Jakarta, NU Online:Pemerintah Aljazair akan menyediakan beasiswa khusus untuk PBNU di luar jalur Kementerian Agama RI mulai tahun ini. Beasiswa ini tidak hanya terbatas pada bidang ilmu-ilmu keislaman, tapi juga bagi putra-putri NU yang berminat untuk studi di bidang Tehnik Sipil dan Arsitektur, Kedokteran, Ekonomi Islam dan Sastera (Arab, Perancis, Spanyol).
Demikian hasil pertemuan antara Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj dengan Duta Besar Republik Rakyat Demokratik Aljazair untuk Republik Indonesia HE. Mr. Abdelkarim Belarbi yang di damping oleh Wakil Duta Besar Mr. Ammar Hajar, di kantor PBNU Jakarta, Jum’at (23/4) kemarin.
Dalam pertemuan ini, Ketua Umum PBNU didampingi oleh Ketua PBNU Marsudi, Sekjen PBNU HM. Iqbal Sullam, Wakil Sekjen Mun'im DZ, Bendahara Umum H Bina Suhendra dan Direktur Pusat Kerjasama Timur Tengah PBNU/Juru Bicara ICIS Ahmad Ridho.
Menurut Mr. Abdelkarim Belarbi, pemberian beasiswa untuk warga NU merupakan program lanjutan dari yang telah dirintis oleh KH Muhammad Tolhah Hasan saat menjabat Menteri Agama di era pemerintahan Gus Dur. “Waktu itu Depag mengirimkan 10 orang mahasiswa Indonesia untuk studi S2 di Universitas Emir Abdelkadir di wilayah Kosantina di Aljazair,” katanya.
Abdelkarim Belarbi menambahkan, saat ini hanya terdapat 1 orang mahasiswa Indonesia di Aljazair yang sedang menyelesaikan study S3 (doktor) di Universitas tersebut di atas. Karena itu pihaknya menunggu permintaan resmi dari PBNU tentang beasiswa dan hal-hal lain yang diinginkan oleh PBNU.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyambut gembira tawaran dari pihak Aljazair tersebut, dan akan segera menindaklanjuti hasil pertemuan ini.
Dalam kesempatan itu Said Aqil juga mengusulkan kepada Duta Besar Aljazair agar dilaksanakan Pameran Kebudayaan dan Pendidikan Aljazair di Jakarta, terutama sekali dalam rangka menggalakkan hubungan antar dua bangsa yang bersahabat akrab sejak lama khususnya semenjak perang kemerdekaan di Aljazair dimana Indonesia turut berperan dalam peperangan tersebut yang berakhir dengan kemerdekaan Aljazair dari tangan penjajah Perancis.
Menurut rencana, Kedutaan Besar Aljazair di Jakarta akan bekerjasama dengan PBNU dalam penyelenggaraan pameran tersebut. Dalam hal ini, Duta Besar Aljazair menyambut antusias usulan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU dan akan segera menindaklanjuti inisiatif tersebut dalam waktu dekat ini.
Dalam pertemuan itu pemerintah Aljazair melalui Majelis Tinggi Urusan Keislaman Aljazair dan Duta Besar Aljazair tak lupa mengucapkan Selamat atas terpilihnya KH. Said Aqiel Siradj sebagai Ketum Tanfidziyah PBNU masa khidmat 2010-2015, dan mengharapkan hubungan Aljazair dengan Indonesia akan semakin meningkat khususnya di bidang sosial budaya yang selama ini dirasakan sangat minim bahkan bisa dikatakan hampir tidak berwujud.
Aljazair, menurut Abdelkarim Belarbi, memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada PBNU sebagai Ormas Islam terbesar di Indonesia atas upaya-upaya yang dilakukan dalam membangun hubungan antar dua negara. (nam)
No comments:
Post a Comment