Wednesday, September 22, 2010

Winfaida Lama Ikut Transmigrasi Orang Tua ke Lampung

Pacitan (beritajatim.com) - Winfaida (26), Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang mengalami penyiksaan dan perkosaan dari majikannya di Malaysia memang berasal dari Kabupaten Pacitan. Tetapi, ia sudah lama ikut orang tuanya bertransmigrasi ke Lampung.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Marwan, Rabu (22/9/2010). "Kami sudah mendapat telpon dari KBRI di Malaysia," ujarnya.

Marwan mengatakan, karena sudah lama pindah, keberangkatan Winfaida juga berasal dari Lampung. Hanya, ia mengaku kesulitan mendapatkan alamat asal orang tuanya karena identitasnya tidak disebutkan. Sehingga, jika identitasnya jelas, bisa dipastikan melalui penelusuran data-data warga yang ikut program transmigrasi.

Baik melalui pemerintah maupun swadaya. Meski demikian pihaknya akan terus melakukan penelusuran guna mendapatkan identitas orang tua korban. "Selama ini TKI dari Pacitan biasanya berangkat dari luar kota," katanya.

Memang, selama ini Kota 1001 Goa ini bukan menjadi pilihan keberangkatan TKI. Biasanya mereka memilih berangkat dari luar kota. Seperti Ponorogo, Madiun, Malang, Surabaya atau bahkan Jakarta. Padahal, untuk bisa diberangkatkan dari luar daerah, calon TKI harus mempunyai KTP sesuai daerah keberangkatan. Artinya, meski mereka warga Pacitan kemungkinan juga mengantongi KTP daerah lain. Karena berangkatnya dari luar kota, maka dinas terkait tidak memiliki catatannya.

Seperti ramai diberitakan, sejak Februari lalu, Winfaida kerap mendapat penyiksaan dari majikannya. Penyiksaan tidak hanya sebatas fisik tetapi juga seksual dari majikan laki-laki. Ironisnya, setelah empat bulan bekerja dan menderita, Winfaida hanya diberi uang 30 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 75.000 oleh majikannya. [eka/kun]

No comments: