikonsumsi, hindari mengemil makanan ringan sebelum tidur atau menentukan rutinitas terbaik dalam menggunakan insulin. Hal ini untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat hiperglikemia.
Banyak Orang Mati Karena Tak Bisa Kentut
Banyak orang yang merasa malu jika ketahuan kentut, karena masalah perkentutan seringkali dinilai salah dari sisi etika dan kesopanan. Tapi jangan remehkan kentut, karena orang bisa meninggal hanya gara-gara tak bisa mengeluarkan gas dari tubuh.
Dalam frekuensi normal, kentut merupakan hal yang sehat karena menandakan sistem pencernaan khususnya gerakan peristaltik usus hingga anus berjalan dengan normal.
Bila frekuensinya berlebihan, maka menandakan adanya gangguan di perut. Tapi yang lebih buruk dan dapat mengancam nyawa adalah bila orang tidak bisa mengeluarkan gas dari dalam tubuhnya alias tidak bisa kentut.
Ketidakmampuan tubuh mengeluarkan gas atau kentut dari dalam tubuh dapat mengancam jiwa karena disebabkan oleh kondisi peritonitis. Peritonitis adalah peradangan (iritasi) dari peritoneum, yaitu jaringan tipis yang melapisi dinding bagian dalam perut dan mencakup sebagian besar organ perut.
Dilansir dari Medlineplus, Rabu (15/9/2010), gejala dari peritonitis secara umum adalah sebagai berikut:
Perut (abdomen) sangat sakit, kembung dan kadang lembek. Rasa sakit akan semakin memburuk ketika perut disentuh atau bergerak.
Ketidakmampuan mengeluarkan gas atau kentut dari tubuh
Demam dan menggigil
Terdapat cairan di perut
Susah buang air besar
Kelelahan berlebihan
Hanya sedikit buang air kecil
Mual dan muntah
Peritonitis dapat mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang berbeda. Ada tiga jenis peritonitis, yaitu sebagai berikut:
1. Peritonitis spontan
Peritonitis spontan biasanya disebabkan oleh infeksi ascitesascites, yaitu pengumpulan cairan dalam rongga peritoneal. Hal ini biasanya terjadi karena gagal hati atau ginjal.
Faktor risiko meliputi penderita penyakit hati termasuk orang yang mengosumsi alkohol berlebihan dan penyakit lainnya yang mengarah ke sirosis, seperti virus hepatitis kronis (hepatitis B atau hepatitis C).
2. Peritonitis sekunder
Peritonitis sekunder memiliki beberapa penyebab utama, salah satunya karena bakteri. Bakteri dapat memasuki peritoneum melalui lubang (perforasi) pada saluran pencernaan. Lubang tersebut dapat disebabkan oleh usus buntu yang pecah, radang lambung, perforasi usus, atau luka, seperti luka tembak atau pisau.
Peritonitis sekunder juga dapat terjadi jika empedu atau bahan kimia yang dilepaskan oleh pankreas (enzim pankreas) bocor ke selaput rongga perut.
Kontaminan asing juga dapat menyebabkan peritonitis sekunder jika masuk ke dalam rongga peritoneal. Hal ini dapat terjadi selama penggunaan kateter dialisis peritoneal atau tabung makan.
3. Peritonitis dialisis
Peritonitis dialisis adalah peradangan pada selaput rongga perut (peritoneum) yang terjadi ketika seseorang menerima dialisis peritoneal, yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke wilayah tersebut pada prosedur dialisis. Bakteri kulit atau jamur dapat menyebabkan infeksi.
Penyebab peritonitis harus diidentifikasi dan segera diobati. Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah menghubungi dokter atau rumah sakit, karena kondisi ini bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa. Pengobatan biasanya melibatkan operasi dan antibiotik.
Dalam frekuensi normal, kentut merupakan hal yang sehat karena menandakan sistem pencernaan khususnya gerakan peristaltik usus hingga anus berjalan dengan normal.
Bila frekuensinya berlebihan, maka menandakan adanya gangguan di perut. Tapi yang lebih buruk dan dapat mengancam nyawa adalah bila orang tidak bisa mengeluarkan gas dari dalam tubuhnya alias tidak bisa kentut.
Ketidakmampuan tubuh mengeluarkan gas atau kentut dari dalam tubuh dapat mengancam jiwa karena disebabkan oleh kondisi peritonitis. Peritonitis adalah peradangan (iritasi) dari peritoneum, yaitu jaringan tipis yang melapisi dinding bagian dalam perut dan mencakup sebagian besar organ perut.
Dilansir dari Medlineplus, Rabu (15/9/2010), gejala dari peritonitis secara umum adalah sebagai berikut:
Perut (abdomen) sangat sakit, kembung dan kadang lembek. Rasa sakit akan semakin memburuk ketika perut disentuh atau bergerak.
Ketidakmampuan mengeluarkan gas atau kentut dari tubuh
Demam dan menggigil
Terdapat cairan di perut
Susah buang air besar
Kelelahan berlebihan
Hanya sedikit buang air kecil
Mual dan muntah
Peritonitis dapat mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang berbeda. Ada tiga jenis peritonitis, yaitu sebagai berikut:
1. Peritonitis spontan
Peritonitis spontan biasanya disebabkan oleh infeksi ascitesascites, yaitu pengumpulan cairan dalam rongga peritoneal. Hal ini biasanya terjadi karena gagal hati atau ginjal.
Faktor risiko meliputi penderita penyakit hati termasuk orang yang mengosumsi alkohol berlebihan dan penyakit lainnya yang mengarah ke sirosis, seperti virus hepatitis kronis (hepatitis B atau hepatitis C).
2. Peritonitis sekunder
Peritonitis sekunder memiliki beberapa penyebab utama, salah satunya karena bakteri. Bakteri dapat memasuki peritoneum melalui lubang (perforasi) pada saluran pencernaan. Lubang tersebut dapat disebabkan oleh usus buntu yang pecah, radang lambung, perforasi usus, atau luka, seperti luka tembak atau pisau.
Peritonitis sekunder juga dapat terjadi jika empedu atau bahan kimia yang dilepaskan oleh pankreas (enzim pankreas) bocor ke selaput rongga perut.
Kontaminan asing juga dapat menyebabkan peritonitis sekunder jika masuk ke dalam rongga peritoneal. Hal ini dapat terjadi selama penggunaan kateter dialisis peritoneal atau tabung makan.
3. Peritonitis dialisis
Peritonitis dialisis adalah peradangan pada selaput rongga perut (peritoneum) yang terjadi ketika seseorang menerima dialisis peritoneal, yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke wilayah tersebut pada prosedur dialisis. Bakteri kulit atau jamur dapat menyebabkan infeksi.
Penyebab peritonitis harus diidentifikasi dan segera diobati. Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah menghubungi dokter atau rumah sakit, karena kondisi ini bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa. Pengobatan biasanya melibatkan operasi dan antibiotik.
Mahfud MD: SKB Pendirian Rumah Ibadah Perlu Ditinjau
Yogyakarta, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai Surat Keputusan Bersama dua menteri tentang pendirian rumah ibadah perlu untuk ditinjau ulang karena sudah tidak relevn dengan kondisi di lapangan saat ini.
"Isi atau materi dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) dua menteri tersebut mendesak untuk ditinjau ulang dan direvisi tanpa menghilangkan esensi dari makna SKB tersebut karena saat ini kondisi di lapangan sudah tidak relevan lagi," katanya di rumah pribadinya Sleman, Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, SKB dua menteri yang ditandatangani Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama tersebut awalnya memang diperuntukkan menghindari konflik horizontal di tengah masyarakat.
"Dengan adanya pertimbangan tersebut maka sangat wajar apabila negara mengeluarkan SKB tersebut untuk melindungi agama serta para pemeluknya," katanya.
Ia mengatakan, namun untuk kondisi saat ini SKB tersebut sudah tidak sesuai dengan kondisi di tengah masyarakat karena tingkat mobilitas penduduk yang sangat cepat.
"Atas dasar pertimbangan itu maka sudah selayaknya jika SKB dua menteri itu dikaji ulang dan direvisi, karena sebenarnya tujuan dari SKB tersebut yang awalnya untuk menghindari konflik justru tidak tercapai," katanya.
Mahfud mengatakan, revisi ini perlu dilakukan agar ketertiban di masyarakat dapat terjamin dan hal manusia dalam memeluk agama juga tidak terlanggar.
"Hak beragama merupakan forum internom yang tidak dapat dipaksakan oleh orang lain termasuk negara," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah perlu segera mengevaluasi dan mempelajari kembali isi SKB dua menteri tersebut demi kerukunan umat beragama di Indonesia minimal sesuai dengan kondisi terbaru di lapangan.
"Dengan revisi ini maka diharapkan kasus penusukan seperti yang dialami jemaat HKBP tidak akan terulang lagi," katanya. (ant/sam)
"Isi atau materi dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) dua menteri tersebut mendesak untuk ditinjau ulang dan direvisi tanpa menghilangkan esensi dari makna SKB tersebut karena saat ini kondisi di lapangan sudah tidak relevan lagi," katanya di rumah pribadinya Sleman, Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, SKB dua menteri yang ditandatangani Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama tersebut awalnya memang diperuntukkan menghindari konflik horizontal di tengah masyarakat.
"Dengan adanya pertimbangan tersebut maka sangat wajar apabila negara mengeluarkan SKB tersebut untuk melindungi agama serta para pemeluknya," katanya.
Ia mengatakan, namun untuk kondisi saat ini SKB tersebut sudah tidak sesuai dengan kondisi di tengah masyarakat karena tingkat mobilitas penduduk yang sangat cepat.
"Atas dasar pertimbangan itu maka sudah selayaknya jika SKB dua menteri itu dikaji ulang dan direvisi, karena sebenarnya tujuan dari SKB tersebut yang awalnya untuk menghindari konflik justru tidak tercapai," katanya.
Mahfud mengatakan, revisi ini perlu dilakukan agar ketertiban di masyarakat dapat terjamin dan hal manusia dalam memeluk agama juga tidak terlanggar.
"Hak beragama merupakan forum internom yang tidak dapat dipaksakan oleh orang lain termasuk negara," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah perlu segera mengevaluasi dan mempelajari kembali isi SKB dua menteri tersebut demi kerukunan umat beragama di Indonesia minimal sesuai dengan kondisi terbaru di lapangan.
"Dengan revisi ini maka diharapkan kasus penusukan seperti yang dialami jemaat HKBP tidak akan terulang lagi," katanya. (ant/sam)
Al Quran Dibakar, MUI Imbau Umat Islam Tak Terpancing
INILAH.COM, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia mengatakan aksi dari beberapa pengikut Terry Jones yang membakar Al Quran hanya mencari sensasi saja. Menurut Amidhan, yang terpenting aktor utama dari aksi pembakar Al Quran, yakni Terry Jones sudah membatalkan aksinya tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Amidhan, saat dihubungi INILAH.COM di Jakarta, Selasa (14/09). Saat ditanya mengenai tetap adanya aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan oleh dua orang pengikut Terry Jones, dirinya mengatakan itu tidak lebih dari hanya cari sensasi saja.
"Saya memang sudah dengar ada aksi merobek dan membakar kulit depan Al-Quran, menurut saya itu hanya orang-orang yang mencari sensasi saja, tidak usah ini diangkat ke permukaan," ucapnya. Dirinya mengatakan yang terpenting adalah aksi utama dari aktor utama yakni Terry Jones sudah batal dilakukan.
"Yang terpentingkan aksi utamanya yakni dari Terry Jones sudah dibatalkan, saya pikir kasus yang besar yang itu, kalau ada yang mengikuti dan tetap melakukan aksi itu, itu hanya mencari sensasi saja. Yang seperti itu tidak perlu diangkat dan diekspos terlalu berlebihan," jelasnya.
Amidhan juga mengatakan dirinya merasa yakin Umat Islam Indonesia tidak terpancing dengan aksi tersebut. "Saya pikir tidak ada yang terpancing, dan kasus-kasus kekerasan yang terjadi sekarang saya pikir tidak ada kaitannya dengan aksi itu," katanya.
Sebagaimana diberitakan tennessean.com dua pengikut terry Jones yaitu Pendeta Bob Old dan Pendeta Danny Allen membakar Al Quran pada Sabtu (11/9) di Springfield, Amerika Serikat di hadapan sekelompok orang yang sebagiannya merupakan awak media.
Kedua pendeta itu menyiram dua buah Al Quran dan sebuah teks Islam lainnya dengan cairan pembakar, lalu menyulutnya dengan api. Mereka menyaksikan bersama-sama kitab suci umat Islam itu menjadi abu. [mah]
Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Amidhan, saat dihubungi INILAH.COM di Jakarta, Selasa (14/09). Saat ditanya mengenai tetap adanya aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan oleh dua orang pengikut Terry Jones, dirinya mengatakan itu tidak lebih dari hanya cari sensasi saja.
"Saya memang sudah dengar ada aksi merobek dan membakar kulit depan Al-Quran, menurut saya itu hanya orang-orang yang mencari sensasi saja, tidak usah ini diangkat ke permukaan," ucapnya. Dirinya mengatakan yang terpenting adalah aksi utama dari aktor utama yakni Terry Jones sudah batal dilakukan.
"Yang terpentingkan aksi utamanya yakni dari Terry Jones sudah dibatalkan, saya pikir kasus yang besar yang itu, kalau ada yang mengikuti dan tetap melakukan aksi itu, itu hanya mencari sensasi saja. Yang seperti itu tidak perlu diangkat dan diekspos terlalu berlebihan," jelasnya.
Amidhan juga mengatakan dirinya merasa yakin Umat Islam Indonesia tidak terpancing dengan aksi tersebut. "Saya pikir tidak ada yang terpancing, dan kasus-kasus kekerasan yang terjadi sekarang saya pikir tidak ada kaitannya dengan aksi itu," katanya.
Sebagaimana diberitakan tennessean.com dua pengikut terry Jones yaitu Pendeta Bob Old dan Pendeta Danny Allen membakar Al Quran pada Sabtu (11/9) di Springfield, Amerika Serikat di hadapan sekelompok orang yang sebagiannya merupakan awak media.
Kedua pendeta itu menyiram dua buah Al Quran dan sebuah teks Islam lainnya dengan cairan pembakar, lalu menyulutnya dengan api. Mereka menyaksikan bersama-sama kitab suci umat Islam itu menjadi abu. [mah]
Studi Banding DPR Disorot
TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat kembali mendapat sorotan berkaitan dengan rencana kunjungan kerja 26 anggota DPR ke luar negeri. Sejumlah 13 anggota Panitia Kerja Rancangan Undang-Undang Hortikultura dari Komisi IV akan mengunjungi Belanda dan Norwegia. Sedangkan 13 anggota Panitia Kerja RUU Kepramukaan dari Komisi X akan melakukan studi banding ke Afrika Selatan, Korea Selatan, dan Jepang.
Menurut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), kunjungan kerja ke lima negara yang dilakukan pada pertengahan September hingga awal Oktober 2010 itu menghabiskan dana sekitar Rp 3,7 miliar.
Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, menyatakan
kunjungan itu tak diperlukan lagi. Sebab, staf ahli anggota DPR sudah menyelesaikan daftar inventaris masalah (DIM) dan tinggal dibahas bersama oleh anggota DPR. Dia menuding anggota DPR telah memberikan argumentasi yang membohongi publik.
"Kalau anggota DPR tetap ngotot memaksa ke luar negeri, itu hanya untuk sekadar jalan-jalan serta menghambur-hamburkan uang negara saja," kata Uchok dalam siaran pers yang diterima Tempo kemarin.
Ketua DPR Marzuki Alie membantah tudingan Fitra bahwa anggaran studi banding ke lima negara itu mencapai Rp 3,7 miliar. Meski mengaku tak tahu secara detail jumlahnya, dia mengatakan jumlahnya tak sebesar itu. "Masak (anggarannya) Rp 3,7 miliar, gila itu. Ya, enggak benarlah. Rp 1 miliar saja tidak sampai itu," kata Marzuki melalui sambungan telepon kemarin.
Marzuki mengatakan studi banding ke luar negeri diperbolehkan dalam undang-undang, bahkan telah dianggarkan dan studi itu harus dilakukan di negara yang lebih baik dari Indonesia. Tapi dia mengaku tak tahu mengapa studi banding RUU Kepramukaan dilakukan di Afrika Selatan, yang kegiatan kepanduannya dinilai tak sebaik Indonesia.
Wakil Ketua Komisi X Rully Chairul Azwar menjelaskan, studi banding ke Afrika Selatan penting karena negara itu salah satu pelopor berdirinya kepanduan. Komisi X ingin mengetahui model apa yang masih efektif digunakan dan model mana yang harus ditinggalkan. "Kalau hanya lihat dari situs, studi literatur, kita tidak bisa menggali lebih dalam mengenai apa yang menyebabkan kepanduan tidak berkembang di sana," kata Rully kemarin.
Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Indonesia juga menilai rencana DPR melakukan studi banding ke lima negara itu kontraproduktif. Mereka menuding DPR memanfaatkan celah dalam anggaran negara untuk kepentingan pribadi. "Studi banding tidak memiliki korelasi apa pun dengan kinerja DPR," ujar Direktur Monitoring, Advokasi, dan Jaringan PSHK Ronald Rofiandri.
Kritik juga datang dari Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Musthafa Kamal. Ia mengatakan anggota DPR seharusnya tidak pergi ke luar negeri sekadar untuk studi banding, tapi juga membawa misi lain, seperti diplomasi dan kerja sama internasional. "Kalau hanya untuk studi, belajar, bisa kirim staf atau pengamat saja," ujarnya.
Wakil Ketua DPR Anis Matta menilai studi banding dilakukan oleh anggota DPR karena belum adanya pusat hukum di dalam DPR. Padahal salah satu tugas DPR adalah membuat undang-undang. Studi banding ke luar negeri, kata dia, dilakukan karena banyak anggota DPR tak memiliki latar belakang di bidang hukum atau penyusunan undang-undang.
Menurut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), kunjungan kerja ke lima negara yang dilakukan pada pertengahan September hingga awal Oktober 2010 itu menghabiskan dana sekitar Rp 3,7 miliar.
Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, menyatakan
kunjungan itu tak diperlukan lagi. Sebab, staf ahli anggota DPR sudah menyelesaikan daftar inventaris masalah (DIM) dan tinggal dibahas bersama oleh anggota DPR. Dia menuding anggota DPR telah memberikan argumentasi yang membohongi publik.
"Kalau anggota DPR tetap ngotot memaksa ke luar negeri, itu hanya untuk sekadar jalan-jalan serta menghambur-hamburkan uang negara saja," kata Uchok dalam siaran pers yang diterima Tempo kemarin.
Ketua DPR Marzuki Alie membantah tudingan Fitra bahwa anggaran studi banding ke lima negara itu mencapai Rp 3,7 miliar. Meski mengaku tak tahu secara detail jumlahnya, dia mengatakan jumlahnya tak sebesar itu. "Masak (anggarannya) Rp 3,7 miliar, gila itu. Ya, enggak benarlah. Rp 1 miliar saja tidak sampai itu," kata Marzuki melalui sambungan telepon kemarin.
Marzuki mengatakan studi banding ke luar negeri diperbolehkan dalam undang-undang, bahkan telah dianggarkan dan studi itu harus dilakukan di negara yang lebih baik dari Indonesia. Tapi dia mengaku tak tahu mengapa studi banding RUU Kepramukaan dilakukan di Afrika Selatan, yang kegiatan kepanduannya dinilai tak sebaik Indonesia.
Wakil Ketua Komisi X Rully Chairul Azwar menjelaskan, studi banding ke Afrika Selatan penting karena negara itu salah satu pelopor berdirinya kepanduan. Komisi X ingin mengetahui model apa yang masih efektif digunakan dan model mana yang harus ditinggalkan. "Kalau hanya lihat dari situs, studi literatur, kita tidak bisa menggali lebih dalam mengenai apa yang menyebabkan kepanduan tidak berkembang di sana," kata Rully kemarin.
Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Indonesia juga menilai rencana DPR melakukan studi banding ke lima negara itu kontraproduktif. Mereka menuding DPR memanfaatkan celah dalam anggaran negara untuk kepentingan pribadi. "Studi banding tidak memiliki korelasi apa pun dengan kinerja DPR," ujar Direktur Monitoring, Advokasi, dan Jaringan PSHK Ronald Rofiandri.
Kritik juga datang dari Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Musthafa Kamal. Ia mengatakan anggota DPR seharusnya tidak pergi ke luar negeri sekadar untuk studi banding, tapi juga membawa misi lain, seperti diplomasi dan kerja sama internasional. "Kalau hanya untuk studi, belajar, bisa kirim staf atau pengamat saja," ujarnya.
Wakil Ketua DPR Anis Matta menilai studi banding dilakukan oleh anggota DPR karena belum adanya pusat hukum di dalam DPR. Padahal salah satu tugas DPR adalah membuat undang-undang. Studi banding ke luar negeri, kata dia, dilakukan karena banyak anggota DPR tak memiliki latar belakang di bidang hukum atau penyusunan undang-undang.
Demokrat Bantah Dorong "Reshuffle"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah partainya telah mendorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk merombak kabinet.
"Tentang isu `reshuffle` saya belum pernah dengar. Partai Demokrat juga tidak akan masuk ke dalam isu `reshuffle`. Bukan saja itu kewenangan khusus Presiden, tetapi juga karena kami tidak ingin mengganggu konsentrasi kerja para menteri," kata Anas di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, Partai Demokrat berkomitmen memperkuat sistem pemerintahan presidensial dengan menyerahkan penuh urusan kabinet kepada presiden.
"Tidak perlu mendorong dan mendesak presiden untuk `reshuffle`. Sebaliknya juga tidak perlu menghalangi jika presiden, demi kinerja pemerintahan, hendak melakukan penyegaran kabinet," kata Anas.
Isu perombakan kabinet kembali muncul menjelang satu tahun masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu II Oktober mendatang.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok dalam beberapa hari ini terus berbicara kepada media massa mengenai rencana pergantian sejumlah menteri yang dinilainya tidak berkinerja baik. (*)
"Tentang isu `reshuffle` saya belum pernah dengar. Partai Demokrat juga tidak akan masuk ke dalam isu `reshuffle`. Bukan saja itu kewenangan khusus Presiden, tetapi juga karena kami tidak ingin mengganggu konsentrasi kerja para menteri," kata Anas di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, Partai Demokrat berkomitmen memperkuat sistem pemerintahan presidensial dengan menyerahkan penuh urusan kabinet kepada presiden.
"Tidak perlu mendorong dan mendesak presiden untuk `reshuffle`. Sebaliknya juga tidak perlu menghalangi jika presiden, demi kinerja pemerintahan, hendak melakukan penyegaran kabinet," kata Anas.
Isu perombakan kabinet kembali muncul menjelang satu tahun masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu II Oktober mendatang.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok dalam beberapa hari ini terus berbicara kepada media massa mengenai rencana pergantian sejumlah menteri yang dinilainya tidak berkinerja baik. (*)
Tuesday, September 14, 2010
Warga Bawean Di Sungai Tiram Cipta Mobil Berhias Untuk Takbiran Lebaran Keliling Kampung
Salam
Saat saya sedang membuka Fb telah di hubungi oleh teman dari Wilayah Johor Bharu,beliau menyuruh membuka email ,saat saya tanya emangnya ada apa di dalam email saya,beliau memberitahu saat cheting dengan dia ,ianya telah mengirim foto-foto kegiatan warga Bawean di Sungai Tiram saat lebaran lewat Email ,jika bisa tolong muat dalam blog Epung ,Ungkapnya.
Salah satu acara kegiatan lebaran para warga Bawean membuat mobil yang di hiasa dengan gambar seperti gedung dll,acara takbiran dan mobil hiasa adalah acara orang Bawean saat belum merantau.Setiap lebaran orang Bawean selalu takbir keliling kampung,makanya warga Bawean yang tinggal di Sungai Tiram masih melaksanakan kegiatan ini,ianya masing-masing sudah bertahun tahun merantau di negara tetangga ini, meskipun sibuk denga kerja tetapi tetap mengingatinya saat lebaran di kampung.
Pada lebaran ini warga Bawean tidak banyak yang mudik,mereka takut gak dapat kapal untuk nyabrang ke Bawean.Makanya untuk menghilangkan rindu pada kampung halaman warga Bawean yang ada di Sungai Tiram adakan kegiatan lebaran takbir dengan mobil berhias.
Menurut Suhaili salah satu kegiatan orang Bawean di Sungai Tiram saat selain takbiran di masjid dan langgar saat lebaran adalah bikin mobil hiasan untuk takbir lebaran keliling kampung sesamanya.Mobil berhias dengan disaen Rumah dan komplex di cipta oleh saudara Muhammad asal Pancor Bawean ,beliau yang telah lama tinggal di Sungai Tiram Johor Bharu.
Acara takbir dengan menggunakan mobil berhiasa di adakan pada tanggal 10 September 2010 oleh masyarakat Bawean Tiram.Ungkap Suhaili
Suhaili adalah warga Bawean yang banyak mempunyai lagu-lagu Bawean dalam Yuutub,siapa yang ingin lagu lagu Bawean bisa membuka yuutub ,kata beliau.