Laporan wartawan KOMPAS FX. Laksana Agung S
Kamis, 22 April 2010 | 08:20 WIB
BATAM, KOMPAS.com - Pihak Imigrasi Kelas I Khusus Batam mendeportasi 17 warga negara Bangladesh karena salah visa. Kamis sore ini (22/4/2010), mereka akan diterbangkan ke Surabaya untuk selanjutnya dipulangkan melalui pesawat ke negara asal melalui Singapura.
Kepala Seksi Pengawasan Imigrasi Kelas I Khusus Batam Patton Kisinger Siregar, menyatakan, 17 warga Bangladesh tersebut semalam diinapkan di Rumah Detensi Sekupang, Batam. Pemeriksaan dilakukan pihak imigrasi mulai Rabu pagi hingga sore kemarin.
Adalah pihak Kepolisian Daerah (polda) Kepulauan Riau yang menyerahkan mereka ke imigrasi setelah melakukan penangkapan di Pulau Putri, Selasa malam. Pulau Putri adalah pulau kecil dekat Pulau Batam.
Dalam pemeriksaan, pihak imigrasi mendapatkan warga Bangladesh yang semuanya laki-laki tersebut membawa visa dari negara asal. Dalam visa disebutkan, tujuan mereka adalah kunjungan wisata. Namun pengesahan visa dilakukan k uasa perwakilan atau Kedutaan Indonesia di Bangladesh.
Padahal, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor 1636 Tahun 2001, Bangladesh termasuk satu dari 15 negara kategori r awan sosial-budaya. Dengan demikian, setiap permohonan visa dari negara tersebut harus diajukan ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Luar Negeri di Jakarta.
Awalnya, pihak imigrasi menduga ada pemalsuan visa. Namun berdasarkan konfirmasi terakhir, visa tersebut asli tetapi salah.
"Ini adalah kesalahan penerbitan visa oleh Kedutaan Besar Indonesia di Bangladesh, tapi dampaknya fatal. Deportasi kami lakukan karena visa keliru. Di samping itu, tujuan mereka juga tidak jelas ke mana . Daripada kita menduga-duga yang tidak jelas dan orangnya juga tidak bisa berbahasa Inggris sehingga kami sulit berkomunikasi, maka lebih baik dideportasi," kata Patton.
Sementara itu, berdasarkan surat kronologi penangkapan yang di susun Polda Kepri, tujuan kedatangan 17 warga negara Bangladesh itu ke Indonesia adalah wisata. Mereka mengaku memenangkan tiket tour ke Indonesia dari perusahaan tempat mereka bekerja, Ibrahim Textile.
Bertindak sebagai biro perjalanan yang mengurus seluruh akmodasi adalah PT Fortuna Jaya Tour. Awalnya warga Bangladesh itu tiba di Surabaya pada 17 April. Sedianya mereka akan ke Bali dan Lombok. Namun oleh pihak biro disarankan ke Batam saja karena biayanya lebih kecil.
No comments:
Post a Comment