Jember - Surya- Sebagian mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten Jember, positif terjangkit virus HIV AIDS.
Data yang dihimpun Surya di klinik Voluntary Councelling and Testing (VCT) RSUD dr Soebandi Jember, sejak Desember 2006 hingga awal Oktober 2009 ini tercatat 227 penderita HIV AIDS yang dirawat di klinik tersebut.
‘“Dari jumlah tersebut sekitar 30 persen adalah mantan TKI,” ujar Koordinator Konselor Klinik CVT RSUD dr Soebandi, dr Justina Evy Tyaswati, Senin (12/10).
Ia menjelaskan, sebagian besar mereka tertular saat bekerja menjadi TKI di luar negeri, dan kemudian pulang ke Indonesia sudah terinfeksi dan positif HIV/AIDS. Ketika telah di tanah air, mereka memeriksakan diri dengan keluhan sakit yang tidak kunjung sembuh.
“Setelah diperiksa di laboratorium ternyata positif HIV,” lanjutnya. Menurut Evy, banyak TKI yang tidak mengetahui terjangkit HIV/AIDS setelah pulang dari sejumlah negara tujuan TKI sehingga mereka tidak sadar virus tersebut menyerang daya tahan tubuhnya.
Sejauh ini, lanjutnya, sebagian mantan TKI melakukan konseling secara rutin di klinik VCT untuk berkonsultasi dan mendapatkan obat Anti Retroviral (ARV) untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Mereka yang mendapat asupan ARV, adalah pasien dengan stadium lanjut.
Evy berharap, sebagian mantan TKI yang positif HIV/AIDS tidak menularkan virus mematikan tersebut kepada orang lain sehingga jumlah penderita HIV/AIDS di Jember tidak meningkat.
Pasalnya, Kabupaten Jember merupakan kawasan “merah” untuk penyebaran HIV AIDS di Jawa Timur.
Jember mendekati peringkat kelima setelah Surabaya, Malang, Banyuwangi, dan Tulungagung.
Evy meminta agar para mantan TKI yang baru pulang ke Jember untuk memeriksakan diri ke klinik VCT. “Kan pemeriksaannya gratis, dan identitas terjaga kerahasiannya,” tegas Evy. st9
No comments:
Post a Comment