Jakarta, NU Online
Delegasi tokoh muda Muslim Australia dari Melbourne, Sydney, dan Canberra tiba di Indonesia, untuk ambil bagian dalam program pertukaran bilateral yang bertujuan memperkokoh pemahaman Islam dan masalah antaragama di kedua negara.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, mengemukakan, delegasi Australia ini mencerminkan kemajemukan budaya yang luas dalam masyarakat Muslim Australia yang terdiri atas sekurangnya 70 latar belakang etnis, termasuk dari Indonesia.
"Islam di Australia merupakan kisah yang dinamis serta berevolusi dengan sejarah yang kaya dan yang telah memberikan sumbangsih besar pada keberhasilan Australia kontemporer yang multi-budaya," kata Farmer.
Kontak Islam dengan Australia berlangsung sebelum pemukiman Eropa, yakni pada abad ke-16 ketika pedagang dan nelayan Makassar berbagi kehidupan dengan penduduk asli di sepanjang Australia utara.
"Sangatlah penting bagi pemuda Australia untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang peran agama di Indonesia dan untuk berbagi pandangan tentang berbagai masalah," kata Dubes.
Selama program yang berlangsung dua pekan di Indonesia (16-30/5) mereka berkunjung ke Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta dan bertemu dengan tokoh masyarakat serta agama, akademisi dan perwakilan media.
Delegasi ini juga mengikuti perayaan Waisak Buddha di Yogyakarta dan bertemu dengan intelektual Muslim yang sangat dihormati Emha Ainun Najib.
Salah satu anggota delegasi yang bekerja di Canberra di Kepolisian Federal Australia, Kate Grealy berharap, belajar lebih jauh tentang budaya Indonesia, tantangannya, bagaimana Indonesia memandang Australia dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang variasi praktik dan penafsiran Islam di Indonesia.
Sejak Maret hingga Juni 2010, tiga delegasi Muslim Indonesia mengadakan kunjungan balasan ke Australia di bawah Program Pertukaran Tokoh Muda Muslim (MEP) Australia-Indonesia tahunan ini.
Delegasi Indonesia yang ketiga dan terakhir akan berangkat ke Australia pada awal Juni. Program pertukaran ini didirikan pada 2002 oleh Pemerintah Australia melalui Lembaga Australia-Indonesia (AII). AII telah menjalankan peran yang unik dan vital dalam memupuk persahabatan dan memajukan pemahaman antara Australia dan Indonesia. (ant/sam)
No comments:
Post a Comment