Thursday, August 27, 2009

Belajar Islam Tak Cukup Qur’an dan Hadist

Ketua PBNU KH Said Agil Siradj atau biasa dipanggil Kang Said menyatakan belajar Islam tidak hanya cukup mempelajari Qur’an dan Hadist karena didalamnya tidak menyebutkan detail persoalan atau mengakomodasi perkembangan zaman.

Karena itulah, para selanjutnya para ulama mendasarkan diri pada persoalan-persoalan yang tidak dibahas dalam Qur’an dan Hadist melalui ijma’ atau kesepakatan ulama dan qiyas atau analogi satu hukum dengan hukum yang lain.

Hal ini disampaikannya dalam Pelatihan Kader Dakwah LDNU yang diselenggarakan di gedung PBNU, Kamis (27/8).

Ia mengkritik sebagian kalangan Islam yang seringkali mengklaim dirinya langsung belajar dari Al Qur’an dan Hadist, padahal banyak ilmu yang baru tumbuh untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi ummat pasca wafatnya rasulullah.

“Jadi jangan dengan gampang mengatakan sesuatu yang tidak ada pada zaman nabi haram atau bid’ah,” tandasnya.

Ia mencontohkan beberapa masalah yang beru dibahas adalah lamanya masa haid, ilmu tajwid, ushul fikh dan lainnya. Siapapun umat Islam saat ini, pasti mempelajari hal-hal tersebut. “Kita tak bisa ikut Islam tanpa ikut ulama,” imbuhnya.

Dikatakannya, kesalahan dalam memaknai ayat-ayat Qur’an terbukti berakibat fatal dalam perkembangan Islam, salah satunya adalah pembunuhan Khalifah Ali bin Abi Thalib oleh Abdrrahman bin Muljam.

Muljam menganggap khalifah Ali telah keluar dari Islam karena menggunakan hasil musyawarah dengan para sahabat untuk mengambil sebuah keputusan.

Hal ini dianggapnya telah keluar dari Islam dan karena itu sudah termasuk orang kafir. Barang siapa yang sudah kafir, maka layak dibunuh.

“Muljam salah dalam melakukan penafsiran ayat La hukma illallah, faman lam yahkum bimaa anzalallah, faulaaika humula kaafiruun, “tiada hukum selain dari Allah.

Barangsiapa yang tidak berhukum dengan yang telah ditetapkan Allah maka ia telah kafir,” terangnya.

Menurut Kang Said, Muljam yang rajin puasa, faham Qur’an dan selalu tahajjud tiap malam ini tak mampu menggali substansi dari isi Al Qur’an dan melakukan tindakan ekstrim yang malah mengacaukan umat Islam sendiri. (mkf)

No comments: