SOLO, - Usaha batik di kampung batik, Laweyan, Solo menggeliat.
Pemesanan batik meningkat dari berbagai kota seperti Bandung dan Jakarta Selain pesanan dari luar kota, banyak juga perusahaan di kota Solo yang memesan seragam batik.
"Ada(nya) kewajiban tiga kali seminggu memakai batik menggairahkan pengusaha batik," ujar pengelola batik Sidoluhur, Laweyan, Solo yang sudah 25 tahun menjadi pengusaha batik.
Putusan Unesco yang menetapkan batik sebagai warisan budaya nonbenda dari Indonesia ikut mempengaruhi kebangkitan pengusaha batik di kampung Laweyan yang sejak dahulu memang memfokuskan diri pada usaha batik.
Pada musim liburan panjang seperti Lebaran lalu, kawasan kampung batik Laweyan kian ramai. "Untuk parkir saja sulit," ujar seorang tukang parkir. kmps
No comments:
Post a Comment