Cilegon - Sebanyak 255 imigran gelap asal Srilanka melakukan aksi mogok makan setelah beberapa perwakilan mereka turun dari kapal untuk melihat lokasi penampungan bagi mereka setelah lima hari berada di atas KM Jaya Lestari 5.
Dalam aksi tersebut, para imigran gelap yang terdiri atas kaum lelaki, perempuan dan anak anak membentangkan spanduk berwarna biru gelap dengan tulisan berwarna putih yang bertuliskan "15/10/2009 Life - Death hunger strike for international community" di atas anjungan kapal pada Kamis pukul 15:20 WIB.
"Kami akan kan melakukan pendekatan kepada mereka, pihak TNI AL sudah menyerahkan kepada pihak imigrasi, dan kami berharap ada penanganan yang lebih baik," kata Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada Barat (Danguspurla Koarmabar) TNI AL Laksamana Pertama Hari Bowo kepada wartawan di Pelabuhan Indah Kiat Merak, Banten.
Menurut dia, penanganan imigran tersebut tidak harus selalu didarat. Selain itu berita acara telah diselesaikan sebab pada siang hari sudah dilakukan serah terima penanganan imigran itu dari TNI AL kepada pihak imigrasi.
Menjawab pertanyaan wartawan dalam dan luar negeri tentang aksi mogok makan yang dilakukan para imigran gelap asal Srilanka, Hari mengatakan itu bukan mogok makan melainkan negosiasi.
"Kami akan terus melakukan kerja sama tetapi sekarang pemimpinnya adalah pihak imigrasi dan kami tetap akan membantu," ujar dia.
Mengenai keinginan para imigran gelap asal Srilanka apakah dievakuasi ke darat atau tetap berada di atas kapal, ia mengatakan hal tersebut merupakan cara pihak imigrasi, dan merupakan tahapan negosiasi.
Aksi imigran itu berawal ketika sepuluh perwakilan dari mereka dipimpin oleh juru bicara Alek dibawa turun ke darat didampingi beberapa orang dari lembaga International of Migration (IOM) untuk meninjau lokasi penampungan mereka.
Ketika Alek dan dua rekannya masuk ke dalam kendaraan milik TNI AL, imigran lain menolak untuk ikut, akhirnya mereka kembali ke kapal dan melakukan perundingan.
Informasi yang dihimpun di antara imigran tersebut menyebutkan ada yang mau dievakuasi dan sebagian lagi tetap bertahan di atas kapal. Kepada wartawan, Alek tidak memberikan pernyataan.
Akhirnya para imigran tersebut tidak jadi berangkat, mereka lalu berkumpul dan memasang spanduk di atas anjungan dan berjejer duduk bersila di depan spanduk tersebut.(*)
No comments:
Post a Comment