Jombang, Untuk mengantisipasi aksi copet yang beraksi dalam peringatan 100 hari meninggalnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di pondok pesantren Tebuireng, petugas kepolisian sudah siaga. Mereka menurunkan puluhan aparat berpakaian preman.
Teknisnya, aparat berpakaian preman itu disebar di sekitar pondok pesantren Tebuireng. “Termasuk di sekitar makam KH Abdurrahman Wahid. Jumlah petugas yang berpakaian preman itu sekitar 50 personel,” kata Kapolsek Diwek, AKP Sugeng Widodo, Rabu (7/4).
Segeng menjelaskan, dari pengalaman sebelumnya, setiap ada peringatan meninggalnya Gus Dur, selalu diwarnai dengan aksi orang yang tidak bertanggung jawab. Semisal, banyaknya copet yang mencuri dompet dan HP (Handphone) milik peziarah.
Sugeng mencontohkan, pada peringatan 40 hari Gus Dur, Polsek Diwek kebanjiran laporan. Usai mengikuti tahlil, banyak pengunjung yang kehilangan dompet dan HP.
“Alhamdulillah, saat itu kami bisa menangkap seorang pelaku,” tambah Kapolsek yang kantornya hanya berjarak 1 kilometer dari pondok Tebuireng ini seperti dilansir beritajatim.com.
Hal senada juga dikatakan Kasat Samapta Polres Jombang, AKP Mudjiono. Selain petugas berpakaian preman, pihaknya juga menurunkan ratusan petugas lainnya. Ia menyebut, untuk pengamanan 100 hari Gus Dur, sekitar 400 personel dari kepolisian diturunkan.
“Selain di lokasi pondok, mereka juga siaga di sepanjang jalan masuk kota Jombang,” tegas Mudjiono. (mad)
No comments:
Post a Comment