Jakarta, NU Online
Sekjen DPP PKB Lukman Edy merespon baik kesediaan PBNU menjembatani proses islah PKB. Sebab, menurutnya, jika gagal melakukan islah pada akhir 2010 ini, ia khawatir PKB akan habis pada pemilu 2014 mendatang.
Apalagi kalau aturan parliamentary threshold (PT) dinaikkan dari 2,5 % menjadi 5 % di DPR, maka akan semakin sulit bagi PKB untuk maju di pemilu 2014.
"Kalau sampai tidak ada rekonsiliasi akhir tahun 2010, PKB akan tenggelam dan hilang pada 2014 mendatang," katanya kepada wartawan di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (27/5).
Hilangnya PKB, menurutnya, bisa disebabkan beberapa faktor. Diantaranya kader PKB yang potensial serta konstituen PKB akan lompat ke partai lain yang jelas-jelas membuka pintu bagi kader dan konstituen PKB sekarang ini.
"Dengan adanya rencana penyederhanaan partai melalui PT sebesar 5% akan membuat PKB makin tenggelam. Terbukti dari pemilu ke pemilu, perolehan suara PKB terus anjlok. Pada pemilu lalu PKB hanya memperoleh 4,9% suara," katanya.
Yang lebih menakutkan lagi katanya, ada wacana dari Partai Demokrat akan mengambil alih PKB. Selain Demokrat ada Gerindra, Hanura dan parpol baru lainnya.
Sebelumnya Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menegaskan kesiapannya menjembatani proses Islam dan penyatuan kembali PKB dan PKNU yang belakangan ini digagas.
"Kalau diminta menjembatani sebagai penengah, kita siap. Kalau tidak, saya tidak akan menawarkan diri, biarkan dulu masing-masing sadar, bahwa islah ini sudah darurat kalau ingin menang pemilu 2014," katanya. (nif)
No comments:
Post a Comment