Kuala Lumpur, NU Online
Rangkaian acara dan kegiatan hari lahir (Harlah) ke-5 Pimpinan Cabang Istimewa Fatayat NU Malaysia begitu padat, yang puncaknya telah dilaksanakan dengan penuh meriah pada Ahad, 9 Mei 2010 lalu.
Salah satu bentuk kegiatan yang tidak kalah pentingnya adalah kunjungan PCI Fatayat Malaysia ke shelter (tempat penampungan TKW bermasalah) yang berada di belakang KBRI-Kuala Lumpur.
Begitu acara puncak Harlah usai, sebagian pengurus Fatayat Malaysia menyertai para tamu rombongan dari Jakarta bergegas meluncur ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur.
Kunjungan Fatayat ke shelter ini dipimpin langsung oleh istri menteri tenaga kerja dan transmigrasi RI, Hj. Rustini Muhaimin Iskandar dengan didampingi ketua umum PP Fatayat Hj Maria Ulfah Anshor beserta 4 pengurusnya dan 2 orang dari Dirjen Binapenta dari Jakarta. Kegiatan ini berlangsung antara jam 17.00-19.00 waktu setempat.
Begitu saja tiba di halaman KBRI-Kuala Lumpur, tamu rombongan ini langsung disambut mesrah oleh ibu Ida Yulianti Bachtira, istri Duta besar RI di Kuala Lumpur dan beberapa staff kedutaan.
Kunjungan ke Shelter KBRI-KL ini merupakan kunjungan yang kedua bagi PCI Fatayat Malaysia. Ada perbedaan dan perubahan suasana yang ketara di shelter kali ini dibandingkan dengan kunjungan 3 tahun silam. Terutama pada lokasi shelter yang telah direhab begitu rapi dan nyaman, dengan tempat ibadah/kegiatan terlihat bersih dan ber-AC, dan para penghuni shelter juga berpakaian seragam.
Dalam kesempatan yang agak terbatas waktunya ini, selain kegiatan terfokus pada taaruf dan pertanyaan dari hati ke hati oleh istri menakertrans yang juga diikuti oleh beberapa pengurus Fatayat terhadapat para warga TKW ini, juga ada pembagian makanan, dan sholat bersama di sana.
Shelter yang hari itu dihuni 158 orang TKW terasa bergegar dan suasana bertukar menjadi haru apabila para TKW ini serentak menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” sebagai sambutan terakhir mereka ketika para tamu rombongan ini akan meninggalkan ruangan shelter.
Tidak sampai di situ, pada Rabu, 12 Mei 2010, kegiatan dilanjut dengan penyerahan beberapa bingkisan keperluan asas wanita oleh PCI Fatayat Malaysia (yang diwakili oleh Fathonah K. Daud, Mimin Mintarsih, Ibanah Suhrowardiyah dan Muryanah) kepada para TKW yang masih berada di Shelter KBRI-KL. Bingkisan ini merupakan sumbangan sepenuhnya dari isteri menakertrans, yang merupakan tindak lanjut dari kunjungan awal beliau di shelter tersebut.
“Yang terpenting follow up dari kegiatan ini, semoga moment ini dapat ,menjadi kunci pembuka lorong penghubung antara PCI Fatayat Malaysia dengan KBRI-KL, tentunya agar bisa bersinergi dan bekerjasama dengan KBRI untuk mendarmabaktikan diri pada kepentingan masyarakat kita di negara jiran ini,” kata Maria Ulfa. (fth)
No comments:
Post a Comment