Sunday, May 23, 2010

Pesawat Air India Express Jatuh di India Selatan, 159 Orang Tewas


NEW DELHI - Tragedi kecelakaan kembali menimpa dunia penerbangan. Sebuah pesawat milik Air India Express jatuh dan terbakar saat mendarat di tengah hujan lebat di India Selatan kemarin pagi (22/5). Sebanyak 159 orang tewas dalam musibah tersebut. Tapi, tujuh orang lainnya selamat.

Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 waktu setempat (pukul 08.00 WIB). Saat itu, pesawat Boeing 737-800 tersebut berupaya mendarat di Bandara Bajpe, sekitar 20 km dari Mangalore, kota pelabuhan yang terletak sekitar 320 km sebelah barat Bangalore, ibu kota negara bagian Karnataka, India Selatan.

Di tengah hujan deras, pendaratan di bandara yang berlokasi di perbukitan tersebut ternyata tidak berjalan mulus. Pesawat mengalami overshoot (melampaui landasan bandara) dan kemudian menabrak pagar pembatas. Selanjutnya, pesawat tersebut terbakar dan meledak.

''(Kecelakaan) ini merupakan bencana besar,'' ungkap V.S. Acharya, menteri dalam negeri negara bagian Bangalore, kepada CNN-IBN. Itu merupakan kecelakaan penerbangan terburuk di India sejak 1996 ketika dua pesawat penumpang bertabrakan di udara dekat wilayah Ne Delhi. Sebanyak 349 orang tewas dalam musibah saat itu.

Dalam kecelakaan kemarin, pesawat Air India yang terbang dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), tersebut membawa 160 penumpang dan enam awak. Semua penumpang merupakan warga negara India. Dalam manifes disebutkan bahwa para penumpang terdiri atas 137 orang dewasa, 19 anak-anak, dan empat bayi.

Pilotnya diidentifikasi sebagai Z. Glusica, 53, warga Inggris keturunan Serbia. Dia menjadi pilot Air India selama dua tahun terakhir dan memiliki 10 ribu jam terbang.

Menurut Anup Srivastava, pejabat Air India Express, sampai sore kemarin petugas penyelamat telah berhasil mengevakuasi 116 jenazah korban. ''Tujuh korban yang selamat telah dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapat perawatan,'' ujarnya.

Sejumlah tayangan televisi memperlihatkan, asap tebal dari bangkai pesawat memenuhi kawasan hutan di sekitar bandara, tempat terjadinya kecelakaan. Kobaran api terlihat dari puing-puing pesawat ketika petugas penyelamat berupaya mencari para korban yang selamat. Petugas pemadam kebakaran lantas menyemprotkan air ke bangkai pesawat.

Kantor berita Associated Press melaporkan, dua petugas penyelamat berlari menuruni perbukitan sambil membawa seorang gadis kecil berusia tujuh tahun. Bocah yang seluruh tubuhnya penuh busa itu selamat. Setelah mendapat perawatan darurat dari para petugas medis karena luka bakar cukup parah yang diderita, bocah tersebut dilarikan ke rumah sakit Mangalore.

Para petugas penyelamat lain menarik sejumlah jenazah dari bangkai pesawat. Jenazah itu hangus bersama logam sisa pesawat dan puing-puing pohon yang terbakar. Beberapa mayat masih terjebak di kursi pesawat. Sebagian besar korban tewas sulit dikenali karena hangus.

Keluarga korban berdatangan di bandara. Mereka hanya bisa menitikkan air mata atau menangis ketika mendekati puing-puing pesawat. ''Pesawat bergetar hebat saat mendarat. Lantas, tiba-tiba pecah menjadi dua bagian,'' tutur Pradeep, seorang korban selamat, kepada televisi CNN-IBN.

Dia menuturkan, awalnya pesawat bisa menyentuh landasan dengan halus. Masalah terjadi sekitar 15 detik kemudian. Mula-mula, muncul api kecil pada pesawat. Selanjutnya, ledakan besar mengakibatkan pesawat terbakar hebat. ''Saya cepat-cepat melompat bagian kokpit bersama empat orang lain,'' tutur pria yang terluka pada tangan dan mengalami luka bakar di bagian kaki tersebut.

Kotak hitam (black box) pesawat telah ditemukan. Saat insiden itu, penglihatan pilot dilaporkan masih cukup bagus. Selain itu, tidak ada tanda-tanda adanya kerusakan teknis.

Tetapi, ada dugaan bahwa musibah tersebut terjadi karena kecelakaan. Laporan sebuah stasiun televisi menyatakan bahwa pesawat tersebut sempat menghantam ujung menara radar saat mendarat. ''Sebelumnya, tidak ada indikasi masalah komunikasi antara pilot dan bandara,'' kata V.P. Agarwal, direktur Otoritas Bandara India.

Air India Express merupakan anak perusahaan Air India. Selama ini, maskapai itu mengoperasikan penerbangan murah dengan tujuan Dubai dan kota-kota lain di Timur Tengah.

Perdana Menteri (PM) India Manmohan Singh menyampaikan duka cita atas musibah tersebut. Dia juga menjanjikan kompensasi bagi keluarga korban. Selain itu, dia telah mengirimkan sebuah tim untuk menyelidiki musibah tersebut. (AFP/AP/Rtr/c5/dwi)

No comments: