Saturday, April 3, 2010

Pasar Kebayoran Lama Ludes Terbakar


JAKARTA - Kebakaran besar terjadi di Jakarta kemarin pagi (2/4). Pasar Kebayoran Lama milik Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya yang berlokasi di kawasan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, dilalap si jago merah. Selain Ramayana Department Store, sekitar 500 di antara 1.079 kios di pasar empat lantai tersebut ludes setelah terbakar.

Hingga pukul 17.30, upaya pemadaman masih berlangsung. Tidak ada laporan soal korban jiwa dalam insiden itu. Saat kebakaran, aktivitas dagang di pasar tersebut belum berlangsung.

Seorang pedagang bernama Lolo, 56, menuturkan bahwa kebakaran mulai terjadi pukul 06.30. Kali pertama api terlihat dari salah satu sudut pasar di lantai tiga. Lalu, asap tebal hitam pun memenuhi lantai itu. ''Awalnya hanya satu mobil pemadam kebakaran dari Jakarta Selatan yang datang. Tetapi, mereka kewalahan karena apinya besar banget,'' ujarnya kepada IndoPos (Jawa Pos Group).

Berdasar informasi, di lantai satu terdapat toko emas, aksesori, dan tekstil. Sebagian lantai dua ditempati Ramayana dan toko tekstil. Lantai tiga juga ditempati Ramayana yang buka pukul 08.15 hingga pukul 21.00. Lantai empat -setelah ada tambahan konstruksi- dipakai untuk toko tas, sepatu, pakaian, dan food court.

Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Makmur Simbolon menuturkan, 500 kios di kompleks Pasar Kebayoran Lama ludes. Kios yang terbakar tersebut termasuk Ramayana di lantai tiga serta kios-kios di lantai satu dan dua. ''Yang habis lantai tiga dan dua serta sebagian lantai satu,'' katanya di lokasi kebakaran kemarin.

Menurut Makmur, lokasi sekitar kios dijaga ketat polisi. Itu mengantisipasi kemungkinan penjarahan oleh warga. Sebuah posko didirikan di depan pasar. ''Sekitar 100 personel Brimob maupun petugas dari polsek dan polres dikerahkan,'' tuturnya. Rencananya, posko tersebut berdiri hingga 2-3 hari ke depan sampai situasinya aman.

Kerusakan terparah akibat kebakaran terjadi di lantai tiga. Semua barang di sana ludes setelah terbakar, termasuk perabot dan barang-barang yang dijual Ramayana. Seluruh dinding di lantai tiga hancur berantakan. Lantai dua juga rusak parah. Di lantai satu, sebagian kios terbakar. Di sekitar bangunan pasar, seng dan besi sisa dinding bangunan tampak berceceran. Lalu, tulisan Ramayana jebol.

Makmur belum bisa memastikan total kerugian akibat kebakaran. Sebab, petugas masih mengumpulkan data. ''Hingga sore api belum padam,'' ujarnya. Tapi, taksiran awal, kerugian bisa mencapai miliaran rupiah.

Camat Kebayoran Lama Budi Wibowo menyebut jumlah kios di Pasar Kebayoran Lama 1.079 unit. Petugas masih mendata total kerugian. ''Yang jelas, tidak ada korban jiwa,'' katanya.

Petugas dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri telah turun ke lokasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran. Meski api bisa dijinakkan pukul 15.30 atau setelah terbakar sembilan jam, petugas pemadam kebakaran terus menyemprotkan air ke lokasi hingga pukul 17.30 untuk pembasahan. Sebanyak 48 mobil dinas pemadam kebakaran (DPK) gabungan dikerahkan. Hidran di sekitar lokasi tidak berfungsi baik sehingga petugas DPK kesulitan untuk mencari sumber air.

Kebakaran itu tidak hanya mengagetkan para pedagang, tapi juga PD Pasar Jaya selaku pengelola. Sebab, pasar tersebut baru diserahkan developer (pengembang) pada 2009 setelah direnovasi. ''Saya kaget. Itu pasar andalan kami dan bukan termasuk pasar yang rawan kebakaran,'' ujar Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis.

Dia menambahkan, para pedagang tradisional yang berada di lantai dasar dan sebelah timur pasar tidak tersentuh kobaran si jago merah. Meski belum bisa memastikan angkanya, dia menyebut PD Pasar Jaya rugi cukup besar. Pasalnya, pasar tersebut baru saja direnovasi. Masa tanggung jawab perawatan oleh developer setelah renovasi juga habis karena pasar telah diserahterimakan ke PD Pasar Jaya.

Djangga menyerahkan pengusutan kebakaran itu kepada polisi. Dia hanya mengimbau para pedagang agar berhati-hati dan waspada. Berdasar catatan PD Pasar Jaya, ada 97 pasar tradisional di Jakarta yang rawan kebakaran. ''Musibah (kebakaran) bisa terjadi di mana saja. Pasar Kebayoran Lama bukan termasuk pasar rawan, tetapi terbakar juga. Maka, kami imbau pasar berhati-hati,'' katanya. (ibl/aak/c7/dwi)

No comments: