Jakarta, Pemisahan secara tegas antara fungsi syuriyah dan tanfidziyah dalam struktur organisasi NU mendesak dilakukan karena selama ini, baik pengurus maupun bidang tugasnya sering tumpang tindih.Usulan ini dikemukakan oleh Pengurus Cabang Istimewa NU Malaysia yang diwakili oleh Dr Abdurrahmin Syarkun dalam sesi dialog pada konferensi NU internasional yang diselenggarakan di Bogor pekan lalu.
“Kami mengusulkan adanya pemisahan secara tegas tugas syuriyah dan tanfidziyah, seperti pada zaman KH Hasyim Asy’ari, yang memilih Hasan Gipo sebagai ketua tanfidziyah,” katanya.
Orang-orang yang duduk di jajaran tanfidziyah menurutnya haruslah para pelaksana yang melakukan kebijakan dari syuriyah yang terdiri dari para ahli fikih dan syariah bisa ditempatkan dalam posisi syuriyah.
“Masalah-masalah yang menyangkut Ahmadiyah atau Hizbut Tahrir biar yang bicara jajaran syuriyah,” tandasnya.
Ia berharap pengembangan wacana yang tumbuh dengan baik pada era Gus Dur dapat ditindaklanjuti menjadi langkah-langkah nyata oleh para penerus kepemimpinan di NU. Kader-kader NU yang pandai yang saat ini masih berkarir di luar negeri juga diharapkan bisa membantu perkembangan NU.
Beberapa persoalan penting yang harus menjadi fokus perhatian NU ke depan adalah ekonomi dan pendidikan. Sejauh ini, persoalan krusial ini masih jalan di tempat. (mkf)
No comments:
Post a Comment