Gresik - Sekitar 60 persen lebih Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang bekerja di Malaysia dan Singapura, Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah ini tidak mudik dke kampung halamanya.
"Mencapai 60 persen lebih, jumlahnya mencapai ratusan ribu. Hari Raya tahun ini mereka rata-rata hanya mengirimkan uangnya saja ke sanak saudaranya melalui bank," kata Abdul Basith, warga Bawean saat ditemui di Pelabuhan Gresik, Rabu.
Dikatakanya, keengganan TKI asal Bawean yang bekerja di Malaysia dan Singapura pulang kampung, karena faktor angkutan kapal dari Pelabuhan Gresik ke Bawean yang setiap tahun selalu bermasalah.
"Mereka tidak mau seperti tahun-tahun sebelumnya. Setelah sampai di Gresik ternyata malah tidak kebagian tiket kapal. Akibatnya bukan merayakan Hari Raya di Bawean bersama keluarganya, tapi Hari Raya di Gresik. Percuma 'kan," tandasnya.
Menurut data Persatuan Bawean Malaysia dan Persatuan Bawean Singapore, jumlah TKI asal Bawean yang bekerja di Malaysia sekitar 127.000, jiwa.
"Jumlah itu baru saja saya dapatkan dari PBM dan PBS. Itu belum TKI yang berada di Amerika, Kanada dan Australia," ujarnya.
Sejak pertengahan Ramadhan tahun ini para TKI memilih menstranferkan uangnya melalui Bank Jatim dan Bank-bank lainya karena tidak mudik ke kampung.
No comments:
Post a Comment