Jakarta, NU Online:Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan PUsat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menemui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kamis (23/9). Rombongan DPP PKB yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Faisal Hilmy, anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa ini ditemui oleh Katib Aam PBNU, KH Malik Madani dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung PBNU Jl. Kramat raya 164 Jakarta ini membicarakan sejumlah agenda strategis antara PBNU dengan PKB. Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar mengatakan, pertemuan ini penting untuk mengatasi kemerosotan peran politik PKB karena dilanda perpecahan.
“Kita sadar betul bahwa konflik harus segera diakhiri dengan melakukan rekonsiliasi,” tegas Muhaimin yang juga menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi ini.
”Kita juga akan membuat program bersama dalam penguatan Aswaja dan pemberdayaan ekonomi. Dua bidang ini sangat penting bagi UN ke depan dan imbasnya akan memperbesar peran politik PKB,” tandas Muhaimin.
Sementara itu Malik Madani menjelaskan, hubungan NU dengan PKB tidak bersifat struktural, tapi bersifat kultural, ideologis, dan historis. “Kiai Said Aqil sebagai ketua umum PBNU tidak terlibat secara struktural, tapi secara kultural dan akan terus bekerjasama. Maka itu wajar saja NU memberikan saran, kritik dan masukan,” kata Malik Madani yang didampingi Ketua Umum PBNU, KHSaid Aqil Siradj. (mdz/hmz)
No comments:
Post a Comment