Wednesday, September 8, 2010

PENENTUAN AWAL SYAWAL 1431 H :Sidang Itsbat Didahului Rukyatul Hilal

Jakarta, NU Online
Sidang itsbat atau penetapan awal bulan Syawal 1431 H digelar di kantor Kementerian Agama Jakarta, Rabu (8/9) petang. Sidang yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali ini akan dimulai dengan laporan hasil rukyatul hilal oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan Badan Hisab Rukyat serta beberapa instansi yang ikut menggelar rukyat Kominfo, Bossca dan ITB.

Rukyatul hilal atau pengamatan bulan sabit di lapangan untuk penentuan tanggal 1 Syawal 1431 H dilaksanakan pada Rabu petang, hari ini, bertepatan dengan 29 Ramadhan 1431 H.

Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlaltul Ulama (PBNU) akan mengkoordinir rukyatul hilal bil fi’li untuk penentuan awal Syawal 1431 H di sedikitnya 90 titik rukyat di seluruh Indonesia.

“Seperti biasa Rukyah akan dilaksanakan oleh seratus dua puluh perukyah bersertifikat nasional di samping para alim ulama ahli rukyah, ahli hisab, nahdliyyin dan pesantren setempat, serta bekerja sama dengan instansi terkait,” kata Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH Ghazalie Masroeri dihubungi NU Online di Jakarta, Sabtu (4/9) kemarin.

Ditambahkan, pihaknya juga akan menerjunkan sebagian anggota pengurus pusat untuk memantau langsung pelaksanaan rukyah di lapangan.

Lajnah Falakiyah PBNU kembali menegaskan, awal Syawal 1431 H masih menunggu hasil rukyatul hilal. Meski NU telah mempunyai prediksi awal Syawal dalam hisabnya yang telah dihitung beberapa tahun sebelumnya, tetapi bagi NU fungsi hisab tidak dalam posisi menentukan.

Data dalam Almanak PBNU yang diterbitkan Lajnah Falakiyah untuk Markaz Jakarta menyebutkan bahwa Ijtima’ atau konjungsi awal bulan Syawal akan terjadi pada Rabu (8/9) pukul 17.00 WIB. Letak matahari terbenam berada pada posisi 5 derajat 33 menit di utara titik barat. Sementara tinggi hilal saat dilakukan pengamatan masih berada pada posisi 2 derajat 16 menit di bawah ufuk. (nam)

Selain Lajnah Falakiyah, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkerjasama dengan Bosscha Observatory, FMIPA, Institut Teknologi Bandung juga akan mengadakan pengamatan hilal untuk mengetahui munculnya bulan baru yang menentukan hari Raya Idul Fitri.

Lokasi pengamatan hilal kali ini direncanakan akan dilakukan pada 12 titik, yaitu Observatorium Hilal Lhok Nga, Aceh ; UIN SUSKA, Pekan Baru, Riau; Menara Timur UPI, Bandung, Observatorium Bosscha, Lembang Bandung Jawa Barat, Pos Observasi Bulan (POB) Bukit Bela-belu, Bantul, Yogyakarta; Depan Rumah Jabatan Bupati Kupang, Mataram, Nusa Tenggara Timur; SPD LAPAN, Biak, Papua; Lantai Atas Mall GTC, Makassar, Sulawesi Selatan; Islamic Center Kota Samarinda, Kalimantan Timur; Nusa Tenggara Barat; Pantai Gebang Madura; dan SPD LAPAN Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.

Masyarakat dapat menyaksikan hasil pengamatan hilal ini dalam bentuk video streaming yang ditayangkan secara online melalui Web Portal Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan alamat URL : http://hilal.depkominfo.go.id serta Website Bosscha ITB dengan alamat URL : http://bosscha.itb.ac.id/hilal.(nam

No comments: