Surabaya - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur berupaya memperbaiki sistem perlindungan dan keselamatan bagi tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri.
"Kami sedang memikirkan perbaikan sistem perlindungan TKI di luar negeri karena sudah banyak kasus kekerasan dan kejahatan yang dialami TKI asal Jatim di luar negeri," kata Sekretaris Disnakertransduk Provinsi Jatim, Ainul Yaqien, di Surabaya, Selasa.
Sebelumnya Disnakertransduk Jatim telah mengajukan usulan revisi Keputusan Menteri Tenaga Kerja soal penempatan TKI dan upaya peningkatan pelayanan Balai Latihan Kerja (BLK).
Ia berharap usulan revisi itu dapat mengurangi penderitaan TKI yang sedang mengadu nasib di negeri orang.
Dalam revisi itu, Disnakertransduk mengajukan usulan mengenai penanganan terhadap masalah kekerasan, kematian, deportasi, perdagangan orang, penipuan, dan kasus lain yang menimpa TKI.
"Kami akan menjadikan Jatim sebagai motor dan pelopor 'Zero Accident for Migrant', apalagi Jatim sebagai penyumbang TKI terbesar di Indonesia," katanya.
Yaqien juga meminta semua pihak yang berkepentingan dengan TKI dapat bekerja sama dalam menangani masalah-masalah TKI.
Selain itu, dia juga akan mengoptimalkan BLK sehingga nantinya TKI yang dikirim ke luar negeri juga dapat bekerja di sektor-sektor formal.
"Tenaga kerja Indonesia asal Jatim yang sebagian besar menjadi pembantu rumah tangga harus ditingkatkan kemampuannya menjadi perawat atau tenaga kerja lain yang lebih terampil," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2010 mencapai 1.011.950 orang atau sekitar 4,91 persen.
Jumlah itu turun sekitar 0,96 persen dibandingkankan dengan angka pengangguran pada Agustus 2009 sebanyak 1.033.512 orang atau sekitar 5,08 persen.
Jumlah angkatan kerja di Jatim pada Februari 2010 mencapai 20,623 juta orang atau lebih tinggi dibandingkankan dengan angka pada Agustus 2009 sebanyak 20,338 juta orang.
Sementara itu, penduduk Jatim yang bekerja di Jatim pada Februari 2010 mencapai 19,611 juta orang atau lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pada Agustus 2009 hanya 19,305 juta orang
No comments:
Post a Comment