Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan membawa konsep pesantren plus dalam dialog antaragama di Perth, Australia, 28-30 Oktober.
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Selasa, mengatakan, dalam dialog itu, NU diminta memberi presentasi mengenasi sistem dan metodologi pendidikan dan kurikulum yang menjamin hilangnya radikalisme berkarakter agama.
Menurut Hasyim, pesantren plus adalah model pendidikan pesantren yang dimodulasi dengan teknologi dan hubungan lintas kultural.
Model pendidikan seperti itu, kata Hasyim, cocok diterapkan di negara-negara yang pluralistik karena mampu membentuk orang yang teguh dalam agamanya namun juga toleran.
"Pesantren NU tak terlibat teror karena keseluruhan referensi, kurikulum, serta pembinaan mental keagamaan kalau disatukan menghasilkan moderasi," katanya.
Pada bagian lain Hasyim mengatakan, pada pertengahan November mendatang NU juga dipercaya untuk menggelar dialog keagamaan di Jakarta yang disponsori Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Menurut Hasyim, hal itu menunjukkan bahwa upaya memerangi terorisme kini sudah tidak lagi terfokus pada aspek teror, namun mulai menyentuh aspek isme atau faham yang dianggap memengaruhi orang melakukan aksi teror.
"Sekarang yang dihadapi lebih pada aspek ismenya. Ini tak bisa dihadapi Barat atau Timur Tengah, kecuali oleh moderasi Islam," katanya.
Bagi NU, kata Hasyim, kepercayaan yang diberikan itu menunjukkan bahwa NU sudah dibakukan oleh opini dunia sebagai Islam moderat.(*)ant
No comments:
Post a Comment